Mendengar kalimat tanya yang dilontarkan dalam sebuah ekspresi senyum dan mata menggoda itu, kali ini Indra harus mengakui bahwa dirinya telah saja goyah dalam menghadapi ahli negosiasi kawakan seperti halnya Miranti. Namun demikian, hati si pemuda malah menjadi sedikit senang karena bisa kembali melihat sebuah senyum pada wajah yang tadinya menyiratkan gurat kesedihan.
Hingga meski merasa sedikit terintimidasi, Indra pun tetap saja memiliki sebuah jawaban untuk itu. Lalu tanpa perlu membuat sebuah kebohongan, pemuda itu pun kembali menjelaskan duduk perkara hubungannya dengan Vanessa.
"Maksud ibu, Vanessa?" si pemuda membuat sebuah jeada dengan tanya agar ia semakin siap menata getar pita suaranya akibat dorongan gemuruh dada yang sekejab tadi mencoba memberikan tekanan mental.
"Oh, namanya Vanessa? Wah, cantik sekali? Cantik seperti yang punya." Sang ibu direktur pun terus mencoba memprovokasi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com