webnovel

Aku Akan Bertanggung Jawab

Editor: Wave Literature

Kata-kata Song Qingwan membuat pengawalnya bertanya-tanya.

Tunggu sebentar!

Nyonya Song, bagaimana dengan prinsipmu!

"Benarkah?" Kedua mata gadis kecil itu mengerjap. Pipinya yang putih montok membuatnya makin manis dan lucu. Dengan putus asa, ia berjanji, "Bibi, aku sama sekali tidak membohongimu. Kue ini benar-benar sangat enak!" 

Melihat penampilan dan sikap gadis kecil di hadapannya yang begitu senang, Song Qingwan menggerakkan bibirnya. Hatinya mulai ragu. "Baiklah, akan kucoba sedikit."

Song Qingwan mencicipi sedikit krim yang ada di atas kue. Krim itu sangat berminyak, kental, dan manis. Baginya, krim itu sama sekali tidak enak. Namun, untuk menghibur hati gadis kecil itu, Song Qingwan berkata, "Benar juga, ini benar-benar enak."

"Benar, kan!" Gadis kecil itu sangat gembira. Matanya tersenyum hingga meninggalkan satu garis dan berkata, "Bibi, aku tidak akan membohongimu."

Bagi Song Qingwan, kue itu sangat tidak enak. Namun, itu adalah hal terbaik yang bisa diberikannya kepada gadis kecil ini. Siapa yang tidak menyukai gadis tulus dan polos seperti itu.

Song Qingwan memandang gadis kecil itu dengan tatapan bahagia. Mau tak mau, ia mencubit wajah kecilnya lagi.

Lu Li masih ingin Song Qingwan memakannya, sehingga Song Qinghan terpaksa harus berbohong lagi. Kemudian ia berkata bahwa ia sudah makan banyak malam itu dan tidak bisa makan lagi sekarang. Gadis kecil itu pun akhirnya percaya kata-katanya.

Lu Li merintih. Jelas-jelas mulutnya sangat kecil, tapi ia malah memakan sepotong kue besar dalam sekali kunyah. Pada akhirnya, krim kue menempel di seluruh wajahnya.

Song Qingwan menyeka mulut Lu Li dan ia sepertinya tidak sabar.

Pipi Lu Li penuh dengan sisa kue. Ia membuka matanya yang jernih dan bertanya dengan suara samar.

"Bibi, apa Bibi melihat ayahku? Aku rindu padanya .… "

"Bibi masih belum menemukan ayahmu. Saat Bibi menemukannya, Bibi akan segera membawanya kepadamu, oke?"

Wajah Song Qingwan memang lembut, tapi ia merutuk dalam hati. Ia benar-benar merasa benci.

Mengapa Lili masih memikirkan ayahnya yang bajingan itu!

Si kecil justru tidak pernah bilang merindukan dirinya!

Gadis kecil itu menelan kue dan mengangguk dengan penuh semangat. "Baiklah. Bibi memang orang yang baik!"

Mendadak, Song Qingwan melihat asistennya berjalan ke arahnya. Ia mengelus rambut gadis kecil itu dan berkata dengan suara pelan.

"Lili, Bibi agak haus. Bisakah kau membantu Bibi mengambil sebotol susu kemari?"

"Baiklah!"

Dengan cepat gadis kecil itu membalikkan badan dan mengambil minuman.

Setelah Lu Li meninggalkannya, Song Qingwan yang tadinya baik dan lembut langsung menjadi sedingin es dalam sekejap. Ia bertanya dengan nada dingin kepada asistennya yang baru datang, "Mana dia?"

Asisten itu menghentikan langkahnya dan menjawab, "Masih belum datang."

Song Qingwan mengerutkan alisnya, "Apa yang sebenarnya kalian lakukan?"

Asisten itu menjawab dengan nada pahit, "Gadis kecil itu mengatakan bahwa ayahnya adalah orang yang paling tampan dari semua tamu yang hadir malam ini dan ayah terbaik. Ia tidak mengatakan yang lainnya, sehingga kami tidak mencarinya .… "

Awalnya, mereka meminta Lu Li menceritakan seperti apa rupa ayahnya. Namun, gadis itu sepertinya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata. Setelah cukup lama menahan diri, gadis itu tidak mengatakan apa-apa selain ayahnya adalah orang yang paling tampan dan paling baik.

Saat ditanya nama ayahnya, gadis kecil itu sepertinya berusaha keras tidak memberi tahu mereka. Ia menolak menyebut nama ayahnya, seolah-olah ia takut ayahnya akan disakiti.

Song Qingwan merenung sejenak, lalu berkata, "Begini saja. Periksalah daftar nama tamu yang hadir hari ini dan lihatlah berapa banyak tamu yang bermarga Lu. Setelah mendapatkannya, tanyai mereka dan mari kita lihat anak siapa yang hilang ini!"

"Baik!"

Ia memang benar-benar Nyonya Song! Idenya memang lebih brilian dan lebih rasional daripada mereka.

Detik berikutnya, Song Qingwan yang tampak terus terang dan rasional tampak cemburu.

"Saat kalian menemukan orangnya, jangan hiraukan apa yang dikatakannya. Seret dia kepadaku dulu dan pukuli dia, katakan bahwa aku yang menyuruh kalian! Aku akan bertanggung jawab atas orang ini!"

"…."

Pengawal Song Qingwan tak bisa berkata apa-apa.