Kang Dae Jung dan Liu Wen membungkukkan tubuh mereka kepada ketiga malaikat maut yang sudah mendampingi mereka. Setelah itu, mereka pun melangkah masuk ke dalam pintu dan menghilang di telan cahaya yang bersinar terang itu. 888 menutup pintu itu dan menghela napas lega. Satu terselesaikan dengan baik. Ia pun membungkuk kepada dewa Jug Eun.
"Bagaimana perasaan kalian melihat kedua jiwa itu dapat menjalani hidup baru?" tanya dewa Jug Eun.
"Lega, yang mulia. Sangat mengerikan melihat keadaan Dae Jung di bawah sana. Bukan hanya dia, tapi juga ribuan roh yang lainnya," jawab 888.
"Bersyukurlah, selama 150 tahun ini kau hanya di hukum menjadi malaikat maut. Meski ingatanmu di hilangkan, namun kau tidak tersiksa dengan siksaan api yang panas dan siksaan lainnya."
"Mengapa raja langit belum mencabut hukuman saya, yang mulia?" tanya 888.
Dewa Jug Eun hanya tertawa kecil. "Kelak kau akan mengerti, sebentar lagi, hanya sebentar saja. Kau pasti mampu untuk bertahan dan secepatnya kau akan reinkarnasi. Lebih baik, kalian beristirahat dulu di istana ini sebelum kalian menjemput roh yang kedua. Apa kau sudah tau siapa yang akan kau jemput?"
"Saya sudah menandai siapa- siapa yang akan saya jemput, yang mulia," jawab Kim Young Jo.
"Jemput beberapa orang sekaligus, Kim Young Jo. Kau bisa menempatkan mereka di Jeongwol atau di istana ini. Perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan itu sebenarnya adalah saat kau mengambil jiwa dari bawah sana. Kau memang tahan terhadap api. Namun, itu membuat energimu terkuras banyak. Untunglah dewi Zhen Zi tadi berkenan datang membantumu," ujar Jug Eun.
Malaikat maut 888 menghela napas. "Apakah raja neraka akan mengizinkan jika aku membawa banyak jiwa sekaligus?" tanya 888.
"Paling banyak 5 orang, dia akan mengizinkan. Itu akan menghemat tenagamu. Karena saat terakhir adalah saat yang paling sulit dan kau harus memiliki tenaga yang cukup. Begitu juga dengan kalian berdua, Daek Wo dan Ye Jin. Kalian harus bisa membantu tugas Kim Young Jo pada saat terakhirnya nanti," ujar dewa Jug Eun.
Diantara dewa yang lain, dewa Jug Eun adalah dewa yang bijaksana. Meskipun ia bertubuh tinggi besar dan terlihat sedikit menyeramkan. Namun, ia sangat baik dan bijaksana.
"Kalian beristirahatlah dulu. Besok kalian baru melanjutkan tugas kalian. Ingat, bawa saja langsung 5 jiwa bersamamu. Kau bisa membiarkan mereka tinggal di Jeongwol atau di istana ini bersama para malaikat maut yang berjaga di sini," kata Jug Eun lagi. Mereka pun mengangguk serempak dan memberi hormat, kemudian keluar dari ruangan itu.
Istana dewa Jug Eun sangat luas. Banyak malaikat- malaikat maut yang baru di lantik tinggal di istana itu. Mereka tinggal di bagian sayap timur istana. Sementara ruangan yang tadi mereka masuki bernama ruang kehidupan. Di namakan ruang kehidupan, karena dari pintu- pintu yang ada di dalam ruangan itulah kehidupan baru jiwa- jiwa di mulai.
Dewa Jug Eun memiliki sebuah ruangan khusus untuknya beristirahat sekaligus melihat kehidupan manusia dari seluruh penjuru. Dan, dari ruangan itu pula dewa Jug Eun akan berkomunikasi dengan dewa dan dewi lainnya. Selain dengan cara bertelepati.
Kim Young Jo, Daek Wo dan Ye Jin melangkah ke halaman samping istana. Di sana terdapat ruangan khusus bagi mereka yang memang di persilahkan dewa Jug Eun untuk beristirahat. Mereka pun memasuki ruangan itu. Melihat ruangan yang terlihat nyaman dengan beberapa ranjang di dalamnya membuat ketiganya merasa ingin berbaring dan tidur untuk sejenak.Tanpa menunggu lebih lama, ketiganya pun membaringkan diri di ranjang masing- masing dan beberapa saat kemudian tertidur dengan lelapnya.
****
Setelah merasa istirahat mereka cukup, mereka bertiga pun pamit kepada dewa Jug Eun untuk melanjutkan tugas mereka kembali. Tentu saja mereka harus menuju ke bukit tengkorak terlebih dahulu.
Sesampainya di bukit itu malaikat maut Ye Jin mengeluarkan buku kitab dari dalam bajunya dan menyerahkan kepada 888.
"Kita jemput 4 jiwa saja. Supaya tidak terlalu repot kalian turun ke bawah dan menunggu di luar sementara aku masuk," ujar 888.
"Baik, kalau begitu kita akan menjemput Choi Lee Jian, Jang Yu Na, Guan So dan Lee Jung Hun," ujar Daek Wo.
"Baik, ayo kita turun sekarang," ujar 888.
Mereka bertiga pun menuruni bukit tengkorak bersama- sama. Ye Jin dan Daek Wo akan menunggu sedikit menjauh dari pintu masuk, karena mereka pasti tidak akan kuat dengan hawa panas dari dalam.
888 melangkah dengan tenang menghadap raja neraka. "Hahahah....kau sudah berhasil rupanya dengan tugas pertamamu. Baik, siapa yang akan kau bawa kali ini?" tanya raja neraka.
"Apakah boleh jika saya mengambil 4 jiwa sekaligus, yang mulia?" tanya Kim Young Joo. Raja neraka tertawa terbahak-bahak. "Ahahahah, rupanya Jug Eun sudah memberikan saran yang bagus untukmu. Baiklah, tidak boleh lebih dari 5 orang. Siapa yang akan kau bawa?"
"Choi Lee Jian, Jang Yu Na, Guan So dan Lee Jung Hun yang mulia," jawab 888.
"Masuklah, mereka semua kebetulan ada di sebelah utara," ujar Uija. Kim Young Jo mengangguk dan langsung masuk saat raja neraka membuka pintu.
Kali ini Kim Young Joo atau malaikat maut 888 berjalan ke arah utara. Ia melihat jiwa- jiwa yang menjerit kesakitan akibat tangan dan kaki mereka yang di potong- potong. Kemudian mereka di masukkan ke dalam cairan berisi asam, setelah mereka menjerit, mereka di pulihkan kembali kemudian di siksa lagi. Dengan segera Kim Young Jo menghampiri seorang penjaga neraka yang sedang menyiksa para jiwa- jiwa itu.
"Aku Kim Young Jo, malaikat maut 888. Aku datang untuk mengambil Choi Lee Jian, Jang Yu Na, Guan So dan Lee Jung Hun. Raja neraka yang memerintahkan untuk aku menjemput mereka sendiri."
Penjaga itu menatap Kim Young Jo tajam. Tanpa berkata-kata ia menghampiri beberapa orang yang tengah tergantung dan di cambuki dengan cambuk api. Lalu menurunkan mereka.
"Bawalah, dan segera pergi dari sini," ujar penjaga itu. Kim Young Jo langsung membawa ke empat roh yang penuh dengan luka- luka itu keluar. Sama seperti Dae Jung, raja neraka memulihkan keadaan mereka terlebih dahulu.
"Kau yakin memilih mereka, Young Jo?" tanya raja neraka. Kim Young Jo membungkuk. "Yakin, yang mulia. Saya akan membawa mereka. Setelah mereka selesai baru saya akan kembali lagi ke mari."
Raja neraka hanya mengangguk sebagai jawaban. 888 pun membawa mereka ke tempat 442 dan 222 menunggu . Baru kemudian mereka bersama- sama menuju ke bukit kematian terlebih dahulu.