.
Mobil milik Cakra tengah melaju, di jalanan Incheon, memperlihatkan keindahan kota yang akan di temui pertama saat sampai di Negara Gingseng itu.
Tidak pernah Zenna perkirakan dia akan menikah dengan pria dari negara tersebut, perbedaan bahasa, perbedaan budaya, perbedaan agama di awal.
Rencana Tuhan itu, tidak pernah ada yang memperkirakan, akan menjadi seperti apa. Semua hanya bisa berencana, namun yang mengerakkan skenario tersebut adalah Tuhan sendiri.
Dia masih belum sepenuhnya menerima? Entah, mungkin sedang perlahan-lahan menerima.
Zenna tengah duduk diam saja di kursi depan, menyelam dalam keindahan alam yang di lewati oleh mobil mereka.
Brum! Ctik!
Mobil kini berhenti pada sebuah tempat wisata, dari kejauhan udara bercampur bau asin menguap. Zenna enggan untuk turun karena dirinya trauma dengan pantai.
Dulu, dia sangat menyukai pantai, dan lautan. Sayang sekali dia tidak bisa menikmati tempat itu lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com