"Akhirnya untuk sekian lama, aku bisa hidup enak. Tidak apa – apa kalau harus mengorbankan anakku sendiri yang penting bisa hidup enak seperti ini," ujar Rianto segera membaringkan dirinya di lantai dan memejamkan mata.
"Oh iya, kira – kira apa saja ya isi rumah ini." Rianto segera bangkit dan memutuskan untuk menjelajahi selak beluk rumah barunya. Di sepanjang perjalanan menuju perusahaan Ayahnya, Nico tertawa tidak henti – hentinya melihat Rianto, Ayah Lyra sangat mudah di ambil hatinya dan sangat bodoh.
"Bodoh sekali orang seperti dia!! Padahal kalau aku sudah mendapatkan Lyra, ia akan kehilangan semuanya. Dasar bodoh!!" tawa Nico.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com