webnovel

Bagian 34

"Aku juga masih ingat martabak legendaris itu," kata Alif.

.

.

.

Kini giliran Alif yang mengingat momen terakhir dia bisa mengajak Airin untuk membeli dan menikmati Martabak Khas Bangka Haji Mahfud. Tempat itu adalah saksi bisu kegetiran persahabatan Alif dan Airin. Alif masih bisa mengingat rasa sakit hatinya malam itu.

"Lif, sepertinya ini akan jadi hari terakhir kita bisa pergi berdua." Kalimat itu terus terngiang di telinga Alif.

Suara Airin yang lembut tiba-tiba terasa menusuk di dada Alif saat mengatakan kalimat itu. Alif sudah tahu ini akan terjadi, dia sudah mempersiapkan diri jika hal itu benar terjadi. Namun ternyata persiapan yang dia lakukan masih tidak cukup kuat untuk membendung tusukan tajam dari ucapan Airin. Ucapan Airin sudah seperti rudal nukir yang berhasil memporak-porandakan hati Alif.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com