Datang Ke Dunia Baru

Di sebuah pulau yang berada di tengah laut, jauh dari daratan dan kepulauan lain, terletak diantara persimpangan dua samudra dan memiliki cuaca yang tak menentu, tidak pernah ada manusia yang hidup di pulau ini, atau bahkan menyinggahinya.

Seperti sebuah tempat yang terisolasi dari dunia luar, yang penuh hingar bingar, pulau ini memiliki luas yang cukup besar, dan luasnya seperti pulau bali, terdapat berbagai tumbuhan dan hewan yang menempatinya, tentu saja ada keunikan pada tumbuhan dan hewan di pulau ini, yaitu ukuran dan jenisnya yang beragam dari kecil ke besar dan dari normal ke ekstrem.

Pulau ini juga memiliki 4 iklim, yang masing-masing iklim menempati setiap sudut dari pulau, dengan iklim yang berbeda menjadikan isi dari pulau ini sangat berbeda, banyak binatang atau tumbuhan yang telah punah di seluruh dunia, tapi bisa ditemukan di tempat ini.

Dan keanekaragaman serta kesendirian pulau ini, akan berakhir dengan munculnya seorang manusia, yang di takdirkan menjadi pendatang baru yang ikut hidup di dalamnya.

Seketika sebuah portal muncul di sebuah sisi dari pulau, dan sesosok remaja dengan fisik yang tinggi dan postur yang baik muncul, wajahnya menawan dengan alis pedang yang tegas dan mata biru yang bersiar tajam, menunjukan kepribadian yang heroik.

""Huuuuuuuu, udara disini bagus, ya tempat yang bagus untuk tinggal"" ya pemuda yang baru saja muncul adalah adi, dia berkata sambil melihat sekeliling, melihat sekitarnya ternyata adi berada di sebuah pinggir pantai, pantai itu penuh dengan pohon kelapa sepanjang mata memandang, dan pasir putih yang halus serta air laut yang jernih, yang mampu menampakan dasarnnya.

Lebih jauh melihat ke arah dalam pulau, terlihat pepohonan yang lebat tumbuh, dengan beberap pohon buah yang tumbuh di antara pepohonan yang ada.

Adi yang berjalan perlahan menghampiri sebuah pohon kelapa, duduk bersandar sambil melihat ke arah laut, sedikit menghela nafas untuk mengingat masa lalu hidupnya, kini ia mulai memikirkan masa depan hidupnya di dunia baru ini.

Tersenyum, adi optimis untuk mendapatkan kebahagiaan dan cita-citanya, ""Oh ya hampir lupa, coba lihat sistem apa yang di berikan oleh malaikat""

""Selamat datang di dalam sistem Tuan, saya asisten anda dan juga sistem"" suara dari dalam ruang menyapa adi

Adi yang kaget dengan suara yang tiba-tiba muncul terdiam sebentar, sampai ia mendapatkan kembali fokusnya ia bertanya ""Kamu siapa?""

""Saya asisten anda Tuan""

""Bisakah kamu muncul di depan saya?""

""Maaf tuan karena level tuan masih lemah, saya tidak bisa muncul dalam bentuk visual, saya hanya bisa muncul untuk saat ini dalam bentuk suara saja""

""Jadi kalo level saya naik, kamu bisa muncul?""

""Iya tuan, saya bisa menghadirkan sosok saya""

""Ok kalo begitu, nama kamu siapa?""

""Saya tidak mempunyai nama, silakan tuan memberi saya nama""

""Emmmm, kalo begitu saya kasih kamu nama Intan, karena suara kamu lembut bagaimana?""

""Baik Tuan, nama asisten terkonfirmasi, tuan mendapatkan hadiah tersembunyi, silakan cek di dalam ruang penyimpanan sistem yang ada di pikiran tuan""

""Ehhh, dapet hadiah, hehehe... semakin enak aja nih jadinya, ayo kita liat hadiahnya apa"" saat adi masuk ke dalam pikirannya, ada sebuah ruangan independent, memasuki ke dalam, adi menemukan sebuah buku yang bertuliskan Latihan dasar semua elemen dalam magic.

""Wah buku magic, bagus dengan ini belajar magic akan lebih mudah"" tersenyum adi dengan puas, kembali ke dalam kesadaraannya, adi bertanya

""Intan, apakah akan hadiah jika saya melakukan sesuatu atau menyelesaikan sesuatu?""

""Ya, dan tidak tuan, karena saya di rancang hanya menjadi asisten, yang bertugas membantu tuan untuk menaikan level, adapun hadiah bisa diberikan kepada tuan tergantung dari hadiah tersembunyi yang telah disiapkan, dan saya tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan atau memberi tahu, setidaknya level saya tidak cukup""

""oh gitu, baiklah berarti seiring kenaikan level saya, maka akan ada quest dengan hadiah?""

""Betul tuan, akan ada quest dan hadiah ketika tuan rumah sudah memiliki level yang dianggap cukup""

""Level berapa untuk bisa membuat quest?""

""Setidaknya di level 20 tuan, sistem akan mampu memiliki quest dan hadiah untuk tuan""

""Nah gimana cara untuk menaikan level?""

""Tuan butuh poin untuk menaikan level, dan cara mendapatkan poin ada berbagai macam cara, termudah mengalahkan hewan atau monster, kemudian menukarkan barang berharga seperti pusaka, artefak, menolong mahkluk hidup dan lain-lain yang di identifikasi sistem sesuai kriteria, tentu menyelesaikan quest juga termasuk, tetapi karena tuan belum memulai quest, jadi tuan belum bisa mendapatakn poin dari sana""

""Jadi maksudnya, saya perlu menemukan sesuatu yang berharga dan di tukar dengan poin?""

""Ya tuan, dan tidak semua hal yang di bawa tuan dapat ditukarkan dengan poin untuk menaikan level, hanya yang dianggap sistem memenuhi syarat yang akan menambah kontribusi untuk menaikan level tuan rumah""

"" Pertanyaan lain, saya memiliki bonus kecepatan 3x lipat untuk berlatih, tolong jelaskan lebih spesifik""

""Yang dimaksud 3x lipat kecepatan berlatih Tuan adalah, usaha yang dilakukan tuan dalam menjalani latihan tertentu untuk menaikan penguasaan dan level akan menjadi 3x lebih mudah, 3x lebih cepat dari rata-rata manusia""

""Ok, ini jadi lebih menarik, setidaknya latihan akan lebih cepat dan pertumbuhan kekuatan akan lebih baik""

Mengeluarkan buku untuk belajar magic, membacanya perlahan dan dengan serius mencoba mengaplikasikannya dengan santai, membayangkan beberapa elemen yang dipikirannya, dengan kekuatan magic creation yang ada sekejap tercipta sihir dasar yang diinginkan.

Saat ini, muncul api seukuran kepalan tangan di telapak tangan adi, terasa agak hangat tapi tidak membakarnya, mengontrol kekuatanya dan hawa panas menjadi hilang, melemparkan api ke semak yang berada tidak jauh darinya

Api itu membakar semak dengan cepat, kini setelah ia tahu kekuatan dasar api dia tidak kawatir untuk memasak, memikirkan kembali sebuah bola air berukuran sedang di tangannya, seketika itu muncul bola air yang berukuran lebih besar dari kepalan tangan, melemparkan bola tersebut ke arah semak-semak yang terbakar, dan perlahan nayala api yang membakar padam dengan mata yang terlihat.

Kini adi tahu, baik kekuatan api dan air yang ia ciptakan memiliki kekuatan yang cukup, dan selanjutnya eksperimen elemen sihir lain di mulai

Dari tanah, membentuk sebuah gundukan kecil sebesar 30cm, dengan tinggi dan tebal yang sama, kemudian mencoba elemen angin, dengan sebuah hembusan angin yang bertiup mengelilingi adi muncul, dengan perlahan menyegarkan hawa panas yang ada disekitarnya, meski singkat itu semua terasa nyaman.

Kemudian adi mencoba lagi elemen petir, yang secara perlahan muncul di ujung jarinya, mencari objek untuk melemparkan sihirnya, adi melihat sekitar, dan saat dia sedang bingung mencari terlihat seekor tupai yang sedang memakan buah di sebuah pohon, berjalan mendekatinya dan berhenti di jarak yang berkisar 10 m, adi melempar sihir listriknya, dan sesaat tupai itu tersengat listrik, dan jatuh ke bawah pohon.

Mengamati dengan sabar sampai lima menit kemudian, tupai itu terbangun, dan masih dalam keadaan yang tidak stabil, belari cepat menuju ke dalam hutan, takut tersengat listrik kembali.

Kini adi tahu kekuatan dasar dari elemen listriknya, dan setelah kembali mencoba elemen lain dimulai dengan cahaya, dan muncul cahaya yang menyilaukan, walau hanya singkat adi cukup puas, kemudian dia menguji elemen ruang, dan mencoba membayangkan sebuah ruang, yang bisa berfungsi sebagai tempat penyimpanan, dan setelah terus mencoba selama setengah jam, ruang pun tercipta dengan ukuran 1x1 M, meski tidak besar namun adi merasa cukup.

Saat ia mau mencoba memulai elemen kegelapan, kepala adi terasa pusing dan perlahan peglihatannya menjadi sedikit buram, buru-buru menstabilkan dirinya, dengan bersandar di sebuah pohon kelapa, adi mengistirahatkan dirinya.

Setelah hampir setengah jam beristirahat, dan tenaganya menjadi pulih kembali, adi mulai berpikir kenapa ia menjadi pusing, dan ada tanda-tanda kalu di akan pingsan.

Sesaat kemudian ia tersadar, dia menepuk jidatnya dan ia seperti orang bodoh, jelas dari tadi ia mengeluarkan terlalu banyak mana, dan karena mananya terkuras sampai titik dimana ia mulai sangat lelah, ia lupa bahwa sihir itu membutuhkan mana.

""Intan bagaimana cara menaikan mana?""

""Dengan cara mengisi tenaga tuan, memakan makanan, beristirahat, Tidur, atau mengkonsumsi ramuan penambah mana""

""Banyak juga ya, kalo begitu jika saya kehabisan mana apa dampaknya pada tubuh saya?""

""Jika Tuan rumah kehabisan mana, karena menggunakan sihir, Tuan bisa kelelahan di tahap ringan, pingsan di tahap sedang, dan kemungkinan mati lemas di tahap akhir""

Adi yang mendengar tentang penjelasan dari intan menjadi cukup kawatir ternyata kehabisan mana bisa berakibat fatal

""Baiklah Intan terima kasih jawabannya""

Beristirahat kembali sepuluh menit kemudian, adi bangkit dia merasa tenggorokannya haus, melihat ada kelapa di atas kepalanya dan itu tidak terlalu tinggi hanya sekitar 5 M, ada menjadi senang.

Menggunakan sihir angin, dan membentuk pisau angin kecil di telapak tanggannya, sedikit menambah kekuatan, dan setelah merasa cukup, segera lepaskan dan tujuannya adalah kumpulan kelapa muda yang ada di atas pohon.

Berlari untuk menghindar dari kejatuhan kelapa, dan sesaat rentetan buah kelapa yang jatuh terdengar di tanah "" Buuukkkkkkkkkk.......bukkkkkkkkkkkkkkk""

Terdapat 5-6 buah kelapa muda yang jatuh ke tanah, tak jauh dari tempat adi berdiri, melihat lagi ke atas pohon dan memastikan tidak ada lagi kelapa yang jatuh adi merasa senang, mengumpulkan kelapa dan memasukan 5 buah ke dalam ruang dan membawa satu kelapa ke pinnggir laut.

Membuka kelapa dengan cara menempatkan kelapa di tanah, lalu membuat tanah di sekitar kelapa menekan kelapa. Dan sampai kelapa retak tak lama kemudian, adi mengambil kelapa yang telah retak, sedikit mengerahkan kekuatan untuk mempersebsar celah, aliran air kelapa muda pun turun dari dalam kelapa

""Ahhhhhhh segarnyaaa, enak..... enak.... kelapa metik sendiri""

Menghabiskan air kelapa yang ada di dalam kelapa, dan membuka kelapa untuk memakan daging kelapa yang ada, menggunakan sihir angin yang membalut jarinya, untuk sementara rasa lapar dan kekuatan adi, yang tadi menghilang telah terisi untuk saat ini

Menghabiskan 2 buah kelapa lagi untuk dimakan, dan setelah merasa dia kenyang, adi mulai berjalan ke arah pinggir pantai untuk menjelajahi kontur, dan melihat ada kah tempat yang cocok untuk dijadikan tempat tinggal sementara.

Berjalan membelakangi matahari, adi menyusuri pantai dengan perlahan, menggambil cabang kayu yang agak besar seukuran tombak, melancipkan ujungnya dengan sihir angin, setelah membuat halus permukaan untuk enak di genggam, adi meanjutkan perjalannanya.

Berasumsi bahwa memegang sesutau, lebih baik dari pada tidak sama sekali, baru berjalan sekitar 100 M dari tempat semula adi menemukan pohon buah Mangga dengan 2-3 Pohon yang tumbuh berdekatan, mendekat untuk melihat.

Dan setelah memastikan bahwa ada beberapa buah yang telah matang, adi tak lupa mengambil beberapa untuk dimasukan ke dalam ruang.

Kembali berjalan, sampai ia berjarak 300 M dari pohon mangga yang pertama ia temukan, adi melihat pantai yang dangkal dengan banyak karang yang tumbuh di sisinya, adi merasa senang karena dia tahu, banyak karang disini maka ada kemungkinan akan ada banyak kepiting, ikan, atau bahwak lopster dan kerang yang akan bersembunyi, ataupun hanyut saat air laut surut nanti sore.