webnovel

Revenge Of The Black Hare

Kehadirannya selalu membuat nyawa melayang layaknya sesosok malaikat pencabut nyawa. Padahal sosok hanyalah seekor kelinci. Lebih tepatnya 2 ekor kalau melihatnya dengan indra keenam. Warna hitam dengan nampak yang mengerikan hanya bisa ditangkap mata itu. Pertumpahan darah di mana-mana menyambut kedatangan mereka. Tapi ini bukan perang. Kelinci hitam itu bukan dari dunia nyata. Itu perwujudan sebuah balas dendam seorang gadis yang bernama Lizzie dari masa lalu. Balas dendam yang benar-benar susah untuk dihilangkan dan melakukan berbagai cara supaya dendamnya terpenuhi. Sedangkan kelinci yang dapat dilihat tanpa indra keenam merupakan perwujudan seorang anak laki-laki bernama Thomas dengan tujuan yang sama dengan Lizzie. Ia juga ingin mengetahui keberadaan adiknya yang saat ini sedang tinggal bersama orang yang sudah membunuhnya dengan kejam. Ya, Lizzie dan Thomas sudah mati, dan salah satu diantarnya beruntung bisa berenkarnasi. Akankah mereka bisa memenuhi hasrat dendamnya untuk membunuh orang itu? Atau sebaliknya? Apa mereka akan pergi dengan damai, agar tidak makan korban lagi karena 'kejahilan' kelinci itu? Siapa sebenarnya Lizzie dan Thomas?

tahraanisa · Horror
Not enough ratings
277 Chs

Dealing

Desiran angin terdengar lembut melewati telinga yang terlihat mulais sedikit kemerahan. Hembusannya cukup kuat untuk menerbangkan dedaunan yang berwarna jingga kecokelatan dan sudah rapuh yang beececrrwm di atas rumput kering, namun cukup lemah untuk dapat mematahian rantiny-ranting pohon yang sudah gundul yang tertanam di sudut pagar kayu sebuah rumah. Sinar matahari yang bergerak ke Barat terhalang oleh awan kelabu yang berkerumun. Langit tampak tidak berseri-seri akibat awan tersebut, dan semakin suram ketika matahari akan meninggalkannya.

Langit yang tampak sedang bermuram durja, sama seperti yang sedang dirasakan oleh seorang laki-laki yang kini duduk di satu anak tangga kayu dan membelakangi pintu yang mengarah ke halaman belakang. Entah sudah berapa lama ia duduk di sana sambil bertopang dagu dengan tangan kanan yang sudah dapat digunakannya lagi secara maksimal. Tatapan matanya yang sayu tampak redup ke arah satu pohon akasia itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com