webnovel

Membelokkan

Editor: Wave Literature

Ekspresi wajah Yun Chujiu tidak menunjukkan apa yang sedang dipikirkannya, tapi hatinya seperti digaruk oleh kucing kecil karena penasaran, harta karun apa yang disembunyikan klan Yun, sampai membuat kakek baik hatinya ini begitu tegang?

Dua orang kerdil di dalam hati Yun Chujiu terus berdebat, malaikat kecil yang mengepakkan sayap berkata, "Xiaojiu, kamu adalah ksatria, kamu adalah anak yang baik, kenapa mengincar harta karun klan Yun? Ini sikap yang tidak benar!"

Sedangkan iblis kecil dengan dua tanduk di kepalanya tampak menyeringai, "Xiaojiu, bukankah barang itu diciptakan untuk dipakai? Kamu juga adalah anggota klan Yun, kenapa harta karun itu tidak boleh menjadi milikmu? Hanya kamu yang secerdas ini yang bisa memaksimalkan fungsi dari barang itu!"

Yun Chujiu menggigit bibir, klan Yun telah berbudi baik membesarkan dan mendidiknya, sudahlah, lebih baik dia tidak mengincar harta karun itu!

Dia lalu menghibur dirinya sendiri, tidak ada timur barat pun jadi, kalau dia sudah hebat, hal pertama yang akan dia lakukan adalah mencari harta karun, dan tujuan pertamanya adalah kediaman pria bejat itu.

Sementara itu, Yun Xiaotian sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri, dia tidak berminat untuk mempertanyakan sikap Yun Chujiu lagi, jadi dia melambaikan tangannya. "Xiaojiiu, aku akan membantumu meredakan masalah kali ini, aku harap apa yang kamu katakan tadi benar-benar kamu lakukan, sekarang pulanglah!"

Batu besar yang ada di dalam hati Yun Chujiu pun seolah terjatuh, sepertinya tujuannya untuk mengalihkan perhatian kakeknya kepada pintunya yang rusak telah berhasil, si tampan terbilang sudah melakukan hal baik untuknya.

Yun Chujiu pun berdiri, saat bersiap untuk pergi, Kepala pelayan Li masuk ke dalam.

Kepala pelayan Li membisikkan beberapa kalimat di telinga Yun Xiaotian, Yun Chujiu pun terlihat menggerakkan telinganya, samar-samar dia mendengar perihal tentang tuan muda kedua yang telah dipukuli!

Raut wajah Yun Xiaotian tampak berubah, dia melihat Yun Chujiu dengan tatapan dalam, "Xiaojiu, kamu memukuli Chu'er?"

Wajah Yun Chujiu terlihat tidak berdosa, dia mengedipkan mata pada Yun Xiaotian. "Kakek, kakak kedua selalu memerasku, kali ini aku tidak bisa menahannya lagi! Tenang saja, aku memukulnya dengan teknik tinggi, jadi tidak akan luka di kultinya."

Raut wajah Yun Xiaotian berubah kaku, bukankah inti dari kalimat terakhir itu adalah Yun Chujiu mengakui perbuatannya? Tapi Yun Chu'er ini memang pantas dipukuli! Bagus juga kalau lukanya tidak kelihatan, dengan begini adik kedua tidak akan datang untuk mencari ribut...

"Kenapa bisa tidak kelihatan lukanya? Bagaimana caramu melakukannya?" Tanya Yun Xiaotian, kali ini Yun Chujiu kembali berhasil membelokkan pikiran Yun Xiaotian lagi…

"Kakek, aku tidak memukuli wajahnya, yang aku pukuli adalah bagian yang berdaging tebal! Selain itu, hehe, terakhir aku juga menotok titik akupunturnya, biar dia tahu rasa! Bahkan tabib pun tidak akan bisa melihatnya!" Ujar Yun Chujiu sambil menyeringai.

"Menotok titik akupuntur? Teknik kultivasi apa itu?" Tanya Yun Xiaotian.

Yun Chujiu menjelaskan dengan asal, namu raut wajahnya tampak serius, "Kakek, bukankah aku tidak memiliki kekuatan jiwa? Aku meneliti teknik totok akupuntur ini, hasilnya cukup bagus!"

"Xiaojiu, saat acara memilih barang waktu masih kecil, barang apa yang kamu ambil?" Tiba-tiba Yun Xiaotian bertanya.

Sorot mata Yun Chujiu mendalam, apakah kakek baik hati ini mencurigai identitasnya?

"Kakek, saat masih kecil mana aku ingat apa yang aku ambil?! Tapi, barang yang aku ambil adalah barang aneh, ibu dulu pernah bilang padaku kalau yang aku ambil adalah sebuah benih."

Lalu Yun Chujiu tiba-tiba menangis keras dan berkata, "Huwaa, ibu! Aku rindu sekali padamu! Huhu, ayah, aku juga merindukanmu! Kenapa kalian tega meninggalkanku seorang diri…"

Yun Xiaotian tidak tahu harus berbuat apa, dia memang curiga kalau yang di depannya ini bukan Yun Chujiu yang asli karena perubahannya terlalu besar! Tapi dia bisa menyebutkan barang yang diambilnya saat itu, jadi orang di hadapannya ini pasti ini bukan Yun Chujiu palsu!

"Huhu, Kakek, aku tahu Kakek merasa perubahanku terlalu besar, itu karena si bejat Bai itu mencelakaiku sampai kepalaku terbentur batu. Saat aku sadar, aku merasa otakku jadi lebih jernih, banyak hal yang selama ini tidak aku mengerti sekarang menjadi mengerti! Kakek, kelak aku akan berbakti padamu!" Ujar Yun Chujiu sambil tanpa malu menunjukkan ekspresi memuja.