Sesuai dengan perkataan Arkan tadi malam, pagi ini Liona sudah kembali pada sikap awalnya.
Ceria, menghiasi binar matanya. Jam empat pagi dia bahkan membangunkan Arkan dan Papi dengan senyum termanisnya.
Dia tidak ingin terus larut dan terus menyalakan kedua orang tuanya. Benar kata Arkan, Liona harus bisa berpikir dari dua sisi. Agar seimbang dan tidak merasa tertekan sendiri.
Papi juga sudah berusaha memberikan yang terbaik saatnya Liona membalasnya dengan menuruti segala perintahnya dan juga menerima apapun kesibukan Papi.
"Sekarang Papi kerja dari rumah. Jadi kamu bisa pulang, ganti baju, mandi, urus kerjaan nanti malem baru ke sini lagi," ungkap Papi.
Wajah Arkan juga tampilannya sudah sangat kusut. Walaupun dia masih harum karena memakai parfum, tapi tetap saja wajah lelah kurang tidur tidak bisa dia sembunyikan.
Tampilannya sangat-sangat tidak enak untuk ditatap siapapun. Termasuk Papi dan Liona yang menyukai kerapihan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com