webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

216.) Meet 2

Yumi jadi bimbang di buatnya.

"Santai saja jangan di buat pusing toh di sini masih ada kakakmu"

"Kapan perkiraan tanggal menikahnya?" Yumi bertanya

"Lulus Sma kan April, tapi ingat kita mendaftar universitas itu antara bulan November - Januari khusus jalur undangannya, jadi setelah lulus kita langsung longgar, mungkin 2 minggu setelah kelulusan saja" balas ku

"Kecepetan bukannya?, kamu ini remaja abg atau remaja dewasa sih!"

"Remaja dengan pemikiran maju"

"Masuk kuliah kan Agustus pertengahan, kita menikahnya Juni atau Juli saja"

"Bukannya aku tidak mau, tapi jadwalnya sudah ku planning, jika mau ya pernikahan antara april itu sampai akhir mei, mungkin awal Juni boleh boleh saja, sebab aku di Miyagi sana perlu prepare tempat kerja juga, urus berkas kepindahan dan lain lain"

Ku peluk Yuminya.

"Jangan bimbang ataupun bingung, jadilah seperti Yumi yang bisa di andalkan dan mampu melewati semua tantangan yang ada" bisik ku lalu menjilat kupingnya

"Geli, jangan lakukan itu"

"Sudah ayo tidur saja"

Ia masih bimbang.

"Jika tidak tidur ku ajak main mau?" Ancam ku

Yumi langsung mau tidur saja.

.

.

Jam 7.30 berangkat sekolah.

Baru sampai di gerbang depan sudah banyak karangan bunga dengan tulisan.

"Selamat atas juara 1 dan 1 Harapan untuk Haruka dan Yumi!!"

Semua guru pun menyambut di depan gerbang.

"Wah begini ternyata rasanya jadi orang penting" ucap ku

Kami menyalami tiap guru.

"Selamat ya Haruka" ucap Maya sensei, ia teringat dimana dulu ketika Haruka yang hanya bocah bandel, mengerjakan ulangan harian saja di ruang guru karena bolos terus terusan, namun sekarang Haruka yang di hadapannya adalah siswa SMA terbaik sedunia khusus mapel Matematika.

"Terima kasih sensei" balas ku

.

Lalu bersalaman dengan Kirin sensei.

Puk

Ku peluk dirinya.

"Kamu hebat" ucap Kirin sensei, ia sangat bangga karena dalam karirnya baru kali ini ia bisa membawa murid didikannya lolos olimpiade Prefektur dan lolos sampai Nasional dan juara Internasional

"Sensei lebih hebat karena mendidik saya murid yang nakal hingga menjadi seperti sekarang" ucap ku

Ku lepaskan pelukanku.

"Sensei doakan di masa depan kamu jadi orang yang berhasil"

"Umm, terima kasih"

Lanjut hingga ke kepala sekolah.

"Nanti saat istirahat makan siang datang ke ruangan bapak ya, saya ada hadiah untuk kamu Haruka dan Yumi juga" ucapnya

"Baik pak"

.

Pergi ke kelas kami, semua teman memberikan selamat juga.

Lalu apel pagi.

Apel ini terasa lebih wow, karena di hadiri pemimpin daerah setempat dan beberapa cendekiawan.

Aku dan Yumi di panggil dan jadi tokoh utama tentunya di apel ini.

Semua murid bertepuk tangan, karena sangat jarang ada siswa yang mampu lolos ke nasional bahkan sampai juara internasional.

Aku dan Yumi dapat uang pembinaan lagi dari kepala daerah, mungkin 500 rb yen.

"Lumayan buat beli paketan" pikir ku

.

Apel usai dan kembali ke kelas, mengikuti pelajaran seperti biasa.

.

Istirahat pertama aku dan Yumi pergi ke ruang guru, untuk bertemu Kirin sensei.

"Sensei kami ingin mengadakan acara makan makan bersama anak anak olimpiade dari sekolah ini, beserta pembinanya, apa sensei mengizinkan?" tanya ku

"Semua biaya akan kami tanggung sensei" ucap Yumi

Note : Kirin sensei adalah pembina klub olimpiade sains sekolah.

"Boleh saja, apa sensei perlu membantu juga?" tanyanya

"Tidak perlu sensei, ini hanya acara makan makan yang niatnya akan di adakan di restoran dekat dekat sini, biarkan kami yang mengurusnya saja, soal tanggal enaknya kapan ya sensei?" tanya ku

"Soal tanggal mungkin sensei sarankan hari Jumat tapi lebih baik diskusikan saja dulu di grup wa saja"

"Baiklah sensei kami paham"

.

Ikut pelajaran lagi, lalu istirahat ke dua datang ke ruangan pak kepala sekolah.

Ia memberikan kami uang, tidak banyak yaitu sekitar 50 rb yen.

.

Skip pulang sekolah.

Ku traktir teman terdekatku untuk makan di restoran (Yuka, Yatora, dan 2 Gemblung)

Untuk Yumi ku ajak juga.

Di restoran.

"Pesan all you can eat saja" ucap ku

"Yakin nih? Harganya 15 rb yen per porsi loh" ucap Yatora

"Iya, pesan saja agar kalian puas, kalian kan badoger" ucap ku

Pesan 6 porsi All you can eat.

.

"Kita lanjut bekerjanya kapan?" Yatora bertanya

"Besok, kita sudah tidak ada cadangan soalnya, ini Pak Maito juga sudah mengkontak ku terus terusan untuk segera memulai lagi"

"Tunggu sebentar, besok? Jadi sampai jumat lembur?" Yuka bertanya

"Tidak, Kerjanya sampai sabtu, sabtu terhitung hari biasa loh bukan lembur" ucap ku

"Huh, libur kerja 2 minggu rasanya sebentar!!" Teriak Yuka

"Itu sudah lama, aku saja libur seperti sama saja kerja" ucap ku

Note : sebenarnya aku minta 3 minggu libur pada pak Maito, tapi ia tidak mengizinkan karena stok manga yang ku buat habis dalam 3 minggu, sebenarnya bisa juga di kejar jika aku ambil 3 minggu, tapi itu pasti malah menyusahkan perusahaan juga, mulai dari target mepet, revisi mepet, dan takutnya koneksi down, sebab disini aku tipenya kirim berkas hanya lewat email.

.

"Ya kan kamu ikut olimpiade, btw bagaimana masa depan kalian?" Yatora bertanya pada 2 Gemblung

"Melanjutkan bisnis keluarga" ucap Gemblung satu

"Ikut tes polisi"

"Lalu kalian?" Yuka bertanya pada kami

"Aku lanjut Kuliah, namun sebelum itu aku nikah dulu" ucap ku

"Eh kapan?" Yatora agak kaget

"Bulan Juni awal mungkin" balas ku

"Duh duh apa sudah kebelet bikin anak sih" ucap Gemblung satu

"Loh bikin anak jika sudah punya istri bisa setiap hari, bukannya itu keren?" tanya ku sombong

"Anjir bangsat anda" balasnya

"Yumi san, kamu harus hati hati dengan Haruka ini, mulutnya sangat kotor" ucap gemblung dua

"Aku sudah tau itu kok" balas Yumi

"Sip"

"Oi mulut ku bersih ini"

"Kotor omongannya bukan mulutnya!!"

.

.

Jam 6 sore baru balik ke rumah, kali ini pulangnya ke rumah ku.

"Apa masih perlu makan malam?" Yumi bertanya

"Gak, kamu jika mau makan pesan saja, tidak perlu masak untuk makan malam" balas ku

"Aku sudah kenyang juga, oh iya aku mau ganti ponsel apa boleh?" Yumi bertanya

"Ya ganti saja, ngapain harus bilang padaku?"

"Ya mau bilang saja, entar jika aku tiba tiba ganti kamu bilang pemborosan"

"Kan kamu ganti pakai yang mu, jadi itu bukan masalah yang besar untuk ku"

"Antar ya" ucapnya

"Beli ponselnya?"

"Iya"

"Kenapa tidak pesan online saja?"

"Beli di lokasi lebih aman"

"Hmmm"

"Ayolah antar"

"Ya ya ya, tapi mandi dulu"

"Oke, aku duluan ya" kata Yumi

"Yoi" balas ku

Note : di sini sebenarnya author mau ngebuat mcnya gak ngeres otaknya, tapi jika di logika susah juga.

.

.

Jam 7 malam berangkat menuju mall khusus menjual smartphone dan aksesorisnya.

"Mau beli merek apa?" tanya ku

"Yang Yell Phone saja, merek terbaru yang muncul april awal itu"

"Oh, ya coba cari saja dulu"

Mencari dan akhirnya ketemu outletnya.

Ponselnya banyak tapi sekarang baru muncul 10 jenis dengan tiap jenis ada 5 seri, yaitu mini, normal, pro, pro max, dan pro max limited edition.

"Silahkan di lihat lihat dulu tuan" ucap penjualnya pada kami sambil memberikan buku yang isinya jenis ponsel, spesifikasi, dan harganya.

"Yang ini" ucap Yumi langsung menunjuk ponsel YPhone P1 yang limited edition dengan tema kolaborasi dengan K/DA.

Ku lihat harganya.

"Anjir 600 rb yen" ucap ku

Tapi saat ku lihat spesifikasinya sih bukan main juga.

"Beli ponsel satu ini bisa beli mobil murah loh Say" ucap ku

"Ya tidak masalah, aku mau ini soalnya"

"Hmm, makanya kamu bilang jika beli tiba tiba aku bilang boros, ini beneran mahal"

"Apa aku harus pilih yang lain?" tanyanya

"Gak juga, beli saja yang ini" ucap ku

Ia membayarnya pakai uangnya sendiri, lalu penjualnya membawakan ponselnya yang masih di dalam dusbox yang keren.

"Ini kan chasnya turbo 280 watt, battery penuh dalam berapa lama?" tanya ku

"Total batrenya 9200 mAh penuh dalam waktu hanya 5 menit tuan, tapi di ponsel juga bisa di setting pengechasan lambat jika ponselnya di gunakan untuk main game sambil di Chas" ucapnya

"Apa boros memangnya?" tanya ku

"Tidak juga, saya menyarankan demikian agar battery awat saja, untuk masa hidup jika 100% penuh, bisa 2 hari"

"Wow" ucap ku beneran kaget

.

Yumi mencoba coba ponselnya.

"Halo" ucap Ai di layar ponselnya

"Ini Ai nya bisa di ubah?" tanya ku

"Bisa, namun harus menunggu update software dari pihak Yell phonenya dulu, karena Ai ini termasuk tangan kedua, jadi jika download ai dari luar belum tentu bekerja baik"

"Bukannya Ai ini baru di hal teknologi?"

"Memang baru, dengan adanya Ai ini juga performa dan daya tahan baterai ponsel bisa lebih di tingkatkan"

"Bisa di ajak curhat?" tanya ku lebih kepo

"Bisa pak, asal terhubung ke Internet, Ainya pasti merespon apa yang penggunanya katakan"

"Wah susah nonton bokep jika begini" pikir ku

"Ainya bisa di nonaktifkan?"

"Tentu saja bisa"

"Wih keren"

.

"Kamu tunggu di sini sebentar ya" ucap ku pada Yumi

"Mau apa?" Yumi bertanya

"Ambil kartu Atm aku mau beli ponsel juga"

"Pakai kartu ku saja dulu"

"Ya sudah"

Ku beli dengan jenis sama tapi seri yang pro max saja sebab yang limited edition itu spesifikasinya hampir sama dengan pro max tapi dengan tampilan ponselnya sangat berbeda.

.

Total bayaran 1 juta yen untuk dua ponsel.

.

Jalan ke mall samping, mau belanja kuliner malam.

Walaupun akhirnya hanya makan crepe saja.

.

Di mobil.

"Langsung pulang atau kemana dulu?" tanya ku

"Kamu sudah pesan restoran untuk hari jumat?" tanyanya

"Sudah, sudah ku dp juga"

"Karena sudah pesan ya langsung kembali saja"

"Gak mampir dulu ke hotel hotel gitu" ucap ku

Yumi menatap ku dengan pandangan kesal.

"Aku sekarang tau kenapa Oono bisa marah padamu" ucap Yumi

"Gak kok gak gak, aku bercanda tadi yuk pulang" ucap ku langsung

.

Di rumah, belajar dulu beberapa menit baru tidur.

Hari jumat, makan di restoran bersama anak anak klub olimpiade dan para pembina.

Mulai jam 4 selesai jam 6 petang.

Pulang lanjut kerja buat manga.

.

Sabtu kerja lagi, namun kali ini mulainya jam 6 pagi sebab libur dan ingin segera longgar.

Jam 12 Siang, kerja ku selesai, namun untuk Yatora dan Yuka belum.

.

Jam 4 sore, bersantai di depan tv.

Yumi sedang tidur dengan pahaku sebagai bantalan kepalanya.

"Yumi" ucap ku sambil mengelus rambutnya

"Apa"

"Liburan semester nanti mau kemana?" tanya ku

"Diriku atau keluarga ku?" tanyanya balik

"Memangnya beda?"

"Ya beda, keluarga ku mungkin liburan ke pelosok, untuk ku ya liburan dengan mu, namun jika liburan mu tidak seru ya aku pilih liburan dengan keluarga ku"

"Aku sebenarnya mau ke Miyagi, bertemu ibuku dan Oono, sekalian menyapa editor ku" ucap ku

"Membosankan" katanya

"Ya kamu ikut keluarga mu saja dulu"

"Lah jadi selama 3 minggu aku tidak bertemu dengan mu dong"

"Ya jika kamu mau menyusui ke Miyagi bisa"

"Itu jauh, aku tidak mau, kamu di sananya seminggu saja lalu balik ke sini lalu kita liburan sendiri"

"Up, biaya pesawat mahal"

"Huu tidak sayang calon istri"

"Ya kamu ikut saja ke Miyagi"

"Gak ah mau pergi dengan keluarga ku saja"

"Eh bocah ngapain ngajak debat jika akhirnya kamu pilih tetap dengan keluarga mu"

"Ya terserah saya dong"

Ku pegang kepalanya lalu ku cium bibirnya dengan kasar!

2 menit baru ku lepaskan.

Yumi mengelap bibirnya.

"Kamu kasar sekali" ucapnya

"Efek kesal"

"Tapi tadi terasa nikmat, tolong di ulangi" ucap Yumi

"Idih"

.

.

Skip Petengahan Mei.

Hasil ujian kenaikan kelas sudah keluar, hari ini juga pengambilan rapor.

Yumi sudah di pastikan ranking pertama, lalu untuk ku naik jadi posisi ke 2, alasan tidak bisa lebih tinggi karena ya sudah terlambat bagiku untuk mengejar.

.

Lanjut liburan, Yumi ikut dengan ku ke Miyagi, mungkin ia sudah lengket dengan ku, jadi jika pisah lama mungkin ia tidak betah.

17 Mei jam 2 siang, sampai di Sendai

Naik kereta bawah tanah selama 1 jam 30 menit.

Sampai stasiun dekat apartemen kami sudah di tunggu oleh Ibuku dan Oono.

Ku peluk ibuku lalu ku cium pipinya karena sudah kangen.

"Kamu tidak malu apa mencium ibu di hadapan pacar mu" ucap ibuku

"Untuk apa malu, ini rasa kangen yang sudah terpendam selama 3 bulan" balas ku

.

Berpindah ke Oono.

"Tidak perlu peluk" ucap Oono

Ku tetap memeluknya.

"Lama tak jumpa, kamu jadi semakin cantik saja wahai adik ku" ucap ku

"Lepaskan" balasnya

Ku lepaskan.

"Sepertinya kamu masih marah ya dengan ku" ucap ku

"Tidak juga, tapi jaga sikap di depan Yumi san"

Ku lihat Yumi.

Ia sudah cemberut.

.

Lanjut jalan ke apartemen ibuku.

"Apa pindah apartment?" tanya ku karena gedungnya beda dengan yang dulu

"Pindah, ibu ikut tes jadi dosen dan lolos, jadi sekarang ibu punya dua pekerjaan, sehingga dua tunjangan apartemen, lalu atasan ibu bilang boleh di gabung tunjangannya jadi satu lalu jadilah apartemen baru untuk ibu, kelas pertama lagi" ucapnya

"Wih ibu ini dulu pura pura bodoh ya, kok sekarang tiba tiba jadi dosen"

"Kamu yang bodoh dulunya karena tidak tau"

"Duh nyelekit di hina seorang ibu" ucap ku

"Lalu ibu mau lanjut s3?" tanya ku coba coba siapa tau benar

"Yap, Juni ibu mulai kuliah S3 di Universitas Shinomiya juga" balasnya

"Edyan, ibu dapat uang dari mana?" tanya ku

"Gaji seorang dokter itu besar asal kamu tau, ya tunjangannya sih yang besar sebenarnya, jadi ibu ya dapat uang dari gaji ibu lah"

Ku lihat Oono.

"Aku tidak bisa melarangnya" ucapnya

Ku lihat ibu lagi.

"Lalu impian rumah?" tanya ku

"Ya nanti pasti tercapai, sekarang belajar dulu agar gaji naik"

"April ibu dapat berapa?" tanya ku

"2,3 juta yen ibu pegang, soalnya ibu terkadang di undang jadi narasumber di seminar seminar kesehatan"

"Loh loh ibu ini apa terkenal sih"

"Ya tidak juga, tapi kebetulan ibu ahli di bidang yang ibu hadiri, jadi bisalah sharing plus ngecuan"

"Bukan maen" ucap ku

.

Di kamar apartment, karena hanya dua kamarnya jadi ya aku dengan Yumi di kamar Oono, lalu si Oono tidur bersama ibu.

Jam 6 petang.

3 wanita memasak sementara aku cukup nonton tv saja.

"Ibu apa tidak punya ps?" tanya teriak ku

"Ya tidak punya lah aneh aneh saja kamu"

"Yah kurang seru, Oono kamu punya?" tanya ku

"Tidak kak"

"Huh besok belilah bu, untuk main jika aku datang kemari"

"Kamu beli saja sendiri"

"Huu gak modal"

.

Jam 7 makan malam, lalu kumpul ngobrol ngobrol.

"Bagaimana sekolah mu Oono chan, lebih baik?" tanya ku

"Nilaiku membaik tapi saingan ku lebih gila" balasnya

"Kenapa bisa begitu?" Yumi bertanya

"Dua orang yang juara olimpiade dari Karasuno ada di kelas ku" ucapnya

"Hiyori dan Maki?" tanya ku

Oono mengangguk

"Berapa nilai dan ranking mu memangnya?" Yumi bertanya

"Rata rata 94,6 tapi aku ranking 17"

"Wow itu sudah A sih" ucap ku

"Ranking pertamanya Hiyori?" Yumi bertanya

"Bukan, Hiyori dapat ranking 4, pertama dari keluarga Shinomiya namanya Haruka kedua Saki dan ketiganya baru Maki"

"Berapa nilainya?" ibu ku juga kepo ternyata

"Rangking pertama 99,6, kedua 99,4, ketiga 98,4 dan yang Hiyori itu 98,2"

"Kelas mu kelas orang pintar itu" Ucap ku

"Untung saja kamu bisa mengikuti, Oono chan" ucap Yumi

"Hmm aku pun berpikir demikian, Rangking terbawah saja tembus 90,5, itu sudah tertinggi di antara semua kelas lain"

"Loh jadi peringkat paralel di kelas mu semua?" tanya ku

Ia mengangguk

"Mantap, tapi kenapa yang ikut olimpiade hanya sedikit?"

"Ya sebabnya kebanyakan dari mereka kerja part time, jadi mereka lebih memilih kerja saja daripada ikut olimpiade, toh masuk universitas juga di permudah 50% jika di Universitas Shinomiya, dengan nilai rata rata segitu kurasa sangat mudah mendaftar bahkan untuk jurusan kedokteran"

"Ah benar juga Haruka kamu daftar di jurusan kedokteran saja" ucap ibuku

"Aku tidak berminat"

"Loh kenapa tidak berminat, kerja jadi dokter itu mudah loh, cuma periksa sebentar dapat uang banyak"

"Ibu jangan mengatakan hal manis seperti itu, aku tau perjuangan seorang calon dokter menjadi dokter, bukan sembarangan orang yang bisa"

"Oh sudah tau rupanya hahaha, ya sudah ibu tidak memaksa jika begitu, Yumi minat jadi dokter?"

"Tidak bu, saya mau jurusan management saja"

"Ya sudah jika itu mau kalian, jadi tinggal Oono yang harus jadi dokter kan Oono" ucap ibu

"Gak bu aku mau jurusan management kelautan"

"Up ibu tidak mengizinkan"

"Loh why?"

"Management kelautan di Jepang itu prospek kerjanya keras, apalagi jepang itu pesisir pantainya luas, cari yang lain saja yang prospek kerjanya bisa di Miyagi atau tokyo"

"Pokoknya tetap management kelautan"

"Oono, kamu mau jauh dari keluarga boleh, tapi sebisa mungkin jangan, selagi masih ada kesempatan mengubah lebih baik di ubah, ingatlah jangan mengedepankan ego, tapi hargai kesempatan jika bisa bersama" ucap ku menasihati

.

..

Jam 9 malam di kamar ku dan Yumi.

"Haruka bagaimana nanti jika terdengar sampai luar" ucap Yumi

"Ya kamu jangan berisik"

Masukan.

"Emmmm!!" Yumi mencoba membungkam mulutnya

Ring!!

Telepon ku berbunyi.

Ku jeda kegiatan ku dulu dan ku angkat telepon.

"Jika kamar ku sampai berbau pandan ku kebiri kakak" ucap Oono lalu di matikan

"Tau saja ini adik" pikir ku

..

Lanjut gas hingga tengah malam.

.

Tepar berdua di atas ranjang.

"Besok kamu langsung kerja?" Yumi bertanya

"Tidak, besok hanya menyapa editor ku saja, kerjanya tanggal 20"

"Jika begitu ada waktu untuk jalan jalan dulu kan"

"Mau kemana?" tanya ku

"Ke kuil dan ke air terjun yang dulu kita datangi dan aku mau lihat kamu main voli di stadion SMA Karasuno" ucap Yumi

"Huh voli?" tanya ku

"Katamu kamu bisa voli, jika ke Miyagi ingin mampir ke klub voli Karasuno untuk coba coba, nah aku mau menagih itu"

"Menagih? Memangnya aku berhutang padamu"

"Iya"

"Tidak lah!"

"Iya lah, kamu bilangnya padaku, jadi itu hutang mu, pokoknya lakukan atau tidak ada sex lagi sebelum menikah"

"Duh susah jika begini" pikir ku

.

Esoknya jam 5.30 bangun.

Jogging sendirian karena Yumi masih kelelahan.

Aku di lingkungan baru tapi aku merasa aku akrab dengan daerah sini.

.

"Satu dua satu dua satu dua!" teriak orang ramai ramai jogging

Mereka berjaket hitam dangan tulisan punggung terbanglah.

"Mereka pasti klub voli Karasuno" ucap ku dalam hati

Ku ikuti mereka.

.

"Oi ada orang aneh yang mengikuti kita" ucap Hinata ke Kageyama

"Jangan kasar begitu Hinata, mungkin dia seperti Haruka yang dulu bertemu dengan mu dan Kageyama lalu masuk SMA kita dan akhirnya jadi mvp di kancah nasional voli" ucap Nishinoya

"Itu tidak mungkin bambang!" teriak Tanaka

Note : Asahi, Daichi, dan Suga sudah lulus, tinggal

Kazuhito(MB Utama),

Ennoshita(WS cadangan), Kinoshita(Deff Utama),

Tanaka (WS),

Nishinoya (Libero),

Raiki(Deff cadangan),

Hinata (WS),

Yamaguchi (Service),

Tsukishima (MB cadangan),

Kageyama (Setter) dan

Haruka(Ace)

Yachi (Manager)

.

Sampai di depan SMA Karasuno.

Anak anak putri voli muncul.

"Haruka Senpai" Teriak Hiyori

Aku menoleh.

"Halo Hiyori" ucap ku

Ia mendatangi ku.

"Senpai bisa voli?" tanyanya

"Bisa dong, tinggi 188 masa tidak bisa, malu dengan si cebol nomor 10 itu, jika aku tidak bisa" ucap ku

"Woi aku dengar itu!" teriak Hinata marah

"Pegangi biar aku tidak melabraknya!" ucap Hinata pada Nishinoya dan Tanaka

"Ya labrak saja" ucap Tanaka

Aku menoleh padanya.

Hinata langsung bersembunyi.

"Apa aku boleh ikut latihan?" tanya ku

"Tergantung, jika kamu tidak bisa main lebih baik jangan, permainan kami keras" ucap Kageyama

Pletak!

"Yang sopan dengan tamu!" ucap Tanaka

Note : Tanaka sekarang jadi kapten tim.

"Silahkan lihat lihat saja dulu, jika sekiranya nanti kamu bisa mengikuti silahkan gabung" ucap Tanaka padaku

"Oke"

.

Sambil jalan menuju stadion.

"Kakak mu kemana kok tidak ikut latihan?" tanya ku ke Hiyori

"Ia pasti masih kelon dengan istrinya, biasanya ia datang terlambat, mungkin jam 7.30 baru datang, sebenarnya sungguh kesal jika punya rekan tim seperti itu, tapi ia jadi andalan tim dan dia memang bisa di andalkan" kata Hiyori

"Dia hebat?" tanya ku

Hiyori mengangguk

.

Sampai dalam stadion pemanasan dengan bola dulu.

Pass bawah, toss, Boomm!

Spike keras dari Hinata dan itu cepat.

Ku berikan tepuk tangan untuk yang satu itu.

Boom!!

Giliran Tanaka unjuk gigi dengan spike Acenya.

"Mereka itu, kelas nasional, jadi jangan terlalu kagum" ucap Ukai sensei padaku

"Eh anda siapa?" tanya ku

"Ukai, pelatih klub voli SMA terbaik se Jepang" jawabnya

"Oh perkenalkan, aku Haruka Katakawa, dari Tokyo"

"Kamu pindahan ke SMA sini?"

"Bukan, saya ke sini hanya liburan dan kebetulan tadi jogging bertemu dengan mereka, jadi ku ikuti sampai sini"

"Oh begitu rupanya, nikmati waktu mu jika begitu"

"Tentu"

.

Aku ikut gabung latihan, main ringan ringan dulu, spike biasa tidak perlu terlalu keras.

Jam 7.15 Haruka Shinomiya datang.

Sparing di mulai.

Tim 1 (Haru, Tanaka, Raiki, Tsukishima, Kinoshita, Yamaguchi)

Tim 2 (Haruka, Kageyama, Hinata, Kazuhito, Ennoshita, Nishinoya)

"Baiklah Haru yang di belakang bersiap menerima servis ku ya" ucap Haruka

Note :Haruka yang sekarang jadi Haru saja panggilannya.

Aku bersiap.

Ia melempar bola tinggi berlari sedikit.

Lompat dengan tinggi, tangan mengayun cepat.

Boom!!

"Gila bolanya seperti ada dua tai" ucap ku dalam hati

Bersiap di posisi jatuhnya bola.

"Dia tidak akan berhasil" pikir Nishinoya (lawan)

Blar!!

Bola ku terima lalu bola memantul ke atas dengan tinggi.

"Tanaka Cover" teriak ku

"Whooo dia berhasil dalam sekali uji coba" ucap Kageyama kaget (lawan)

"Langsung satu dua?" pikir Tanaka karena melihat ku bersiap melakukan spike

Tanaka memberikan ku toss ace.

Lari sedikit lalu melompat tinggi.

Kageyama dan Kazuhito mencoba memblock.

"Shine!!!!" teriak ku

Boom!

Blar!!

Titik pukulan ku lebih tinggi sehingga aku bebas block.

Blar!! Bola langsung membentur lantai.

"Yosha!" teriak ku

"Whooo keren!!" teriak Haruka

"Jangan bangga dengan lawan mu!" teriak Hinata

"Tapi dia beneran keren loh" ucap Haruka

"Lompatan tinggi, postur bagus, kekuatan oke, mungkin jika ia jadi perwakilan Tokyo musim Dingin kemarin pasti Karasuno kesusahan" ucap Ukai sensei dalam hati

.

"Whooo Haru ku nyatakan kamu jadi Haruka versi dua, spike mu keras dan tinggi" ucap Tanaka

"Tunggu sebentar, jadi senpai tadi sengaja atau memang mis toss" ucap Tsukishima

"Miss sebenarnya, maaf" ucap Tanaka

.

Aku rotasi ke depan.

Kinoshita melakukan servis dan ia melakukannya dengan jump serv.

Boom!

Keras namun mudah di handel Nishinoya.

Kageyama melakukan toss.

Blar!

Quick dari Hinata Kageyama terjadi.

"Alamak cepatnya" ucap ku

"Itulah serangan andalan tim kami, kamu akan terbiasa, sebisa mungkin block ya, soalnya si cebol itu meresahkan" ucap Tanaka padaku

"Oi aku dengar itu!" teriak Hinata

Next!!