webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

88.) Berbohong Itu normal

"Kamu salah Saki chan, aku bukan milik mu"

"Kenapa kamu bilang begitu? Kita kan sudah menikah jadinya ya saling memiliki" tanya Saki

"Aku tidak sependapat"

"Lalu pendapat mu bagaimana?"

"Aku manusia jadi kata yang tepat bukan milikmu, tapi cukup pasangan mu"

"Hmm terserah kamu lah, mari makan saja" ucap Saki kesal

"Nah itu juga.."

Saki memegang mulut ku.

"Sudah jangan bicara lagi, makan dulu sayang"

"Mm mmm"

"Apa?" tanya Saki lalu melepas tangannya

"Aku mau berkata baiklah"

"?"

"Sudahlah makan saja" balas ku

.

"Kucing boleh makan steak?" tanya Saki

"Jangan, ini berminyak"

"Bahaya?" tanya Saki

"Ya tidak tapi hanya tidak cocok, lagian jika mau berbagi makanan kan Hachan ada makanannya sendiri"

"Ya kasihan tau, kita makan daging masa dia makan pelet"

"Saki, tidak semua makanan yang dianggap enak oleh manusia bisa dianggap enak juga oleh kucing, jadi jangan coba coba memberi makan kucing dengan makanan manusia, jika nantinya malah beracun bagi tubuhnya, kamu mau tanggung jawab?"

"Kan ada kamu yang tau apa saja Haruka kun"

"Ya jangan begitu, kamu yang pemilik utama maka rawatlah dia sepenuh hatimu, bukan hanya memberikan makan, tapi ketahui juga tentang semua yang berkaitan dengan kucing"

"Ini juga sedang cari tau, kan Hachan"

"Hmmzz"

"Meow"

.

Selesai makan kami duduk berdua di sofa ruang keluarga.

"Saki kamu sudah mempersiapkan kamar tamunya?"

"Belum, habis ini mau ku persiapkan, kamu bantu di kamar satunya ya"

"Baiklah, besok kita tidur bersama atau terpisah?" tanya ku

"Bersama saja sayang"

"Kamu tidak malu dengan yang lain?"

"Ya kenapa harus malu? Kita kan sudah menikah, jadi tidak ada salahnya jika tidur bersama" balas Saki

"Ya benar juga sih"

"Kamu memangnya malu Haruka kun?" tanya Saki

"Ya tidak, aku malah mengkhawatirkan mu, takutnya malah kamunya yang tidak suka"

"Aku malah suka tidur bersama, lagipula jika aku tidak tidur dengan mu maka aku hanya punya pilihan tidur dengan manager klub atau tidur sendiri kan, bukannya tidak suka tapi aku suka jika tidur dalam pelukan mu Haruka kun"

"Wow, kamu pintar ngegombal ya sekarang"

"Ihh itu kenyataan!" teriak Saki sambil mencubit perutku

"Hahaha maaf maaf tolong jangan di cubit lagi"

"Biarkan, biar suamiku ini tidak lagi mempermainkan omongan ku"

Ku pegang kedua tangan Saki agar berhenti.

"Eitss mau apa kok kepalamu di majuin" tanya Saki

"Hanya memastikan"

"?" Saki bingung

"Apa wajahmu berubah?" tanya ku lalu melepaskan cengkraman ku

"Menurut ku tidak, tapi kata ibu ku berubah jadi lebih cantik"

"Kurasa ibumu benar, kamu lebih cantik sekarang Saki chan"

"Bukankah dulu aku juga cantik?"

"Jujur biasa saja, dulu kita seperti angka 1 dan 0, kamu kurus dan kurang lemak"

"Ah aku baru ingat, dulu saat aku pacaran berat ku cuma 45,sekarang sudah 52, ya kurasa kamu benar Haruka kun, bahwa aku kurus dan kurang lemak oleh sebab itu kecantikan ku tertutupi"

"Sombong ya kamu"

"Tidak, aku hanya membanggakan diriku sendiri"

"Kapan kamu kenal dengan mantan pacarmu itu Saki chan?"

"1 Minggu setelah masuk SMA, kenapa tanya?"

"Ya ingin tau saja, dimana kenalnya?"

"Di toko buku, dia menawariku bantuan dan kami bertukar kontak, kamu tanya begini malah membuat ku tidak enak loh" ucap Saki

"Ya hanya sekadar ingin tau saja aku, kamu dan mantan mu itu belum pernah ngapa ngapain?" tanya ku

"Hanya pegangan tangan"

"Oh begitu"

"Iya begitu, sekarang ku tanya mantan mu ada berapa?"

"Sedikit"

"Dapat di hitung dengan jari?" tanya Saki

"Iya, paling hanya 17"

"-_-" Saki berubah jadi kesal

"Dasar playboy!" ucap Saki

"Tidak, aku tidak pernah main wanita secara bersamaan, satu putus baru cari lain, keren kan"

"Itu bukan hal yang bisa di banggakan Haruka kun!"

"Hehe maaf maaf"

"Lalu kamu sudah berbuat apa saja dengan mantanmu?" tanya Saki

"Kita lupakan obrolan ini, aku mau ke kamar mandi dulu"

Saat aku berdiri Saki langsung memegang tangan ku dengan kuat.

"Duduk dan katakan!" ucapnya dengan tampang horor

"Tidak boleh, itu privasi ku!"

"Kamu tanya padaku juga ku jawab kenapa aku tanya padamu kamu menghindar!"

"Bukan menghindar, tapi ada hati mu yang mau ku jaga jadi lebih baik jangan di tanya"

"Haruka kun"

"Apa?"

"Kamu terlihat semakin mencurigakan, katakan sekarang apa yang telah kamu lakukan dengan mantanmu!"

"Kamu ingin tau kenyataannya?" tanya ku

"Iya"

"Walaupun itu membuat mu bad mod, kesal, atapun ada rasa ingin meninju ku?"

"Iya"

"Janji dulu tidak akan marah"

"Itu sulit Haruka kun"

"Ya tidak jadi ku beritau"

"Ish, baik baik aku janji"

"Katakam dengan benar"

"Aku berjanji tidak akan marah jika Haruka mengatakan kejujuran"

"Loh kok di tambah ke jujuran" tanya ku

"Ya biar kamu jujur saja"

"Berpegang tangan"

"Tidak mungkin hanya itu!" sela Saki dengan teriak

"Sebentar aku belum selesai bicara juga, sabar dulu"

"Katakan dengan cepat" teriak Saki lagi

"Intinya tidak sampai sex itu saja" ucap ku dengan cepat

"Berarti blowjob, non penetrasi, atapun fetish pada bagian lain juga termasuk!" ucap Saki

"Kamu dapat istilah itu dari mana sih"

"Ya aku baca di Internet"

"Jangan baca yang aneh aneh Saki chan, maksudnya tidak sex, ya tidak sampai seperti itu, paling banyak hanya memegang oppai mungkin"

"Hii tangan mu kotor Haruka kun"

"Hei itu normal, kamu pun juga bila tidak ku cegah pasti akan berujung sex dengan mantanmu"

"Kamu kok bisa tau?"

"Waduh pertanyaan menjebak ini" pikir ku

"Ya aku kan pintar melogika, memangnya benar?" tanya ku

"Tidak juga, aku hanya berniat kencan waktu itu tanpa terpikirkan akan sex"

Obrolan soal mantan kami akhiri.

Jam 7.30 malam

Ku buka ponsel untuk melihat info pasar kripto, siapa tau koin sudah siap jual.

Ku lihat ada koin kripto baru tapi ya tidak tidak baru juga sih, intinya baru ada setahun ini, mungkin juga hampir sama terbitnya dengan Shiba inu.

Nama koin tersebut adalah safemoon, harganya juga sangat rendah, sekitar 0,0023 yen, ku lihat nilai pasarnya baru 11 juta dolar, sementara total yang bisa di jual ada 1,8 miliar dolar, jika di kurskan ke yen menjadi 190 miliar yen.

"Kamu mau beli itu Haruka kun?" tanya Saki di samping ku

"Tidak, aku sudah ada banyak uang kripto, jika aku mau investasi uang lebih baik ke saham saja"

"Baiklah terserah kamu saja"

Ku beralih ke bisnis online, ku coba cari peluang bisnis lagi, jika bisa lumayan buat lapangan kerja baru untuk orang lain.

"Saki chan bagaimana menurut mu dengan bisnis barbershop, katanya kamu berniat memulai bisnis"

"Jangan, aku sukanya bisnis di bidang makanan ringan"

"Yang lain tidak mau?" tanya ku

"Ya jika ada yang baik akan ku terima, tapi untuk bisnis barbershop kurasa kurang"

.

Ku buka ponsel lagi, kali ini di berita MNdaily, salah satu artikel mengabarkan tentang toko ibunya Saki, ku tunjukkan beritanya pada Saki namun dia kata dia sudah melihatnya, secara langsung malah Saki lihat sesi wawancaranya.

.

"Hey Haruka kun, jangan cari kerja lagi, mari nikmati jalan jalan saja"

"Mau kemana?" tanya ku

"Ayo main ke restoran"

"Ngapain?" tanya ku

"Main sekalian ngemil di sana"

"Naik motor ya"

"Tidak, dingin jika naik motor mending mobil saja, naik mobil NSX mu"

"Ummm baik baik, besok pun bebas juga"

.

Jam 7.40 kami tiba di restoran.

Masuk lewat pintu depan sebab kita ke sini ingin main, bukan urusan kerja.

"Mau pesan apa Haruka san Saki chan?" tanya Maika

"Eh kamu langsung kerja?" tanya Saki

"Iya, manager menawarkan padaku mau mulai sekarang atau besok, ku pilih sekarang lalu pulang jam 10 nanti"

"Oh, kamu sudah akrab dengan pegawai lain?" tanya ku

"Lumayan sudah, tapi untuk yang shift pagi aku kurang tau"

"Ya nanti sabtu atau minggu kenalanlah"

"Iya Haruka san"

.

"Kamu mau pesan apa Haruka kun?" tanya Saki

"Kentang goreng saja, minumnya cincau dingin"

"Oke, catat itu Maika chan, serta aku mau pesan kue stroberi dan es teh"

"Baik, mohon tunggu sebentar"

.

Kami menunggu sekitar 4 menit makanan sudah sampai pada kami.

"Silahkan di nikmati" ucap Maika yang merupakan salam wajib dari pelayan setelah memberikan pesanan

"Terima kasih" ucap kami berdua

Suasana restoran saat ini kurasa ramai tapi tidak seramai malam sabtu ataupun malam minggu, banyak meja yang kosong tapi ya tidak lenih dari 7 meja.

Di dalam area staf restoran.

"Uzaki senpai, tolong bantu aku angkat piring ini" ucap Mafuyu

Boing boing, Uzaki menolehkan badan saja bolanya bisa memantul.

"Baik Mafuyu chan"

.

Sementara itu di dimensi laki laki yang melihat.

"Itu asli Sakurai senpai?" tanya Daisuke

"Entahlah aku belum pernah melihat aslinya"

"Bukankah itu sekelas monster" tanya Chika

"Kurasa itu lebih seperti perangkap" ucap Si moo

"Hmmm mungkin itu perlu di nerf ukurannya" ucap Saiki (Yang dia katakan itu terlalu besar)

"Kalian ini apa penjahat kelamin?" tanya Takahashi

"Bukanlah, kami hanya berdiskusi hal penting kamu jika tidak mau gabung jangan mengganggu" balas Daisuke

Sementara karyawan wanita yang melihat jadi jijik dengan para pria.

"Pesanan meja 24.." Inami berteriak sambil membawa kertas pesanan

Para pria langsung bubar.

Note : one punce = pingsan

Di toko pakaian

"Huh stok kaos sejumlah 300rb pcs sudah hampir habis?" tanya Ryunosuke pada Takumi

"Benar pak, kurasa Haruka san dan istrinya membuat gempar lagi di sosial media"

Di data tertulis

Habis sejak Kamis, jam 19.30

HST Rare Blue - ocean (6800 yen) (Yang di iklankan oleh Hiyori dan model lain)

Di kirim 145.000

Dikemas 155.000

Sisa 200 pcs ukuran xxl, dan 100 pcs ukuran anak anak S-XL

Laporan barang yang hampir habis stoknya langsung di serahkan ke manager utama, untuk berdiskusi apa langsung beli lagi atau di tahan dulu, mengingat, ini baru pre order.

"Hmm kita langsung beli dan katakan pada perusahaan Shinomiya, barang harus ada 4 hari setelah ini, beli saja 100 rb dulu, berikan ukuran yang di minat lebih banyak"

"Baik pak" balas Takumi

Takumi keluar perusahaan.

Ryunosuke menelepon sekretarisnya"

"Katakan pada Tim Promosi untuk datang ke kantor ku"

"Baik pak" balas Miku

.

Momata datang.

"Momata san, tolong tambahkan di projek iklan berikutnya, tambahkan brand aksesoris kita, sebab produk itu kurang laku di bandingkan dengan produk pakaiannya"

"Baik pak, nanti akan saya diskusikan dengan tim"

"Baik, ku harap iklannya selesai hari minggu"

"Baik pak akan saya laksanakan"

Momata keluar ruangan.

"Huh baru kali ini aku berhadapan dengan bos sungguhan, sungguh sungguh itu membuatku jantungan" ucap Momata

"Semangat Momata san, katanya kamu ingin menikahi gadis setelah SMA apa itu benar?" tanya Miku

"Benar Miku san"

"Jika begitu berjuang dan semangat, toko ini mungkin akan jadi lonjakan mu, ayahku kata prospek semua pekerjaan yang dipegang Shinomiya itu rata rata tinggi dan meningkatkan kualitas diri"

"Kamu benar lagi Miku san, banyak anggota tim ku pun berkata demikian, sudah dulu ya aku mai langsung diskusi dulu"

"Baik"

.

Note : Ryunosuke dan Miku bekerja selama 6 hari seminggu gajinya juga di tingkatkan nantinya, lalu Untuk Ikuma dan Hori mereka hanya di shift pagi, mulai kerja jam 7 pagi sampai jam 3 Sore, Takumi masuk di shift siang, sebab rata rata pengiriman di siang paling banyak, lalu untuk Momata tidak tentu shiftnya, sebab projek iklan tak tentu juga waktunya, jadi Khusus Momata dialah yang mengatur shift kerja timnya lalu di serahkan ke Hori.

Di ruangan Tim Promosi

"Bagimana pak hasilnya apa kenaikan gaji?" tanya salah seorang anggota tim

"Bukan, tapi tambahan kerja, Ryunosuke san ingin kita memasukkan produk aksesoris yang kurang laku di projek iklan berikutnya, jadi mari kita rapat dulu untuk menentukan ide iklan, ku harap jangan mengeluh sebab projek pertama itu bukan asli ide kita melainkan ide dari Ceo utama kita Haruka san"

"Baik pak kami selalu menerima, asal ada kopi gratis lagi"

"Tidak ada kopi gratis sebelum ide terwujud!"

"Anda pelit pak!"

Momata melirik dengan tajam yang mengatakan pelit.

"Hehe maaf pak bercanda"

"Nino dan Saya tolong siapkan ruang rapat dalam waktu 10 menit, 10 menit lagi kita akan rapat" ucap Momata

"Baik pak" ucap semua anggota tim

Di apartemen Miyamura

Note : Belum menikah tapi se apartemen anggap aja wajar, jadi jangan samakan kaya di indo yang langsung di grebek.

"Huh lelahnya bisa bisanya 3 hari kerja 3 kali lembur dan setiap lembur juga 3 jam" ucap Hori

"Bersabarlah Sayang, atau jika tidak kuat keluar saja cari kerja yang lain, ikut aku pun boleh"

"Kamu kerja di mana?" tanya Hori

"Apa aku belum bilang?"

"Maksudmu kerja di toko roti keluarga mu?"

"Tidak, sekarang aku kerja di perusahaan pembuat pricing, bagian suplai bahan"

"Aku heran dengan mu Izumi kun, kita kuliah di tahun yang sama, jurusan sama, tapi kenapa kamu bisa lulus lebih cepat!"

"Ya itu perlu usaha keras, aku berniat ingin menikahimu bukan, jadi aku perlu modal dulu, jika nantinya kamu jadi istriku apa kamu akan tetap bekerja?"

"Tentu saja aku ingin tetap bekerja, kenapa memangnya kamu menolak?"

"Tidak Sayang"

"Kenapa kamu tidak ikut kerja dengan ku Izumi kun?"

"Bukankah di peraturan ada larangan hubungan"

"Itu hanya berlaku jika se staf, jadi jika beda staf tidak masalah, jika ingin kamu akan ku masukan di tim promosi ataupun di tim penjualan, atau di tim stok barang saja"

"Maaf Sayang, aku tidak tertarik dengan toko pakaian"

"Hmmz kamu membosankan"

"Eh, besok apa kamu libur?" tanya Miyamura

"Aku libur memangnya kenapa?"

"Tidak apa, ayo segera ke kamar saja"

"Mau apa"

"Ya akan ku tunjukan pacarmu ini apa benar membosankan atau tidak"

"Dasar hentai, tapi kurasa aku memang perlu refreshing sedikit sih"

"Maaf tidak jadi jika ada kata refreshing" ucap Miyamura cepat, sebab jika ada kata kunci refreshing maka Hori akan yang lead dan parahnya bisa jadi SM

"Ayolah, alat ku sudah sudah siap, tinggal di jalankan saja"

"Kamu mengerikan Kyoko, dapat dari mana sih ilmu begituan"

"Dari ibuku, makanya ayahku jadi menikmati di pukul"

"Kumohon jangan lakukan hal yang sama padaku, itu mengerikan"

"Lalu kamu yang memimpin?, kurang greget rasanya jika kamu yang memimpin"

"Aku punya trik baru, jadi malam ini ku yakin kamu bisa puas Kyoko chan"

"Baiklah masa percobaan 30 menit jika gagal maka aku akan lead"

30 menit berlalu.

Miyamura sudah terikat oleh tali di sekujur tubuh.

.

Di Apartemen Orihara Hime sang pacar Momata.

"Ini sungguh sepi, apa Momata kun sudah selesai dengan pekerjaannya ya, huh aku tidak suka seperti ini!!" teriak Hime

"Tenanglah, Momata kan berjuang untuk mu, jadi kamu harus menahan keinginan untuk di belai olehnya"

Hime langsung memerah setelah mendengar perkataan kakaknya.

"Bukan di belai juga kak!"

"Oh lalu apa?"

"Hanya di peluk dan elus kepala ku mungkin" ucap Hime sambil memainkan jari

"Dasar perawan tua tidak tau malu"

"Kamu juga perawan tua huu" balas Hime pada kakaknya

Di rumah Ikuma.

"Kamu yakin tidak kelelahan sayang?"

"Aku yakin bisa melakukannya sekarang" balas Ikuma pada istrinya

"Baiklah, lakukan perlahan ya"

"Umm"

"Mana lubangnya"

"Yang atas,....." Istrinya memberikan pengarahan panjang labar yang membuat junior Ikuma jadi turun lagi

~Gagal silaturahmi

Di kediaman Shinomiya

"Ayah bantu aku mengerjakan soal matematika"

"Bab apa?"

"Logaritma"

"Ayah pass dulu, tanya saja ibu"

"Aku takut lah, terkahir kali malah aku yang di olok olok oleh ibu"

"Kasihannya anakku perempuan ini, ya tanya saja kakak mu"

"Jangan harap dia mengajariku"

"Hmmm coba ku lihat dulu soalnya"

"Ini ayah"

Tentukan nilai dari

a) 4log 8 + 27log 9

b) 8log 4 + 27log 1/9

"Ya ini di akar dulu, tuliskan dalam bentuk pangkat, contohnya ⁴log 8, 4 menjadi 2² dan 2³, 2 log 2 bisa di sederhanakan jadi 1"

"Lalu pangkatnya dikemankan yah?" tanya Hiyori

"Depan per belakang"

"2/3 di kali sati jadinya?"

"Benar sekali"

"Katanya ayah tidak bisa"

"Ya bukan tidak bisa tapi pass, logaritma itu susah, untung saja ini masih dasar"

.

Kembali ke restoran.

Jam 8.20 malam

"Sayang, ayo kembali" ucap Saki

"Baru juga 30 menit duduk"

"Reduksi 40 menit waktu yang tepat" balas Saki

"Iya iya, 40 menit masa mau balik"

"Memangnya kamu masih ngapain?"

"Main game"

"Masih lama memangnya?"

"Masih"

"Ya sudah lanjutkan saja dulu aku mau ke dalam, jika sudah selesai telepon aku atau susul aku"

"Baiklah"

Di restoran malah tambah ramai, sebelumnya meja hampir terisi penuh, sekarang malah setiap kursinya sebanyak 6 slot terisi semua di setiap meja, hanya meja ku sendiri yang hanya di isi satu orang.

Jujur saja suasana di restoran walaupun ramai tapi ini sangat cocok untuk tempat nongkrong, mulai dari anak kuliahan sampai keluarga yang ingin makan malam.

Takahashi menghampiri ku.

"Haruka san, jika anda selesai bisakah pindah ke dalam saja? Ini ada pelanggan yang datang dan belum dapat meja" bisiknya padaku

"Baiklah, ambil saja mejanya aku juga mau keluar ini"

"Terima kasih"

Aku di luar restoran mengendarai mobil untuk pergi ke mini market, aku berniat membeli beberapa kitkat untuk menyembuhkan bad mood ku dari kalah main game.

Di dalam minimarket

"Permisi apa kitkat rasa originalnya habis?"

"Habis tuan, adanya tinggal rasa green tea"

"Ah ya sudah"

Ku beralih ke makanan manis lain yaitu rebung coklat lalu pergi ke kasir.

"Rokoknya di ecer?" tanya ku

"Tidak tuan"

"Huh ini sungguh berat, jika ku bawa pulang pasti ketahuan, tapi aku ingin" pikir ku

"Baiklah beli ini dan rokok kemasan 12 batang merek Six stars satu"

"Baik, totalnya jadi 620 yen"

"Ku serahkan uang pas ku"

Di luar.

Merokok dengan makan rebung coklat.

"Huhh nikmatnya" ucap ku setelah menghembuskan asap rokok

.

20 menit berlalu

Ringgg

Telepon ku berbunyi

"Halo Saki chan ada apa?"

"Kamu malah pergi ke mana sih Haruka kun"

"Sedang me., pergi ke minimarket"

"Beli apa?"

"Rebung coklat"

"Tidak beli rokok bukan?"

"Tidak" (Anggap saja berbohong demi kebaikan)

"Kamu berbohong ya" tanya Saki

"Tidak" (Anggap lagi kebohongan atas kebohongan itu juga demi kebaikan)

"Segera jemput aku ayo kita segera pulang"

"Kamu tidak titip?"

"Tidak usah"

"Baiklah, 5 menit aku akan datang"

"Oke Haruka kun"

Aku segera pergi ke mesin minuman untuk beli soda.

"Sial bisa bisanya hanya ada kopi" pikir ku

Lalu aku masuk kembali ke minimarket untuk membeli soda.

"150 yen tuan"

"Ini" ucap ku

Di luar ku lihat ada sekelompok berandalan, ku datangi mereka.

"Rokok bekas ku mau?" tanya ku pada mereka

"Gratis ini?" tanya salah seorang

"Iya gratis tapi hanya sisa 10 batang, ambil jika mau jika tidak akan ku buang"

"Ehh kami mau"

Ku berikan pada mereka beserta koreknya.

"Terima kasih tuan" ucap mereka

"Sama sama"

Jam 8.45 aku tiba di restoran.

Setibanya di parkir Saki langsung masuk ke mobil, lalu menutup pintu.

Saki membau mulut ku dan tangan ku.

"Kenapa Saki chan?"

"Bau tangan mu rokok tapi mulutmu tidak"

"Astaga aku lupa cuci tangan" pikir ku

"Kamu salah cium mungkin, kan sudah ku kata tidak merokok kan"

"Baiklah ayo pulang jika begitu Haruka kun"

"Oke"

.

Jam 8.55 malam kami tiba di rumah.

Aku langsung mandi lagi agar bau rokok tidak lagi tercium.

"Kamu aneh sekali Haruka kun, mandi malam tanpa sebab begini" ucap Saki dari luar kamar mandi

"Aku gerah"

"Oh benar juga, inikan sudah hampir musim panas, tapi kurasa ini masih hangat belum panas"

"Ya beda orang beda sifat"

"Baiklah, segera selesaikan atau kamu akan masuk angin"

"Baik"

.

Jam 9.15

Aku sudah mandi lalu berpakaian, dikamar Saki tidak ada ku cari di ruang keluarga juga tidak ada, ternyata dia di dapur.

"Masak?" tanya ku

"Iya, buat kare"

"Ini sudah jam berapa loh"

"Tenang, bahan sudah ku persiapkan hanya tinggal di masak kok"

"Mau selesai jam berapa?"

"Jam 10 sudah selesai kok"

"Oh ku kira lama"

"Kan sudah ku bilang kare itu tidak perlu waktu lama masaknya hanya 1 jam kurang pun bisa, cuma rasa umaminya yang kurang paling"

"Baik baik aku lupa hal itu, aku tidur duluan ya"

"Baiklah tidurlah dulu jika sudah lelah"

.

Jam 10 malam aku sudah telelap, kurasakan ada sesuatu yang menyela nyela tangan ku.

"Saki chan kenapa menyela nyela?"

"Aku ingin tidur di pelukan mu"

"Hmm bilang saja"

"Aku tidak enak membangunkan mu"

"Tidak enak kenapa coba, biasanya saja kamu menggangguku, tapi sudahlah mari tidur"

"Um"

.

Jam 10.20

Aku terbangun karena panas, ku naikan suhu ac nya lalu ku selimutan lagi, tak lupa ku peluk juga Istriku.

Sementara itu di Restoran.

"Kenapa baru tutup sekarang?" teriak Kyouko memarahi Shindou yang baru mengabari jam tutup restoran

"Maaf Kyouko san, tadi ada pelanggan yang enggan keluar, sudah ku katakan baik baik tapi tidak mau, akhirnya aku yang mengalah dengan menunggunya"

"Hanya kamu yang menunggu?"

"Benar Kyouko san"

"Ya sudah tidak jadi masalah jika begitu"

Telepon tertutup.

Toko pakaian masih beroperasi untuk bagian packing dan kirim, sebab mereka sudah ada target harian baru, jadi toko harus kerja 24 jam.

Dengan di jaga 3 satpam sekarang, toko bisa aman terkendali.

"Mau kopi?" tanya Natsu pada Shino, satpam baru

"Boleh pak"

"Aku juga" ucap Takeda

"Mau hitam atau kopi susu?"

"Kopi hitam agar bisa terjaga di malam hari" balas Shino

"Aku juga"

"Oke"

Note : pembagian jam kerja,

Shift pagi (9 jam) : 05.00 - 14.00

Shift siang (8 jam) : 14.00 - 22.00

Shift malam (7Jam) : 22.00 - 05.00

(Aturan : tidak boleh meninggalkan pekerja sebelum pekerja di shift berikutnya datang)

Jam 11 malam.

"Shino san kamu tolong buat laporan di dalam" ucap Natsu

"Laporan tentang keadaan sekitar?"

"Benar, tempatnya ada di ruang packing"

"Baik Natsu san"

Shino pergi ke dalam sekaligus berkenalan dengan karyawan yang lain, sebab ini baru hari ke duanya kerja.

.

(Btw yang atas itu penting gak penting ya cuma sekadar info saja)