webnovel

Reinkarnasi Sebagai Goblin

Manusia dari bumi tiba-tiba berada di sebuah tempat misterius. Ia bertemu dengan sebuah sosok yang menempatkannya ke dunia lain. Bagaimana petualangan tokoh utama kita dengan hidup baru sebagai goblin?

Arya_Hafiz_Saputra · Fantasy
Not enough ratings
37 Chs

Freya dan Leia

"Selamat datang… oh, ternyata kalian. Bagaimana? Sudah berhasil membeli potion yang kalian butuhkan?"

Ketika kami memasuki penginapan. Salah satu wanita menyambut kami dan menyapa Hilda dan Sera. Sepertinya ia adalah pemilik penginapan ini.

"Tentu saja kami berhasil, Margaret. Kami akan menyembuhkan Freya dan Leia kemudian melanjutkan petualangan kami bersama-sama." Jawab Sera sambil tersenyum lebar kepada Margaret.

Margaret memiliki badan tinggi dan agak gemuk. Ia duduk di meja resepsionis sambil membaca sesuatu. Sepertinya wanita ini suka membaca buku. Entah bagaimana sebuah buku ditulis di dunia ini. Apakah mereka masih tulis tangan atau sudah menggunakan mesin cetak untuk membuat buku?

Tidak sopan kalau aku melirik ke arahnya tanpa persetujuan Margaret. Apalagi aku bukan manusia, tapi goblin. Aku tidak berharap akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan manusia.

"Syukurlah kalau begitu. Mereka berdua ada di ruangan seperti biasa. Pergi sana cepat. Jangan membuat mereka menunggu lama."

Menurut informasi yang aku terima. Kedua party mereka mendapatkan luka saat menjelajahi sebuah dungeon. Nama dari dungeon itu adalah Goblin Den. Seperti namanya, isi dari dungeon tersebut adalah Goblin.

Ranking dari dungeon itu adalah A, namun party ranking C seperti Valkyrie seharusnya masih boleh masuk hingga 10 lantai pertama. Namun pada kenyataannya, goblin yang ada dalam dungeon selalu rombongan dan melancarkan serangan dadakan. Kelelahan saat menjelajah membuat mereka lengah dan akhirnya Freya dan Leia terluka. Untungnya sebelum terluka, mereka berhasil membasmi semua goblin sehingga perjalanan mereka berjalan mulus sampai kristal teleportasi terdekat.

Saat sudah mencapai gerbang dungeon. Mereka meminta bantuan staff guild terdekat untuk meminta pertolongan. Luka mereka cukup parah sehingga membutuhkan potion dengan harga 5 koin emas per botol. Untuk dua orang mereka membutuhkan sepuluh koin emas.

Karena itulah mereka party sementara dengan tim Scorch. Kebetulan mereka juga sedang kekurangan anggota karena semua anggota tim lain tidak suka dengan kelakuan Albert dan Philip. Meskipun mereka tidak suka, Hilda dan Sera tidak punya pilihan lain selain bergabung bersama mereka untuk menyelesaikan quest dengan lebih aman dan cepat.

Untungnya saat Philip dan Albert berulah, aku datang tepat waktu untuk menyelamatkan mereka.

"Ini aku, Hilda. Boleh aku masuk?"

"Hilda? Akhirnya kamu sudah pulang. Ayo masuk, tidak perlu malu."

Saat Hilda mengetuk pintu, terdapat suara yang mengizinkan mereka masuk. Aku sendiri belum masuk karena menunggu persetujuan dari Freya dan Leia.

"Bagaimana keadaan kalian? Kami sudah membawakan potion yang cukup untuk kalian berdua"

Sera berkata sambil duduk di samping seseorang, aku tidak tahu siapa lawan bicara Sera karena masih berada di luar ruangan. Namun suara mereka masih bisa kudengar dengan pendengaran ku yang tajam.

"Cukup baik, maaf merepotkan kalian. Hilda, Sera. Kalian pasti tidak senang party bersama dengan laki-laki. Karena Valkyrie kita bentuk dengan alasan menjauhkan sosok laki-laki dari kehidupan kita."

"Tidak masalah...sebenarnya ada yang ingin kami berdua bicarakan."

"Apa itu"

Hilda diam sejenak kemudian berkata "bolehkah kita menambah kan anggota party baru. Ia monster yang sudah kami jinakkan. Monster telah membantu kami saat Albert dan Philip menyerang kami"

"...Apa! apa yang sebenarnya terjadi? Ceritakan semuanya."

Salah satu suara yang tidak kukenal bertanya kepada Hilda apa yang terjadi.

"Baiklah. Kami akan cerita semuanya" Sera mulai membicarakan mengenai semua kejadian yang terjadi pada labirin ular.

..

.

Setelah Hilda dan Sera menceritakan semua yang terjadi. Terjadi suasana hening dalam ruangan.

Beberapa menit setelahnya, suara dalam ruangan akhirnya muncul. "Silahkan masuk, aku ingin melihat seperti apa kamu, Will"

Aku membuka pintu dan masuk ke kamar secara perlahan. Terdapat dua gadis sedang terbaring di kasur dan Hilda beserta Sea yang duduk di samping mereka.

Mereka berdua melihatku dengan berbagai macam ekspresi. Ada ekspresi marah, berterima kasih, bingung, dan murung. Memang benar kata penelitian, ekspresi wanita bisa banyak berubah dalam waktu yang cepat.

Saat berada di hadapan mereka, aku memberikan hormat seperti bangsawan negeri ini. Tangan kanan menyilang di depan dada kemudian membungkukkan badan ke arah mereka. Tangan kiri ku tetap diam di tempatnya berada.

"Namaku adalah Will. Senang berkenalan dengan anda, Freya dan Leia."

"Salam kenal Will, Aku Freya."

Freya memiliki badan berotot dan berperan sebagai tang dalam tim. Sepertinya pengganti dari perannya adalah Philip. Aku menanti kan bagaimana aksinya nanti. Ia memiliki rambut merah dengan mata berwarna merah serta rambut pendek.

"Salam kenal, Leia"

Leia memiliki rambut biru dengan warna mata biru. Memiliki tubuh ramping dan bagian dada setengah dari Hilda. Seperti nya Hilda dan Freya memiliki ukuran yang paling besar dari party ini. Dengan Leia kemudian Sera yang paling kecil.

"Kame berpikiran aneh ya Will?" Sera langsung bertanya kepadaku. Sepertinya ia tahu aku berpikir yang tidak-tidak.

"Tidak mungkin, aku hanya khawatir Freya dan Leia tidak akan membiarkanku ikut bersama kalian. Karena aku sudah memutuskan untuk bersama kalian dalam waktu yang lama."

Hilda dan Sera tersenyum malu mendengar hal itu. Sedangkan Freya dan Leia saling bertatapan dan mengangguk satu sama lain.

"Aku dan Leia perlu waktu untuk mendiskusikan hal ini. Bisakah kalian tinggalkan kami sebentar? Kalian bisa kembali setelah makan malam di bawah."

"Baiklah kalau begitu, aku tidak akan memaksa. Ayo kita makan, Hilda, Sera."

"Oke" "baiklah"

Kami pergi ke tempat makan yang berada di bawah penginapan. Aku bisa saja menguping dari bawah dengan panca inderaku. Namun aku menghargai privasi mereka sehingga aku akan fokus makan di bawah saja.

Untuk menghindari masalah. Aku menutupi diriku dengan menggunakan mante. Dengan ini semoga saja tidak akan ada orang yang menyadari kalau aku adalah goblin. Kami kemudian mencari tempat duduk yang tersedia

("Maaf ya Will, kamu harus menyembunyikan wajahmu.") Hilda memasang wajah bersalah dan meminta maaf kepadaku melalui telepati.

("Tidak apa-apa. Akan ada keributan kalau mereka melihat goblin bisa makan dan beretika seperti manusia.")

Margaret datang dan memberikan pesanan kami ke atas meja. Tentu saja ia sudah tahu mengenai diriku. Sehingga ia tidak kaget saat memberikan makanan.

"Ini makanan kalian, selamat menikmati."

Setelah memberikan makanan, ia langsung kembali ke dapur untuk menyiapkan pesanan pelanggan yang lain. Penginapan ini memiliki suami Margaret sebagai koki dan dibantu oleh anaknya, Garena dalam melayani pelanggan.

Garena memiliki fisik mirip ibunya namun lebih kurus dan mudah. Kalau tidak salah, saat ini ia baru saja berumur 15 tahun. Umur 15 sudah dianggap dewasa di dunia ini. Sehingga tidak aneh jika Garena sudah bekerja membantu bisnis orang tua mereka.

"Selamat makan"

Kami bertiga mulai menyantap makanan yang berada di depan kami. Makanan kali ini cukup nikmat. Stew daging dengan sup beserta roti sebagai pengganti nasi. Sepertinya roti adalah makanan pokok dari negeri ini. Apakah aku bisa menemukan nasi dalam kehidupanku di dunia ini?

Sambil menunggu keputusan dari Freya dan Leia. Aku bersama dengan Hilda dan Sera menikmati makan malam kami dengan perasaan senang campur dengan was was. Bagaimana keputusan mereka mengenai keikutsertaan diriku dalam tim mereka?

Chapter 14 selesai. Bagaimana keputusan akhir Freya dan Leia mengenai Will. Saksikan chapter berikutnya untuk mengetahuinya.

Arya_Hafiz_Saputracreators' thoughts