webnovel

Return of the Demon King for peace

Bercerita tentang seorang laki-laki bernama Aizu yang terbangun dan berada di sebuah Hutan. Aizu yang tidak tau apapun tentang apa yang terjadi pada dirinya saat itu dan berpikir untuk mencari tau apa yang terjadi sebenarnya dan apa tujuannya This story was created by: Aizugurin

Aizugurin · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

Desa kecil dan Rumah

Dalam perjalan menuju sebuah Desa kecil bersama dengan Seorang Perempuan yang baru saja aku temui di Dekat Hutan. Tidak lama dalam perjalanan kami bertemu dengan seorang lelaki berpakaian zirah membawa kuda dan sebuah Gerobak yang menawarkan tumpangan untuk mengantar kami ke Desa Kecil.

"Oi...kalian berdua ingin kemana ?" ucap lelaki itu, "Kami hanya ingin ke Desa Kecil di depan sana" ucap perempuan yang bersama ku, "Ayo ikut aku, Kebetulan aku akan melewati Desa Itu" ucap sang lelaki. Karena hari sudah mulai gelap kami pun menerima ajakan sang lelaki itu.

Dalam perjalan yang senyap kami pun akhirnya sampai di Desa yang kami tuju "Oke Tuan dan Nona kita telah sampai tujuan" ucap sang lelaki, "TerimaKasih atas tumpangan nya" ucap perempuan, "Baiklah kalau begitu aku akan lanjut ke tujuan ku" ucap lelaki. Setelah sampai di Desa ntah kenapa mata orang-orang menatap kami seperti meyimpan rasa kebencian sangat dalam.

"Tidak usah dipedulikan tatapan mereka, Penduduk desa ini memang seperti itu" Ucap sang perempuan. Aku hanya berdiam mengikuti perkataan nya, dan akhirnya kami sampai di sebuah Rumah kecil yang tidak terlalu memadai, ternyata di dalam rumah itu ada seorang anak lelaki yang masih kecil tetapi dia sangat rajin karena mengurus rumah sendirian walaupun masih kecil.

"Aku pulang, Ayo masuk anggap saja rumah sendiri" ucap perempuan itu, "Selamat datang kak...Wah kakak membawa teman ya" ucap anak laki-laki itu sambil tersenyum "Rio antarkan tuan ini ke ruang tamu dan temani dia ya, Aku akan menyiapkan makan malam" Ucap sang perempuan, "Baiklah kak, Ayo tuan ikut aku" ucap Rio sang anak kecil itu, "Ya..." ucap ku lalu mengikuti Rio ke ruang tamu.

Saat sampai di ruang tamu Rio anak laki-laki itu bertanya pada ku. "kakak ini seorang petualang ya ?" ucap Rio dengan prasaan bahagia yang ingin mengetahui sesuatu, "hhmm...apa itu petualang ?" ucap ku menanyakan hal itu karena saat terbangun aku tidak tau apa-apa.

"kak Shina mengatakan kalau petualang itu orang yang menjaga kita dari para monster dan orang jahat" ucap Rio, "Kalau begitu mungkin aku salah satunya" ucap ku sambil tersenyum, "Begini kak saat besar nanti Rio ingin menjadi petualang yang kuat dan hebat agar bisa memiliki banyak uang lalu membeli rumah yang besar agar kak Shina bisa hidup bahagia" ucap Rio, "Keinginan mu hebat sekali Rio, Semoga keinginan mu tercapai ya" Ucap ku dengan prasaan yang sangat ingin mendukung nya.

"Tenang saja kak, Rio akan terus berjuang" ucap Rio penuh semangat. Setelah berbicara kami pun di panggil. "Rio ajak tuan ayo kita makan malam bersama" ucap sang perempuan itu, "Baiklah kak, kak ayo kita makan malam" ucap Rio "Baiklah, ayo kita makan" ucap ku, Kami pun pergi ke dapur untuk makan malam bersama "Ayo makan jangan sungkan" ucap Perempuan itu.

Kami bertiga makan bersama sambil mendengar cerita Rio tentang hal yang dia lakukan saat sendirian di rumah walaupun terlihat biasa saja, Aku merasa ini sangat menyenangkan dan berharap ini akan berlanjut terus.

Setelah makan kami membersihkan bekas makanan kami. Perempuan itu mencuci piring, Rio membersihkan Meja makan dan Aku mengangkat piring. "Rio jika sudah selesai Tidurlah" ucap perempuan itu, "Iya kak, kalau begitu aku tidur dulu ya selamat malam" ucap Rio. Setelah Rio pergi tidur di dapur hanya ada Aku dan Perempuan itu walaupun begitu dapur terasa sepi.

"Maaf, aku ingin menanyakan sesuatu" ucap ku, "Boleh saja...kamu ingin menanyakan apa ?"ucap perempuan itu, "Bolehkah aku menanyakan nama mu ?" ucap ku, "Nama ku Shina" ucap Shina sang perempuan itu, "hhmm...baiklah" ucap ku lalu berdiam. Tidak lama Shina bertanya pada ku, "Hei jangan diam saja setelah menanyakan nama seseorang, Beritahu nama mu juga" ucap Shina, "nama ku...." ucap ku. Aku memikirkan siapa nama ku dan tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil nama Aizu di dalam pikiran ku.

Setelah mendengar itu Aku langsung mengatakan "nama ku Aizu" ucap ku dengan nada pelan, "hhmm...Aizu, Jadi Aizu kenapa kamu bisa di dekat hutan Iblis itu bukan kah kamu tau ka-" ucap Shina ( Oh iya waktu bertemu dengannya dia sendiri mengatakan dia tidak tau apa-apa ) ucap Shina dalam hati.

"Shi-Shina..maaf, Aku ingin tau Apa itu Hutan Iblis" ucap ku menanyakan tentang Hutan Iblis yang Shina katakan. Shina pun menjelaskan tentang Hutan Iblis itu

"Hutan yang dekat dengan kita bertemu itu adalah Hutan yang memiliki banyak Moster dari yang lemah sampai kuat bahkan dan kabarnya bahwa ada Iblis yang tinggal di hutan itu. Dulu juga ada sekelompok petualang pergi ke hutan itu lalu sampai sekarang mereka tidak pernah kembali, Korban dari Hutan Iblis itu berjumlah 31 petualang karena itu Hutan tersebut di sebut Hutan Iblis, Kamu sendiri dari mana kenapa bisa di dekat Hutan itu ?" ucap Shina setelah menjelaskan tentang Hutan Iblis dan Bertanya pada ku.

"Sebenarnya saat aku terbangun, Aku berada di dalam Hutan Iblis itu dan di sana Hanya ada Pohon dan Tumbuhan bahkan udara nya segar. Tapi tidak ada mahluk monster maupun Iblis yang kamu katakan itu" ucap ku dengan nada binggung

"Apa!!..yang benar saja" ucap Shina dengan nada tegas "Hentikan candaan mu itu kita sedang berbicara hal penting" ucap Shina, "Aku tidak bercanda" ucap ku, "Sudahlah Aku jadi bingung kita lanjut pembicaran ini besok. Ayo aku antar ke kamar yang bisa kamu tempati untuk tidur" ucap Shina, "tidak perlu repot-repot hanya untuk orang asing seperti ku" ucap ku.

"Ha..Orang asing. Kamu baru saja memberi tau nama mu dan tentang diri mu bagi ku itu sudah cukup jadi cepat ikut" ucap Shina, "ya...kalau begitu terima kasih atas semuanya" ucap ku.

Setelah selesai berbicara kami pun Tidur di kamar masing-masing...

( Aku berpikir besok pagi aku ingin membantu Rio untuk sedikit lebih dekat dengan Keinginan nya itu ) ucap ku dalam hati lalu memejamkan mata dan tidur.

Malam berlalu Pagi pun tiba

Aku terbangun dan melihat ada jendela di kamar ini, lalu aku membuka jendela tersebut dan ternyata ada sebuah halaman kecil di belakang Rumah ini karena itu aku mendapat ide untuk melatih Rio dalam bertarung karena petualang harus bisa bertarung untuk melindungi sesuatu yang berharga bagi dirinya dan orang lain. Aku keluar dari kamar dan mencari Rio untuk mengajaknya latihan bertarung ternyata Rio sedang berada di dapur membantu Shina membuat sarapan pagi, aku mendatangi mereka untuk membantu hanya perlu sedikit waktu sarapan telah jadi dan kami makan bersama lagi seperti tadi malam.

Saat makan aku pun bertanya pada Rio "Rio setelah sarapan dan mengurus rumah apa kamu ada waktu luang ?" ucap ku, "Ada kak..,hhmm kalau boleh tau nama kakak siapa ?" ucap Rio, "Oh iya aku lupa memberi tau nama ku pada mu ya. Nama ku Aizu, Salam kenal ya Rio" ucap ku sambil tersenyum, "baiklah kak Aizu. Tadi kak Aizu menanyakan waktu luang untuk apa ?" ucap Rio, "Ada saja ikutlah dengan ku ke halaman belakang nanti. Maaf Shina bolehkah kami menggunakan halaman belakang ?" ucap ku.

Rio memalingkan wajahnya ke arah Shina dan meminta untuk diperbolehkan,

"boleh saja, gunakanlah dengan baik ya" ucap Shina. Rio pun senang mendengar itu, kami dengan cepat menyelesaikan semua pekerjaan rumah lalu pergi ke halaman belakang.

"Apa yang akan kita lakukan kak Aizu ?" ucap Rio dan bertanya, "Tentu saja kita akan latihan bertarung agar menjadi petualang hebat seperti yang Rio inginkan" ucap ku, "Wah...Akhirnya aku bisa belajar bertarung, Kalau begitu mohon bantuannya kak Aizu" ucap Rio dengan nada Semangat, "Baiklah kalau begitu bersiaplah Rio kamu pasti akan menjadi petualang yang hebat" ucap ku dengan semangat....