webnovel

159.) Jangan Lagi

"Namamu siapa Kak?" tanya Tama padaku

"Haru Shinomiya" balas ku

"Terima kasih ya atas makananya" ucap Tama

"Tentu, habiskan saja dulu" ucap ku

"Umm" Tama mengangguk

.

Tama kecil namun katanya umurnya sudah banyak.

"Kekurangan gizi memang bahaya" pikir ku (Author jadi kepikiran ide)

.

20 menit makan malam Tama telah selesai.

"Kakak mau menginap di sini?" tanya Tama

"Tidak, kakak hanya mampir sebentar saja, karena sudah selesai makan kakak pergi dulu ya" ucap ku

"Baiklah" balas Tama

.

Ku tinggalkan 2 kantung beras, 1 kantung air bersih, dan 2 kantung gandum untuknya.

"Kakak yakin memberikan ini padaku?" tanya Tama kaget

"Terima saja, kakak ini sebenarnya marinir, kakak membantu mereka yang kesusahan, apalagi seperti kamu yang kekurangan gizi" ucap ku

"Aku tidak kekurangan gizi" ucap Tama

"Kamu kekurangan, tubuh mu terlalu kecil, bahkan untuk anak yang bisa berpikir, jika Tengu san datang masakan ia dengan beras atau gandum ini ya" ucap ku sambil menepuk atas kepalanya

"Baik kak Haru, terima kasih banyak"

.

Aku pergi kembali ke tempat Tsuru untuk mengambil hewan yang ku beli.

.

"Bangun bung kita kembali ke ibukota bunga" suruh ku

"Huff" dia menjawab dengan lelah

"Oke kita kembali besok" balas ku

.

Aku duduk di kursi luar toko teh Tsuru.

Dengan kantung tidur, aku tidur di sana, melewati malam yang dingin dan penuh polusi ini.

.

"Haru san, bangun" ucap Kiku

Aku terbangun, ku lihat sudah tidak gelap lagi.

"Jam berapa sekarang?" tanya ku sambil duduk

"Jam 6 pagi" balas Kiku

"Baiklah, mana Tsuru" tanya ku

"Dia ada di dalam"

"Tolong panggilkan"

.

Tsuru datang padaku, ia ku berikan beras sebanyak 1000 kantung, dan gandum 1000 kantung.

"Bagikan ke warga sekitar, bagikan dalam bentuk beras saja, bagikan secara rata" ucap ku

"Dari mana sih beras itu keluar" pikir Kiku

"Baik Haru san, akan saya bagikan nanti, terima kasih banyak ya"

"Sama sama, bolehkah aku minta nasi kepal untuk sarapan?" tanya ku

"Kiku tolong buatkan segera, tehnya juga" suruh Tsuru

"Baik" balas Tsuru

.

Sarapan selama 10 menit, lalu kembali ke ibu kota bunga.

4 jam perjalanan lagi, sampai di sana hewan yang mengantar, ku kembalikan ke pemiliknya.

.

"Anda sudah membeli kenapa di kembalikan?" tanya penjualnya

"Daripada hewan ini mati, lebih baik paman rawat kembali" balas ku

"Tidak bisa seperti itu, ini sudah jadi hak mu nak"

"Iya paman ambil saja kembali" ucap ku lalu pergi

"Kenapa tidak sewa saja kemarin, sini tangan mu biar ku berikan kembalian uang nya, akan ku anggap kamu menyewa saja ini"

"Tidak perlu paman, pakai uang itu untuk memberi makan ternak saja" balas ku

.

Selanjutnya adalah makan siang dulu, pergi ke kedai mochi.

Makan mochi sakura dengan di temani teh hijau, terkadang aku bingung kenapa minumnya hanya teh mulu, tapi biarlah toh enak juga tehnya.

.

Pasukan Kaido melakukan patroli, sepertinya keberadaan ku sudah diketahui.

Tapi dengan make up ku kurasa mereka akan lumayan kesusahan menemukan diriku.

Di dalam kedai aku tidak fokus pada mereka, melainkan fokus bagaimana cara mengalahkan Kaido, sebab serangan fisik tidak bisa membunuhnya.

Note : kekuatan spesial pengguna Zoan adalah luka fisik yang tidak parah, akan meregenerasi secara cepat, jika singkat Kaido, melukai saja sulit, jika terluka pun regenerasinya pun pasti gila gilaan.

Haruka, tidak punya kekuatan buah iblis sekarang, ia hanya punya haki dan ilmu pedang, racun di pedangnya pun tidak mungkin mempan juga pada Kaido.

"Andaikan saja ada buah Cut cut, pasti mudah membunuh Kaido" pikir ku sudah mentok karena tidak punya cara lagi

Note : Haruka sudah tidak bisa menggunakan Niken color combo dengan Shinwalk sebab tubuhnya tidak bisa menanggung kerusakan lagi, serta ia sekarang hanya tinggal punya 1 pedang 8 tempaan saja.

"Apa mungkin ya mochi Tama bisa mengendalikan Kaido" pikir ku nyleneh

.

Pergi dulu ke onsen, untuk mandi.

Hanya dengan 1 perak untuk bisa mandi di onsen terbaik di wilayah ini.

"Kamu Haru?" tanya Xdrake padaku yang tak sengaja bertemu di dalam onsen

"Yap, kamu pasti xdrake, kamu satu angkatan dengan Hina kan?" tanya ku

"Iya, tunggu, bukannya kamu sedang buron saat ini, kamu malah leluasa pergi ke tempat umum"

"Aku buron kenapa?" tanya ku

"Kamu memeras habis orang kaya di sini, saat judi, mereka melaporkan pada Orochi, jadilah kamu buron, namun nama mu masih kosong" ucap Xdrake

"Oh karena alasan dendam ya, biarlah jika alasannya itu, ku kira aku di incar oleh Kaido" ucap ku

"Kaido juga mengincar mu bung, kamu terkenal sebagai perusak suasana lautan bajak laut, tapi aku juga belum yakin sih Kaido tau soal identitas mu"

"Biarkan saja, aku ini orang yang slow, jika di kejar jika lawannya lemah akan ku lawan, jika kuat aku akan kabur" balas ku

"Hmmn kamu tidak akan bisa kabur dari Kaido, jika ada kesempatan kamu larilah dari Wano" ucap Xdrake

"Aku ada misi di sini" ucap ku

"Misi apa?" tanya Xdrake

"Membunuh Kaido" balas ku

"Hah kamu gila, membunuh Kaido tidak bisa seorang diri"

"Bisa bisa, santai saja" balas ku

.

Dua puluh menit setelah aku keluar dari onsen.

Puru puru

Ku angkat denden mushi ku.

"Haru! Aku tidak menyuruh misi untuk membunuh yonko, segera kembali sebelum nama mu ku coret dari marinir!" teriak Gion marah

"Ha??" ucap ku pura pura sinyal buruk

"Haru aku tidak bercanda!" Gion tambah marah

"Aduh sinyal buruk ini" ucap ku sok putus putus

"Haru!!!!"

"Maaf putus putus tidak jelas" ucap ku lalu mematikan denden mushi

.

Ku lempar denden mushi itu ke langit.

"Bye siput" ucap ku

.

Di ruangan Gion.

"Sialan si Haru, itu toh alasanya ia pergi ke Wano, tch aku tidak mungkin bisa kensana juga, semoga saja kamu bisa kembali dengan selamat, saat sampai sini akan ku bejeg bejeg kamu" ucap Gion

Note : Xdrake tanya ke Hina soal misi Haruka, lalu Hina memastikan ke Gion, jadi Gion taunya dari Hina.

.

Pergi ke tempat penginapan lalu tidur siang.

Jam 8 malam baru bangun.

"Hoamm, sudah malam ya, lanjut tidur saja" ucap ku lalu lanjut tidur

.

Jam 8 pagi baru bangun.

Mandi lalu sarapan di restoran, lalu berpikir lagi soal bagaimana cara mengalahkan Kaido si monster naga.

Jam 10, pikiran ku sudah mentok lagi, jadi ku lanjutkan saja besok.

Aku pergi ke tempat permukaan kumuh.

Disana aku bertemu dengan Yasuie dan Otoko, ku minta mereka berdua untuk membantu ku membagikan beras dan gandum gratis ke masyarakatan kurang mampu.

.

Jam 12 bagi bagi rezeki sudah selesai, selanjutnya aku pergi lagi ke tempat Komurasaki lagi.

"1 jam di Ruangan Komurasaki" ucap ku

"Baik, mari ikuti saya" ucap Resepsionis

.

Di ruangan Komurasaki

"Bagimana kelanjutan misi mu menyerah atau tidak?" tanya Hiyori

"Tidak, aku masih berjuang melawan Kaido, cuma tidak tau caranya saja" balas ku sambil tiduran dengan kepala ku di pangkunya

"Menyerah saja, lebih baik tunggu ramalan dari ibuku, ia kata akam ada 13 orang luar negeri ini yang akan menyelamatkan kami dari kesengsaraan" ucap Hiyori

"Hmm, aku tidak yakin" balas ku (13 iti Haruka harusnya include tapi sekarang kan ia sudah keluar dari Mugiwara crew)

"Percayalah, ibuku itu peramal handal, lebih baik kamu hemat nyawa mu" kata Hiyori

Aku duduk sendiri.

"Dalam waktu 1 bulan, kamu mungkin akan mendengar kabar, bahwa kematian antara Kaido atau diriku" ucap ku serius

"Jangan sembrono, Kaido itu monster keji"

"Oh mau taruhan?" tanya ku

"Baiklah, jika kalah ku sumpahkan kamu ke neraka, namun jika menang ku relakan diriku menjadi pengantimu" ucap Hiyori

"Gak, gak ada pengantin titik, taruhan uang saja" ajak ku

"Uang mu mungkin banyak, tapi aku tidak berminat taruhan uang" balas Hiyori

"Ya sudah tidak jadi taruhan" kata ku

"Kamu harus bertanggung jawab pokoknya!" teriak Hiyori

"Aku hanya mencium mu lalu kamu menampar ku, sudah impas kan"

"Hey, salah satu kesucian ku baru saja kamu ambil, lalu kamu bilang impas?" tanya Hiyori

"Impas lah, aku disini bayar juga" balas ku

Hiyori cemberut, sebab perkataan Haru ada benarnya juga.

.

Jam 2 siang aku baru keluar dari sana(Haruka tambah jam)

.

Jalan jalan dan mampir di tiap kedai makanan yang kurasa enak, mahal tidak masalah yang penting uang ada.

Keseharian ku tidak berubah selama 1 bulan kedepan, makan ke tempat Komurasaki, makan lagi, lalu jika ada yang perlu di bantu ku bantu juga, tiap minggu aku ke Kuri untuk memberi Tama chan makanan juga.

.

Sekarang 1 minggu sebelum aku kembali, pagi cerah ini akan jadi berdarah sebab penyerangan akan ku lakukan hari ini.

"Semoga saja tanpa buah iblis aku bisa menang" ucap ku berdoa pada tuhan

.

Kaido sudah menunggu ku di hampran rumput dekat dengan ibukota Bunga, aku memang barbar sih, mengundang Kaido bertempur secara terang terangan.

Sampai sana banyak wartawan yang siap mengambil gambar kejadian, berita pertempuran Haru ini juga sangat mengguncang Marinir, sebab tidak ada perintah pertempuran dari mereka.

.

Kru ku semua berdoa untuk keselamatan dan mendoakan agar aku bisa menang.

Vice admiral, 3 admiral, semua wakil laksamana, dan laksamana muda menonton bersama lewat layar yang langsung terhubung ke salah satu wartawan di sana.

.

"Haru memang barbar" ucap Grap si mantan wakil laksamana yang ikut nonton

"Semoga bisa menang, jika ia menang ini akan jadi titik balik kekuatan marinir" ucap Tsuru

Gion sedang kesal sendiri karena lalai dalam mengawasi si Haru itu.

.

Haruka vs Kaido

Aku berdiri di hadapan orang setinggi 8,8 meter, dua kali lipat tinggi ku.

Semua bajak laut pun menonton pertempuran ku ini, namun secara live lewat surat kabar tentunya.

"Dia bodoh kah?" tanya Yassop

"Dia berani, bukan bodoh" balas Shanks

.

Di kapal devisi ke dua.

"Itu Haruka?" tanya Ace

"Tidak, Haruka di kabarkan mati di tangannya juga" balas salah satu anak buahnya

"Tch, berikutnya kita bunuh dia" kata Ace

.

Di kapal kru Mugiwara.

"Dia yang membunuh Haruka?" tanya Lucy ke Nami

"Iya" balas Nami

"Serang bersama?" tanya Sanji

"Kita serang setelah ia pulih dari pertempurannya" ucap Luffy

.

.

.

.

.

Pertempuran di mulai.

Ku keluarkan pedang ku dari sarungnya.

"Mati!" ucap ku

Boom!

Haoshoku haki ku aktif dengan gila, menyebar ke segala arah, tanah tanah retak langsung

"Oh haki jelek begini hanya akan menggelitik ku" balas Kaido

Ku fokuskan haki ku ke arah kepalanya.

Kaido menghindar sebab ia sadar tidak bisa melawan Haoshoku haki seperti itu.

.

Di kapal Shanks

"Master Haoshoku haki, cocok sebenarnya jadi raja bajak laut" ucap Shanks

"Ia memilih jalur aman mungkin"

.

Aku berlari ke arahnya.

"Ichken Blue" ucap ku lalu pedang berubah warna jadi biru ku lapisi dengan haki

.

Kaido mengangkat senjatanya, kanabo logam raksasa.

.

Crak!

Kedua senjata bertubrukan menyebabkan gelombang Haki kuat ke segala arah.

Aku langsung mundur sebab tidak mungkin menahan serangannya dengan Geppo.

"Lumayan juga serangan mu Haru, baiklah mari serius" ucap Kaido memasang posisi menyerang

.

Kini giliran Kaido yang maju duluan.

Dash dash dash!

Suara senjata bertubrukan lagi.

"Sial kekuatannya memang bukan main" pikir ku saat menangkis semua serangan

"Bagaimana, kenapa mundur terus?" tanya Kaido sambil terus membabi buta diriku

"Ini lemah" balas ku sombong

Ctar!!

Aku terlempar setelah di tendang olehnya.

.

Sretttt!!

Sudah menapak ke tanah tapi masih ada gaya dorong ke belakang.

"Tendangannya pun sangat keras" komentar dariku

.

"Haru jangan kalah!" teriak Hiyori menyemangati ku dari kejauhan yang tidak bisa ku dengar namun bisa ku rasakan lewat haki observasi ku

..

"Kamu di larang mati di dunia ini" ucap seseorang padaku

"Hmm tidak ada jutsu bunuh diri lagi ya" pikir ku

Note : Hidup Haruka semakin susah karena Author

.

Aki berlari mendekat, lagi ku ayunkan pedang ku.

Crash

Pedang mengenai tubuh Kaido.

Srottt

Darah keluar, namun luka langsung menutup kembali

.

"Kurang dalam dan kurang banyak ya" pikir ku dari kejauhan setelah menebas

Kaido itu orangnya sebenarnya lelet, namun di balik keleletannya ia orang yang sangat kuat.

.

Pertarungan ku lanjutkan, jam berbuah jadi hari, entah cerah ataupun gelap kami terus bertarung mengayunkan senjata masing masing.

"Haru!!!" teriak Kaido yang jengkel karena serangannya meleset terus

"Kaido" terak ku karena aku jengkel ia tak mati mati

.

Boom!

Pedangku menghancurkan kanabonya.

Melihat ada keadaan aku mencoba menebas dadanya.

.

Whooos

Kaido berubah jadi naga akhirnya, sebelum dadanya sobek ku potong.

"Tch manusia lawan naga tidak ada keren kerennya" pikirku

Aku langsung pergi ke udara.

Ku tebas lagi dan lagi si Kaido itu.

.

"Jangan lari kamu Kaido!" teriak ku karena Kaido mulai melarikan diri

"Laser beam!" teriak Kaido saat jadi Naga

Beamm!!

Laser besar mengarah padaku.

"Shinwalk" ucap ku karena tidak bisa lagi berpindah tempat

.

Whosss

Aku menghindari sinar laser itu.

.

Kaido terbang lebih tinggi lagi, hingga kamer tidak dapat menjangkaunya lagi dan diriku.

"Kaido sekarang riwayat mu" ucap ku padanya

"Kamu hebat, tapi sayangnya terlalu naif, udara adalah daerah kekuasan ku yang tidak mungkin kamu jamah" ucap Kaido

Ekornya mengibas padaku, walaupun tidak kena anginnya sangat kuat, yang menyebabkan tubuh ku goyah.

"Laser beam!!"

Serangan Kaido sekali lagi mengarah padaku.

"Shinwalk!" teriak ku

.

Aku menghindarinya lagi.

.

Kaido mendekat mencoba menelanku, namun aku langsung menjauh sejauh mungkin.

Pertarungan berlanjut hingga 5 hari di udara, pertarungan gila gilaan, untung saja selama pertandingan Harus bisa makan kacang dan minum air dari cincinya, jadi ia bisa mengisi ulang tenaga.

.

"Huh huh huh" keduanya kelelahan

.

"Haruka ras manusia kan?" tanya Sengoku pada Gion

"Ia manusia asli, laki laki tulen juga" balas Gion

"Kita berangkat ke Wano" ucap Grap

"Tidak mungkin bisa, Wano di bawah kekuasaan kita" balas Tsuru

"Insting ku berkata pertandingan akan segera berakhir, Sengoku ikut tidak?" tanya Grap

"Jangan bertindak seenaknya kakek tua" balas Sengoku

"Kita menyelamatkan perwira calon Admiral utama loh ini" kata Grap

"Baiklah aku ikut Grap" ucap Gion

"Gunakan kapal ku" ucap Tsuru

Mereka berempat, melanggar aturan marinir, lalu pergi ke Wano dengan kecepatan penuh.

.

"Bagimana huh, apa tubuhmu sekarang sudah rusak" tanya ku dengan tangan yang sudah hancur satu

"Kekuatan ku masih melebihi mu Haru, siap siap kamu mati saja" kata Kaido

"Hoek" aku memuntahkan darah karena terlalu banyak menggunakan jalan kematian

"Matiii!" teriak Kaido memukul ku dengan kibasan ekor

"Shinwalk... (Bemm, jantung Haruka mulai bermasalah)"

"Huh" ucap ku pasrah menahan serangan Kaido dengan tubuhku

Blar!!

Tubuh ku terhempas menjauh, namun segera ku seimbangkan kembali dengan geppo.

.

Aku kembali ke tempat Kaido.

"Hahaha, tubuhmu sudah tidak kuat, segera mati saja" ucap Kaido

"Hidupku terluka di sayangkan bila mati di awal karena kamu masih hidup, jika aku mati paling tidak kamu akan ku bawa" balas ku

.

Petarungan sudah mendekati titik jenuh dan titik mati karena kelelahan.

2 hari berlalu lagi namun Kaido belum juga tumbang sementara tubuhku sudah merah darah, banyak kulit luar yang sudah terkelupas.

.

"Kesadaran jangan hilang Haruka" ucap ku dalam hati

Kaido sekarang tubuhnya lebih mengerikan, tangan kiri putus dan tidak bis meregenerasi lagi, lalu tiap bagian tubuh naganya pasti ada luka yang menganga lebar, terkadang Haruka bingung kenapa tidak ada organ dalam yang keluar dari tubuh Kaido.

.

Aku menelan ludah dulu untuk melakukan serangan terkahir.

.

Clap!

.

.

Tubuh Kaido terpotong jadi 200 bagian, serangan selama 0,02 detik, berhasil membunuhnya.

Tubuhku langsung jatuh juga ke bawah sebab setelah melakukan jurus itu, bukan tenaga yang habis, melainkan tubuh ku habis tergerus di udara seperti meteor yang melewati lapisan atmosfer bumi.

.

Di bawah ibu kota bunga, para marinir dan bajak laut beast sudah menunggu hasilnya sejak kemarin.

.

Potongan daging Kaido berjatuhan.

"Cari Haru!" teriak Gion

"Kemenangan ya" ucap Sengoku dengan bahagia

Semua marinir yang bisa melakukan geppo segera pergi ka arah jatuhnya tumpukan daging itu, mencari ku.

.

"Menang?" ucap Big Mom tidak percaya

"Kaido di kalahkan!" pikir semua keluarga Charlotte kaget

.

Tubuh ku di tangkap oleh Grap saat di udara, baju putihnya langsung berubah jadi merah karena tubuh ku terus mengucurkan darah.

Grap langsung membawa ku ke kapal marinir utama, di ikuti Gion, sementara marinir yang lain mengurus anak buah Kaido.

.

"Nak jangan tidur dulu, pertahankan kesadaran mu" ucap Grap yang masih melakukan geppo

"Bangun Haru!" teriak Gion

Aku bisa mendengar namun tidak bisa merespon mereka.

.

Di dalam kapal.

Aku langsung di rawat oleh dokter terbaik seluruh negeri.

"Astaga, semua kulitnya hampir terkelupas" ucap Dokternya saat melihat keadaan ku

"Selamatkan dia!" teriak Grap menaikkan nada bicaranya

.

Di ruang operasi.

Dokter bersama asistennya langsung mencari tempat dimana darah merembes, serta mencari jikalau ada pembuluh darah yang pecah.

.

Gion dan Grap melihat dari luar ruang operasi.

"Aku tidak pernah sekhawatir ini, bahkan ini melebihi khawatir ku saat Ace akan di eksekusi" ucap Grap

"Haru terlalu sembrono, pasti ia menggunkan jurus terkuatnya lagi" balas Gion

"Kamu tunggu di sini Gion, biar aku kembali mengurus bajak laut beast lainnya" kata Grap lalu pergi, sebab ia tak kuat jika harus memikirkan keadaan Haru

"Baik"

.

Surat kabar segera menyebarkan berita ini, ke seluruh penjuru dunia, koran gratis dari pemerintah dunia, sebagai apresiasi untuk Haru yang telah berjuang dan bisa mengalahkan salah satu Yonko.

.

Di tempat Bajak Laut Mugiwara yang telah sampai di Dressrosa.

"Bukan main, sepertinya kita tidak mungkin bisa balas dendam" ucap Ussop

"Tidak kita, jika tidak bisa kita maka aku akan balas dendam sendiri" ucap Lucy

"Jangan termakan dendam, toh si Haru itu belum tentu bisa kembali pulih dengan normal" balas Sanji

"Dia akan kembali" balas Luffy yakin

.

.

Aku kembali koma karena keadaan ku sudah sangat parah, aku bahkan tidak bisa merasakan apa apa lagi, hanya bisa berpikir, menggerakkan jari saja tidak mungkin.

"Maaf aku lupa bilang, sebenarnya ini bukan misi akhir mu, di masa depan akan ada misi lainnya, semoga cepat sembuh dan berjuang kembali Haruka" ucap seseorang

"Tuhan kamu sungguh berdosa padaku" teriak ku dalam hati

.

Hanya ruangan gelap, mimpi indah tidak bisa kurasakan, sendirian dan hanya sendiri saja.

.

6 bulan kemudian.

Aku terbangun dari tidur panjang ku.

Ku kedipkan kelopak mataku.

"Haru, kamu sadar?" ucap Hiyori

Ku lihat dirinya namun tidak bisa ku tolehkan kepala ku.

Hiyori langsung memanggilkan dokter.

.

Tubuh ku di periksa.

"Haru ku nyatakan lumpuh tapi entah sementara atau permanen aku juga belun tau, akan ku suruh perawat untuk memancing respon saraf tubuhnya kembali" ucap Dokternya

Hiyori dan orang yang peduli padaku kaget semua.

"Apa ini efek dari jurusnya?" tanya Gion

"Kurasa bisa jadi, sebelumnya ia juga koma namun tidak sampai lumpuh" balas Dokter

"Baiklah terima kasih dokter"

.

Selama 2 bulan aku di paksa bergerak, agar syaraf ku bisa merespon serta otot dan sendi ku tidak kaku lagi.

Ku tahan sakit karena di paksa bergerak, namun hasilnya 8 bulan semenjak aku koma sampai sekarang, akhirnya aku bisa beraktifitas normal kembali.

.

Di dalam rumah ku.

"Hiyori kamu kenapa tidak kembali kembali ke Wano saja" tanya ku baru masuk pada Hiyori yang sedang mamasak

"Aku sudah bilang bukan, kamu tidak mungkin lepas dari tanggung jawab mu, lalu sebenarnya aku sudah berjanji juga, jikalau ada yang membunuh Kaido dan membebaskan rakyat Wano, aku akan menjadikannya keluarga" balas Hiyori

"Tidak, aku tidak akan menikahi mu" balas ku

"Tapi sayangnya, surat nikah kita sudah jadi ketika kamu koma" balas Hiyori

Note : Gion yang mengizinkannya.

"Huh, aku ini marinir jelek, kamu cantik, jadi cari saja laki laki lain" kata ku

Note : selama 1 minggu setelah aku keluar dari rumah sakit, walaupun status ku sudah jadi suami sah Hiyori, namun aku tidak pernah menyentuhnya, tidur saja tidak bersama.

"Aku tidak terlalu memikirkan penampilan, asal kamu baik padaku, aku sudah merasa cukup" ucap Hiyori

"Kamu rela jika harus bersetubuh dengan ku?" tanya ku memancing

"Tentu saja, kamu kan suami ku" balas Hiyori

"Lupakan itu, aku tidak bisa bersama mu intinya, maaf" ucap entah melukai perasaannya atau tidak

"Tidak masalah, kamu yang tidak bisa bersama ku, tapi aku akan selalu ada untuk kamu" ucap Hiyori yang artinya ia tidak akan mau berpisah dariku

"Kamu terlalu keras kepala Hiyori"

"Tidak sekeras kamu yang ku katakan untuk tidak melawan Kaido, tapi kamu tetap nekat juga kan akhirnya" balas Hiyori padaku

"Kapan kamu suka padaku?" tanya ku

Hiyori memikirkan sejenak.

"Mungkin saat kamu terus menerus datang selama 1 bulan penuh sebelum pertempuran mu, kamu laki laki yang peduli sebenarnya, aku tanya Otoko chan, katanya kamu juga suka membantu rakyat miskin, aku tidak tau darimana uang mu tapi yang ku tau, orang itu tidak perlu alasan untuk membantu orang jika memang kepribadiannya adalah peduli pada orang lain, aku suka dirimu yang seperti itu, sosok pemimpin yang baik dan berjiwa peduli" ucap Hiyori yang entah kenapa membuat ku senyum senyum sendiri

"Baiklah jangan kamu puji, cepat sajikan makanan saja" suruh ku

"Baik, lauknya adalah ayam dan sup kentang, semoga kamu suka" ucap Hiyori

.

Kami makan malam berdua.

"Ini lebih baik daripada pertama kali kamu masak" komentar dari ku

"Tentu saja lebih baik, aku sebenarnya bisa memasak cuma saat pertama aku grogi saja" balas Hiyori

"Kamu bisa grogi?" tanya ku pura pura kaget

"Tentu saja bisa, apalagi ketika suami ku memakan masakan ku untuk pertama kali, jika sudah selesai makan mari mandi bersama" ajak Hiyori

"Tidak perlu, aku akan mandi sendiri" balas ku

"Baiklah jika kamu belum siap"

.

Selesai makan aku langsung mandi, 15 menit kemudian aku keluar dengan lilitan handuk di pinggul ke bawah.

"Hiyori, giliran.." ucap ku terhenti saat melihat dirinya sedang berdiri sendiri di balkon mentap bulan di langit malam

"Hmm apa aku terlalu kejam padanya ya" pikir ku

Aku ganti pakaian dulu, lalu ku datangi dirinya.

"Mandilah, jangan terlalu memikirkan sesuatu yang tidak penting, jika kamu ingin kembali ke Wano aku siap mengantar mu"

"Tidak, aku tidak akan kembali, aku akan tetap bersama mu entah susah ataupun senang, aku seorang anak samurai Kozuki, janji ku adalah ikatan ku, bukan hanya pada mu, tapi pada tuhan juga, jika aku mengingkarinya lebih baik aku mati saja" ucap Hiyori lalu pergi ke kamar mandi

"Hmm susah begini jika punya istri begitu" pikir ku sambil menggelengkan kepala

.

Perintah atau Perasaan, itulah yang sedang di pikirkan Haruka, ia tidak akan hidup selamanya di sini, namun jika ia mengabaikan perasaannya ia sama saja bukan manusia yang baik, apalagi ada perasan seorang wanita yang setia padanya.

"Mungkin love is beautiful pain adalah kata kata yang cocok untuk ku sekarang" pikir ku sambil duduk sendirian di teras depan

.

"Haru kun, masuk sudah malam, segera tidur" suruh Hiyori

"Jam berapa?" tanya ku sambil menoleh padanya

"11 malam"

"Oh, baiklah aku akan masuk"

.

Aku bersiap masuk ke kamar, tapi Hiyori bersiap tidur di ruang tamu.

"Huhh aku tidak ingin menambah cinta, tapi kenapa sih takdir ku selalu mujur jika soal wanita!" keluh ku pada tuhan

.

"Hiyori" ucap ku

"Ada apa?" tanyanya

"Masuk, tidur bersama ku di kamar" suruh ku

Next....

Masuk ke anime fantasi atau slice of life setelah ini?

U_ardicreators' thoughts
Next chapter