webnovel

episode 24

Setelah Andreas berpamitan pulang, kini Rickard Stark duduk sendiri termenung didepan meja kerjanya.

Istrinya meniggalkan dia dan Andreas saat ditengah pembicaraan

Dalam pembicaraannya dengan Andreas, dia tahu orang macam apa anak muda tersebut.

Dia bisa menyimpulkan bahwa anak muda itu ambisius dan sangat perhitungan, tapi disisi lain dia juga sangat loyal pada orang yang dia anggap pantas.

Dia ingat kedekatan Andreas dengan Brandon, putra pertamanya. 

Sebelum Brandon kembali ke Burrowland, dia melihat keduanya akrab, dia juga melihat Brandon yang selalu berdarah panas berubah sedikit tenang sejak bertemu Andreas.

Ditambah lagi percakapan antara dia dan Andreas yang membuatnya semakin yakin untuk menjadikannya bannerman keluarga Stark dan mempercayakan pantai barat padanya.

Tentu saja percakapan itu takkan bisa dia lupakan.

Flashback.

"Sebelum ke Westeros kelihatannya kau sudah memperhitungkan segalanya." Kata Rickard setelah berbincang dengan Andreas.

"Tentu saja Lord Stark, saya adalah tipe orang yang berpikir panjang dan teliti sebelum mengambil keputusan besar."

"Kenapa kau pindah ke Westeros, bukan tetap menetap Essos?, Dengan kemampuan yang kau miliki bukankah hasilnya tetap sama seperti yang kau capai sekarang, dan bahkan lebih, mengingat secara ekonomi Essos lebih berkembang dibandingkan Westeros." Tanya Rickard.

"Jawabannya sangat sederhana Lord Stark. Di Essos terlalu banyak pesaing jika dibandingkan dengan Westeros." Jawab Andreas, dan Rickard mengangguk mengerti, namun itu tetap tidak memuaskan Rickard.

"Tapi kenapa The North?, Bukan wilayah lainnya."

"Karena saya merasa The North adalah tempat yang cocok dan akan menghargai skill yang saya punya, ditambah lagi ada beberapa alasan yang membuat saya memilih untuk kesini, selain darah orang Utara yang mengalir dalam tubuh saya."

Rickard mengangguk lagi, tentu saja orang Utara mengapresiasi apa yang dibawa Andreas, baja murah yang bisa digunakan untuk memperbarui persenjataan, atau peralatan berkualitas yang kini dinikmati oleh orang di Wintertown, ditambah lagi selama ini Andreas tak pernah membuat masalah dan selalu mencoba bergaul dengan orang sekitar.

"Bisa aku dengar alasan tersebut."

"Pertama adalah lemahnya pengaruh Faith of the Seven disini."

Rickard mengangguk mengerti maksud Andreas, Faith of the Seven tidak begitu berkembang di Utara dan hanya menjadi agama minoritas disini, karena bagaimanapun first man masih mempunyai ikatan kuat dengan Old God.

Bangsawan yang menganut itu juga hanya ada dua keluarga Whitehill dan keluarga Manderlys, bahkan keluarga Manderlys yang awalnya berasal dari selatan pun kini hanya sebagian yang menganutnya.

"Kenapa Faith of the Seven menjadi alasan untukmu?." Tanya Rickard, meskipun dia sudah bisa menebak apa jawaban yang akan di ucapkan.

"Kita berdua tahu betapa kotornya pucuk pimpinan Faith of the Seven, meskipun masih ada orang baik disana tapi mereka masih kalah dengan orang kotor yang memanfaatkan Faith untuk kepentingan mereka sendiri, dan saya tidak mau berurusan dengan hal semacam itu."

"Lalu alasan selanjutnya?." Tanya Rickard lagi.

"Alasan selanjutnya adalah letak wilayah dan penguasa tertinggi." Jawab Andreas.

"Bisa kau jelaskan dengan rinci, aku ingin dengar langsung dari mulut mu." Perintah Rickard.

Andreas lalu menyambil posisi nyaman dan mulai menjelaskan.

"Di Crownsland karena terlalu dekat dengan pusat pemerintahan dan ibu kota, jikalau keluarga kerajaan melakukan tindakan bodoh mau tidak mau saya harus ikut membantu agar tidak dicap sebagai penghianat."

"Di Stormland meskipun posisi strategis dan dekat dengan Essos, tapi keterbatasan sumberdaya alam yang membuat saya tidak tertarik."

"Saat damai Riverland adalah tempat yang makmur karena dilewati jalur perdagangan dari utara ke selatan dan dari timur ke barat, tapi disisi lain saat terjadi perang, Riverland pasti terdampak paling parah karena akan menjadi tempat pertarungan itu terjadi. Ditambah lagi para Riverlord yang kurang akur satu dengan lainnya."

"Westerland sudah jelas alasannya, Tywin Lannister tak akan membiarkan apapun yang menjadi ancaman untuk keluarga Lannister."

"Saya tanya Lord Stark, jika anda adalah Tywin Lannister, apa yang akan anda lakukan jika ada pendatang di Westerland membawa pengetahuan dan rahasia membuat baja yang lebih bagus dan murah?." Tanya Andreas.

"Jika aku adalah Tywin Lannister, maka aku akan mencoba untuk membeli rahasia tersebut dengan harga cukup mahal dan mengiming-imingi dengan sebuah wilayah di Westerland agar mudah dikontrol, dan menggunakan rahasia itu untuk semakin memperkaya keluarga Lannister, dan jika menolak maka dia akan menyiksa orang tersebut agar mau memberikan rahasia tersebut dan setelah itu membunuhnya agar tidak rahasia itu tidak menyebar." Jawab Rickard, "tapi apa kau tidak takut aku akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Tywin Lannister?." Tanya balik Rickard.

"Pada awalnya memang ada pikiran seperti itu, tapi setelah waktu berselang, saya sadar bahwa orang disini tidak terlalu mempermasalahkan itu dan melihat apa yang saya lakukan telah membuat kehidupan mereka lebih mudah, dan juga dari yang saya lihat, anda bukan tipe orang yang mencari keuntungan sesaat tapi orang yang tahu untuk mengambil keuntungan jangka panjang." Jawab Andreas, tapi yang dia tidak katakan tentang Tywin Lannister pada Rickard adalah kebencian masa kecil Tywin dengan smallfolk ambisius yang tidak lain adalah kekasih ayahnya yang membuat jurang antara Tywin dengan ayahnya, jadi tidak mungkin Tywin akan membiarkan Andreas berkembang lebih dari yang Tywin Lannister berikan dan inginkan.

Disisi lain seperti perkataan Andreas, Rickard bisa saja melakukan hal yang mungkin dilakukan Tywin Lannister tersebut, tapi dia bukan orang se picik itu untuk mengambil hasil pemikiran dan kerja orang lain, dan yang dia dengar dari orang-orang kepercayaannya dia tahu bahwa Andreas sama sekali tak ada niat jahat dan hanya ingin membuat The North lebih maju, jadi dia membiarkan Andreas menjalankan bisnisnya, dan keluarga Stark menerima pajak dan hasil pemikiran Andreas, jadi kedua pihak sama-sama diuntungkan.

Kemudian mereka merenung sejenak, memikirkan pembicaraan tadi, dan Rickard ingat bahwa Andreas belum mengatakan semua alasannya.

"Kau belum mengatakan alasan yang lainnya." Kata Rickard.

Andreas sedikit malu mendengar perkataan Rickard, karena dia melupakan alasan lain yang belum dia jelaskan, jujur saja topik tentang Tywin Lannister memang tidak mengenakan bagi mereka berdua.

"Apa anda pikir Olenna Tyrell akan membiarkan alat yang akan mengacaukan ekonomi The Reach bisa digunakan."

Rickard tersenyum lalu menggerakkan kepalanya, karena dia tahu betul Olenna Tyrell akan melarang penggunaan alat tersebut karena akan membuat ekonomi The Reach kacau dan membuat jeri payahnya untuk menstabilkan posisi Tyrell sebagai penguasa puncak di The Reach dengan membuat persekutuan dengan keluarga Hightower dengan menikahkan putra satu-satunya dengan gadis dari keluarga tersebut.

"Kalau Dorne dan Iron island?"

"Saya tidak menyukai cuaca Dorne yang terlalu panas, dan Iron island adalah tempat terakhir di dunia ini yang akan saya singgahi dengan niat baik. Hari dimana saya menjalin hubungan baik dengan Ironborn adalah hari dimana matahari tak lagi terbit."

Mendengar alasan Andreas menghindari Dorne karena panas membuat Rickard ingin tersenyum, namun saat mendengar tentang Ironborn, dia sedikit kaget karena tak tahu Andreas seperti menyimpan dendam pada mereka.

Soal dendam dengan Ironborn, tak hanya Andreas yang menyimpan dendam dengan mereka, hampir semua bangsawan di seven kingdom yang dekat dengan sunset sea punya dendam dengan mereka dan jika ada kesempatan mereka tak akan segan untuk menghabisi mereka, tapi yang menghalanginya adalah hukum yang dibuat oleh keluarga kerajaan dan tak adanya angkatan laut yang setara dengan iron fleet disisi barat Westeros selain Redwyne fleet.

"Selain kedua alasan tersebut, apa masih ada alasan lain yang belum kau sampaikan?." 

"Alasan terakhir dan paling krusial adalah, di sini saya bisa mendapatkan wilayah yang luas."

Alasan terakhir yang diutarakan Andreas adalah hal paling dimengerti oleh Rickard, The North memiliki tanah yang luas namun sangat jarang penduduk sehingga banyak wilayah yang belum ditempati.

Contoh paling nyata adalah Stony shore, wilayah yang dulu diperintah oleh keluarga Fisher, wilayah yang seluas hampir separuh westerland, namun hanya dihuni tak lebih dari 30 ribu orang, yang disebabkan oleh punahnya keluarga Fisher beberapa ratus tahun yang lalu dan juga menjadi salah satu tempat pertama yang menjadi sasaran jika Ironborn membuat kekacauan.

"Jika kau ku beri kesempatan untuk menjadi bangsawan di sini, tempat mana yang akan kau pilih?."

"Kalau diperbolehkan, saya akan memilih Stony Shore, dengan wilayah yang luas dan banyak gunung dan bukit yang bisa di prospek untuk mencari sumber daya alam, dan garis pantai yang panjang yang mungkin bisa dijadikan tempat pemancingan."

Rickard tak menyangka Andreas memilih tempat yang dia jadikan contoh, jujur saja dia ingin mempercayakan keamanan sisi barat pada Andreas, tapi Stony shore juga memiliki banyak kekurangan, namun dari nada bicaranya, pemuda didepannya mengerti apa yang harus dia lakukan.

Setelah itu mereka berdua berbincang masalah lain.

Dan sebelum pulang, Rickard memberi ijin memperbolehkan Andreas untuk berburu di wolfwood.

Akhir flashback.

Di saat Rickard memikirkan pembicaraan tadi.

Andreas berjalan menuju gerbang untuk kembali kerumahnya.

"Apa bincang-bincang dengan Rickard sudah selesai." 

Suara familiar tersebut terdengar dari belakang Andreas dan seketika dia langsung berhenti dan berbalik, disana dia menemui Lady Stark yang tadi pergi di tengah perbincangan, bersama gadis kecil 7 tahunan yang berjalan bersamanya, dan saat melihat gadis kecil itu dengan apraisal, sebuah senyuman kecil berkembang di bibir Andreas.

"Lady Stark." Sapa Andreas sambil sedikit membungkuk memberi hormat. "Ya, perbincangan dengan Lord Stark sudah selesai dan saya akan beranjak pulang." Tambahnya.

"Meskipun kau sudah sering kemari, tapi ini mungkin pertama kali kalian bertemu. Andreas ini putriku satu-satunya Lyanna Stark. Lyanna ini calon bannerman keluarga Stark Andreas Rayleigh."

"Salam kenal lady Lyanna" sapa Andreas yang diiringi sedikit membungkuk.

Alih-alih membalas sapaan Andreas, Lyanna malah memilih bersembunyi dibalik baju ibunya.

Tentu saja hal ini membuat Lyarra tidak terkejut, Lyanna putri satu-satunya yang cukup liar karena darah serigala dalam tubuhnya bisa juga terpesona oleh ketampanan Andreas.

Tak bisa dipungkiri, ketampanan Andreas sering menjadi pembicaraan di Wintertown, tak hanya wajah tampan dia juga memiliki perilaku yang sopan, sehingga baik wanita yang sudah menikah atau belum, semua terpesona olehnya, tapi ada alasan mereka untuk tidak mendekatinya yaitu Andreas sudah menikah, dan dari pengamatan yang dia lihat selama ini, Andreas buka tipe pria yang mudah tergoda wanita lain.

Ditambah lagi Grayfia yang adalah istri Andreas selalu terlihat seperti predator yang wilayah kekuasaannya terancam saat ada wanita yang membicarakan tentang Andreas dihadapannya.

Setelah memperkenalkan Lyanna yang masih malu-malu, Andreas dan Lyarra berbincang sebentar.

"Jika tidak ada keperluan lain, saya minta izin untuk pamit pulang." Kata Andreas yang dijawab dengan anggukan oleh kedua wanita tersebut, dan segera meninggalkan Winterfell untuk menuju kerumah.

Next chapter