webnovel

ch. 2 Persiapan

"Nak, kenapa kau ingin membatalkan perjalanan ini?" tanya ibuku sambil menaruh sayur rica-rica di meja makan.

"setelah kupikir-pikir lagi bu, aku ingin uang buat perjalanan liburan untuk ulang tahunku ini ingin ku gunakan untuk membeli helm virtual reality yang ada di berita di tv". jawabku.

"ah, dan aku juga ingin mengundang teman temanku juga karna sudah hampir 3 tahun kita tak bertemu" lanjutku saat ku teringat teman masa kecilku yang selalu menemaniku selama ini.

"baiklah, tapi mungkin Cheryl akan sedih karna tak jadi berlibur." balas Ibuku sambil menoleh kekamar adik perempuan ku yang bernama Cheryl.

Sambil berjalan ke arah kamar Cheryl aku berkata "tak apa Bu, aku akan membicarakan ini dengan Cheryl."

tok tok tok.. suara ketukan pintu.

"Cheryl kita tak akan jadi pergi berlibur. Sebagai gantinya Kakak akan memenuhi satu permintaanmu saat ulang tahunmu berlangsung." teriak ku karna pintu tak kunjung di buka.

Aku langsung pergi kearah ayahkui setelah meneriakan perkataanku itu. Karena ku tahu bahwa adik perempuanku akan mengerti,

"Ayah, aku mungkin akan keluar dari pekerjaanku besok, dan aku ingin menjadi Streamer untuk game virtual reality pertama kali." Aku berkata kepada ayahku tentang rencanaku keluar perkerjaanku yang sekarang yang sebagai cashier di sebuah toko pakaian.

Memang sejak tahun 2022 mulai banyak streamer yang terkenal di seluruh dunia yang menyiarkan konten konten menarik tentang dunia game. Tapi itu cuma modus alasanku aja pada Ayahku agar aku bisa fokus pada game World of God besok.

"Oke Worim, tapi ingat kau juga harus menabung untuk masa depanmu, sekarang kau sudah berumur 23 tahun." balas Ayahku sambil melihat tv.

"Terima kasih Ayah sudah mengertiin aku." Memang ayahku orang yang perngertian dan baik hati. Dia tak pernah mengekang kebebasanku selama ini.

Setelah itu aku langsung menuju kemarku dan memikirkan apa yang harus ku lakukan selanjutnya. World of God adalah game yang akan bertahan lama dari pengamatanku di kehidupakan terdahulu.

Game ini memiliki kebebasan untuk semua pemain dalam permainannya dan banyak hal yang menjadikan daya tarik untuk orang orang untuk memasuki dunia game ini.

Nah perkenalkan namaku Worim Angkasa, di kehidupan dulu keluarga meninggal di Pom Bensin karena ledakan saat pengisian. Waktu itu aku sedang berada di kamar mandi. Karna itulah hanya aku yang satu satunya selamat dalam kecelakaan pengisian bensin yang berujung memakan 10 orang.

"hmmm. pertama tama aku harus mengajak Krist untuk bermain game ini." Setelah pengalaman di kehidupanku sebelumnya aku menyadari bahwa aku butuh setidaknya satu orang yang bisa kupercaya dalam permainan game ini.

"kedua aku mencatat hal-hal penting yang akan terjadi di masa depan." Setelah semuanya aku tak ingin terlalu mengubah masa depan karna semakin aku mengubah masa depan maka semakin aku tak tahu arah hidupku selanjutnya.

"Dan yang terakhir adalah aku harus membuat diriku kuat dalam waktu 1 tahun." Kuat di sini tidak hanya dalam level atau item. Yang kumaksud di sini adalah stat. karna semakin tinggi level kita semakin sulit kita menaikan stat yang kita miliki.

"Kurasa itu saja untuk sekarang, terlalu banyak pikiran mungkin akan mengganggu pandangan kedepanku selanjutnya." berkata sambil menulis semua itu di buku.

"Nah waktunya menghubungi Krist, semoga nomernya tak berganti." Ku ambil Hpku dan ku cari nama Krist di akun Sosialku.

"Hai Krist, bagaimana kabarmu?" Aku langsung bicara saat nomer yang ku hubungi tersambung kesisi lain.

"Ada apa Wox, tumben kau nelpon, padahal 3 tahun kau hubungi aku?" Balas dia disisi lain telpon.

"Tak ada apa-apa Krist, aku cuma mau minta bantuanmu saja". Kata ku.

"Bantuan apa? Kalo sulit aku tak bisa, sekarang aku sedang sibuk." jawabnya.

"Tak sulit kok, ayo main World of God bersama." balas ku.

"World of God? game virtual reality pertama yang akan dirilis 2 hari itu?" jawabnya dengan nada terkejut.

"ya, aku butuh bantuanmu disana nanti karna kupikir game ini bakalan menjadi terkenal dalam waktu singkat." ujarku.

"Kebetulan, aku juga berencana bermain World of God". kata Krist