Bibir merah basah yang lembut milik si gadis pun dengan seketika membuka, untuk menuruti tuntutan lidah Indra yang tengah menari untuk mencari-cari sesuatu yang hangat serta kenyal didalam mulutnya. Hingga ketika akhirnya sepasang lidah itu saling bertemu, keduanya seolah saling membelai dengan lembut serta bergelut untuk menggelitik dalam getar sensasi memabukkan.
Tangan Widyaningrum yang masih memegang kedua pipi Indra, pun tanpa sadar jadi meluncur ke belakang untuk meremas gemas rambut lelaki itu dalam suara decak bibir serta desahan halus pengiring hasrat yang mulai terbangkitkan.
Setelah sekian lama saling beradu bibir dalam syahdunya ruang redup yang dihangatkan oleh perasaan saling mengasihi, secara perlahan Indra menghentikan ciumannya dan menarik diri sambil memandangi wajah Widyaningrum yang terlihat semakin merah dengan hembus nafas memburu. Dimana, mata itu begitu sayu dan setengah tertutup itu terlihat seperti orang yang tengah mengantuk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com