"Tapi Airin tidak merasa tertekan saat itu, Bunda. Airin senang-senang saja melakukan semua itu. itu semua kan memang sudah kewajiban Airin," ujar Airin masih membela dirinya.
"Kamu memang punya kewajiban untuk mengurus suami kamu, tetapi kamu tidak punya kewajiban untuk bekerja juga. Dan Bian, sebagai suami dia seharusnya membantu kamu. Tapi Bunda yakin dia sama sekali tidak mau tahu soal pekerjaan rumah, bukan?" tanya Bunda yang langsung membungkam Airin.
"Sudah lah! Ini bisa jadi catatan buat kamu, kalau kamu memang serius untuk memiliki keturunan. Besok kalau kamu sudah menikah, kamu jangan terlalu memaksakan diri lagi seperti ini, Bunda tidak akan rela kalau anak Bunda harus menderita seperti ini lagi. Bunda sudah menyesal mempercayakan kamu kepada Bian. Besok kalau kamu menikah lagi, Bunda harus benar-benar mengenal laki-laki itu. Kamu juga jangan sembarangan pilih pasangan," ujar Bunda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com