webnovel

Lembaran Baru Bagian 2

"Aku Ash El budak baru yang akan melayani keluarga ini" ucapnya pada seorang penjaga gerbang sebuah rumah.

Rumah itu begitu besar bahkan berjalan dari gerbang utamanya menuju rumah butuh beberapa waktu, sepanjang jalan dihiasi taman, dan pepohonan yang sejuk ia berjalan mengikuti pengawal, sampai tiba di pintu masuk utama rumah tersebut.

Para pelayan membuka pintu itu dan nampak sesorang di balik pintu itu "Selamat datang di kediaman Rastel"

"Yu.....sssa?" ucap El terkejut

Yussa tertawa sambil menutup mulutnya "Sudah kubilang aku mempunyai firasat kalau kita akan segera bertemu."

"Bagaimana bisa?"

"Kau pasti heran, kemari ikuti aku, aku akan menjelaskan semuanya."

El diajak kesebuah ruangan pribadi di rumah itu, kemudian Yussa menjelaskan secara detail, bagaimana ia membeli El dari pemerintah dan tentang dirinya yang sebenarnya adalah pewaris tunggal keluarga Rastel setelah ayahnya meninggal.

"Tujuan ku selama ini adalah mengamankan posisi keluarga Rastel, agar tetap ada dikerajaan Ulasee, kau tau aku sudah memiliki semuanya, uang, kekuasaan, jabatan, tapi aku tahu betul tidak ada manusia yang sempurna semua hal tersebut ditukar oleh fisik ku yang lemah ini, aku bisa dengan mudah disingkirkan oleh keluarga-keluarga lain. Untuk itu aku ingin memberimu satu pekerjaan, pekerjaan yang akan membuat mu terus terikat pada keluarga Rastel."

El gugup ia duduk berhadapan dengan Yussa yang berbeda, cara berbicaranya begitu berwibawa, sifat ramahnya mendadak menjadi tegas, dan semua kebingunagan di kepalanya membuat ia tidak bisa berkata apapun.

"Jadi bagaimana?" ucap Yussa

"Aku boleh tahu pekerjaan apa itu?"

Yussa menaruh perunggu berbentuk kotak diatas meja, logam tersebur hanya bertuliskan R dan D.

"Apa itu?" ucap El

"Kau tahu mitos Akademi Reingard?"

"Ya sedikit, akademi yang dihilangkan karena suatu alasan."

"Benda itu adalah undangan masuk Reingard."

"Apa?" El menelan ludah tidak percaya, ia tahu betul academy sihir itu adalah sebuah mitos yang nyata.

"Ya betul, aku membelinya dari seorang pencuri, dan aku ingin kau yang menerima undangan itu"

"Tunggu dulu.... maksudmu aku akan menjadi murid di Reingard?"

"Ya, tapi itu semua tidak gratis, kau tahu semua didunia ini selalu mempunyai harga tersendiri, aku ingin kita membuat kontrak."

"Kenapa kau tidak mencari orang lain yang lebih layak atau, emm atau kenapa tidak kau sendiri yang pergi kesana"

"Aku memiliki keterbatasaan fisik, dan juga aku tidak dilahirkan dengan bakat sihir diatas rata-rata, aku sudah memilih beberapa orang jauh-jauh hari sebelum mengundangmu kemari, tapi semuanya menggila ketika di tawari undangan Reingard, walaupun aku membuat kontrak dengan orang lain aku tidak yakin mereka akan menepati janji itu." ucap Yussa, ia menggenggam logam itu penuh ambisi dan harapan "Aku sudah tahu semua hal tentangmu melalui orang-orangku, dan aku tahu kau tidak akan menghianatiku El Realdust"

"Kau tahu nama keluarga asliku?" El terkejut bukan main, nama yang sudah ia lupakan sejak 5 tahun lalu kembali membuatnya teringat bencana yang menimpa keluarganya.

"Aku sudah menyelidiki semuanya dari informasi yang kudapat, aku tahu bahwa keluargamu telah dituduh sebagai dalang dari bencana Ash, kau membenci para bangswan bukan?" Yussa menatap tajam mata El dan mengulurkan lengannya "Mari hancurkan mereka bersama-sama".

"Ya tapi.."

***

El berbaring di tempat tidur dirumah keluarga Rastel, ia mendapatkan perlakukan yang berbeda dari Yussa, diperlakukan selayak nya manusia walaupun ia masih membenci para bangsawan dan membeci kebenaran bahwa Yussa adalah seorang bangsawan.

Satu minggu El berada dirumah Yussa, ia melakukan beberapa pekerjaan seperti biasa sambil sesekali memikirkan tawaran Yussa yang membuatnya bingung.

Sebenarnya El akan melakukan apapun untuk merubah dunia kejam yang menyiksanya, hanya saja pertolongan itu datang dari seorang bangswan, manusia yang paling ia benci. Tapi disisi lain ia menghargai keputusan Yussa perlakukannya yang baik, mengubah sedikit pandangannya, bahkan Yussa memberikan buku sejarah tentang bagaimana kaisar pertama memerintah benua Eurasia sampai akhirnya terpecah menjadi beberapa bagian.

"El?" ucap Yussa yang masuk keruangannya

"Astaga kau mengejutkan ku" ucap El, menutup buku yang ia baca dan menghampiri Yussa. "Maaf, aku bersikap tidak sopan"

"Ah, aku sudah sering bilang kan, bahwa kita berteman? Bersikap santailah pada ku" Yussa tersenyum dan menyerahkan kertas yang ia pegang.

"Baiklah,.."

"Bagaimana, apakah kau sudah membuat pilihan? Kau baca ini kemudian tanda-tangani, itu adalah kontrak yang akan kita buat"

El membaca kertas tersebut dengan teliti, kertas berisikan perjanjian, bahwa setelah El lulus, maka ia harus melindungi keluarga Rastel, dan jika ia tidak lulus atau bahkan dikeluarkan, Keluarga El harus membayar harga pembelian budak dan biaya membeli undangan Reingard.

"Apa kau keberatan dengan isinya?" tanya Yussa

"Tidak, ini semua rasional, tapi setahuku semua orang yang tidak lulus dari Reingard hanya punya dua pilihan, mati, atau diasingkan."

"Ya kau betul, akademi itu tetap jadi misteri karena aturan tersebut, sekali kau masuk kedalam, hanya ada dua cara agar kau bisa keluar, lulus, atau dikeluarkan, jika kau dikeluarkan biasanya hidupmu tidak akan bertahan lama karna orang lain akan memburumu, atau kau akan kehilangan semua ingatan tentang Reingard"

"Bukankah akan menjadi kerugian besar, jika aku tidak lulus" tanya El

"Aku tidak masalah, bagiku ini pertaruhan, jika kau di keluarkan menurutku kau sudah menerima konsekuensi yang cukup berat, dan aku juga tidak akan yakin bisa mempertahankan keluarga ini lebih lama lagi.,"

"Bolehkah aku meminta permintaan lain?"

"Apa itu?"

"Apa kau bisa membeli seluruh penduduk yang ada didesa Wetton?"

Yussa tertawa terbahak-bahak, "Kau ingin tahu berapa banyak yang ku keluarkan untuk membelimu?"

"Tidak.." potong El, ia tidak sanggup mendengar jawabannya "Maksudku bukankah jika semua orang di desa ku di beli oleh orang sepertimu, mereka akan hidup bahagia"

"Kau baik sekali. Begini aku tidak bisa memperbaiki seluruh dunia, atau bahkan satu kerjaan, kita semua terikat dengan hal yang bernama silsilah, sekalipun aku bisa membeli orang-orang di desamu, akan ada bangsawan lain yang lebih tinggi yang berkuasa.. kau mengerti?"

"Aku mengerti, aku akan memberikan jawaban nya secepatnya tapi, bolehkah aku pergi ke desa?"

"Silahkan.. kau bawa saja ini" Yussa meletakan undangan Reingard diatas meja "Ketika kau mengaliri undangan tersebut dengan sihir penguat, maka kau akan di berikan petunjuk untuk sampai di Reingard, atau bahkan kau bisa langsung dikirim kesana,… itu yang aku dengar, semuanya adalah pertaruhan."

***

Saat tiba di desa, siang itu El menyaksikan sebuah pemandangan yang membuat ia marah besar, tiga orang yang ia kenal mati dihukum gantung di tengah lapangan kabarnya sebelum mereka digantung mereka mendapat penyiksaan yang cukup parah. Hanya karena tertangkap tengah mencuri beberapa makanan, rakyat jelata menjadi objek penyiksaan bangsawan dan diperlakukan semena-mena.

Demia, paman Sam, Bibi Eli satu keluarga merupakan orang terdekat El dan kini El melihat jasad mereka persis didepan matanya. Ia sudah tidak bisa berpikir jernih, ia kembali kerumahnya dengan penuh amarah membawa beberapa pakaian, dan berpamitan pergi setalah berdiskusi dengan kakeknya tentang apa yang akan dia lakukan.

Setelah keluar dari rumah El. menurunkan tiga jasad yang tergantung pada sebuah tiang, ia sudah tidak bisa menahan kemarahannya lagi, ia meminta penduduk desa menguburkan mereka dengan layak, dan berjalan kembali kekediaman Yussa.

"Aku menerima tawaranmu" ucap El sambil meletakan kertas perjanjian mereka, iya melukai jempolnya dan menandatangani perjanjian itu dengan darah.

Yussa hanya tersenyum antusias ia mengambil kertas tersebut dan berjabatan dengan El, lalu El menggengam logam yang ia bawa kemudian mengaliri nya dengan sihir penguat, tiba-tiba cahaya muncul dari genggamannya dan melenyapkan tubuh El seketika.

"Semoga kau berhasil.. El Realgust"