Gion masih berjongkok dan berhadapan langsung dengan Lucio yang kondisinya tidak berbeda jauh dengannya. Mereka berdua sama-sama berada di situasi yang tidak menguntungkan. Berjongkok sembari menyamarkan diri dari adanya kemungkinan pengawasan oleh musuh.
Dengan wajah memerah mengingat Gion tengah menahan napas lantaran terlalu jijik dengan kondisi sekitar, belum lagi bau menyengat yang seolah ingin melubangi hidungnya saking baunya. "Lucio, bisakah kamu melakukan sesuatu agar kita bisa segera pergi dari tempat ini?" Gion mendadak ingin muntah, tatkala kedua maniknya menjumpai seekor tikus yang tengah mengorek sampah. Inginnya pria itu melompat lalu menaiki pundak Lucio agar terhindar dari penderitaannya, kalau saja mata Lucio yang sinis tidak menatapnya dengan rendah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com