webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

8.) Dimarahi

Sesampainya di apartemen aku membuka barang barang yang ku beli tadi.

Ku singkirkan semua buku dulu dan berfokus ke komponen pc.

"Haruka Kun apa ini? Kamu menghabisakan 1jt  yen begitu mudahnya, ku kira kamu hanya memghabiskan beberapa ratus"

"Hehe maaf maaf tadi aku kalap jika berurusan dengan komputer, tapi percayalah ini demi pekerjaan juga"

"Huh sepertinya aku dimasa depan perlu mengkontrol pembelian mu agar tidak kalap lagi"

"Baiklah Saki"

"Dan Haruka kun dapat kah kamu jangan memanggil ku dengan sebutan san, kita seumuran tau"

"Jadi ku sebut Saki chan?"

"Umm" suaranya agak pelan dengan muka memerah tersipu malu.

"Bodoh kenapa langsung chan, aku pikir dia tidak akan menyebutkan sufik apapun lagi hanya saki saja aku sudah senang" pikir Saki dalam hatinya.

"Baik Saki Chan kamu bisa mengontrol pembelian ku di masa depan"

"Baik, sekarang aku akan memasak dulu untuk makan siang kita nanti"

"Bagus dan sekarang aku akan merakit pc ku dulu" balas ku.

Aku berjalan ke kamar ku dimana pc diletakan di situ, pc ku rusak sebenarnya hanyalah prosesornya saja, namun melihat berita VGA terbaru membuat ku ingin juga membelinya.

Ku buka cpu pc ku, ku keluarkan motherboard nya, kulepaskan pengaman VGA.

Kucabut Vga lama lalu ku ganti dengan yang baru, sebenarnya motherboard ku ada 4 slot vga namun, itu hanya bisa berfungsi semua jika vga tpis, tapi untuk vga GeForce rtx 4500 ini memakan 2 tempat slot karena ukurannya yang besar.

Kupasang dengan hati hati agar presisi, lalu ku pasang kembali pengamannya agar tidak goyang.

Giliran Ram yang ku pasang.

Seperti tadi kulepaskan dulu penguncinya, ku cabut ram lama yang berukuran 4*4 ku ganti dengan 16*4

Terakhir ku pasang Prosesor ku, sama juga dengan ku buka pengamanan nya kucabut yang lama lalu ku pasang yang baru.

Dalam prosesor sudah terinstall windows 12 pro, yang berarti aku tidak perlu membeli ulang instalasi windows.

Kucoba nyalakan pc ku.

Tampilannya sama dengan dulu namun akan berbeda jika pc ini kugunakan bermain game ataupun rendering video.

Kulihat jam baru pukul 11, masih ada waktu sebelum makan siang.

Aku mencoba dulu dengan menginstal gta 5 lalu kumainkan dengan grafik rata kanan.

Fps selalu di angka 140 fps yang menandakan itu belum mencapai peforma puncak dari vga baru ku.

Sebab dari berita yang ku tau, fps yang bisa di capai oleh satu vga adalah 120 fps, dan jika dua vga tentu harusnya 2 kali lipatnya.

"Kurasa game nya yang mentok di 140fps, aku ingin mencoba game lain tapi nanti saja lah karena aku perlu pc ini untuk bekerja"

Kumatika pc ku dan keluar kamar untuk melihat Saki apa sudah selesai.

"Saki Chan apa makanan sudah siap?"

"Sebentar Haruka kun, mungkin 5 menit lagi, tinggal lauk ayam karage ini ku bumbu saus kecap"

"Oh kamu membuat karage saus kecap, kubarap itu nikmat"

"Tentu saja ini nikmat, kamu harus mencobanya"

"Tentu, maka aku akan menunggunya dulu di ruang tamu"

"Oke" balasnya

"Ku nyalakan tv, lalu ku pindah ke channel bola"

"Rm vs fcb"

El classico yang seru ini pastinya.

"Makanan siap Haruka kun mari makan dulu"

"Yah terhenti dulu nontonya tapi tak apa lah nanti aku bisa nonton via yt" pikir ku.

"Baik Saki chan"

Kulihat di meja makan sudah ada nasi putih dan beberapa sayur dengan lauk utama adalah karage saus kecap.

"Kelihatanya enak Saki san, ternyata kamu pandai memasak"

"Hehe tentu saja aku pandai kuharap kamu menyukai nya"

"Baik aku kan memakanya sekarang"

Kucoba satu gigitan karage saus kecap itu

Brushh

"Rasanya renyah dengan rasa gurih kecap yang menyerap hingga kedalam sela sela tepung dan ayam di dalam nya sangat gurih" komentar ku

"Apa kamu membumbui dulu ayamnya Saki Chan?"

"Eh kamu tau rupanya, ya benar aku membumbui ayamnya sulu dengan bawang dan garam agar rasanya lebih gurih"

"Sebaliknya tepungnya ku bumbui sedikit karena aku menonjolkan ke saus kecapnya"

"Jenius Saki chan, kamu mampu menciptakan perpaduan ini good job" pujiku pada dirinya.

"Hehe aku senang kamu suka dan jangan lupa makan sayur nya juga"

"Baik Saki Chan akan ku makan juga"

Aku adalah seorang yang telah berubah, aku tidak pemilih makanan seperti dulu yang hanya memakan makanan instan, aku sekaramg lebih memperhatikan kesehatan apalagi ada Saki di rumah membuat ku lebih terurus.

"Saki Chan apa kamu membuat karage ini banyak?"

"Kurasa jika kita memakanya berdua itu mungkin akan sisa banyak"

"Baguslah aku nanti ingin memberikan ini pada Tsukasa dan Nasa San serta Nonaka san jika boleh"

"Tentu saja berbagai boleh apalagi setelykamu mengatakan makanan ku enak jadi aku tidak malu untuk berbagi"

Setelah makan aku membungkus 2 toples dengan isi karage agak banyak.

Aku keluar apartemen menuju lantas atas dimana Nonaka ada.

Ku ketuk pintunya dan tidak ada jawaban, ku beranikan masuk karena tidak terkunci.

Kulihat ruangan gelap walaupun ini masih siang "kurasa dia tidak membuka korden jendela"

Aku mencari Nonaka san dan kutemukan dia masih tidur di sofa ruang tamu, aku mencoba membangunkanya.

"Nonaka san bangun sekarang, apa kamu belum makan?"

Dia mengedipkan mata lalu membuka matanya dengan benar.

"Eh Haruka kun, ada apa kamu kesini?"

"Aku hanya ingin berbagi lauk makanan ini padamu, kulihat dapur mu masih bersih ku kira kamu belum memasak"

"Baiklah mana lauknya akan ku terima, kurasa aku juga sudah lapar"

Kuserahkan karage itu padanya dan langsung saja pamit keluar.

Aku berjalan menuju lantai terbawah dimana apartemen Tsukasa dan Nasa berada.

Ku ketuk pintunya lalu aku bertanya

"Tsukasa san apa anda di sana"

"Eh Haruka kun tinggu sebentar aku akan keluar" ucapnya dari dalam apartemen

Setelah pintu terbuka, kulihat dia yang tampak agak lelah.

"Ini Tsukasa san, aku ada lauk Karage buatan Saki dan aku ingin berbagi mohon kamu terima ini"

"Terima kasih Haruka kun, Aku terima ini karena hari ini aku juga tidak memasak"

"Oh Bagulah kalau begitu, sampai jumpa lagi"

"Bye Haruka kun"

Aku kembali ke apartemen, kulihat jam pukul 12.30

"Saki aku sudah kembali mari kita karaoke untuk mengecek suara mu"

"Eh sekarang?"

"Tentu sekarang dong"

Kunyalakan televisi lalu ku ganti dengan disk player kumasukan kaset karoke yang lama ku beli.

"Kamu tau lagu ini kan Saki Chan, ini lagu lama tapi sangat terkenal pada zamannya"

"Tentu aku tau ini"

Lagu yang ku maksud adalah "Mirai e"

Setelah lagunya selesai.

"Hebat Saki Chan suaramu sudah bagus namun kamu perlu mengatur nafas lagi saat kamu menghirupnya dan kapan kamu mengeluarkan nya"

"Terima kasih Haruka kun"

"Bagaimana jika kita menjadi streamer cover lagu saja Saki Chan, kita akan mengupload video di yt, dan tenang saja masalah instrumen agar tidak terkena hak cipta aku akan membuatnya sendiri"

"Tentu Haruka Kun aku mau, aku juga ingin menghasilkan uang untuk ku hidup"

"Ok kita akan mulai take sekarang saja ya dan lihat bagaimana reaksi penonton saat mendengar lagu cover kita"

"Sekarang?, Apa kamu sudah punya instrumen lagu Haruka kun?"

"Tentu saja belum namun akan ada dalam 30 menit, lagu yang pertama cocok menurut mu apa Saki chan?"

"Sebentar aku berpikir dulu"

"Ok aku menunggu jika tidak ada aku akan memilihkannya" ucap ku.

Setelah 5 menit berpikir akhirnya Saki keluar dengan jawaban dari mulutnya.

"Kokoronashi"

"Apa kamu yakin Saki? Itu termasuk lagu yang sedih loh"

"Aku yakin Haruka kun, aku akan menggerakan hati mereka yang menonton"

"Emmm baiklah kamu tunggu sebantar aku akan memutar lagu dulu dan ku buat instrumen pengiring"

Kudengarkan lagu dengan seksama, pengiring lagu itu sangat simpel yaitu bass piano dan drum.

Aku mengambil kitar ku dan ku buat nada dasar nya dulu, lalu kutambahkan nada nada lain menggunakan software pc ku.

Belum sampai 30 menit instrumen pengiring sudah jadi.

"Cepat sekali apa benar sudah jadi?"

"Tentu Sudah jadi tapi lebih baik kamu mendengarkan dulu ini"

Saki mendengarkan instrumen dan secara tidak sadar dia berucap liriknya.

"Ini bagus Haruka kun, walaupun tidak sebagus aslinya namun sudah cukup"

"Benarkah? Jadi mari kita take video"

Aku segera mempersiapkan kamera dan mic kami sengaja take video di kamar ku karena kamar ku termasuk kedap suara.

Kupasangkan 2 mic dan 2 kamera satu menghadap padaku satu lagi menghadap ke Saki.

Khusus lagu ini Saki mengambil lebih banyak banyak bagian karena vokal utama adalah wanita dan reffnya di ambil saki semua.

Video selesai di ambil, aku mengeditnya dulu sebentar mengatur warna dan sedikit lagu kuhaluskan sedikit.

Aku menyuruh Saki untuk membuat akun Yt nya karena videonya akan di upload di akunya.

"Eh lebih baik kita berdua yang melakukannya Haruka Kun"

"Tidak Saki Chan, anggap ini sebagai sumber penghasil mu, namun jika itu duet baru kita membagi hasilnya, dan aku ingin hanya jamu yang memantau akun ini"

"Tapi Haruka kun"

"Tidak ada tapi tapian, aku akan mengajarimu sedikit tentang editing dan bagaimana menguploadnya hingga bagaimana cara menarik uang dari ad sense"

"Baiklah jika seperti itu Haruka kun"

Aku mengedit beberapa warna dalam video dan ku buat agak ke arah classic dengan warna warm ke kuningan, untuk suara ku kesesuaian antara speaker kanan kiri agar pengguna earphone lebih bisa menikmati lagu kami.

Setelah selesai video yang berdurasi 3 menit 45 detik itu jadi, akhir dari rendering nya pun sangat cepat tak sampai 30 detik, video 4k kami berhasil di ekspor.

Lalu aku menuju ke website yt, aku ingin mengunggah video via web agar bisa juga ku sisipkan sub title dalam beberapa bahasa, antara lain Inggris, Indonesia, philipina,vietnam, dan spanyol

Setelah Akun selesai di buat kami mengupload video pertama kami dan menambahkan subtitle bahasa tambahan lalu ku posting video itu.

Aku memberikan judul.

"Cool Duet, 'Kokoronashi' Haruka and Saki Cover"

"Sudah di posting Saki Chan, mudah bukan untuk menguplod nya, aku menambahan sedikit edit tadi supaya lagi kita memiliki subtitle untuk orang yang menonton dari luar negeri"

"Wah hebat kamu Haruka kun, jika aku boleh bertanya kamu bisa berapa Bahasa Haruka Kun?" Tanya Saki.

"Coba kamu hitung sendiri ya"

"Jepang"

"Satu" ucap Saki

"Perancis"

"Dua"

"Spanyol"

"Tiga"

"Inggris"

"Empat"

"Russia"

"Lima"

"Indonesia"

"Enam"

"Philipina"

"Tujuh"

"Cina"

"Delapan"

"Korea"

"Sembilan"

"Vietnam"

"Sepuluh"

"Malaysia"

"Sebelas"

"Arab"

"Dua belas"

"Jerman"

"Tiga belas"

"Apa aku sudah menyebutkan turki"

"Belum, jadi empat belas ini"

"Mungkin yang terakhir jawa"

"Apa itu?" Tanya Saki bingung

"Itu bahasa daerah Indonesia yang jika kamu tahu bahwa bahasa itu adalah bahasa yang mempunyai banyak suku kata jadi agak susah atau mungkin sangat susah juga untuk mempelajarinya"

"Astaga Haruka kun bagaimana kamu bisa belajar begitu banyak bahasa padahal kamu masih 16 tahun"

"Apa kamu lupa dulu aku adalah bagian dari Shinomiya, saya sedari kecil sudah di didik dengan para maid untuk belajar bahasa dan belajar ekonomi serta politik"

"Jika ku katakan itu sangat mengerikan, jika kamu menjadi bagian keluarga itu mungkin saja kamu sudah kehilangan emosimu, bayangin nih ya Saki, ketika umur 2 tahun kita sudah di wajibkan untuk bisa membaca ataupun menulis"

"Umur 3 tahun harus bisa menghitung perkalian dan pembagian"

"Umur 4 tahun di mulainya pendidikan mental diri"

"Dan apa kamu tau apa alasan mereka semua memperlakukan anak kecil Shinomiya seperti itu semua? Mereka hanya mengatakan"dia akan jadi penerus ku, aku tak ingin memiliki penerus yang kagok dalam bidangnya"

"Persetanan dengan alasan itu, aku akui memang tidak semua keturunan seperti itu tapi lebih di beratkan kepada mereka yang laki laki, apalagi pimpinan keluarga utama pasti melakukan hal yang sama"

"Bukanya kamu dari keluarga cabang?" Tanya Saki

"Memang aku dari keluarga cabang, tapi juga termasuk salah satu cabang yang mampu bersaing dengan keluarga utama, mungkin jika keluarga utama punya 50 keluarga cabang ku punya 35, dan itu sudah banyak walaupun tidak mendekati"

"Mengerikan Haruka kun"

"Memang benar tapi untungnya aku berhasil dan saat itu aku kehilangan emosiku dan jadilah tragedi smp ku"

"Aku berhenti sekolah untuk mengembalikan emosi ku" alasan ku.

Saki lantas memeluk ku dan berkata

"Kamu ku kira buruk Haruka kun, tapi tidak ku sangka Keluarga mu lebih buruk dari yang kukiran dan membuat dirimu dalam kondisi seperti itu"

"Hmm tidak apa yang penting aku sekarang sudah menjadi lebih baik sekarang"

Aku membalas pelukannya dan bisa ku rasakan oppai Saki menyentuh kepalaku.

"Ahhh wanginya" pikir ku.

.

.

.

Saki segera melepasakan pelukannya setelah melihat wajahku yang mesum.

"Pikir apa kamu Haruka kun!!"

"Eh eh tidak"

"Haruka bodoh, penjahat kelamin, hentai, mesum"

"Tidak tidak"

"Iya kamu monster mesum yang memanfaatkan keadaan"

"Tidak Saki Chan" aku bersikukuh menolak

"Oh iya Haruka kun bagaimana dengan nasib adik mu?"

"Adik ku? Maksud mu Si Hiyori?"

"Iya si Hiyori"

"Dia baik dan Cantik, seperti yang kubilang tadi kami didik tapi lebih memeberatkan anak laki laki, jadi kurasa dia mengalami hal yang sama tapi tidak terlalu keras"

"Oh bergitu, kudengar juga dia suka bermain voli dan atletik"

"Benar dia suka dan menjadi pusat kejuaraan yang dia ikuti, dengan tubuh tinggi 180 cm, kurasa dia bisa menjadi ace di sma siratorizawa"

"Apa dia sangat hebat?"

"Bukan hebat lagi dia sudah sekelas profesional, taukah kamu? Dia membuat smp di Tokyonya memenangkan semua pertandingan bola voli dan atletik cabang lari di semua jarak pendek"

"Astaga keluarga mu monster semua Haruka kun?"

"Hehe kurasa memang pendidikan pertama kami, kami didik menjadi Monster"

"Dan tunggu sebentar apa tinggimu bertambah Haruka kun?"

"Entahlah aku terakhir mengukur sekitar 179 cm, itupun seminggu yang lalu jadi tidak mungkin berubah dengan cepat"

"Hanya 179? Kamu bercanda pastinya, mari kita ukur dulu" ucap Saki Chan.

"Tidak perlu karena sudah ku ukur"

"Haruka kemari sekarang juga"

Ucap Saki mengajak ku mengukur tinggi badan di dapur yang mana sudah kuletakkan alat pengukur tinggi badan.

Aku menempatkan diriku dengan tegak dan Saki yang mengukurnya.

"Wow lihat Haruka kun bukan 179 tapi 183 cm"

"Heh apa kamu yakin?, Coba kamu lock dulu aku kulihat"

Setelah ku lihat angkanya aku juga agak kaget mengingat pengukuran ku seminggu yang lalu hanya 179 dan sekarang sudah meningkat jadi 183.

"Sekarang giliran ku Haruka kun" ucap Saki.

"Baiklah silahkan menempatkan diri Saki chan"

"Badan tegak dan kepala lurus ke depan" ucap ku.

Lalu ku turunkan meterannya dan kulihat angkanya

"160 cm"

"Masa cuma segitu?"

"Iya cuma segitu"

"Kamu pikir aku pendek Haruka kun!!" Tanya nya dengan marah.

"Loh kok marah ..., 'gawat aku berkata kata kunci cuma"

"Maaf maaf Saki Chan aku salah kata" maaf ku

"Humpph"

.

.

.

.

Sekarang sudah jam 4 sore, aku mungkin akan mencoba live streaming game kali ya.

Aku bertanya pada Saki apa dia ingin mengikuti ku untuk Streaming game.

"Boleh, Aku ingin melihatnya"

"Tentu mari kita ke kamar ku, aku juga punya konsol ps 5 jadi kita bisa bermain berdua"

Kami berdua masuk kamar, ku ambilkan kursi gaming ku yang lain untuk Saki duduk.

"Pakai ini Saki supaya suara terdengar lebih jelas" ucapku menyerahkan Earphone

Aku juga memakainya, ku hidupkan Pc ku dan ku colokan face cam lalu ku buka akun yt ku.

Aku merasa streaming lebih enak di yt, karena tidak ribet mengaturnya, jika ingin berdonasi lebih baik menyertakan link donasi di deskripsi.

Streaming kami mulai.

.

.

.

.

.