Belum juga Vanessa mulai menyusun kata untuk menyanggah pernyataan yang cenderung menuntut itu, mendadak saja terdengar serombongan deru suara mesin kendaraan roda dua yang memasuki tempat tersebut.
Lalu selagi ia masih saja penasaran untuk membela harga diri sahabatnya, Widyaningrum telah saja menggamit lengannya, lalu meraih telapak tangan Vanessa sambil berkata,
"Deal, makasih ... aku tunggu niat baik kamu untuk menjembatani hubungan agar kami bisa lebih dekat lagi. Maksudku, Indra denganku."
"Eh, Wid ... nggak bisa segampang itu …
"Sssttt ... tuh si ganteng udah datang ..." tanpa mau mendengar, mendadak saja Widya memberi sebuah kode agar Vanessa menutup mulut.
Dan, langsung saja Vanessa mati kutu dengan pembicaraan yang terkesan satu arah itu. Dimana ia sendiri juga heran, bagaimana ceritanya seorang gadis kuper seperti Widyaningrum yang irit bicara serta judes itu malah dengan begitu mudah memenangkan adu argumentasi dengan dirinya yang terkenal galak dan cerewet.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com