webnovel

ch. 03 - gift

Sfx* tiing

suara benturan katana terdengar begitu keras.

katanaku terlepas dari tanganku dan terpental.

dan senyuman kakek tua tersebut semakin membuatku penasaran dengan apa yang terjadi.

"siapa kau?"

"gwahahaha, anak muda simpan dulu pertanyaanmu, selama kau belum bisa menyentuh tubuhku kau masih belum layak bertanya padaku."

setelah mengambil kembali katanaku.

aku mulai mengaliri katanaku itu dengan haki .

lalu dengan kecepatan kilat aku memasukan katanaku ke dalam sarungnya dan menariknya dengan sekuat tenaga.

"judgement cut" bisik ku

kilatan tebasan katana bewarna hitam pekat itu dengan bertubi tubi muncul di udara mengarah ke arah kakek tua itu.

Ryu yang mengerahkan serangan tersebut terlihat seperti seseorang yang berada dalam posisi kuda kuda seorang samurai.

tangannya masih memegang gagang katananya, namun disisi lain berbagai kilatan pedang tetap terus muncul di udara.

Sfx*sriing sriing sriing.. ( lebih mudahnya bayangin jurus Vergil dari devil may cry)

Sfx*crack (suara sobekan pakaian)

puluhan tebasan di kerahkan tapi pada akhirnya ia hanya bisa menyentuh sehelai pakaian sang kakek tua.

"cukup anak muda, aku tak pernah mengira jika kau bisa menembus energi kutukanku."

"hah? , aku masih bisa lanjut "

"tidak itu sudah cukup, Namamu Ryu kan? aku adalah Christopher miller."

"jadi anda adalah..?."

"aku raja dari pulau ini"

"apa tujuanmu dengan mengujiku?"

"hahaha, kau tahu aku takkan berbicara pada seseorang yang tak kuakui"

"jadi miller-san, pulau apa ini?"

"pulau ini disebut dengan nama "forbidden island" , pulau yang memiliki arus ombak kejam yang membuat berbagai perahu akan tersapu dan tak bisa mendekat."

"....."

"kau tahu selama berabad-abad, pulau ini tak pernah memiliki pengunjung selain kamu."

".."

"dan aku selama ini hidup sendirian di sebuah pulau kosong tanpa mahluk hidup,

yang hanya berisikan hutan dan sebuah tower besar."

"Miller-san...sudah berapa lama kamu hidup disini?"

"hah... aku sudah hidup di pulau ini sekitar 20 abad."

"whut?"

"kau mungkin tak percaya.. tapi dulu saat aku muda, aku menemukan sebuah buah yang dapat memberikan aku kekuatan yang luar biasa."

"bukankah itu buah iblis?"

"buah iblis ? yah mungkin itu sebutanya pada jaman ini, di saat aku muda dulu sebenarnya aku memakanya dan aku ingat rasanya sangatlah menjijikan."

"jadi buah itu memberikanmu kekuatan apa?"

"buah itu memberikanku kutukan"

"..."

"kutukan yang membuat diriku hidup terlalu lama di dunia ini, kutukan yang membuatku tak bisa berenang."

"penyebab pulau ini tiada mahluk hidup? itu karenamu?"

"iya...itu karena kekuatanku nak, buah yang kumakan itu memberiku sebuah kekuatan sekaligus kutukan."

".."

"kekuatan untuk membuat dirimu memiliki tubuh yang kuat. tapi disisi lain ia juga memiliki kutukan yang dapat membuat segala hal hancur termasuk keluargaku."

"aku ingat dulu ada seseorang yang hanya mendekati diriku tanpa sengaja, mati karena energi kutukan ini."

"aku... kenapa aku tidak terkena kutukanmu?"

"hahaha, bahkan tadi kau menebasnya menggunakan pedangmu., kau spesial nak disaat orang orang yang lain akan mati saat bertemu diriku, namun dirimu menebas energi kutukan dariku."

"ada satu hal yang masih mengganjal di benakku miller-san, kenapa kau tidak pergi meninggalkan pulau ini selama 20 abad."

"dulunya aku seorang raja disini, itu sudah cukup menjadi alasanku untuk tinggal."

"kau hebat....selama berabad-abad disini tanpa berbicara dengan siapapun, tapi kau masih bisa mempertahankan kesadaranmu Miller-san"

"hahaha aku tahu itu... tapi sepertinya tubuhku sudah mencapai batasnya, meski buah ini memberiku umur yang begitu panjang tapi itu bukanlah keabadian"

"..."

"nak Ryu , dahulu kerajaanku merupakan kerajaan yang kuat, aku ingat ada beberapa harta pusaka yang masih bertahan hingga sekarang yang menjadi andalan kerajaan ini"

"kau ingin memberikannya padaku?"

"tepat sekali, aku tak ingin senjata senjata itu sia sia disini bersamaku."

{didalam tower di ruang pusaka kerajaan}

"pedang ini mempunyai nama rebellion sword, asal usul pedang ini sangatlah misterius yang bahkan aku tak tahu, tapi dahulu berbagai peperangan aku menangkan berkatnya."

sebuah pedang panjang dengan tengkorak di gagangnya.

pedang itu terasa sangat kuat dan mencekam,

disaat memegangnya tubuhku tak bisa berhenti bergetar melihat ketajaman pedang ini.

"selain pedang itu bawalah katana ini, katana ini merupakan katana yang digunakan leluhurku dahulu."

sebuah katana dengan sarung hitam nya yang begitu pekat yang dihiasi sebuah kain biru yang terikat, gagangnya dilapisi ikatan tali bewarna putih yang membuatnya terasa sangat khas katana jepang.

"katana itu namanya Yamato, katana yang kau gunakan saat menyerangku tadi pasti akan berkarat dengan cepat setelah menyerang energi kutukan pada tubuhku."

"miller-san...."

"itu hadiah dariku karena telah berkunjung di daerahku dan menjadi tamu terakhirku."

"bolehkah aku akan menginap di pulau ini?"

"tidak, kau harus cepat pergi, meski sekarang kau tak terpengaruh energi kutukanku, tapi semakin lama kau berada didekatku , akan semakin tinggi resiko kau terpengaruh kutukanku."

"tapi.."

"tak apa... berbicara denganmu sebentar sudah membuatku puas, aku hanya tinggal menunggu ajal datang dengan tenang."

"kau bahkan tak tahu mengenai diriku tapi kau memberiku berbagai hadiah yang sangat berharga, untuk segala yang kau berikan TERIMAKASIH MILLER SAN"

ucapku sambil membungkuk ala rakyat Jepang.

" pergilah cepat, diujung pulau sana ada banyak kapal kecil yang bisa kau gunakan."