webnovel

Rebirth of Ultimate Sword God

Chen Tiannan, seorang penguasa Tiga Alam Dewa tewas di kepung 10 Kaisar Langit karena sebuah kitab legendaris yang menjadi perebutan semua orang. Namun, dia tidak membiarkan hal itu terjadi! Ia terluka parah dalam pertempuran itu, bahkan mungkin merenggut nyawanya kapan saja. Dengan kekuatan yang tersisa, Chen Tiannan mengutuk para Kaisar Langit yang masih hidup dan bersumpah akan membalaskan dendam ini suatu hari. Lihat bagaimana ia akan membalas dendam. Bunuh semua musuh! Lindungi gadis-gadis! Perbaiki kesalahan! Baca kelanjutannya!

Kang_Shitpost · Eastern
Not enough ratings
16 Chs

Keraguan

Yue Yan juga merasa ada yang aneh dengan sikap dan perilaku Chen Tiannan, bahkan logat bicaranya sangat berbeda dengan dirinya yang dulu. Biasanya, ia tidak sefasih ini dalam berbicara, atau bertindak begitu berani terhadapnya. Ia seperti orang bodoh yang akan selalu menuruti kata-kata Yue Yan dan takut setiap kali dia marah.

Walaupun mereka terlihat seperti pasangan aneh, mereka memang seperti ini adanya, dan sangat bahagia menjalani hari-hari mereka yang santai sampai tragedi itu terjadi.

Dan perilaku Chen Tiannan yang sama sekali baru ini juga membuat Yue Yan cukup terkejut, dan mulai meragukan apakah dia benar-benar Chen Tiannan yang dia kenal. Ia tidak pernah setenang ini sebelumnya, apa yang sebenarnya terjadi?

Yue Yan kebingungan.

"Apakah kamu benar-benar Chen Tiannan yang aku kenal? Katakan apakah itu benar-benar kamu?" Yue Yan bertanya dengan panik.

"Omong kosong! Apa yang kau bicarakan? Aku adalah aku! Chen Tiannan! Dan bukan orang lain. Mengapa kamu ragu sekarang? Apa yang salah denganmu? Jangan bilang..."

Sebelum ia menyelesaikan kata-katanya, Yue Yan telah membungkam mulutnya rapat-rapat dengan jarinya, ia pun berkata, "Tidak... Aku hanya sedikit takut jika kamu benar-benar berubah. Tolong maafkan aku..." Ia menghela nafas lega setelah mendengar pengakuan Chen Tiannan dan keraguan di hatinya menghilang.

"Sial, apakah kamu ditendang keledai hari ini? Kamu sangat aneh-ahh adududuh ampuni aku!" Chen Tiannan meraung kesakitan saat Yue Yan menarik telinganya dengan keras. Dan ia mengaku bersalah.

Setelah dia melepaskan, Chen Tiannan yang masih memegangi telinganya yang merah karena bengkak berkata dengan nada yang menyedihkan.

"Ouch... Ini sangat menyakitkan. Yan'er!Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Bisakah kita masuk?"

"Eh? Baik..." Yue Yan mengangguk.Sosok mereka pun berjalan memasuki pintu dan menuju ke kamar mereka berdua, Chen Tiannan mulai menjelaskan banyak hal, dimulai dari alasan mengapa ia berbohong, sampai ke bagian di mana mereka berdua berencana pindah.

Tentu saja Yue Yan terkejut. Ia juga menolak proposal rencana itu. Ia tidak rela meninggalkan tempat ini karena banyaknya kenangan yang telah mereka lalui bersama. Dan rumah inilah dimana mereka saling berbagi hidup, bagaimana mungkin semua itu harus menghilang tiba-tiba jika ia pindah? Ia tahu bahwa ia tidak akan pernah lupa dengan setiap kejadian di rumah tersebut. Namun Chen Tiannan juga menolak Yue Yan dengan tegas.

Ia menjelaskan kenapa mereka harus pindah, Yue Yan pada akhirnya menyerah dengan berat hati mengingat situasi berbahaya mereka saat ini. Jadi dia pun setuju. Meskipun ia sangat sedih, tidak mungkin untuk berada di sini lebih lama.

"Lalu, kemana kita akan pergi?" Yue Yan bertanya dengan tenang.

"Untuk saat ini, sampai aku mendapatkan cukup uang, kita akan menetap. Namun sampai saat itu tiba, akan ada banyak bahaya mendatangi kita yang mungkin bisa merusak hubungan ini. Sebenarnya, aku ingin pergi keluar kota agar lebih aman, atau sebuah tempat yang jauh dari keluarga. Setidaknya membeli sebuah mansion kita sendiri di kota lain, membangun kekuatan kita." Chen Tiannan menjawab dengan wajah serius.

"Tapi... Bukankah kamu masih seorang murid? Apakah kamu ingin meninggalkan akademi begitu saja? Itu bukan hal yang baik! Apa yang akan dikatakan ayah dan ibuku jika mereka tahu bahwa aku pergi tanpa mengatakan apapun? Rencana jangka panjang ini... Apa kamu yakin kamu bisa mewujudkannya?" Yue Yan masih ragu dengan rencananya, dan kawatir akan beberapa hal, termasuk pendidikan Chen Tiannan.

"Itu bukan masalah besar... Akademi? Humph! Itu hanya batu loncatan yang akan kita injak demi mencapai puncak dunia. Aku tidak peduli apa yang orang lain katakan, kecuali kamu seorang. Mengenai ayah mertua dan ibu mertua, kamu tidak perlu mengkawatirkannya. Aku akan mengurusnya nanti."

Yue Yan pun mengangguk sambil tersenyum lembut, "Mmm! Aku percaya bahwa kamu pasti akan mewujudkannya. Sampai kapanpun, aku akan selalu mendukungmu..." Ungkapnya dengan tulus.

Chen Tiannan melanjutkan.

"Yan'er, apakah kamu ingin menjadi cantik untuk selamanya? Dan hidup selama lebih dari 10.000 tahun?" Ia mengubah topik dalam sekejap.

Mata Yue Yan berbinar mendengarnya. Dan ia terkejut sampai-sampai jantungnya akan melompat keluar! Sepertinya ia sangat bersemangat.

"Apa... Apa yang kamu katakan? Berhenti mengatakan omong kosong!" Yue Yan memutar-mutar jarinya dengan malu-malu, kemudian ia mulai berfantasi apa yang terjadi jika ia bisa hidup selama itu. Hal yang paling wanita impikan adalah memiliki kecantikan yang kekal!

Umumnya, manusia akan menua setelah menginjak umur 62-65 tahun. Dan pada saat itu, wanita maupun pria akan kehilangan penampilannya. Itu tentu saja adalah hal yang paling mereka benci terutama bagi seorang istri.

Dengan memiliki kecantikan abadi, itu merupakan kebahagian tersendiri. Di dunia ini, ada seorang wanita yang berumur ratusan tahun dan tetap mempertahankan masa mudanya. Namun, masih mustahil bisa hidup selama itu seperti yang Chen Tiannan katakan. Paling banyak, mereka hanya akan hidup selama seribu tahun!

Itupun masih dibantu dengan obat-obatan yang terhitung jumlahnya. Serta kultivasi yang cukup. Dan Chen Tiannan mengatakannya begitu mudah, bagaimana mungkin Yue Yan tidak terkejut?

"Aku mengatakan yang sebenarnya. Tidak ada yang tidak mungkin! Kamu tunggulah sebentar sampai aku mendapatkan itu. Ah, jangan lupa untuk berkultivasi agar kamu memiliki fondasi yang kuat. Aku tidak ingin mengambil resiko yang mungkin bisa membahayakan nyawamu. Jadi, tolong berjuanglah yang rajin." Chen Tiannan berkata dengan nada percaya diri, sekaligus memberi kata-kata motivasi.

"Kultivasi? Tapi... Aku tidak punya keterampilan bela diri apapun. Dan selama hidupku, aku hanya berhenti disini, tidak pernah naik. Bakat ku juga biasa-biasa saja. Dan spirit soul milikku sangat lemah, apakah itu akan berguna? Jangan-jangan..."

"Itu benar!" Chen Tiannan mengangguk.

"Yan'er, tidak ada yang namanya spirit soul lemah selama kamu melatihnya dengan giat. Jangan lupa bahwa ada aku disisimu. Dengan bantuan tuan muda ini, aku akan membantumu menjebol penghalang terobosan. Aku juga akan memberimu keterampilan bela diri khusus tingkat surgawi."

Yue Yan terperangah. Ia melebarkan matanya hampir tak percaya, dan mulutnya jatuh ke tanah. Bagaimana mungkin dia tidak terkejut? Keterampilan bela diri tingkat surgawi tidak mungkin ditemukan di dunia ini, itu hanya menjadi legenda.

Dan lagi-lagi, Chen Tiannan mengatakannya seolah-olah itu bukan apa-apa, tentu saja dia menjadi marah. Jika orang lain mendengar ini, mereka pasti akan menertawakannya!

"An'gege, tolong jangan bercanda! Kamu terus membual tentang banyak hal. Jujur saja, sudah terkejut bahwa aku bisa menerobos lebih jauh. Tetapi mengenai keterampilan tingkat surgawi... Apa kamu serius?"

"Tentu saja aku serius! Gadis nakal! Aku sama sekali tidak punya niatan untuk berbohong! Oh, hati tuan muda ini sangat sakit..." Chen Tiannan mengeluh dengan nada yang terdengar dramatis.

"Ma-maaf... Aku tidak bermaksud... Hanya saja, itu sulit dipercaya. Bahkan itu menentang tatanan langit. Apakah kamu benar-benar punya hal yang seperti itu?" Yue Yan menunduk dengan penuh penyesalan, namun ia masih ragu-ragu sejenak.

Chen Tiannan menghela nafas panjang, kemudian ia meletakkan tangannya di kepala Yue Yan dengan lembut sambil tersenyum.

"Percayalah... Sekarang, berbalik dan masuk ke posisi meditasi, fokuskan pikiran, dan lepas bajumu!"

"EEEH?!!" Yue Yan tersentak dengan ekspresi wajah terbakar karena malu.

"Apa? Mengapa kamu menatapku seperti itu? Itu hanya sebentar, kenapa kamu harus malu? Lagipula kita sudah menikah, cepat atau lambat aku pasti akan melihatnya dari ujung rambut sampai ke ujung kaki!"