webnovel

Chapter 11

Sudah hampir 1 bulan sejak saat Michael-sensei dan Eveline-san berpacaran.

Sejak saat Michael-sensei berpacaran dia jadi jarang kesini dan selalu saja terlihat sedang bermesraan dengan Eveline-san.

Michael-sensei memperkenalkan Eveline-san kepadaku sehari setelah dia berpacaran.

Eveline-san orang yang sangat ramah dan cantik, melihat Michael-sensei yang selalu tersenyum-tersenyum memang cukup ngeselin tapi aku ikut senang melihat Michael-sensei bahagia.

Saat ini aku hanya tiduran di bawah pohon favoritku dan sekarang aku punya banyak waktu luang karena Michael-sensei sudah berhenti mengajar dan lebih fokus membantu bisnisnya ayahnya Eveline-san.

Aku juga tidak bisa berlatih karena tubuhku masih terlalu kecil dan manaku juga sudah tidak meningkat lagi.

'Sepertinya Aku harus cepat mengumpulkan lebih banyak mana murni yang sudah kupadatkan menjadi manik-manik kecil ini, agar aku bisa melakukan rekonstruksi tubuh.' pikirku memegang manik-manik berwarna bening yang seperti butiran kaca.

'Haah tapi membuat ini sangat membutuhkan mana murni yang banyak dan memurnikan mana menjadi mana murni membutuhkan proses yang sangat lama jadi aku hanya punya 12 butir manik-manik.' pikirku lalu memasukkan manik-manik itu kembali ke kalung yang kubuat khusus untuk menyimpan manik-manik.

Saat aku sedang menatap daun pohon sambil tiduran tiba-tiba mendengar suara.

"Tuh kan, Kamu pasti tidur disini lagi."

Mendengar suara, aku menoleh melihat Michael-sensei yang berjalan ke arah sini.

"Michael-sensei sedang apa disini? dicampakkan Eveline-san?"candaku melihat Michael-sensei sambil melanjutkan tidurku.

"Kurang ajar!, aku ini bentar lagi mau nikah tau."balas Michael-sensei dengan kesal lalu duduk disebelahku.

"Hah? Nikah?"ucapku kaget dan langsung bangun.

"Benar aku sudah melamar Eveline dan sudah mendapat restu dari orang tuanya Eveline, tapi pernikahannya dilakukan di rumah Eveline yang berada di Holy Millis Kingdom di Millis Continent."kata Michael dengan perasaan rumit karena harus berpisah dengan muridnya yang telah banyak merubah hidupnya.

"Millis Holy Kingdom? jauh sekali ya..."gumamku dengan nada sedikit sedih.

"...."

"...."

Aku dan Michael-sensei hanya terus terdiam selama beberapa menit.

"Selamat Sensei atas pernikahannya, Walaupun sensei harus pindah ke tempat yang sangat jauh, selama kita masih hidup pasti masih bisa bertemu."ucapku mengucapkan selamat kepada Michael-sensei dengan senyum senang dan agak sedih.

"Heh, Terima Kasih William."kata Michael yang juga tersenyum.

"Jadi kapan kalian akan berangkat?"tanyaku.

"Minggu depan kami akan langsung berangkat."jawab Michael.

"Hey Michael-sensei, aku boleh minta buatkan lukisan yang terdapat semua keluarga ku,Roxy,Eveline-san dan Michael-sensei."pintaku untuk membuat kenangan.

"Tentu saja boleh."jawab Michael-sensei dengan Semangat.

Malamnya di dalam kamar William.

(Narrator POV)

'Seminggu lagi Michael-sensei akan pergi, sebelum itu aku harus menyelesaikan hadiah perpisahan dan pernikahannya.'pikir William dengan semangat membuat hadiah yang akan kukasih ke Michael-sensei dan Eveline-san.

William menggunakan 2 butir manik-manik mana murninya sebagai bahan untuk hadiah yang akan dia buat.

Rudeus yang melihat William yang masih belum tidur kebingungan, karena biasanya William selalu tidur cepat.

"Will-niisan tumben kamu belum tidur juga, Kamu sedang apa?"tanya Rudeus yang melihat William yang sedari tadi dimeja dengan alat kerajinannya.

"Aku sedang membuat hadiah pernikahan untuk Michael-sensei dan Eveline-san."jawab William yang tetap fokus membuat kerajinan.

"Oh begitu....EH?! Michael-sensei dan Eveline-san akan menikah?!"teriak kaget Rudeus melebarkan matanya.

"Will-niisan apa benar Michael-sen-"tanya Rudeus mengguncang tubuhku.

"Berhenti!! jangan sentuh aku!!"teriak William marah mendorong tangan Rudeus karena merasa jijik seperti dipegang kaki kecoak yang besar.

"O-oh...Maaf Will-niisan."ucap Rudeus memegang tangannya dengan sedikit ketakutan.

"Huff....Gak..., Aku juga minta maaf, tapi kamu kan juga tau aku tidak suka disentuh."kata William yang sudah mulai tenang.

"Ya..."

"Haa..., Benar Michael-sensei dan Eveline-san akan menikah, tapi mereka menikahnya bukan disini tapi di Millis Holy Kingdom. dan mereka akan berangkat seminggu lagi."jelas William lalu melihat Rudeus yang masih terdiam memegang tangannya.

"Aku sedang bikin hadiah untuk mereka jadi tolong jangan ganggu aku dan sebaiknya kamu juga menyiapkan hadiah untuk mereka." ucap William meninggalkan Rudeus yang masih terdiam.

'Haah mungkin aku terlalu berlebihan....nanti saja akan kuurus, sekarang aku harus fokus membuat kalung dengan lingkaran sihir yang banyak memberi efek sihir yang bagus menggunakan manik-manik manaku dan beberapa tetes darah Michael-sensei dan Eveline-san.'pikir William lalu fokus membuat kalung.

Entah kenapa sejak saat itu Rudeus mulai menghindari William.

***

(MC POV)

"Akhirnya selesai juga."

Aku memegang 2 kalung berbentuk magatama berwarna hitam dan merah dengan masing-masing memiliki manik berwarna hitam dan merah darah.

(A/N: ini bentuk kalungnya)

Akhirnya....sudah berapa hari aku gak tidur mengerjakan ini,bikin kalungnya gampang tapi mengukir lingkaran sihir dengan ukuran yang sangat kecil dan banyak itu sangat sulit.butuh seminggu penuh untuk mengukir lingkaran sihirnya.

Kalung ini adalah Mahakarya terbaikku dengan berbagai efek sihir seperti sihir pembersih tubuh,sihir permurnian tubuh,sihir penenang pikiran,sihir penyembuhan.

Aku tidak bisa mengukir lingkaran sihir pelindung karena aku belum tau lingkaran sihirnya seperti apa.

Aku bisa saja mengukir sihir pelindung dan sihir penyerang buatanku sendiri, tapi itu selalu membuat hancur kalung itu saat sihirnya aktif.jadi aku hanya mengukir sihir seperti penyembuh yang bisa dipakai terus menerus dan aku juga membuat kalung itu hanya bisa dipakai oleh MIchael-sensei dan Eveline-san atau anaknya juga mungkin bisa.

Dan juga jika 2 kalung itu disatukan efeknya akan meningkat menjadi 4x lipat, tapi ada efek sampingnya jika sudah disatukan dan dipakai, akan membuat kalung itu tidak bisa dilepas.

"Saatnya membungkusnya."ucapku membungkus kalung itu dan memasukkan surat berisi fungsi kalung tersebut.

"Hoamm....besok MIchael-sensei akan pergi....., mungkin tidak apa-apa aku tidur seben....."gumamku dengan mengantuk lalu tertidur di atas meja setelah selesai membungkus hadiahnya.

***

"William-sama."panggil Lilia menepuk bahuku.

"Akh!, jangan sentuh aku."kataku bangun tidur dengan kesal.

"Maaf William-sama, tapi tolong bangun karena saya ingin membersihkan kamar."kata Lilia dengan nada datar.

"Oh Lilia ya, Oke aku keluar."

Aku lalu keluar menuju ruang makan dan di ruang makan ada Zenith, Roxy, Paul dan Rudeus yang sedang melihat lukisan besar yang bergambar Aku,keluargaku,Roxy,Michael-sensei,dan Eveline-san.

"Hm? Ibu, Lukisan siapa itu?"tanyaku yang masih mengantuk ke Zenith.

"Ah Will kamu sudah bangun, Ini lukisan yang baru saja Michael-san kasih sebagai hadiah perpisahan karena mereka akan pergi ke Millis Holy Kingdom."jawab Zenith memperlihatkan Lukisan itu.

Aku yang mendengar itu langsung sadar dan mulai panik.

"Ibu, sudah berapa lama sejak ibu mendapat itu dari Michael-sensei?"tanyaku dengan panik ke Zenith.

"Baru saja tadi."jawab Zenith kebingungan melihatku yang panik.

Aku yang mendengar itu langsung ke kamarku mengambil hadiah yang kusiapkan lalu lompat dari jendela dan berlari mengejar Michael-sensei dan Eveline-san.

'Jika Michael-sensei baru saja kesini, pasti mereka belum pergi terlalu jauh.' pikirku sambil memakai teknik baru yang kukembangkan yaitu [Body Enhancement] yang meningkatkan semua aspek dalam tubuhku menggunakan mana murni.tapi teknik ini belum sempurna karena aku belum bisa mengontrol mana yang dikeluarkan jadi teknik ini sangat boros.

Aku terus berlari dengan sangat cepat dan akhirnya terlihat dari jauh kereta kuda lalu aku mempercepat kecepatanku lagi dan kemudian aku seperti berteleportasi sudah berada di dekat kereta kuda.

'Khh, teknik ini memang boros, manaku sudah terkuras setengah.' pikirku dengan terengah-engah.

"Michael-sensei!"

Aku berteriak memanggil dan kemudian kereta kuda berhenti lalu turun Michael-sensei dan Eveline-san.

"Will-kun, kamu bagaimana bisa ada disini? dan penampilan kamu berantakan sekali."

Tanya Michael yang melihat William dengan rambut yang berantakan dan terengah-engah

"Aku cuman mau menyerahkan hadiah saja."kataku memberi Michael hadiah yang kusiapakan.

"Jadi untuk itu kamu jauh-jauh berlari sampai kesini?"

Michael dengan mata berkaca-kaca melihat hadiah yang diberikan William.

"Tentu saja, jaga baik-baik hadiah itu, itu mahakaryaku."kataku dengan mendengus dan melipatkan kedua tanganku.

Michael yang mendengar itu langsung mencoba memeluk William

"Will-kun...TERIMA K-!"teriak Michael-sensei lalu mencoba memelukku dan cepat aku mudur dan memukul perutnya.

"Akhh!!"

Teriak Kesakitan Michael-sensei terpukul olehku di perutnya lalu dia terjatuh memegangi perutnya.

Eveline-san yang melihat Michael-sensei dipukul langsung membantunya, "Michael! kamu tidak apa-apa"katanya sambil membantunya berdiri.

"Aku tidak apa-apa..."

Michael-sensei kemudian berdiri sambil memegang perutnya yang dipukul.

Aku menatap dingin MIchael sensei dan berkata,"Sensei, apa lupa aku benci disentuh?."

"Cih, Dasar Iblis berkulit Malaikat."gerutu Michael-sensei.

Aku yang mendengar itu tersenyum lalu pergi dan berkata, "Selamat Tinggal Sensei, Eveline-san."

"Selamat Tinggal William-kun"

"Selamat Tinggal Will-kun, Terimakasih untuk semuanya."

Seru Mereka dengan tersenyum dan melambaikan tangan, melihatku yang sudah berlari pergi.

Creation is hard, cheer me up!

SepuhRomancecreators' thoughts