Seharian penuh Arkan tidak bisa fokus dengan kegiatan di sekolah.
Rapat OSIS hanya berisikan informasi yang masuk keluar, Arkan sama sekali tidak memperhatikan penjelasan sekretarisnya.
"Arkan!" tegur Leci.
"Arkan!" tegur Leci lagi. Kali ini intonasi suaranya sengaja dibuat manja, menggoda.
"Kan!" tegur Bara.
"Woy bos!" giliran Ari, dia bahkan menepuk pekan pundak Arkan sampai si empunya terperanjat kaget.
"Ehh----sorry, sorry," sahut Arkan.
Arkan yang gugup lantas merapihkan kertas-kertas yang ada di hadapannya. Menelan ludahnya kasar lalu menatap layar proyektor yang menyuguhkan data OSIS.
"Jadi gimana? Kapan kita mulai seleksi anggota OSIS baru?" tanya Arkan.
Siapapun yang berada di dekatnya saat ini mengerti ada yang tidak beres dengan Arkan. Dia seperti sedang memiliki masalah.
"Kan," ucap Bara.
"Kenapa? Ayo fokus lagi!" sahut Arkan mengalihkan topik pembicaraan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com