107 Makanan Kedua

Kembali ke ruangan dimana mereka sebelumnya makan siang bersama, kali ini adi tak melihat koneko dan kiba, hanya mereka bertiga yang nampak

" Kemana Koneko dan kiba?" tanya adi penasaran sambil duduk

" Ya mereka akan tiba sebentar lagi" jawab Akeno dan kemudian menuangkan secangkir teh untuk Rias dan adi, kemudian baru menuangkan untuk dirinya

" Kamu wanita yang sangat lembut Akeno" adi memuji sambil mengangkat Cangkir dan meniup sedikit kemudian men Rpcicipi " ya enak, ini jelas teh dengan rasa yang sangat unik" puji adi

" Ara...ara...ara...jika kamu suka, kamu bisa sering datang adi kun" berkata Akeno yang sudah merubah memanggil adi

" Ya, sayang aku tak bisa sering datang" jawab adi

" Kenapa?" suara cepat Rias bertanya

" ehhhh.....menatap Rias dengan aneh

Kemudian seperti sebuah menyadari bahwa tingkahnya jelas bermasalah " uhuk....uhuk...." menutupi perilaku malunya

Melihat ini Akeno hanya tertawa, "fu...fu..fu..nampaknya, ada yang tidak kuat" berkata akeno

" Kuat apa?" tanya adi bingung

" Hentikan akeno" melototinya dan mencoba kembali bersikap elegan

" ahhh...ga asik kalian" balas adi

Kemudian tak lama Koneko dan Kiba datang secara bersamaan " yoo...adi san kamu datang lagi" sapa ramah Kiba

" Baiklah kiba" jawab adi tersenyum

Kemudian Koneko hanya berjalan dan mendengus " ya sikap apa itu tak menegur senpai"berkata adi kepada Koneko

" Huft...mimpi kamu aku tegur" jawab koneko kesal dan duduk jauh di dari adi sambil memakan snack dan mengabaikan adi

" Oh begitu, baiklah " kata adi membalas dan ada senyum kecil di sudut mulutnya

" Ya karena sudah berkumpul disini, maka sebaiknya kita makan siang segera" berkata adi dan mulai membuka bentonya yang agak besar

Karena dia tahu yang lain pasti akan ikut makan, jadi dia menambahkan porsi yang ia bawa, tentunya ia masih menyisahkan bento kecil di tas kecilnya untuk seseorang

Melihat adi mengeluarkan bento, sekejap ruangan menjadi sunyi dan hanya terdengar detik dari jam di dinding, saat bento dibuka

Aroma wangi dan khas rempah tercium di setiap hidung mereka dan kemudian memenuhi ruangan " Glup...." suara menelan ludah dari ke empatnya

Di dalam bekal bento yang adi bawa, nampak susi cantik berbagai isian yang adi bawa, dari daging, seafood dan juga telor nampak sangat menggugah

Namun dari itu semua ada satu menu yang membuat mereka tak bisa mengalihkan pandangannya, ya sebuah menu berkuah kental dengan banyak potongan sesuatu yang nampak menjadi ciri utamanya

" Bau harum apa ini?" tanya Koneko meski begitu ia sedikit mengerutkan keningnya

" Ini bau masakan top, dijamin kamu makan pasti suka" kata adi sambil tertawa seperti menyembunyikan sesuatu

" Ya benar adi, apa ini?" tanya Akeno

" Kalo dilihat seperti buah tapi bisa sayuran, ahhh...aku bingung" keluh kiba saat melihat hal tersebut

" Tidak penting, yang penting adalah rasanya " kata Rias yang sudah semakin tak sabar

" Ok...ok aku tahu kalian tak sabar, jadi berikan aku piring atau tempat untuk membagi" kata adi memberi intruksi

Tak lama mereka semua bergegas memegang piring, seolah tak sabar untuk menyantap bekal bento yang adi bawa

" Ok sekarang biar aku bagikan" kemudian adi mulai membagikan kepada yang lain, tak lama " Itadakimassss....." bersorak serentak dan kemudian memakannya

" Yaaa....ini sushi sangat enak..."

" aku suka..aku suka...." kata koneko jenaka

" jangan bicara saat makan" tegur akeno namun dirinya masih tetap mengunyah dan memakan lebih cepat

" Adi....kamu memang berbakat untuk memasak" kata kiba memuji dan merasa puas

" em...em...bagaimana kalo kamu jadi koki pribadiku" kata Rias menyela

" Emmmmm....bisa tapi ada syaratnya" kata adi membalas tersenyum

" Bagus....bagus...apa itu" kata Rias tak sabar

" Gampang kok" kata adi lagi

" Iya apa?" tanya Rias

" Itu...." kata adi menunda

" Cepat katakan....aku tak sabar....." kata Rias sambil menunjukan sumpitnya ke arah adi

" Tenang Rias...biar aku pikirkan" kata adi lagi

" Tidak bisakah kau menjadi tegas....." bersuara koneko menatap adi kesal

" Memang kenapa?" tanya adi, " inikan tidak ada hubungannya dengan mu " berkata sambil tersenyum meledek

" Kamuuuuuu....hentaiii...." kata koneko kesal

" Koneko..tidak sopan seperti itu" kata Akeno menegur, namun jelas ia juga kesal kepada adi

" Ok...ok...aku kasih tau, mudah ko" kata adi

kemudian melanjutkan perkataanya, " Syarat membuat aku menjadi koki adalah, wanita itu harus menjadi wanita ku, tak ada yang lain" kata adi dengan penuh makna

" apa...!!!!" kata Rias terkejut

" Ara...ara...ara...jadi seperti itu" kata akeno

" Benarkan, senpai Akeno....dia hentai....!!!!!" bersemangat menunjuk adi

" Tidak....tidak.....itu bukan hentai, dan kenapa kalian harus terkejut, bukankah wajar bagi seorang pria membuat masakan yang enak untuk wanitanya?" tanya adi kepada mereka bertiga

" Masuk akal.....

" benar juga.....

" Alesannnnnnn.....

" Tidak bisa dirubah?" tanya Rias

" tidak dan itu sudah mutlak" jawab asi serius

" baik biar kupertimbangkan" kata Rias kembali

" apa maksudmu Buchoooo!!!!" teriak koneko tak setuju

" Kamu tenang saja Koneko" jawab Rias kembali mulai memakan sushi

Sampai hampir separuh dari sushi habis, kemudian adi mulai membagikan makanan sepesialnya, setelah membagikannya ada suara protes terdengar " Kenapa tidak ada jatah ku?" tanya koneko kesal

" Kenapa aku harus memberi mu?" tanya adi juga

" kamu.....jelas kamu tak masuk akal" kata koneko dengan wajah jelek

" Kalo begitu kenapa..?" kata adi tersenyum

" Yaaaa...rasa ini unik, aku suka" kata Kiba

" benar makanan apa ini, kenapa sangat cocok dengan sushi" berkata akeno

" Emmm...kuahnya mengandung sesuatu" kata Rias menimpali

" Buchooo....tidak kah kamu mau berbagi" kata koneko memelas melihat adegan tersebut

" Tidak...koneko kamu masih terlalu kecil...

" jangan lirik aku" kata kiba

" Ara...ara..ara..kasian koneko, tapi maaf aku juga tak bisa" berkata akeno meledek

" ahhhhh....kalian tidak adil.....

" jlebbb..." tiba-tiba koneko kaget saat adi memasukan makanan tersebut

" emmm..enak... tapi bau apa ini" kata koneko

" enakkk...ahhh..bau...

" enak.....bau....

" enakkkk....ahhhh aku tak tahan ....

namun meski demikian dia tetap memakannya, " jadilah anggota klub ghaib kini memiliki lagi satu ambisi dalam diri adi

Yaitu, mendapatkan kembali makanan bau namun enak ( yang suka makanan ini pasti tau, klue ya, kadang lbh mahal daripada daging, di rendang, di balado, di semur, di goreng, di lalap enak).

avataravatar
Next chapter