Sepertinya, sebuah dendam dan rasa penasaran telah saja melahirkan sebuah tekad dalam hati Vanessa. Sehingga dalam kata yang ia ucapkan, terdengarlah sebuah semangat yang membara dalam cita-citanya untuk menaklukkan rasa jumawa si pemuda sombong yang seolah sudah menyepelekan pesonanya.
"E-eh, siapa juga yang mau tidur bareng kamu?" langsung saja, perselisihan pun kembali dimulai.
"Ya kamu! Kan udah diperintahin sama Ibuk." Akibat tekadnya, si gadis tak mau lagi memberi peluang pada si pemuda untuk lolos dari jebakan pesonanya malam itu.
"Ish … aku kan mau tidur di kursi."
"Ya sana kalau berani."
"Kenapa juga aku nggak berani?"
"Karena aku mau bilang ibuk kalo kamu nggak mau temenin aku tidur, terus besok aku mau ke Pak RT juga." Seenak keinginannya sendiri, Vanessa pun tak kekurangan akal dalam upayanya menjebak mangsa.
"Lho lho lho … lha kok bawa-bawa Pak RT juga? Mau ngapain lagi?" tak habis pikir, Indra langsung saja memprotes dengan suara sedikit keras.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com