webnovel

21.) Klub Baru?

<p>"Perkenalkan saya Saki Shinomiya, saya pindahan dari Sma Fujinkai, mohon bantuannya untuk 3 tahun ke depan"<br/><br/>"Whoaaa pacar Haruka sekolah juga disini" Teriak para laki laki<br/><br/>"Sudah tenang tenang jangan terlalu gaduh" kata Guru di depan<br/><br/>"Yoshida san silahkan duduk di samping Hozuki, Hoziki san angkat tangan mu"<br/><br/>"Dia yang ber rambut Hitam ya ku kira aku akan di dekar Haruka kun, tapi kulihat sampingnya sudah ada Hinata san" pikir Saki lalu berjalan menuju meja no 3 dari depan kolom ke 3 dari kiri atau tengah<br/><br/>Pelajaran jam pertama adalah Fisika, aku tak lupa namun aku juga tidak bisa di sebut ingat.<br/><br/>"Baiklah sesuai dengan perkataan ibu kemarin hari ini akan diadakan ujian, kosongkan meja kalian, Haruka kun kamu sudah di kabari oleh Hinata kan?" Tanya guru<br/><br/>Aku lantas menatap Hinata<br/><br/>"Gawat aku lupa mengatakan pada Haruka kun" pikir Hinata dengan wajah melas<br/><br/>Karena aku tak tega padanya kujawab saja pada guru sudah.<br/><br/>"Untuk Saki kamu juga bisa tidak mengikuti ujian ini karena kamu baru pertama masuk"<br/><br/>"Saya ikut bu"<br/><br/>"Baiklah jika seperti itu" blas guru<br/><br/>Ujian selama 2 jam pelajaran penuh dengan soal berjumlah 45.<br/><br/>Artinya jika 1 jam pelajaran adalah 45 menit, kesempatan menerjakan satu soal adalah 2 menit, namun karena waktu sudah terpotong untuk Saki jadinya 2 menit kurang per soal.<br/><br/>Masih beruntung juga aku karena soal ujian ini masih umum aku bisa mengerjakan walau tanpa rumus(artinya pake logika saumpama mencari kecepatan kamu harus membagi jarak dengan waktu, bukannya waktu di bagi jarak)<br/><br/>Ujian berakhir<br/><br/>"Letakan alat tulis dan barisan belakang mengumpulkan kertas ujian sampai meja paling depan lalu kumpulan ke saya" perintah guru<br/><br/>Hinata dan aku yang barisan belakang lantas berdiri, mengambil jawaban anak lain.<br/><br/>Pelajaran fisika usai dilanjutkan Matematika.<br/><br/>Guru memasuki kelas.<br/><br/>"Haruka kun bisa ke sini sebentar?" Tanya guru<br/><br/>"Bisa sensei"<br/><br/>Aku berjalan ke meja guru di depan.<br/><br/>"Aku ingin menawari mu ikut seleksi olimpiade sains matematika tingkat sekolah dulu apa kamu mau Haruka kun, karena nilai mu lebih tinggi dari yang lain" <br/><br/>"Maaf bu saya dengan berat hati menolaknya"<br/><br/>"Kenapa?"<br/><br/>"Saya terlalu sibuk saat ini, Saya juga ikut klub voli yang dimana 2 bulan kurang akan menghadapi lomba Festival musim panas di Sekitar area Sma Date Ko"<br/><br/>"Apa kamu yakin? Mungkin kesempatan ini tidak datang 2 kali loh"<br/><br/>"Saya yakin bu"<br/><br/>"Dia menepati janji nya ya" Pikir Saki saat melihat suaminya<br/><br/>"Jika seperti itu saya tidak akan memaksa semoga klub voli juga dapat berprestasi jika ada kamu"<br/><br/>Pelajaran pun dimulai<br/><br/>Masih materi nilai mutlak namun di sub bab berbeda (+himpunan)<br/><br/>Satu jam pelajaran berlalu akhirnya istirahat pertama.<br/><br/>Saki menghampiri meja ku.<br/><br/>"Haruka kun mari makan roti bersama, apa kamu mau ikut juga Hinata kun?"<br/><br/>"Maaf aku akan berlatih bersama Kegeyama saat ini" tolak Hinata lamtas keluar kelas<br/><br/>"Maaf aku ingin makan dengan kucing di teras" tolak ku tapi langsung di cubit olehnya<br/><br/>"Sakit sakit lepaskan" kata ku<br/><br/>"Huh, dasar!"<br/><br/>"Maaf-maaf mari makan, tapi Saki chan apa kamu ingin makan dengan suasana berbeda?"<br/><br/>"Apa maksudnya?"<br/><br/>"Ikuti aku ayo" kata ku sambil menarik tangannya<br/><br/>Sampailah kami di klub Koto, ceritanya aku tau klub ini, kemarin entah kenapa saat aku pulang dari kantor Staff bersama Saki  kemarin, Aku mendengar petikan Senar tanpa gema, aku lantas langsung ingat anime Koto no tomore, Aku melupkan di kelas ku ada yang bernama Chika dan Honzuki dimana mereka adalah anggota klub koto.<br/><br/>Ku ketuk pintu nya, Chika yang membukakan pintunya.<br/><br/>"Oh Haruka kun dan Pacarnya ada apa kamu kemari?"<br/><br/>"Aku Saki Shinomiya" ucap Saki<br/><br/>"Oh Shinomiya san kalau begitu, lalu ada perlu apa kalian kemari?"<br/><br/>"Aku ingin mencari tempat untuk makan siang" <br/><br/>"Huh ini bukan kantin"<br/><br/>"Aku tau Aku ingin makan disini sambil mendengarkan kamu bermain koto"<br/><br/>"Apa itu koto Haruka kun?" Tanya Saki<br/><br/>"Koto adalah alat musik petik, ada 15 dawai dan yang besar ada 17 dawai atau senar, biasanya digunakan secara solo tapi ada juga yang bermain secara kelompok" Kata Chika<br/><br/>"Siapa itu Chika?"<br/><br/>Ketiga cungut Chika datang ke pintu untuk melihat.<br/><br/>"Dia adalah Haruka dan Shinomiya San teman sekelas ku"<br/><br/>"Dan Haruka Saki mereka adalah Kota, Shaneyasu dan mizukata, di dalam masih ada Hozuki teman sekelas kita dan Kurumi senpai"<br/><br/>"Ne ne Nama keluarga mu Haruka?" Tanya Kota<br/><br/>"Bukan, nama keluarga ku Shinomiya nama depan ku yang Haruka" tanya Kota<br/><br/>"Kalian jadi besaudara tapi kulihat kalian tidak ada mirip miripnya" kata Mizukata<br/><br/>"Kamu benar Mizu kun, apa kalian sudara jauh?" Tanya Shaneyasu ganti<br/><br/>"Bukan semuanya, Aku dan Haruka adalah keluarga, Lebih tepatnya aku adalah Istrinya" kata Saki yang mengejukan Chika, Kota, Mizukata, dan Shaneyasu bahakan Hozuki dan Kurata senpai yang ada di dalam.<br/><br/>"Huh istri? Kalian sudah menikah?" Tanya Chika<br/><br/>"Benar, kami sudah tapi jangan bilang bilang yang lain ya, jika yang lain tidak tanya tidak usah di sebarkan ok?" Kata ku<br/><br/>"Kenapa menikah padahal kalian baru kelas 1?" Tanya Hozuki<br/><br/>"Jika kamu ingin tau maka ajak aku dulu ke dalam" <br/><br/>"Baik silahkan masuk" kata Hozuki<br/><br/>"Ehh" kata Chika<br/><br/>Setelah masuk aku baru mengatakan bahwa alasan aku menikah adalah karena perjodohan.<br/><br/>"Hey hey Bisakah kalian memainkanya Aku dan Saki ingin mendengaranya kan Saki?"<br/><br/>"Umm kurasa" jawab Saki<br/><br/>"Permainan kami belum sempurna apa kamu ingin dengar?" Kata Kurumi Senpai<br/><br/>"Lakukan Saja" kata ku<br/><br/>"Baik akan kami mula, 3 mulai" kata Kurumi Senpai<br/><br/>Jreng jreng jreng<br/><br/>"Permulaan dengan Kuat ya" pikir ku<br/><br/>"Wow suara bisa seperti ini" pikir Saki<br/><br/>Namun terlihat Hozuki belum mulai, saat memasuki kotak ke 4 barulah Hozuki san akan memulai.<br/><br/>Petikkan dari bawah ke atas secara cepat namun hasilnya malah mengacukan tempo yang lain dan permainan berhenti.<br/><br/>Setelah ku dengar memang sih belum sempurna, apalagi permianan Kota Shaneyasu dan Mizukata.<br/><br/>"Eh kenapa berhenti" tanya Saki<br/><br/>"Tenpo antara pengiring dan inti gagal bersatu Saki chan" kata ku<br/><br/>"Eh kamu tau Koto Haruka kun?" Tanya Kurumi senpai<br/><br/>"Aku tau tapi tidak terlalu pro banget, jika setingkat pemain nasional mungkin aku tidak akan kalah kurasa" balas ku<br/><br/>"Ehhh itu sudah prooo" kata Chika<br/><br/>"Benarkah Haruka kun kamu setingkat Nasional?" Tanya Hozuki tidak percaya<br/><br/>"Tentu benar" balas ku<br/><br/>"Jika benar maka buktikan" kata Hozuki<br/><br/>"Untuk apa membuktikannya?" Tanya ku<br/><br/>"Aku sudah sering tampil di perlombaan nasional tapi belum pernah kulihat nama mu, apa kamu berbohong huh!" Kata Hozuki<br/><br/>"Apa memang sifatnya sadis seperti ini?" Tanya ku pada member yang lain<br/><br/>"Sudhlah Hozuki san mungkin Haruka kun sedang bergurau"<br/><br/>"Hey aku tidak bercanda jika kamu menyuruhku membuktikan maka akan ku lakukan, Hozuki san menyingkir dari tempat mu dan akan ku tunjukan apa yang dapat pemain nasional lakukan" Kata ku<br/><br/>"Apa kamu bisa Haruka kun?" Tanya Saki<br/><br/>"Tuh lihat Bahakan istrimu tidak percaya bahwa kamu bisa" kata Hozuki<br/><br/>"Diamlah dan biar ku gantikan tempat mu"<br/><br/>"Silahkan saja jika kamu bisa menyatukan tempo semua orang maka akan ku tarik kata kata ku" <br/><br/>"Baik"<br/><br/>Aku duduk di belakang koto 17 dawai.<br/><br/>"Kota Shaneyasu dan Mizukata jika sudah masuk ke kotak 3 menuju ke 4 pelankan petikan kalian sedikit lalu saat aku sudah masuk keraskan lagi, kalian paham bukan?"<br/><br/>"Kami paham" <br/><br/>"Baiklah 3, mulai" kata Kurumi senpai<br/><br/>Jreng jreng jreng <br/><br/>Tiba saatnya aku masuk ke dalam cerita.<br/><br/>Pertikan ku keraskan membuat Hozuki langsung kaget Saki pun sama.<br/><br/>"Terhubung?" Kata Hozuki<br/><br/>Namun aku tetap melanjukan untuk menbimbing mereka agar tetap fokus, ku mainakan keras pelan dengan sangat epic.<br/><br/>"Astaga pemain pro memang hebat" pikir Kurumi dan Chika<br/><br/>"Keras pelan memang hanya bisa di lakukan orang yang belatih sangat keras" kata Nozuki dalam hatinya<br/><br/>"Sugoi ternyata permainan ku bisa seperti ini" kata Kota, Mizukata, dan Shaneyasu<br/><br/>Dalam permainan itu aku sebagai inti suara.<br/><br/>Atau juga bisa disebut memegang inti cerita jadi jika intinya jelek semuanya akan jadi jelek juga.<br/><br/>Hingga permainan berakhir Hozuki tidak berhenti kaget dengan keahlian ku.<br/><br/>"Hebat Haruka kun kenapa bisa seperti ini?" Tanya Chika<br/><br/>"Tentu saja kalian hebat cuma kurang pengalaman saja, Hozuki juga hebat namun dia lupa hal penting bahwa dia harus membimbing yang lain karena dia pengatur inti cerita"<br/><br/>"Kutarik kembali kata kata ku, kamu hebat Haruka kun maafkan diriku ini" kata Hozuki<br/><br/>"Tidak usah minta maaf Hozuki san dia memang seperti itu sifatnya" kita Saki<br/><br/>"Saki chan kenapa kamu membelanya?" Tanya ku<br/><br/>"Kuharap kamu bisa menayomi lainya mengingat dirimu sudah setingkat pro nasional Hozuki san, dan kami pamit dulu saja" kata ku<br/><br/>"Eh sudah mau balik?"<br/><br/>"Tentu saja bel sudah berbunyi 30 detik yang lalu Chika san" kata ku<br/><br/>"Gawat kita pelajaran matematika" kata Chika<br/><br/>Lantas kita semua langsung berlari ke kelas masing masing.<br/><br/>Pada istirahat ke dua Chika datang padaku ku.<br/><br/>"Haruka kun tolong ajari kami paling tidak untuk pertunjukan Senin depan"<br/><br/>"Aku Sibuk tapi jika kamu tidak keberatan hanya berlatih saat istirahat pertama aku tidak keberatan mengajari kalian"<br/><br/>"Benar juga kamu kan ikut klub voli, tapi jika istirahat pertama bisa maka lakukanlah akan ku manfaatkan sedikit waktu itu"<br/><br/>"Baik mulai besok aku akan datang ke ruang klub"<br/><br/>"Terima kasih, lalu aku akan pamit dulu"<br/><br/>"Tentu"<br/><br/>"Kamu ikut klub koto Haruka kun?" Tanya Hinata<br/><br/>"Tidak, aku hanya akan membantu mereka sedikit untuk pertunjukan senin depan di upacara"<br/><br/>"Begitu rupanya, mari makan siang bersama Haruka kun" <br/><br/>"Tentu mari"<br/><br/>Mendapat pandangan tak enak dari Saki, aku pun menghampiri Mejanya.<br/><br/>"Saki chan mari makan bersama di belakang" <br/><br/>"Tentu Haruka ku dan lebih baik tidak perlu ku kode dulu agar kamu bisa peka"<br/><br/>"Selanjutnya pasti bisa" kata ku<br/><br/>"Apa lauk mu Hinata kun?" Tanya Saki<br/><br/>"Hanya sayur dan Sosis goreng"<br/><br/>"Mau ku bagi dengan lauk ku?"<br/><br/>"Memangnya apa itu Saki chan"<br/><br/>"Ada opor ayam dan bakso goreng"<br/><br/>"Oh jika boleh aku ingin yang Bakso gorengnya" kata Hinata<br/><br/>"Tentu" lalu di berikannya Bakso itu<br/><br/>"Anjir nih istri dah tau suaminya di depanya malah perhatiannya ke laki lain" pikir ku<br/><br/>Aku pura pura menelepon saja kuangkat hp ku pura pura mendapat panggilan dari orang lain.<br/><br/>"Halo Hyu Chan"<br/><br/>Saki mulai curiga dengan ku<br/><br/>"Eh mangajak ku makan bersama tapi aku sedang makan di sini bersama Hinata dan Saki chan"<br/><br/>"Yang benar nih mau berbagi?"<br/><br/>"Ok ok aku akan datang segera"<br/><br/>"Ano Haruka Kun siapa itu tadi?" Tanya Hinata<br/><br/>"Dia kan Hyu.."<br/><br/>Brak<br/><br/>Saki memukul meja dan pergi menjauh.<br/><br/>"Gawat Haruka kun kurasa Saki marah padamu mu" kata Hinata<br/><br/>"Astaga bagaimana ini Hinata kun padahal aku hanya ingin menggodanya"<br/><br/>"Kejar dia cepat" kata Hinata<br/><br/>"Haruka bodoh jangan pernah goda wanita dengan membuatnya cemburu" ucap Yaichi yang ikut bicara<br/><br/>Aku kejar Saki namun tidak kulihat dimana pun dirinya setelah aku keluar kelas.<br/><br/>Kutelepon dia namun hanya berdering ku cari sampai ke setiap lorong dan tangga sekolah, di atap di tempat klub di gedung olahraga namun tidak ketemu.<br/><br/>Di Kelas<br/><br/>"Saki chan kamu bukanya di kejar Haruka" tanya Hinata<br/><br/>"Biarlah dia mencari ku hingga lelah, biar tau rasa mempermainkan perasaan wanita adalah hal yang tercela apa lagi membuatnya cemburu" kata Saki<br/><br/>"Good job Saki chan" kata Yaichi<br/><br/>Mereka melanjutkan makan dan Haruka terus mencari sampai istirahat telah selesai.<br/><br/>"Sial aku belum makan dan di mana Saki itu?" Kata ku pada diri sendiri<br/><br/>Walaupun kelas sudah mulai aku tidak peduli aku makan saja di kantin sekolah secara diam diam.<br/><br/>"Bu pesan makanan"<br/><br/>"Eh bukankah kelas telah di mulai?"<br/><br/>"Benar tapi sekarang aku kelaparan, aku berjanji setelah 1 jam aku kan kembali ke kelas"<br/><br/>"Boleh kan bu" tanya ku pada ibu kantin<br/><br/>"Boleh tapi bagaimana jika kamu ketahuan guru?"<br/><br/>"Aku akan bersembunyi di gudang jadi aman"<br/><br/>"Baiklah mau pesan apa"<br/><br/>"Ayam dan bakso itu saja serta aku ambil minum ini"<br/><br/>"Sebentar aku akan membungkusnya"<br/><br/>"Oke"<br/><br/>"600 yen nak"<br/><br/>"Ini uangnya dan ambil kembaliannya bu" ucapku sambil menyerahkan uang 1000 yen<br/><br/>Aku berlari menuju gudang barang di gedung olahraga.<br/><br/>Karena sudah siang pelajaran olahraga tidak ada atau bisa disebut setelah istirahat ke dua pelajaran olahraga tidak ada bagi semua kelas.<br/><br/>Ku icipi makanan dari kantin.<br/><br/>"Enak tapi masih lebih enak masakan Saki, kenapa juga aku harus meninggalkannya di kelas huhuhu" <br/><br/>Sementara di dalam kelas.<br/><br/>"Haruka belum ada kemana dia" pikir Hinata<br/><br/>Disana Saki terlihat lebih khawatir karena saat tiba di kelas lagi makanan Haruka belum di makan sedikitpun.<br/><br/>"Haruka kun dimana kamu?" Pesanya pada Haruka, terkirim namun tidak di baca<br/><br/>"Haruka kun!!"<br/><br/>"Haruka"<br/><br/>Dispam lah pesannya hingga ratusan.<br/><br/>"Yoshida san bisa kamu mengerjakan soal ini?"<br/><br/>"Bisa sensei"<br/><br/>"Maju kedepan kerjakan"<br/><br/>"Baik" balas Saki lalu meletakan hp nya di laci lagi<br/><br/>Setelah pelajaran Selesai.<br/><br/>"Hinata kun apa kamu tau Haruka mencari kemana?" Tanya Saki <br/><br/>"Tidak tau, coba kamu kirim pesan atau telepon dia saja" kata Hinata<br/><br/>Ding<br/><br/>Pasan masuk ke Saki<br/><br/>"Aku habis dari Bk tadi maaf tidak membalas pesan mu karena aku di ceramahi panjang lebar" dari Haruka<br/><br/>"Kenapa juga bisa di Bk?"<br/><br/>"Nanti akan ku ceritakan, sekarang aku akan kembali ke kelas dulu sebelum guru menangkap ku lagi"<br/><br/>"Um ok"<br/><br/>"Sudah ada kabar Saki San?" Tanya Hinata<br/><br/>"Dia akan kesini katanya Dia habis dari bk"<br/><br/>"Kenapa.."<br/><br/>"Tidak tau katanya Haruka akan kembali dulu"<br/><br/>Guru bhs inggis masuk lalu aku baru masuk dengan membawa surat dari Bk.<br/><br/>"Okay, please sit down and don't do it again Haruka kun"<br/><br/>"Yes mam"<br/><br/>"Okay everyone today we will learn about pronoun, atau kata ganti, so please open your book in page number 24 "<br/><br/>"Yes mam"<br/><br/>Pelajaran pun berakhir lagi dan jam pulang sudah berbunyi.<br/><br/>"Hinata hari ini tidak ada latihan Klub kan?"<br/><br/>"Tidak ada tapi aku dan Kageyama mau latihan berdua di lapangan apa kamu mau ikut?"<br/><br/>"Tidak, kurasa aku akan melihat beberapa klub dengan Saki chan"<br/><br/>"Baiklah"<br/><br/>Aku berjalan mendekati meja Saki<br/><br/>"Saki chan ..."<br/><br/>"Humph"<br/><br/>"Mau berkeliling melihat Klub?"<br/><br/>"Humph"<br/><br/>"Yasudah kalau tidak mau"<br/><br/>"Baka!"<br/><br/>"Ok ok aku tadi minta maaf aku hanya menggoda mu sebenarnya tadi itu tidak ada yang menelepon" kata ku<br/><br/>"Baik ku maafkan mari kita berkeliling Haruka kun" ucap Saki<br/><br/>Saat aku berjalan keluar kelas aku di hampiri oleh Raiki Senpai.<br/><br/>"Ada apa senpai?"<br/><br/>"Ini aku mau berterima kasih atas tindakan mu dulu saat menyelamatkan Serizawa san, aku..." Langsung ku bungkam mulutnya dan ku ajak menjauh dari Saki<br/><br/>"Maaf senpai atas tindakan ku ini, tapi pahamilah sekarang aku sedang bersama siapa"<br/><br/>"Memangnya dengan siapa..." Dilihatnya Saki yang merupakan istri Haruka<br/><br/>"Aduh maaf maaf Shinomiya san tadi aku tidak sadar ada dia pokoknya aku sangat berterimakasih padamu"<br/><br/>"Senpai tidak perlu berterima kasih padaku, bukanya senpai dengan Serizawa belum ada hubungan apa pun"<br/><br/>"Benar tapi aku akan mengejarnya"<br/><br/>"Bagus maka gunakan kesempatan kita untuk bisa menjuarai voli nasional dan kamu dapat dengan bangga menyatakan cinta mu" kata ku<br/><br/>"Tentu, mari kita berjuang bersama Shinomiya san"<br/><br/>"Panggil saja aku Haruka, senpai"<br/><br/>"Oke kamu juga bisa memanggil ku Raiki"<br/><br/>"Baik sudah dulu ya aku masih ada urusan" <br/><br/>"Tentu aku juga ada urusan juga"<br/><br/>.<br/><br/>.<br/><br/>"Saki mari menuju ke ruang klub, apa yang ingin kamu lihat pertama kali?" Tanya ku<br/><br/>"Tentu saja Paduan suara"<br/><br/>"Oke ke klub paduan suara"<br/><br/>Namun ternyata klub itu telah bubar lama dan sekarang yang ada hanya Klub musik ringan.<br/><br/>Setibanya di Klub musik ringan, Terlihat sangat Sunyi tanpa ada suara dari dalam.<br/><br/>Ku ketuk pintunya dan terbuka lah<br/><br/>"Maaf Klub akan bubar karena tidak mendapat anggota" katanya langsung<br/><br/>"Eh" ucap kami berdua<br/><br/>"Tunggu Senpai aku kelas 1 aku ingin bergabung ke Klub musik ringan ini" kata Saki<br/><br/>"Tidak bisa klub ini sudah di bubarkan tadi jadi tidak ada cara menyelamatkannya"<br/><br/>"Bagaimana ini Haruka kun?" Tanya Saki<br/><br/>"Entahlah aku tidak tau juga"<br/><br/>"Baik Senpai kami pamit kalau begitu" kata Saki<br/><br/>Lalu kami berjalan entah kemana lagi karean klub dengan vokal sudah berhenti semua hanya tersisa Klub alat musik, Koto, Piano, dan Alat musik tiup.<br/><br/>"Jadi tetap mau gabung klub vokal Saki? Atau pindah haluan ke yang lain dulu?" Tanya ku<br/><br/>"Kurasa aku akan pindah haluan Saja dulu Haruka Kun"<br/><br/>"Pindah apa?"<br/><br/>"Klub Panahan"<br/><br/>"Apa kamu Yakin?" Tanya ku<br/><br/>"Memangnya kenapa?" Tanya Saki<br/><br/>"Bukanya melarang tapi jika kamu ikut panahan kamu akan kesulitan punya waktu dengan ku loh dan untuk perlombaannya aku rasa cukup sulit di tingkat Nasional karena ada Kaguya Shinomiya"<br/><br/>"Shinomiya?"<br/><br/>"Iya dia adalah anak terkahir dari keluarga utama Shinomiya, dia kecil sama seperti mu mungkin.."<br/><br/>"Aku kecil?" Ucap saki memegangi Dadanya<br/><br/>"Bukan Oppai mu yang ku maksud, tapi dia pendek gitu loh" <br/><br/>"Lanjutkan"<br/><br/>"Dia kurasa mengalami masa Kecil yang berat terakhir aku bertemu denganya ketika Sd, ku tahu dia mendalami Panahan sejak kejuaraan smp, dia sangat hebat di bidang itu kejuaran nasional panahan smp selama 3 tahun dapat dia raih dengan juara 1 terus" kata ku<br/><br/>"Tapi aku tidak tau infonya lagi sejak SMA ini, aku pernah dengar bahwa dia masuk SMA Shuch'in"<br/><br/>"Shuch'in? Akademi prakuliah itu?" Tanya Saki<br/><br/>"Benar akademi yang tujuanya langsung untuk kuliah, SMA yang hebat dengan murid murid yang berprestasi bukan hanya akademi tapi di non akademi" kata ku<br/><br/>Akan ku katakan bahwa Jika Shiratorizawa adalah SMA terbaik se provinsi Miagi, maka SMA Shuch'in adalah yang terbaik se Jepang dan terbaik no 5 secara internasional.<br/><br/>Jadi tidak heran SMA Shuch'in selalu bertengger di atas dalam hal semua kejuaraan baik akademik maupun non akademik.<br/><br/>Tentu juga Semua pencapaian itu tidak akan lepas juga dari status mereka yang tinggi, sekolah swasta dengan biaya besar namun tidak sebesar Hyakkaou, tapi jika berprestasi akan di berikan beasiswa full.<br/><br/>"Jadi tetap Panahan?" Tanya ju lagi<br/><br/>"Kurasa tidak saja" jawab Saki.<br/><br/>"Baik maka cari yang lain ya, bagimana jika ke haluan Drama?" Kata Saki<br/><br/>"Tidak boleh jangan drama" kata ku<br/><br/>"Kenapa?"<br/><br/>"Drama mewajibkan pemerannya untuk menguasai watak dan itu butuh waktu lama, kudengar sebelum aturan ada drama dapat berlatih hingga jam 12 malam saat latihan" kata ku<br/><br/>"Eh semalam itu kah maka yang lain lagi deh" kata Saki<br/><br/>"Voli putri?"<br/><br/>"Tidak ada adik ku Hiyori, kamu akan kalah telak ketika bertemu dengan Shiratorizawa jika bertanding"<br/><br/>"Huhh lalu apa dong"<br/>.<br/>.<br/>.<br/>.<br/></p>

Next chapter