webnovel

Reinkarnasi Sebagai Goblin

Manusia dari bumi tiba-tiba berada di sebuah tempat misterius. Ia bertemu dengan sebuah sosok yang menempatkannya ke dunia lain. Bagaimana petualangan tokoh utama kita dengan hidup baru sebagai goblin?

Arya_Hafiz_Saputra · Fantasy
Not enough ratings
37 Chs

Pandai Besi Seuz

"Oh, sudah bell kedua"

Tidak terasa perbincangan kami cukup berjalan lama. Sekarang sudah berbunyi bell kedua. Itu menandakan waktu sudah mencapai pukul 12.00 siang. Karena sudah tidak ada pembicaraan lagi dengan tuan putri. Aku berniat menyudahi pertemuan kali ini dan pergi ke tempat pandai besi. Baru teringat bahwa aku masih memiliki banyak sisik ular yang kudapat saat menjelajahi labirin ular.

"Apa rencanamu hari ini Will?" Sepertinya tuan putri masih belum ingin berpisah dengan kami. Kemungkinan besar ia berencana untuk bersama kami seharian.

"Hari ini kami berniat untuk pergi ke tempat pandai besi, Christine. Apakah kamu memiliki acara lagi dengan kami?"

Mendengar hal itu, mata Christine langsung bersinar dan berkata "Aku akan ikut denganmu! Aku memiliki kenalan pandai besi yang handal di kota ini. Akan ku perkenalkan dirinya kepadamu"

Kami hanya bisa saling melirik dengan ajakan tuan putri yang tidak bisa kami tolak. Karena itulah kami kembali ke penginapan setelah makan siang bersama tuan putri.

"Aku akan menunggumu di sana, nanti orang suruhanku akan datang ke penginapan tempatmu berada. Barang yang akan kau tempa masih ada di sana kan?"

"Terima kasih atas bantuannya Christine. Dengan senang hati aku akan menerima kebaikan darimu"

Setelah berpisah, kami langsung ke penginapan bersama dengan kereta kuda seperti kemarin. Saat sampai di penginapan, orang di sekitar kembali melihat ke arah kami. Mereka penasaran siapa yang menaiki kereta mewah ke penginapan biasa ini. Tentu saja mereka kaget saat aku, Hilda, dan Sera turun dari kereta.

"Tunggu sebentar ya, kami ambil materialnya sebentar."

"Baik. Kami akan menunggu di tempat ini"

Kami langsung pergi ke kamar untuk mengambil barang kami. Untungnya penginapan ini memiliki keamanan yang cukup baik. Tidak semua penginapan memiliki kunci seperti tempat ini. Mereka juga selalu memperhatikan kalau ada orang asing mendekati tempat ini. Meskipun tidak seaman wilayah bangsawan, penginapan milik Margaret tidak kalah dalam aman dari tempat mereka. Apalagi semua orang akan berpikir dua kali sebelum mencari gara-gara dengan penginapan penuh dengan para petualang ini.

Material sudah di tangan dan kami melanjutkan perjalanan menuju tempat pandai besi. Pemilik dari tempat itu bernama Seuz. Menurut informasi dari Hilda dan Sera, ia cukup terkenal saat meniti karir di ibukota. Entah karena alasan tertentu, ia pindah ke kota Aera. Banyak rumor mengenai hal tersebut. Yang paling populer adalah karena ia mencari masalah dengan bangsawan ibukota. Namun tidak ada yang bisa memastikan rumor itu benar atau tidak..

'Jadi ini tempatnya?' Ucapku sambil melihat tempat yang akan kami datangi.

Setelah beberapa menit perjalanan, kami akhirnya sampai ke tempat Seuz. Uniknya, tempat ini berada cukup masuk ke dalam gang. Bahkan tidak ada tempat parkir untuk kereta kuda. Karena itu setelah turun dari kereta, kami harus jalan lagi beberapa menit. Tempat ini tidak terlihat profesional. Namun kita tidak boleh menilai hanya dari cover luarnya saja. Kita harus masuk ke dalam untuk mengetahui kualitas sebenarnya dari toko ini..

Kami telah kembali bertemu dengan tuan putri kemudian masuk bersama ke dalam toko. Seperti toko senjata lainnya, banyak sekali armor dan senjata yang dipajang di ruang depan. Kualitasnya sekilas memang biasa saja, namun aku bisa merasakan aura kuat memancar dari setiap senjata yang ada.

"Permisi, apakah ini toko pandai besi Seuz?" Hilda memberikan salam kepada penghuninya.

"Selamat datang di toko Seuz, ada yang bisa kami bantu?" Dari dalam toko muncul seorang wanita cantik berambut hitam panjang. Sepertinya ia penjaga toko ini.

"Aku Christine ingin memperkenalkan temanku. Mereka adalah Hilda, Sera dan Will. Meskipun Will hanyalah goblin namun aku sudah menganggap dirinya teman. Bisakah Seuz menerima request dari mereka?"

Penjaga toko sempat kaget namun langsung kembali tersenyum seperti biasa "Tentu saja, tuan putri. Kami akan dengan cepat menyelesaikan tugas tersebut. Kira-kira apa yang teman tuan putri butuhkan?"

Christine memberikan sinyal kepada Hilda untuk menyampaikan permintaan kami. Pastinya kami sudah mendiskusikan hal ini sebelumnya. Karena jumlah material yang banyak,aku ingin membuat armor kulit yang ringan serta senjata dua pisau seperti biasa. Tentunya aku juga ingin dibuatkan sarung khusus untuk goblin.

Jarang sekali ada sarung khusus untuk menyimpan berbagai macam senjata untuk goblin, karena ukuran tubuh goblin sangat berbeda dari manusia.

Penjaga toko tersebut mencatat segala permintaan kami dan menghitung biaya yang diperlukan. Karena kami sudah menyiapkan materialnya, seharusnya hasil akhirnya tidak mahal.

"Waktu pengerjaan kurang lebih 3 hari dan membutuhkan biaya sebesar 2 koin emas. Apakah Nyonya Hilda setuju dengan harga tersebut?"

"Aku setuju"

"Terima kasih sudah datang ke tempat kami. Namaku Lisa, istri dari Seuz. Kalau butuh hal yang lain, kalian bisa datang lagi ke sini. Untuk mengasah pisau aku bisa mengerjakannya. Sambil menunggu, silahkan melihat barang-barang di sini."

Kami akhirnya melihat-lihat barang sekitar. Tuan putri dengan pengetahuan luas mengenai senjata menjelaskan berbagai senjata tersebut satu-persatu. Toko ini tidak terlalu luas, namun tidak sempit juga. Aku rasa tempat ini mampu menampung hingga 20 orang dalam waktu bersamaan. Namun ketika berisi 10 orang saja sudah mulai terasa sulit untuk bergerak. Untungnya siang hari seperti ini tidak banyak pengunjung yang datang.

Kemungkinan besar banyak orang datang saat pagi sebelum pergi petualang dan saat sore ketika mereka semua mulai pulang kembali ke kota.

"Betul sekali, toko ini ramai saat pagi dan menjelang bell keempat. Karena para petualang akan mengasah dan upgrade perlengkapan mereka sebelum dan sesudah menyelesaikan quest."

"Oh begitu." Jawab Hilda sambil menganggukkan kepalanya.

Penjelasan yang masuk akal dari tuan putri. Aku mengetahui banyak hal dari penjelasannya. Mulai dari ranking senjata serta bagaimana cara menilai senjata. Menurut tuan putri, Seuz mampu membuat pedang dengan ranking S. Namun tidak semua orang akan ia terima permintaanya. Karena Seuz menentang para bangsawan ketika mereka meminta Seuz membuatnya.

"Menurutnya, pedang tersebut tidak akan ia buat kepada orang yang tidak pantas. Uniknya ia hanya memberlakukan hal tersebut untuk senjata ranking S. Ranking lainnya tidak pernah ia permasalahkan. Karena tertarik dengannya, aku mengatakan kepadanya untuk bekerja di kota ini. Semua senjata yang prajurit kota Aera gunakan semua berasal dari sini." Cerita Christine mengenai sejarah Seuz datang ke kota. Sepertinya rumor yang beredar kurang lebih adalah benar.

"Aku tidak menyangka kamu juga ikut campur dalam pembuatan toko ini. Pasti Christine memiliki banyak kenalan selain ini." Ucap Serta kagum dengan cerita tuan putri.

"Tentu saja, title tuan putri dan putri ksatria sangat berguna untuk membangun koneksi. Aku tidak masalah kamu menggunakannya selama setahun kalau kamu dalam kesulitan."

"Terima kasih atas tawarannya, akan aku gunakan pada waktu yang tepat." Jawab Hilda kepada Christine.

Meskipun tuan putri bilang begitu, aku tidak bisa sembarangan menggunakan nama tuan putri. Karena kalau salah saja menggunakannya, hukuman yang aku terima akan cukup berat.

Setelah cukup melihat-lihat, akhirnya Lisa keluar dengan perlengkapan yang sudah diasah dengan rapi.

"Ini perlengkapan anda, nyonya HIlda. Suamiku ingin bertemu dengan kalian semua. Apakah kalian bersedia untuk menunggu sebentar? ia akan segera kemari."

"Tentu saja,aku tidak keberatan."

"Kami juga tidak keberatan."

Tuan putri beserta kami semua tidak masalah menunggu Seuz datang. Tidak lama kemudian, muncul sosok laki-laki berotot keluar dari dalam toko. Penampilannya benar-benar mencerminkan pandai besi dengan sangat jelas.

"Mohon maaf telah membuatmu menunggu tuan putri. Aku sangat berterima kasih tuan putri bersedia mampir ke tempat sederhana ini."

"Tidak masalah Seuz, sudah lama aku tidak mampir kemari. Biasanya aku hanya meminta perwakilan untuk mengambil senjata yang kami butuhkan. Kamu sedang tidak sibuk kan?"

Mereka memulai percakapan kecil untuk saling mendapatkan informasi satu sama lain. Sepertinya terjadi masalah dari pasokan bahan untuk pembuatan senjata. Hal ini dikarenakan wilayah timur, yang merupakan sumber tambang dari kerajaan Ramo. Memberikan tarif mahal untuk mineral yang keluar dari tempat mereka.

"Jadi mereka sudah memulai langkah mereka, sepertinya akan terjadi masalah besar dalam waktu dekat." Gumam Christine setelah mendengar informasi dari Seuz

"Betul sekali tuan putri. Sepertinya mereka akan terus menerus menerapkan tarif ina hingga duel kerajaan selesai." Jawab Seuz sambil menghela nafas panjang.

Christine dan Seuz mendiskusikan beberapa cara untuk melewati masalah ini. Sayangnya aku tidak paham mengenai masalah ini jadi tidak bisa ikut campur.

"Bagaimana menurut kalian?"

Kami saling menatap dan Hida berpikir sejenak dan berkata.

"Kalau ongkos pengiriman meningkat? bagaimana kalau kita sendiri yang mengambil mineral yang dibutuhkan. Pergi ke wilayah timur dan membelinya langsung dari tambang. Kemudian membawanya ke tempat ini. Dengan menggunakan [Item Bag], seharusnya hal itu mudah untuk dilakukan?"

"Hmm. cukup memungkinkan, namun jumlah [Item Bag] tidak sebanyak yang kau kira. Walaupun barang itu ada, pastinya mereka akan memeriksa isi dari [Item Bag] dan tetap mengenakan pajak gerbang yang sama bukan?"

Mereka semua cukup pusing mengatasi hal ini…. Oh iya, kalau tidak salah aku memiliki sihir dimensi. Bagaimana kalau menggunakan sihir tersebut untuk mengatasi masalah ini?

("Bagaimana kalau sihir [storage]? aku bisa menggunakannya. Mereka tidak akan mengecek apakah goblin mampu menggunakan sihir kan?")

Christine, Hilda, dan Sera bengong mendengar kalian dariku.

("Ada apa? kenapa kalian semua menatapku seperti itu?")

Mereka bertiga langsung memeluk diriku dan mengangkat diriku ke langit.

"Kamu hebat Will, bisa menggunakan sihir itu. Dengan ini, masalah dari mineral ini bisa teratasi untuk sementara. Namun berapa banyak barang yang bisa kamu simpan di sana"?

Aku menjawab dengan jujur kalau belum pernah melakukan pengetesan hingga mencapai batas kapasitas maksimum sihir dimensi ini.

"Baiklah kalau begitu. Setelah party valkyrie siap untuk beraktifitas, maukah kamu mengambil quest personal dariku. Guild tidak akan memantau quest ini, sehingga guild tidak akan mencatat ini sebagai prestasi dari tim untuk meningkatkan ranking. Namun aku pastikan kamu akan mendapatkan imbalan yang pantas."

"Tentu saja tuan putri. kami akan menerimanya"

Christine akhirnya menjelaskan mengenai sedikit kemampuanku. Tentunya ia tidak mengatakan bahwa aku memiliki kecerdasan. Cukup beberapa informasi penting saja. Seuz sangat senang sekali dan mengucapkan terima kasih kepada Hilda dan Sera hingga mengeluarkan air mata.

"Baiklah kalau begitu, cukup sampai sini saja untuk hari ini. Masalah detail kontrak nanti akan kita bicarakan setelah Freya dan Leia sembuh. Apakah kalian setuju?"

"Kami setuju, tuan putri."

Setelah membereskan urusan di toko pandai besi. Kami kembali ke penginapan dan beristirahat. Cukup banyak yang terjadi hari ini. Mulai dari pengkhianatan Gilbert, pertarungan dengan tuan putri Christine, hingga pertemuan dengan Lisa dan Seuz. Dalam sehari saja aku sudah menghadapi beberapa masalah. Apalagi yang akan terjadi berikutnya? Semoga saja semua masalah yang datang bisa aku atasi dengan baik.

Chapter 24 selesai. Jangan lupa untuk memberikan dukungan karya ini dengan komentar kalian. Sampai jumpa pada review berikutnya.

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Arya_Hafiz_Saputracreators' thoughts