This week only update 3 chapters, Thank you
Dukung author juga buat beli kopi+ gorengan jika suka dan berkenan. https://ko-fi.com/adigm17
########
Di depan stasiun kereta Kyoto muncul dua sosok cantik berseragam SMA, "Rias, kamu tahu di mana Adi?" Sona bertanya pada Rias.
"Aku belum tahu, tapi seharusnya tidak terlalu sulit untuk menemukan mereka" jawab Rias pada Sona.
"Bagaimana dengan dirimu?? Apa kau punya informasi tentang Adi??" Rias bertanya pada Sona lagi menanyakan apakah dia mendapat kabar.
"Tidak ada berita langsung yang bisa didapat tentang Adi, hanya saja saya mendapat kabar bahwa 2 hari yang lalu ada perkelahian besar antara Yokai di kota Kyoto, hanya saja apakah ada hubungannya dengan Adi atau tidak saya tidak tahu" jawab Sona kembali.
"Erm...kamu benar tapi saat ini kami tidak memiliki informasi lain, jadi hanya melalui kejadian itu kupikir kita bisa mencoba untuk memulai" Rias menyimpulkan.
Maka kemudian mereka berdua menuju hotel mewah yang juga merupakan industri keluarga Gremory di kota Kyoto, dan dari sana mereka akan mencoba untuk mulai mencari tahu keberadaan Adi.
######
Di dimensi lain, masih di kota Kyoto, di sebuah rumah besar bangsawan Jepang, kini sedang berlangsung perayaan besar.
Banyak Yokai dari segala usia dan jenis kini menikmati suguhan pesta, dan sebagai pusat perayaan di aula utama rumah bangsawan, seorang wanita cantik dengan kimono mewah duduk di kursi utama.
Dilihat dari statusnya bisa dikatakan bahwa wanita cantik itu adalah pemimpin dari party ini, ada raut kegembiraan di wajahnya yang saat ini sangat senang dengan kecepatan yang ada.
Di sisi lain, di sudut aula yang terpencil, terlihat seorang pemuda tampan berpakaian rapi sedang menikmati aneka hidangan yang tersaji di mejanya.
Meski sosok itu tampak menghindari kerumunan pesta, beberapa pelayan yang bertugas melayaninya tampak sangat kontras.
Hanya saja tidak ada yang ingin mengganggu kesibukan pemuda tampan ini, sebaliknya, tatapan hormat terlihat dari mereka yang datang dan menyapanya.
"Emmm....daging ini enak....Wagyu...memang yang terbaik....tolong buatkan saya satu porsi lagi steak wagyu ini" suara pemuda itu membuat perintah itu terdengar.
"Baik tuan" dengan hormat salah seorang pelayan memenuhi permintaan pemuda tampan itu.
"Ada lagi yang perlu saya tambahkan, Pak?" Pelayan yang berbeda bertanya kepada pemuda itu apakah dia mau menambahkan pesanan lain.
"Emmm.... beri aku segelas jus jeruk lagi, dan beberapa kue mochi untuk pencuci mulut" jawab pemuda yang memberikan pesanan.
"Baik pak mohon tunggu sebentar" jawabnya dengan ramah dan meninggalkan pemuda itu untuk memenuhi pesanannya.
Sementara pemuda tampan itu masih menikmati suguhan di atas mejanya dari kejauhan terdengar suara sepatu yang mendekati posisinya.
Bersamaan dengan suara itu, semburan aroma harum bunga sakura tercium di hidungnya.
"Menghisap dengan rakus" pemuda itu tampak mabuk dengan aroma yang dihirupnya.
"Sayang ... apakah kamu puas ??" Sebuah suara lembut bertanya pada pemuda itu.
Dan sosok yang bertanya itu tak lain adalah wanita cantik yang juga menjadi pemimpin pesta.
"Saya puas tinggal tambah satu porsi lagi sebagai penutup" jawab pemuda tampan itu kepada wanita cantik itu.
Memeluk pemuda tampan dari belakang, wanita cantik itu langsung menjadi manja, adapun pemandangan yang dilihat oleh para pelayan yang hadir, hanya senyuman yang mereka berikan hanyalah tanda persetujuan tentang hubungan yang mereka tunjukkan.
"Muach" mencium pipi wanita cantik itu, kata pemuda itu.
"Kenapa kamu sudah bosan?" tanya pemuda itu.
"Ya, saya sudah menyelesaikan apa yang seharusnya saya lakukan, jadi sekarang saya tidak sabar untuk kembali ke rumah" jawab wanita cantik itu dengan nada genit.
Merasakan aroma hangat dari nafas sang wanita, pemuda yang semula masih nafsu makan kini berubah menjadi tidak nafsu lagi, dengan kecantikan di pelukannya bagaimana mungkin dia masih mau bertahan untuk makan.
Maka dia lalu berkata "ok ayo kita pulang sekarang, aku juga sudah kenyang" jawab pemuda tampan itu dengan cepat.
"Emmm...kamu yakin sayang??? Apa kamu masih menunggu makanan lain?" Bujuk wanita itu.
vixennn.... mengutuk dengan gembira Adi di dalam hati, atas perbuatan yang dilakukan oleh yasaka.
Ya, keduanya adalah Adi dan Yasaka, setelah berhasil menyelamatkan Yasaka dan beberapa anak buahnya, Adi disambut hangat oleh Yasaka untuk kembali ke markas mereka.
Dan di sanalah semuanya dimulai, dengan pesta penyambutan yang hangat dan diakhiri dengan malam yang panas oleh mereka berdua.
Adi dan Yasaka kini resmi menjadi sepasang kekasih, tentunya dengan ritual yang sama. Mengucapkan nazar suci, Yasaka yang telah menjadi wanita Adi memiliki lambang bulan sabit di dahinya.
Dan dari situlah seperti kotak pandora yasaka yang sudah lama kehilangan cinta dan kasih sayangnya, setelah mendapat suntikan cinta penuh dari Adi, mulai menjadi sangat serakah akan cinta itu.
Dan sebagian besar hari harus dihabiskan untuk memuaskan rasa lapar yasaka yang telah lama dipendam, hingga akhirnya jika bukan karena kemampuan fisik adi yang baik, bisa dikatakan ia sudah menyerah oleh serangan intens yasaka.
Meski begitu, Adi tidak pernah menolak dan malah menyambutnya dengan hangat, karena ia tahu ini adalah salah satu cara Yasaka mengungkapkan rasa cintanya.
Apalagi perasaan ungkapan cinta itu sangat indah, sehingga tentu saja Adi menyambutnya dengan hangat.
"Itu tidak penting, mari kita ke bisnis", kata Adi merangkul Yasaka lalu menghilang dari sana.
Dan detik berikutnya mereka muncul di sebuah ruangan hangat di sebuah rumah tradisional Jepang, tanpa banyak penundaan, begitu tiba mereka berdua langsung menuju ke topik utama.
######
Dan kali ini Adi meminta yasaka untuk membantunya membuat ramen Jepang.
"Sayang kamu sudah siap?" Adi bertanya pada Yasaka.
"Sebentar sayang, tolong pasangkan celemek ini padaku" Yasaka genit meminta Adi memakaikan celemek masak merah dengan bentuk yang seksi.
Melihat hal tersebut mata Adi langsung menerawang dan entah kenapa darah di dalam dirinya menjadi panas seperti magma yang bergolak.
"Glup.." menelan ludah.
Adi dengan panas mendekati Yasaka mencoba memakai celemek.
Mulai dari kepala, dengan lembut menyisir rambut pirang panjang Yasaka, dengan jarinya Adi melihat leher putih bersih.
Entah bagaimana dia tidak tahan dan mencium ringan di sana.
"Ahhhh…" Suara gemetar dengan nada menggoda keluar dari mulut Yasaka.