webnovel

Reborn sebagai Succubus: Saatnya Hidupkan Kehidupan Terbaikku!

Alice adalah seorang pengembang perangkat lunak berusia 28 tahun. Dia menghasilkan uang, menyumbang untuk amal, dan bahkan memberi makanan kepada para tunawisma. Namun, sebenarnya, dia tidak bisa lebih sedih lagi. Dia tidak memiliki teman dan dia serta keluarganya menjadi terasing sejak dia mengaku ke mereka. Dia mencoba mengalihkan perhatiannya dari masalahnya, sampai tiba-tiba dia meninggal. Ini bukan akhir, meskipun. Alice diminta untuk membuat 3 keinginan, 3 hal yang akan dia harapkan jika dia dilahirkan kembali. Alice berharap untuk memiliki sebanyak mungkin kekasih, sebuah peran dalam dunia yang berarti, dan keluarga yang menerima dia. Begitu saja, Alice terbangun di dunia lain sebagai Melisa Blackflame, putri sulung dari sebuah keluarga succubi. Dia memutuskan untuk mencoba menjalani hidup sepenuhnya di sini, bersumpah bahwa, di atas segalanya, dia akan hidup dengan berarti dan, akhirnya, AKHIRNYA, menemukan cinta! Yang tidak dia tahu, bagaimanapun, adalah bahwa dia akan menemukan lebih dari itu daripada yang bisa dia tangani. --- GL/Futa harem! Pembaruan harian pukul 12 siang est.

Already_In_Use · LGBT+
Not enough ratings
200 Chs

The Prodigious Nim, Bagian Delapan

{Melisa}

Mata Melisa berkedip terbuka, cahaya pagi yang lembut menembus melalui tirai.

Ia berbalik, mengharapkan melihat Raven masih tertidur di tempat tidurnya yang tidak jauh, tetapi menemukannya kosong dan rapi tersusun.

[Huh, pasti orang yang bangun pagi,] pikirnya, meregangkan tubuh dengan malas.

Tepat saat itu, pintu berderit terbuka. Raven meluncur masuk, bergerak dengan keanggunan yang sunyi yang terasa hampir... predator.

Napas Melisa tertahan di kerongkongan.

Raven berdiri di sana, hanya mengenakan bra olahraga dan celana pendek yang ketat. Tubuhnya tertutup lapisan keringat yang mengilap.

[Tuhan... ampun...]

Mata Melisa mengikuti garis yang terdefinisi di perutnya, otot kaki yang terlihat jelas, dan lengkungan leher yang anggun.

[Oh. Oh wow.]

Mata abu-abu Raven bertemu dengan mata Melisa, semburat kejutan melintas di wajahnya.

"Selamat pagi," katanya, suaranya serak karena berolahraga. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com