Pengawal Lu Junhan tampak ragu, tapi ia juga tidak bicara apa-apa.
Kepala pelayan juga menangis dalam hati.
Yang dikatakannya itu biasa saja, tapi, akankah Lu Junhan akan menghukumnya karena ia terlalu cerewet?
Kalau begitu, bagaimana mungkin gadis kecil yang lucu itu mendadak menghilang?
Sudah berapa lama ini?
"Apa kalian yakin kalian sudah mencarinya ke mana-mana?" Kepala pelayan masih juga belum menyerah dan ia kembali mengingatkan anak buahnya, "Apa kalian sudah mencari ke tempat-tempat tersembunyi seperti lubang pohon, tiap sudut, bahkan rumah anjing? Apa kalian juga sudah mencari di mana orang pada umumnya bersembunyi?"
"Kami sudah mencari di tempat-tempat ini," seorang pengawal menggelengkan kepalanya. "Tapi, kami tidak menemukan siapa pun. Kami juga tidak menemukan jejak anak yang bersembunyi."
Justru Song Qingwan yang aneh.
Entah apa yang dipeluknya, ia langsung berlari ke arah pintu. Karena ia terlalu cepat dan saat itu sudah malam, mereka tak bisa melihat dengan jelas.
Itu pasti seekor anjing.
"Apa ada yang mengawasi di pintu?"
Lu Junhan duduk di atas sofa. Nada suaranya hampir tak terdengar.
"Lihat," pengawal itu berhenti. "Awalnya, ia berdiri di depan pintu dan berbelok di tikungan. Ia tidak terlihat lagi dalam radius pengawasan kami. Ini jelas bahwa gadis kecil itu tidak kembali setelah meninggalkan tempat ini. Ada beberapa tempat yang belum diperiksa. Orang-orang kita masih memeriksanya dan kami masih butuh waktu … "
Bibir tipis Lu Junhan mengencang. Akhirnya, ia tak bisa lagi menahan amarahnya. Ia berdiri dari sofa dan matanya berapi-api karena marah.
"Dasar kalian sampah! Bahkan kalian tak bisa menemukan seorang anak! Katakan, apa yang ingin kulakukan pada kalian?"
Semua orang yang ada di ruang kerja Lu Junhan membisu.
Kepala pelayan begitu ketakutan dan terjatuh ke tanah. Pengawal juga tak berani berkata apa-apa.
Tepat pada saat itu juga, ponsel Lu Junhan berdering nyaring.
Lu Junhan memandang ke luar jendela dengan tenang. Ia juga tidak melihat, bahkan tidak mengambil ponselnya dan membiarkannya terus berdering di tempatnya.
Kepala pelayan melirik ponsel Lu Junhan dan melihat siapa yang menelepon. Ia menggigit bibirnya dan mengingatkan majikannya, "Tuan Muda Lu, Nyonya Song menelepon."
Lu Junhan mengerucutkan bibir tipisnya dan mengerutkan keningnya. Ia menerima ponsel yang diberikan kepala pelayan dan menerimanya.
"Aku sekarang ada di area pencuci mulut di lantai satu! Aku tak peduli apa yang kau lakukan sekarang, tapi kau harus turun segera! Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu!"
Song Qingwan langsung memerintahkan Lu Junhan, tapi Lu Junhan juga bisa mendengar nada riang dalam kata-kata wanita itu.
Kepala pelayan tercengang mendengarnya.
Area pencuci mulut?
Bukankah itu tempat khusus yang menyediakan makanan ringan bagi anak-anak?
Mengapa Nyonya Song ada di sana?
"Kalau ada perlu, katakan saja sekarang. Sebentar lagi ada yang harus kulakukan."
Suara Lu Junhan begitu dalam. Setelah ia selesai bicara, ia menarik dasinya dengan kesal.
Si gadis kecil itu juga tak tahu ke mana perginya.
Jika tidak diperhatikan baik-baik, gadis kecil itu menghilang begitu saja dan tidak bisa ditemukan. Tentu saja anak kecil akan berada dalam masalah.
"Jika kau ada yang harus kau lakukan, lakukan saja nanti! Sekarang kau harus menemuiku! Ada seseorang yang ingin kukenalkan kepadamu!"
"Aku tak tertarik dengan klien yang akan Bibi kenalkan padaku."
"Bukan klien. Nanti kau akan tahu saat kau turun!"
Song Qingwan rupanya ingin memberinya kejutan.
Lu Junhan mengerutkan kening lagi. Ia memberikan isyarat kepada Asisten Chen dan berkata, "Tak masalah, akan kututup teleponnya."
Suasana hati Song Qingwan mungkin sangat baik. Biasanya Lu Junhan mengabaikannya dan ia sangat marah kepada keponakannya itu. Meskipun sejak tadi ia marah, tapi sekarang suaranya begitu menenangkan.
"Kau tidak tahu dari siapa sikap busukmu itu diturunkan! Sudahlah, aku tak akan menghiraukannya lagi. Aku sebelumnya sudah mengatakan kepadamu, kan, bahwa aku akan mengenalkan seorang anak perempuan kepadamu."
"Anak perempuan?"
Saat Lu Junhan mendengar Song Qingwan menyebut anak perempuan, ia langsung teringat pada kejadian saat gadis kecil itu muncul dari dalam air sebelumnya.
Song Qingwan berkata dengan gembira dan penuh semangat, "Dia seorang gadis kecil yang baru saja kujemput. Kepalanya kecil, matanya besar, dan dia mengenakan rok kecil. Jangan katakan betapa manisnya dia! Aku seperti memeluk sebuah bola yang lembut, bahkan aku tak berani memeluknya sekuat tenaga!"