Keesokan harinya mereka sudah duduk di meja makan untuk menikmati secangkir kopi dan roti tawar sebagai sarapan. Baik Indra maupun Amanda, sepertinya terlihat sedikit canggung meskipun keduanya berusaha untuk bersikap seperti biasa. Akan tetapi kenyataan bahwa semalam mereka telah saja tidur bersama dengan saling berpelukan, tentu saja telah membawa sebuah atmosfer yang sedikit berbeda dibanding hari sebelumnya.
Hingga setelah beberapa saat mereka saling diam dengan hanya sesekali curi pandang untuk mengusir rasa jengah, akhirnya Amanda yang mengawali pembicaraan.
"Mas Indra … aku boleh nanya?" mungkin karena tidak tahan untuk terus diam atau memang karena rasa penasaran, mendadak saja gadis itu ingin menanyakan sesuatu pada si pemuda.
"Mmm … tentang apa?" Indra hanya terdengar menjawab singkat.
"Tentang Kak Vanessa," tanpa basa-basi, si gadis pun mengucap.
"Oh, memang kenapa?" sekarang justru Indra yang malah bertanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com