webnovel

Pertemuan yang ke dua Bag 1

Li Mei mulai berkultivasi, dia kini masih dalam tahap body tempering one heavens (Tahap terendah dari kutivasi) Dan Tingkat bela dirinya masih dalam tahap grade one virtual Shadow (Tahap  pelatihan bela diri).

"Li Mei, dengan tahap kultivasimu yang masih rendah, mungkin sulit untuk mengimbangi teknik Wind Slash (Tebasan Angin). Tapi dengan kamu berkultivasi di tempat PAGODA ShinYuan, Kecepatan kultivasimu naik menjadi 2 tingkat. Kini aku bisa mengajarimu teknik Wind Slash" Shifu (Jian Wangzhi) menyalurkan teknik Wind Slash, dengan cepat Li Mei menyerap ilmu yang Shifu ajarkan.

"Shifu, terima kasih untuk ilmu hari ini. Saya harus kembali ke istana, atau Yang Mulia Raja akan mencari saya" Memberi hormat

"Pulanglah anakku, Hari susah gelap. Bawalah pedang itu bersamamu, Pedang itu bernama Tianshan de Jian (Pedang Surga) Pedang itu aku dapatkan saat pergi ke Surga untuk mengejar iblis tingkat pertama Kini pedang itu kuwariskan padamu, Aku akan kembali ke mata pedang itu" Shifu berubah menjadi gumpalan asap dan masuk ke mata pedang.

Li Mei kembali ke istana tanpa ada yang mengetahui kemana dia  pergi. Hao Cheng dan Ling Ling yang melihat Li Mei baru pulang merasa khawatir.

"Putri.. dari mana saja Tuan putri seharian ini. Saya mencari putri kemana-mana. Yang Mulia Raja memerintahkan Putri untuk segera  menghadap. Beliau sudah menyiapkan pakaian untuk Tuan Putri". Ling Ling datang, dan membawa Li Mei ke kamar untuk merias Li Mei.

Di kamar Li Mei berganti pakaian layaknya seorang Putri, Hari-hari Li Mei selalu memakai pakaian sederhana layaknya pelayan. Kini Yang Mulia secara khusus memberikan pakaian dengan bahan dari serat sutra. Ling Ling merias Li Mei dengan riasan sederhana namun terlihat anggun.

Di istana tepatnya  di kediaman Yang Mulia Raja sedang di adakan jamuan makan malam untuk menyambut kedatangan Pangeran Pertama. Dia datang bersama 2 orang pengawal pribadinya.

"Saya Zhu Jian Fang, memberi salam kepada Yang Mulia Raja dan Permaisuri Kerajaan Yuan *seraya membungkuk kan badan* Semoga Yang Mulia selalu di berkati dengan Kemuliaan". Pangeran Pertama atau Zhu Jian masuk dan duduk di meja makan. Disana sudah ada Yang Mulia Ratu dan Kakak Pertama Chen He Quon, Dia baru saja kembali dari inspeksi.

"Salam Putra Mahkota Chen He Quon dan Tuan Putri Xing'er Quon" memberi hormat

"Adik Zhu Jian, Jangan sungkan, Panggil saja aku Kakak Chen He. Sebentar lagi kamu kan akan menjadi suami adikku Li Mei". Para dayang keluar membawa sejumlah makanan untuk disajikan

"Baiklah Kakak Chen He"

"Maaf Pangeran Zhu Jian jika penyambutan yang diberikan sederhana. Saya sebagai Permaisuri Baginda Raja, Mohon Di maafkan" Ratu Yuan'er atau ibu daripada Xing'er mulai memerankan peran seperti ibu tiri baik.

"Saya Li Mei, memberi salam pada Yang Mulia Raja dan Permaisuri" Li Mei memberi hormat, Zhu Jian yang mendengar suara itu langsung menoleh ke arah Li Mei.

(Suara ini.. mengapa aku seperti pernah mendengarnya. Tapi dimana?!) Zhu Jian terus memandangi Li Mei dengan terus mengingat kapan mereka pernah bertemu. Li Mei berjalan ke hadapan Zhu Jian, betapa terkejutnya Li Mei saat melihat wajah Zhu Jian

(Orang ini…! Bukankah dia pria yang aku tolong saat sedang bertarung, Dia pria yang mengaku dirinya pangeran. Bagaimana bisa..?).

"Saya Li Mei memberi salam kepada Pangeran Zhu Jian" Memberi hormat. Li Mei mencoba menyembunyikan wajahnya agar Zhu Jian tidak menyadari siapa dirinya

"Putri Li Mei, Salam.. saya Zhu Jian Fang".

(Apakah wanita ini adalah wanita bercadar yang pernah menolongku? Tapi wanita yang ku temui saat ini sangat anggun dan lemah lembut. Sedangkan wanita bercadar dia sungguh lincah dan periang. Aku harus mencari tahu hubungan diantara mereka).

Li Mei berjalan menepati tempat duduknya di samping Chen He

"Kakak He, kenapa kakak pulang tidak memberitahu ku?" Bisik Li Mei

"Maafkan aku adik, Aku sebenarnya masih ada urusan, Aku pulang hanya ingin memberi kejutan sekalian melihat seperti apa calon suamimu nanti. Ternyata tampan juga yah.. " Ledek Chen He.

Mereka mulai makan malam bersama, Situasi canggung antara Zhu Jian dan Li Mei terlihat oleh Chen He.

"Ehem.. *Berdehem* Adik Li Mei, apakah kamu tidak ingin mengajak Pangeran Zhu Jian jalan-jalan di taman, Bukankah di malam hari tempat paling indah adalah di taman?"

"Baik Kakak He. Mari Pangeran Zhu Jian" Li Mei dan Zhu Jian keluar dan berjalan beriringan menyusuri taman istana

"Tuan Putri, Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Zhu Jian tiba-tiba, Li Mei terkejut mendengar Zhu Jian menanyakan hal itu

"Panggil aku Li Mei, aku hanyalah orang biasa yang kebetulan lahir sebagai putri Ayah. Menurut Pangeran bagaimana,  apakah kita pernah bertemu?" Berbalik memandang Zhu Jian

"Apakah kamu wanita bercadar yang pernah menolongku? Pertama kali mendengar suaramu, aku langsung teringat wanita bercadar yang tidak mau memberitahu namanya".

"Jika Pangeran berpikir begitu, mungkin Pangeran salah mengenali orang. Aku tidak mengenal siapa wanita bercadar. Tapi ada satu hal yang ingin ku tanyakan padamu. Apa alasanmu menerima pernikahan ini, Padahal Jelas-jelas Xing'er telah menolakmu. Apakah ada niat tersembunyi di balik perjodohan ini?" Li Mei memandang Zhu Jian dengan tatapan penuh ketegasan.

(Aku kira wanita yang terlihat lemah lembut seperti nya akan memilih diam dan tidak akan ikut campur dengan hal seperti ini. Tidak ku sangka dia begitu tegas dan jeli melihat situasi. Aku terlalu meremehkan nya).

Maaf telat up nya yah..

bagi yang suka fanfic, aku selipin dikit . Maaf kalo nggak nyambung dan acak2an. di tunggu kritik dan saran, juga dukungan dari kakak. Terima kasih

Keterangan :

-Kultivasi dibagi menjadi 9 tahap dan setiap tahap dibagi menjadi Rendah menengah tinggi

-Martial art atau tingkatan seni bela diri di bagi menjadi 5. keterangan lebih lanjut di bab selanjutnya.

Embun_nadacreators' thoughts