webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

212.) Sedih Atau Bahagia?

Jam 1 siang makan siang bersama di restoran.

Dari total 60 an siswa yang ikut hanya 1

7 yang lolos.

Tapi itu sudah termasuk bagus karena SMA Ku bukan termasuk SMA unggulan.

Jam 2 kembali ke sekolah dan pulang ke rumah masing masing.

"Aku pulang" ucap ku

"Selamat datang, selamat ya atas juara satunya" balas Oono

"Terima kasih, kamu sudah makan belum?" tanya ku

"Sudah, oh iya kak nanti bisa tolong cek novel ku lagi bisa tidak" ucapnya

"Ku cek lagi jika sudah 5 bab saja, kamu percaya diri saja dulu, lagian terakhir kali ku cek hanya beberapa kata yang ku revisi bukan ceritanya bukan, artinya kamu punya potensi cuma kurang teliti saja" ucap ku

Aku berdiri.

"Cobalah untuk percaya diri, orang berkata cerita mu jelek biarlah, sebab cerita itu punya peminatnya masing masing, jadi jangan terlalu insecure, aku mau mandi dulu gerah" ucap ku padanya

"Umm"

Ambil bingkai lalu pasang piagamnya.

Di kamar ku sudah ada dua pigam sebelumnya, keduanya dari Shinomiya LN dan Manga, alasan aku di beri piagam karena ya rating novel ku bisa tembus 9 selama 2 minggu dan sekarang di minggu ke tiga pun masih 9 dan berpotensi naik terus, lalu untuk yang manga, karena memanfaatkan kepopuleran novel ku dan yang terbit mingguan, pre order manga serialisasi per bulan tembus 200 rb pcs.

Note : rating manganya 9,3/10, hal ini di karenakan gambaran yang detail, bersih, rapi dan tata letak yang unik, plus ceritanya fresh walapun ada yang sejenis zombie tapi isinya sangat berbeda, tentunya hal ini juga atas kerja keras Haruka yang mewawancarai ibunya soal kesehatan sebagai referensi manganya itu.

Tawaran job pun masuk banyak, mulai dari membuat ilustrasi iklan, stiker, dan di kabarkan manganya akan di animekan tapi tahun depan, sebab manganya harus menunggu antrian dulu.

Dengan nama pena Uka sensei, kini Haruka sudah sangat terkenal.

Jam 4 sore.

Tok tok tok!

"Oono buka kan pintunya" aku menyuruh

"Baik kak"

.

"Halo Oono chan, sudah makan?" Yatora bertanya

"Sudah, Yatoran san dan Yuka san silahkan masuk dulu"

"Ya terima kasih" balasnya

Note : mereka adalah asisten manga ku.

Yatora bagian background, Yuka bagian memperhalus dan memperindah garis, urusan cerita dan pergerakan tokoh ku urus sendiri.

Nyalakan laptop baru(ternyata butuh juga), aku dan mereka bertiga absen kerja dulu ke editor ku sekalian biar ia memberikan kami pengarahan.

"Baiklah, manga chapter 11 akan kalian buat, ku sarankan untuk mu Haruka, buat di bagian penyerangan zombinya lebih menegangkan, di buat berdarah tidak masalah namun jangan terlalu ngeri juga"

"Baik pak"

"Lalu untuk Yatora dan Yuka kerja kalian minggu lalu kurang memuaskan, kalian masih membebani Haruka sebagai inti, cepatlah perbaiki dan belajar atau kalian akan ku gantikan dengan asisten yang lebih ahli, manga ini sudah tenar selama 2 minggu, jadi jangan hancurkan ketenarannya, ingat per bulan target 5 chpter!"

"Baik pak kami paham" ucap Yatora dan Yuka

"Baiklah, nanti jam 9 malam ku tunggu vc berikutnya"

"Baik pak" balas kami

.

Ku matikan laptop dan ku simpan.

"Kalian jangan gentar jika di marahi olehnya, yang penting kerja kalian selesai aku tidak masalah jika merapikan sedikit" ucap ku pada mereka agar mentalnya tidak jatuh

"Tidak, itu memang kesalahan kami, maafkan kami" ucap Yatora dan Yuka

"Kan sudah ku katakan kita ini teman, jangan terlalu sopan, merokok saja bareng loh"

"Tapi ini urusan kerjaan, kami harus profesional" ucap Yuka

.

.

Lanjut kerja.

Note : Oono juga kerja dengan ku, ia kerjanya sebagai Pembantu Umum, tugasnya ya memberikan kami makanan dan minuman, serta bersih bersih ruangan kerja kami.

Kerja di sini sebenarnya sangat santai asal target terpenuhi dan jika tidak ada revisi, namun jika tidak target gagal ya kami kerja sambil di awasi oleh editor ku tadi lewat vc.

.

Yumi datang.

Ia gak kerja di sini, ia ke sini paling hanya karena gabut di rumah dan ingin bertemu dengan ku.

.

"Yatora kamu urus dulu halaman 2, dan Yuka halaman 1, kerja jangan menunggu seperti itu, jika ada yang bisa di kerjakan duluan ya kerjakan duluan, jangan sampai kalian terjebak di sini sampai malam" ucap ku

"Baik" balas mereka

.

Jam 5.30 break dulu untuk minum atau pun makan.

Note : untuk gajinya Yuka dan Yatora adalah 200 rb yen pokoknya, lalu Oono 180 rb yen, untuk ku karena aku membuat manga dan Ln gajiku pun dobel yaitu sekitar 500 rb yen, namun gajiku plus berapa banyak karya yang ku buat, contohnya satu chpter manga yang ku buat aku bisa ambil bonus sebanyak 400 rb yen, nilai itu bisa naik jika manganya lebih terkenal lagi.

.

Jam 6 lanjut kerja lagi, jam 7 makan malam sekali.

Jam 7.30 lanjut kerja hingga jam 9, namun taget hari ini belum tercapai sehingga harus melembur sampai jam 11 malam.

"Jika kalian takut pulang menginap saja di sini" ucap ku

"Kamu kira kami laki laki apaan huh, jam begini saja takut pulang" ucap Yatora (tolong garis bawahi kami)

"Emm, Yatora san, mungkin Yuka san bisa tersinggung loh" ucap Oono

"Aku tidak tersinggung kok Oono chan, tenang saja" kata Yuka

"Jika begitu hati hati di jalan" ucap ku

"Iya, sampai jumpa besok" ucap Yuka

"Sampai jumpa" balas Oono dan diriku

.

Tinggal aku dan Oono.

"Mau sex?" tanya ku

"Kakak sudah berapa kali ku bilang jangan jadikan hal begituan sebagai candaan!" ucapnya dengan nada mencam

"Hehe, aku suka melihat respon mu yang seperti itu" balas ku lalu menepuk pelan pundaknya

Plak

"Jangan pegang" ucapnya

"Galak sekali, tolong buatan aku susu coklat hangat ya" suruh ku

"Masih mau ngapain lagi, besok sekolah loh"

"Besok aku tidak ikut pelajaran, sebab aku berlatih di perpustakaan untuk persiapan Olimpiade Prefektur, dan sekarang aku mau belajar dulu" balas ku

"Kakak jangan seperti itu, jaga kesehatan jangan kurangi waktu tidur mu, ingat kata ibu yang melarang kakak begadang"

Note : Karena kebanyakan begadang aku sampai darah rendah dan akhirnya di rawat di rumah sakit selama 2 hari.

"Ya sudah jika begitu aku akan tidur saja, mau tidur sendiri sendiri atau di depan tv?" tanya ku

"Tidur sendiri saja, terakhir kali kurasakan dadaku seperti ada yang memegang, aku curiga itu kamu" ucap Oono

"Mana mungkin" balas ku berbohong

"Mungkin saja bahkan sangat mungkin, mengingat kamu itu mesum!" teriaknya

"Kamu salah paham, mungkin waktu itu aku tidak sadar menyentuh dadamu" ucap ku

"Tuh baru mengaku!"

"Beneran mungkin saja waktu itu aku tidak sadar suer" ucap ku

"Gak mungkin dan gak percaya, pokoknya tidur sendiri saja"

"Ya sudah tidur sendiri!" balas ku

Masuk ke kamar masing masing.

"Peri jahat lakukan tugas mu" suruh ku

Peri jahat muncul.

"Apa tugas ku?" tanyanya tidak dong

"Takut takuti Oono lah"

"Oh aku paham, baiklah tunggu sebentar"

Peri jahat masuk menembus dinding.

Mengubah bentuknya jadi hantu kuntilanak yang sedang menangis di pojokan kamar Oono.

Oono yang sudah rebahan terbangun dan melihat sumber suara.

Matanya langsung melotot karena kaget.

Ia langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Hantu?" tanyanya dalan hati dengan jantung yang berdebar debar

Ia menengok lagi.

Si peri mendekat.

"Aaaa!!!!" teriaknya lalu Turun dari kasur dan keluar kamar

.

Dor. Dor dor!!!!

"Kakak buka pintunya!!!!!" teriak Oono menggedor gedor pintu kamar ku

Ia memutar gagang pintu dan tidak terbuka buka.

"Kakak buka!!!" teriaknya tambah panik karena si peri ikut keluar kamar

.

Di dalam.

Ku buka pintu kamar ku.

"Uwaaa!!!" teriak nya kaget melihat ku, namun ia langsung masuk dan menutup pintunya.

"Good job peri" ucap ku dalam hati

.

"Kakak rumah kita tidak aman, di kamar ku ada hantu!!" teriak Oono

"Hantu apaa??" aku pura pura tidak tau

"Ia berbaju putih tangan hitam dan rambut panjang!!"

"Kan itu kamar mu bukan kamar ku, sudah sana kembali ke kamar mu aku mau tidur" suruh ku

"Kakak!!!"

"Apaa?"

"Usir dia"

"Gak sudi, hantu serem suruh aku yang ngusir"

"Bagaimana jika hantunya di sini dan malah menakut nakuti kakak!"

"Ya sudah, lagian kan targetnya kamu bukan aku, jadi aku yakin pasti yang di incar kamu"

Ia kaget dengan pernyataan itu.

"Tolong aku!!" ucapnya sambil menangis

Ku manfaatkan keadaan.

Ku peluk dirinya.

"Sudah malam, tidur saja dulu, besok mungkin hilang hantunya" ucap ku

"Aku ikut tidur di sini ya" ucap Oono masih jedag jedug jantungnya

"Kasur ku lumayan sempit loh"

"Kakak tidur di lantai" ucapnya tanpa rasa bersalah

.

Puk

Ku lempar Oono keluar kamar.

Dor dor dor!!!

"Kakak buka pintunya hantunya masih di sini!!" teriak Oono

Ku buka pintunya dan ku lihat hantunya.

"Anjir serem juga" ucap ku dalam hati

Ia masuk dan ku tutup pintunya.

"Kita harus panggil pengusir setan!!" teriak Oono

"Besok saja, aku mau tidur dulu"

Rebahan di kasur dan main ponsel.

Oono mendekat dan ikut rebahan di kasur yang sama.

"Kakak bisa tidur dalam keadaan genting seperti ini?" tanyanya

"Sudah tidur saja kamu, akan ku awasi jika hantunya mendekat" balas ku sambil fokus ke layar ponsel

Ia mendekat padaku dan memeluk ku dan menanamkan mukanya di dadaku.

"Ah sensei kenyal ini" ucap ku dalam hati saat lengan ku tertekan anunya

"Oi oi kaki mu tidak perlu naik ke anuku juga Oono!" teriak ku

"Bodo amat aku takut!!" teriaknya lalu memeluk ku tambah erat

Hasil : Rencana berhasil tapi hasilnya malah tidak memuaskan

.

Skip Selasa 2 Maret.

Jam 6.30 aku baru bangun dan Oono masih tertidur pulas.

"Ah bibirnya menggoda" ucap ku saat melihat bibir tipis dan merah muda itu

Ku dekatkan muka ku.

Dan.

Plak!!!

Aku kena gampar karena sebelum bibir menyentuh bibir Oono terbangun dan refleksnya sangat cepat!!

"Anjing lah" ucap ku sehabis di gampar dengan keras( tanda 5 jari ada di pipi kanan)

"Kakak mau mencium ku kan!!" teriaknya

"Gak, aku hanya mau menyentuh bibir mu dengan bibir ku" balas ku

Plak!

Giliran pipi kiri.

"Ku beritahu ibu!!" ucapnya mengancam

"Eh eh ya jangan, bisa bisa kamu pindah ke sana, apa kamu mau hal itu terjadi" ucap ku

"Mau aku takut di sini ada dua ancaman menakutkan!" ia menelepon ibu dan benar saja aku kena marah dan bam.

"Oono pindah saja ke Miyagi minggu depan" ucap ibu tidak bisa di ganggu gugat

"Eh bu aku sendirian dong di sini" ucap ku

"Gak peduli, kamu sudah kelewatan Haruka, bisa bisa jika ibu tetap diam kamu bakal memerperkosa adik mu" ucapnya

"Ya gak mungkin lah, paling ya ku lakukan secara lembut dan dengan persetujuannya"

"Haruka!!" teriak ibu marah

"Iya ibu!"

"Bantu Oono untuk pindah kemari" ucap ibu

"Tidak bisa di tunda sampai kenaikan kelas?" tanya ku menawar

"Gak ada"

"Huh, ya sudah ya sudah" ucap ku

.

Skip 1 minggu.

Jam 6 Pagi.

Aku Yatora Yuka dan Yumi mengantar Oono ke bandara.

"Sampai jumpa Oono chan" ucap Yumi tanpa tau hubungan ku dengan Oono

"Bye"

"Jangan lupa telepon aku jika sudah sampai" ucap ku

"Bye Oono" ucap Yuka

"Sampai bertemu kembali" balasnya

"Oi aku tidak di pedulikan?" tanya ku

"Semoga kamu betah di sana" ucap Yatora

"Baik Yatora senpai"

"Oi beneran aku tidak di pedulikan?" tanya ku lagi

Oono masuk ke pesawat.

"Sabar Haruka, mungkin ia sedang marah padamu" ucap Yatora

"Huhh dasar adik sesat" gerutu ku

.

Kembali ke rumah.

Sekarang hari Minggu dan aku tidak punya kesibukan, target novel sudah terpenuhi, target manga untuk kerangka cerita juga sudah, Yatora dan Yuka libur juga hari ini.

Ku telepon saja Yumi untuk datang kemari.

"Yumi chan mau datang ke rumah ku?" tanya ku

"Maaf Haruka kun, aku dan keluarga ingin bersiap liburan ini, jadi tidak bisa mampir, mungkin nanti sore atau malamnya" balasnya

"Jahatnya aku tidak di ajak" ucap ku

"Em kamu mau ikut?" tanyanya

"Gak juga"

"Ya sudah jika gak mau ikut, jika mau pakai mobil mu dan aku dan kakak ku akan ikut di mobil mu saja, mobil keluarga penuh karena ada kakek nenek bibi paman dan adik mama ku" ucapnya

"Liburan ke mana memangnya?" tanya ku

"Ke Disney Tokyo"

"Oh boleh saja, berangkat jam berapa?" tanya ku

"Jam 9 pagi"

"Ini jam 8.45 loh"

"Kan sudah ku bilang ini bersiap berangkat"

"Baik tunggu aku, aku mau mandi dulu, suruh saja ayah mu duluan jika aku belum datang"

"Oke"

Telepon ku matikan dan buru buru mandi.

.

Jam 9.00 tepat aku baru keluar rumah dengan dandanan yang keren.

Buka gerbang garasi dan nyalakan mobil.

Menuju rumah Pak Utaze.

Tin tin

Ku klakson di depan gerbang.

Yumi dan kakaknya keluar rumah.

Mereka masuk.

"Sudah punya sim?" si kakak bertanya padaku

"Punya sim C" balas ku bercanda

"Jangan mengajaknya ribut kakak, percaya saja pada Haruka" ucap Yumi

"Tunggu sebentar, kenapa kamu ikut duduk di belakang Yumi chan?" tanya ku

"Kenapa memangnya?" Yumi bertanya balik

"Aku bukan sopir loh, jadi pindah ke depan satu, kakak atau kamu Yumi" suruh ku

"Baiklah aku saja yang pindah" ucap Kakaknya

Ia pindah dan mulai perjalanan menuju Disney Tokyo.

"Kamu pintar cari uang juga ya Haruka, bisa beli mobil seperti ini" kata Kakaknya kagum

"Biasa saja kak, mobilnya murah kok" balas ku

"4,5 juta murah? Wow ku berikan tepuk tangan untuk mu" ucap kakaknya yang tau harga mobil ini

"Kakak jangan mengganggu Haruka" ucap Yumi memperingatkan.

"Aku tidak mengganggunya, kan Haru chan?"

"Umm" balas ku

.

"Kapan kalian akan menikah?" tanya kakak

"Nanti hari sabtu atau minggu" balas ku

"Minggu depan!!" teriak Kakak

"Gak gitu juga maksudnya!!" teriak Yumi

"Lalu?" kakak bertanya

"Harinya ya sabtu atau minggu tapi entah tanggal berapa bulan apa dan tahun berapa" balas Yumi

"Ah ku kira minggu depan" ucap kakak lega

"Mungkin setelah aku lulus SMA, sebelum masuk kuliah aku akan melamar Yumi dan ku bawa ia ke Miyagi sebab aku akan kerja di sana dan kuliah di sana" ucap ku

Yumi memerah.

"Huh!!" kakak kaget sebab ia belum mengetahui hal ini

"Kamu apa di izinkan oleh ayah ku?"

"Saat aku bilang pada om, dia bilang asal putri ku bisa bahagia dan aku bisa menjamin hidupnya ia tidak mempermasalahkan aku dan Yumi menikah muda"

"Bukan itu, tapi membawa Yumi ke Miyagi"

"Oh tentu saja di perbolehkan, sebenarnya si om bilang pakai saja rumah yang ku tempati itu, tapi gimana ya kerja ku itu di Miyagi sebenarnya jika terus menerus ku kerjakan jarak jauh aku takutnya miss komunikasi dan susah berhubungan dengan perusahaan nantinya, jadi ya ku tolak tawarannya"

"Ah nikmatnya sudah punya calon, aku sekarang saja masih jomblo"

"Ya cari saja, umur kakak kan baru 24 kan?" tanya ku

"23 ke 24"

"Nah, masih muda dan hebatnya sudah menjadi leader di bagian perusahaan ternama" ucap ku

Note : kakaknya Yumi adalah jenius, ia lulus s2 di umur yang ke 22 tahun, dapat pekerjaan di perusahaan real estate dan sekarang jadi leader bagian marketing.

.

20 menit berlalu dan akhirnya sampai di Disney land.

Parkir mobil dulu.

.

Kumpul keluarga dan beli tiket.

"Aku bayar berapa om?" tanya ku sambil hendak mengeluarkan dompe

"Tidak usah" ucap Ayahnya Yumi

"Kamu ini seperti siapa saja, kamu sudah berani bilang bahwa kamu menyukai putri ku, kamu sudah ku anggap keluarga sendiri Haruka" ucap ibunya

"Terima kasih tante jika begitu" ucap ku

"Iya tidak masalah"

.

Masuk ke Disney.

"Boleh berpencar tapi jam 12 kembali ke sini, kita makan siang di restoran itu" Ucap Ayah Yumi

"Baik"

.

Aku Pergi dengan Yumi.

Ku gandeng tangannya seperti orang pacaran, tapi ya kami memang pacaran sih.

"Mau naik apa?" ia bertanya

"Masuk ke istana Disney saja dulu kita ambil foto di sana" balas ku

"Keburu panas nantinya, naik wahana saja dulu"

Aku nyarah saja jika begitu karena kata-katanya benar juga.

"Naik kereta?" tanya ku

"Let's go!"

.

Sampai di wahananya tapi karena banyak yang antri, naik komedi putar saja dulu.

Walaupun permainan sederhana tapi Yumi bisa tertawa saat bersama ku.

"Sungguh jahat" ucap peri baik dan peri jahat nonton kegiatan ku dari tvnya

.

Selesai itu naik ke kereta.

Bayarkan tiket naiknya.

Satu kereta berdua.

Ku foto kurasa apa pun yang keren, termasuk senyum cerahnya Yumi

"Jangan foto diriku, foto saja boneka micky itu" Ucapnya sambil menutupi kamera ponsel ku

"Tidak masalah, ini kenangan berharga loh"

"Ambil kenangannya di tempat lain saja"

"Hahaha kamu malu ya jika ku foto"

.

.

Pergi ke tempat gacha dengan gelang.

"Mau yang mana?" tanya ku ke Yumi

"Jika bisa yang bola kristal salju itu saja" balas Yumi

"Baiklah"

.

"Pak beli 12 gelang" ucap ku

"3000 yen nak" balasnya

Ku berikan uangnya.

Lempar pertama dulu dan seperti biasa gagal.

Selanjutnya Lemparan pengunci janda.

Whos whos whos!!

7 dapat hadiah utama. (termasuk bola kristal yang di inginkan Yumi)

Semua penonton tercengang termasuk Yumi dan penjaga standnnya.

"Hadiahnya pak?" tanya ku

Ia memberikan hadiah ku.

"Ini untuk mu" ucap ku pada Yumi, ku serahkan semuanya

"Aku hanya ingin bola kristal ini saja"

"Tidak apa, ini semua untuk mu" ucap ku

"Eh beneran?"

"Di rumah sudah tidak ada Oono, jadi ku berikan saja padamu"

"Ahh benar juga, Oono sudah pindah ke Miyagi, apa kamu bakal kesepian nantinya?"

"Mungkin iya mungkin tidak, contohnya sekarang, jika ada kesibukan ya tidak, namun jika tidak ada ya kesepian"

"Mau ku temani?" Yumi bertanya

"Jangan, nanti terjadi hal hal tidak di inginkan" balas ku

"Yehh, jika begitu aku juga tidak mau, maksud ku ku temani sampai jam 8 malam begitu"

"Oh jika begitu boleh saja, datanglah sabtu dan minggu, senin - jumat ada Yatora dan Yuka soalnya, sekalian aku kerja juga"

"Baiklah, nanti jika aku datang kamu tidak perlu masak, akan ku bawakan dari rumah"

"Aduh malah merepotkan jika begitu, datang orang saja, soal makanan di rumah ku banyak kok"

"Kan yang ku maksud makanan berat, sudah menurut saja"

"Hmm ya sudah jika begitu, terima kasih"

..

Jam 12 kumpul bersama lagi dan makan siang di restoran.

Kali ini aku ikut iuran karena jujur saja harganya mahal jadi aku tidak enak sebab makanan yang ku pesan banyak.

"Hahaha kamu makannya banyak juga ternyata Haruka" ucap Ayahnya Yumi

"Ya begitulah om, di balik badan yang besar harus ada nutrisi yang besar juga"

"Memang harus begitu Haruka, jangan jadi kurus seperti suami ku itu, masa ia lebih suka merokok daripada makan" ucap ibu

"Rokok itu tidak bikin kenyang tapi bisa membuat tidak bikin lapar" ucap ayah

"Benar sekali" ucap paman

"Kamu apa merokok juga Haruka?"

"Iya tapi sangat jarang"

"Lebih baik jangan sekalian Haruka" ucap ibu

"Idih ngatur ngatur, laki laki tanpa rokok itu bagai hujan tanpa air" ucap ayah

.

.

Jam 1 siang.

Lanjut jalan jalan tapi kali ini barengan, sekalian beli oleh oleh sebabnya.

.

"Ne ne Haruka kun, coba pakai ini" ucap Yumi sambil memegang kacamata netral dengan gaya normal

"Untuk apa? Aku kan tidak minus"

"Ini netral hanya untuk bergaya saja"

"Oh"

Ku ambil dan ku pakai.

"Cocok?" tanya ku sambil melihat Yumi

"Tolong lepaskan kamu terlalu tampan jika pakai itu" ucap Yumi lalu melepaskan kacamatanya

"Apa iya?" tanya ku

"Lihat ibu ibu di sekitar"

Ku lihat dan ternyata aku jadi pusat perhatian rupanya.

Yumi menarik tangan ku dari toko kacamata untuk menghindari tatapan ibu ibu yang suka kaum muda.

Pergi ke tempat aksesoris Disney.

"Pakai ini Yumi biar ku foto" ucap ku sambil menunjuk bando telinga tikus

"Apa bagus?"

"Coba saja dulu"

"Baiklah tapi kamu coba juga, kita foto bersama"

"Oke oke"

.

Pakai dan cekrek.

"Bagus juga, biar ku bayarkan" ucap Yumi

"Eh pakai uang ku saja"

"Tidak usah, ini harganya tidak terlalu mahal lagian aku sudah kamu berikan barang barang tadi, giliar ku yang memberikan mu sesuatu"

"Hahaha tapi kurasa bando ini tidak cocok untuk ku"

"Halah tidak masalah, nanti bakal kepakai kok jika ada event komedi"

Aku menurut saja jika begitu.

Selanjutnya ke toko snack.

Beli permen dan lain lain, untuk menjamu Yatora dan Yuka jika kerja besok.

Beli baju seterusnya dan lain lain hingga jam 3 sore akhirnya pulang.

Di mobil ku.

"Uang ku habis 60 rb yen, mahal juga ternyata" pikir ku

"Ayo pulang aku sudah kelelahan" ucap Kakak

"Iya, tapi aku mau mampir dulu ke pom dulu ya"

"Iya mampir saja"

.

5 menit berjalan ada pom langsung ku isi bensin di sana.

4.000 yen ku isikan dan hampir penuh, ku tambah lagi 500 yen biar sekalian penuh.

Note : di Jepang isi bensin sendiri, bayar sendiri dan kembalian akan keluar dari mesin.

.

Lanjut perjalanan pulang.

20 menit sampai rumah.

"Bye" Ucap Yumi

"Mau mampir?" kakaknya bertanya

"Tidak terima kasih, aku duluan ya"

"Oke"

.

Di tempat.

"Pacar mu baik juga sekarang" ucap kakak

"Mungkin Haruka sudah berubah" ucap Yumi

"Hati hati loh ya, yang tampan itu banyak yang naksir"

"Yang cantik banyak yang naksir juga" balas Yumi

"Oh tentu saja" ucap Kakaknya sambil bergaya

"Yehhh maksudku itu diriku sendiri!"

.

Di rumah ku.

Parkir mobil dulu.

Masuk rumah lalu tata oleh oleh ke kulkas dan toples snack, karena Oono tidak ada jadinya pembantu umumnya tidak ada, mungkin aku akan tanya ke Yumi siapa tau dia mau jadi Pu, kan lumayan gajinya 200 rb yen.

Next!!!