webnovel

Pertemuan Dan Awal Kehancuran

Tak lama setelah aku berjalan cukup jauh, aku menemukan penginapan yang lumayan murah.. 

Kemudian mau tidak mau aku menginap di sana karena hari sudah larut, dan juga banyak sekali orang tidak jelas yang tiba-tiba berhenti untuk menggoda ku.. 

Sesampainya di penginapan aku langsung memesan kamar untuk satu orang, dan kemudian mengambil kunci kamar.. Sesampai nya dikamar aku langsung melompat ke tempat tidur sambil lemas karna membayangkan hal yang tadi baru saja aku alami..

"Sungguh miris sekali nasib ku ini Ya Allah" Gumamku dalam hati. 

Setelah istirahat sejenak, akupun bangkit dan mandi air hangat untuk mendinginkan kepala.. 

15 menit berlalu sudah, kemudian aku kembali berpakaian dan hendak tidur untuk mengistirahatkan hati, pikiran, mata, serta tubuh jasmani dan rohani ini .. 

Keesokan paginya aku terbangun dengan keadaan yang masih letih, dan langsung kekamar mandi untuk membersihan diri.. 

Setelah selesai membersihkan diri kemudian aku beberes kamar sambil menunggu sarapan ku diantas kan oleh petugas hotel.. 

Lalu tiba lah sarapan ku, dan ketika aku buka makanan itu adalah makanan favorit ku di kampung, yang tak lain masakan buatan kaka ku.. Yaa walaupun hanya kangkung dan sawi putih dipotong tahu.. Tapi itu adalah makanan paling nikmat. 

Setidaknya pagi ini mood ku membaik karna sarapan ini  .. 

Setelah selesai sarapan aku kembali beberes baju ku dan kumasukan ke tas, tidak lupa aku berpikir untuk melangkah kemana lagi.. 

Kemudian aku kluar penginapan dan jalan mengikuti arah mata angin, seketika aku hampir tertabrak sebuah truck besar, dan untung nya aku diselamatkan seorang lelaki yang baik.. 

Karna aku masi syok lelaki itu memberikan air kepadaku sambil berkata. 

" Kalau putus asa jangan kaya begitu mba, kalo mati ketabrak beneran kasian orang tua kamu" Ucapnya. 

Aku yg masih syok perlahan duduk dan minum air pemberiannya kemudian aku menjawab ucapannya. 

. " Saya tidak putus asa, saya hanya bingung ingin pergi kemana lagi karna saya tidak punya siapa-siapa " Ucapku memelas. 

Lelaki itu menimpali kembali ucapanku

" Lantas mba mau kemana dengan berjalan sambil melamun seperti itu? Ngomong-ngomong aku belum tau mba, mba ini namanya siapa? Namaku andri aku dari kota (jm) aku kesini lagi nengokin saudara ku. " Ucapnya

Akupun menjawab pertanyaannya dengan lemas. 

" Aku Gendis, aku baru saja di pecat jadi ART dan skrng aku bingung mau kemana. Karna gak mungkin aku pulang ke rumah dalam keadaan seperti ini" Jawabku. 

Kemudian andri menawarkan tumpangan untuk beristirahat sejenak di rumah saudaranya. 

" Bagaimana jika kamu istirahat sebentar di tempat saudaraku? Itupun kalau kamu tidak keberatan.. " Ajaknya. 

Kemudian aku sempat terdiam, ragu, bimbang, dilema, seluruhnya itu membuat ku tiba tiba jadi gugup.. Hingga andri pun menanggetkan ku dari lamunanku. 

" Hallo Gendis, mikirin apa sih? Serius amat. Mau tidak ikut aku krumah saudara ku istirahat sebentar, tenang aku gak akan macan- macam sama kamu ko. " Ucapnya sambil tersenyum kecil. 

Dan aku pun terpaksa menjawab dengan ragu- ragu tapi kupikir ya mau baimana lagi, masih untung ada yang tolongin. 

" Yasudah mas, aku ikut kalo tidak merepotkan " Ucapku. 

Kemudian dia menyuruh ku naik di atas motor nya, dan aku pun langsung naik. 

Selang 30 perjalanan kita dijalan sampai lah ke tempat saudaranya si andri ini.. 

Dan kemudian andri memperkenalkan ku pada semua yang ada disana, sebagai teman lama yg baru saja bertemu.. Dan dia juga bilang bahwa aku abis di pecat kerja jadi dia berasalan menjemputku.. 

Aku yang sudah ditolong nya hanya bisa diam saja dia berbicara seperti itu didepan saudaranya.. 

Kemudian aku disuruh masuk dan aku pun disuruh mandi oleh bibinyaa, dan aku segera menurutinya. Hingaa dikamar mandi aku masih terus berpikir untuk melanjutkan kerja apaa? Dan dimanaa? Aku benar-benar stres dan hati ku terasa semakin meredup.. 

39 menit berlalu saat aku mandi, hingga aku selesai dan kembali berpakaian tiba-tiba andri mengetuk pintu kamar ku.. Aku yang kaget langsung merapihkan hijabku dan membuka pintu sambil berterian dari jauh. 

" Iyaa, tunggu sebentar.. "

Setelah kubuka pintu ternyata dia mengajaku makan bersama karna disuruh bibinya, jadi mau tidak mau aku ikut.. 

Sesampainya aku di meja makan langsung disambut hangat oleh bibinya dengan ucapan. 

" MasyaAllah, cantiknya Gendis " Ucap bibinya. 

Dan dengan pipi merah karna malu pun aku hanya menjawab gugup. 

" Bi..Bibi bisa saja, aku gak cantik ko biasa saja " Ucapku. 

Kemudian diakhiri oleh andri yang menyuruh agar cept makan. 

" Sudah cepet-cepat nanti makannya keburu dingin tidak enak nanti.. "

15 menit berlalu setelah selesai makan akupun membantu bibi nya andri mencucikan piring di dapur. Sambil masih berpikir untuk mencari pekerjaan secepatnya.. Tanpa aku sadari aku menggerutu bukan didalam hati tapi dari mulut.. 

Hingga aku malu karna bibi nya andri tertawa saat melihat ku bergumam dengan bibir mungilku itu. 

Sampai saat selesai aku mencuci piring aku pun langsung ijin untuk tidur kepada bibi.. 

Malam berlalu begitu cepat dari dugaan ku, dan tiba -tiba aku dibangunkan oleh kokok ayam diluar jendela. 

Setelah bangun aku langsung mandi seperti biasa kemudian keluar kamar dan melihat bibi sedang menyuguhkan sarapan, dengan sigap aku membantunya.. 

Kemudian kami sarapan bersama lagi.. Dan selesai sarapan tiba-tiba andri mengajaku ikut bersaamanya ke kota (JM) untuk berkerja ditempat dia bekerja. 

Dan dia juga bilang kebetulan dia itu atasan ditempat iya bekerja.. 

Aku sempat terdiam dan berpikir dengan tenang. 

Aku sempat ragu untuk ikut bersamanya tapi sepertinya peluang ini bagus, untuk ku coba jadi aku langsung menjawabnya dengan sedikit menekan keragu-raguan ku ituu

" Yasudah mas aku mau kerja sama kamu, dan minta tolong bimbingannya yaa " Kataku sambil memohon. 

Kemudian ia tersenyum lalu menyuruhku menyiapkan barang bawaan ku, lalu aku langsung lari kekamar dan menyiapkan segalanya.. 

Kira-kira 20menit setelah itu mobil travel pun datang tepat didepan rumah bibi dan kemudian aku dan andri pamit untuk pergi kepada semua yang ada dirumah bibi dan tidak lupa juga mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas kebaikan bibi beserta kluarga yang lainnya.. 

Kemudian kamipun masuk kedalam mobil, dan mobil pun melaju dengan santai.. 

Sambil melihat kebelakang dan berdadah kepada bibi dan yang lainnya aku tersenyum tanpa sadar aku pun mengeluarkan tetesa  air mata.. 

Bersambung