webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.72 Keputusan

Setelah Nue dan beruang membawa orang itu pergi, akhirnya aku bisa kembali beraktivitas dengan normal, seperti biasanya. Tetapi sebelum aku sempat pergi beraktivitas tiba-tiba kepribadianku yang lain yang sudah lama tidak berbicara denganku muncul.

[Tamu yang unik.] suara Lucifer yang mendengung di pikiranku membuatku sedikit terkejut.

"Ah ternyata dirimu, pintar ya bisa mengejutkan orang sekarang." aku sedikit kesal dengan perbuatannya yang tiba-tiba itu.

Mereka terakhir kali muncul mungkin beberapa tahun yang lalu. Mereka berhenti memunculkan diri sejak aku sudah bisa menguasai sihir sebisa mungkin. Aku bahkan juga sudah mempelajari sihir yang baru muncul di dunia ini berdasarkan buku lain yang terdapat pada kalung The Goddess Love.

Soal kalung itu, cara mengakses kalung itu ternyata sungguh gampang, hanya perlu memasukkan sejumlah kekuatan sihir. Namun kalung ini sekali dibuka akan mengikuti pola sihir pemegangnya sampai sihir pemilik tersebut ditarik totalitas dari kalung itu.

[Hei, hei, dari awal ini aku sudah pintar. Kalau aku tidak pintar dari mana kecerdasan milikmu muncul…? Tunggu kau itu tidak memujiku ya?] dasar kepribadian diriku yang begitu bodoh.

"Lupakan. Apa ada yang ingin kalian sampaikan?"

Sifat mereka selalu sama, memunculkan diri ketika ada sesuatu yang ingin disampaikan atau ada yang salah. Karena sekarang tidak ada masalah jadi kurasa mereka ingin menyampaikan sesuatu kepadaku, sesuatu yang penting mungkin.

[Bukan sesuatu yang begitu penting sih, tetapi kurasa, ah tidak. Kami rasa sudah saatnya kau kembali ke dunia luar. Kalau kau lebih lama daripada sekarang ini kurasa mamamu akan sangat khawatir lebih dari yang kau duga Kioku.]

Kata-kata mereka benar juga, kalau aku lebih lama tinggal di sini, yang ada mama akan khawatir. Juga sebenarnya aku ingin mencari informasi di dunia luar apa yang sedang terjadi. Apa mama melakukan apa yang kusuruh untuk membenarkan negara yang busuk ini? Semuanya itu akan kuketahui jika aku keluar dari tempat ini.

���Aku tau soal hal itu, tetapi tempat ini pun sudah menjadi rumahku selama 10 tahun hidupku, lebih lama bahkan dari aku tinggal bersama mama. Kalian sendiri juga yang tau apa yang kulakukan selama 10 tahun aku di sini."

Walau tidak banyak hal yang bisa dilakukan di sini, tetapi aku sudah berhasil membuat memori yang tidak akan kulupakan. Hanya karena sebuah sihir yang terlarang menyebabkan aku menjadi pembunuh membawaku ke tempat yang indah ini.

[Kami tahu soal hal itu. Tidak perlu kau bilang pun tempat ini memang sulit ditinggalkan. Tetapi alasan untuk kau kembali ke dunia luar lebih banyak kan daripada tinggal di tempat ini.]

Sekali lagi mereka mengatakan kenyataan yang kuhadapi. Jujur aku berkata masih ada rasa takut kalau aku akan melakukan hal yang sama seperti kejadian waktu itu. Tetapi dalam hatiku sendiri bergejolak emosi untuk pergi secepatnya.

"Aku akan pikirkan soal itu. Mungkin paling cepat aku akan pergi setelah satu atau dua bulan lagi."

{Pilihan yang bagus. Kalau begitu silahkan lanjutkan pekerjaanmu.]

Setelah mereka tidak berbicara lagi, aku akhirnya melakukan keseharianku seperti normalnya. Malam itu sebelum aku tidur aku berpikir sejenak kalau keputusanku untuk pergi keluar dari tempat ini benar atau tidak. Sebelum aku benar-benar terlelap dalam tidur, aku sudah menemukan jawabannya.

Tidak ada masalah yang terjadi selama satu bulan setelah orang itu pergi, tetapi sesaat aku berpikir orang itu tidak akan kembali lagi justru itu membuat pikiranku salah total. Yang ada, orang itu datang dengan segenap pasukan pelindungnya. Anehnya bagaimana dia bisa sampai ke rumahku tanpa tersesat sama sekali di kabut yang setebal ini?

"Kau!?" ketika aku sedang berada di ladangku tiba-tiba aku mendengar suara hentakan kaki dan gesekan besi.

Aku tau jelas bahwa itu pasti orang yang dulu pernah kuusir, melihatnya datang tepat sebelum aku mau pergi membuatku sedikit khawatir. Apa yang direncakannya sehingga dia datang ke wilayahku ini?

"Aku kembali lagi, nona." sesampainya dia datang, dia langsung menunduk di hadapanku, mengambil tanganku dan menciumnya.

Sontak saja aku terkejut dengan perbuatannya, aku yang sedang berkebun ini diberikan kejutan yang tidak pernah kuduga. Dia datang bukan sebagai dirinya satu bulan lalu, tetapi sekarang dia datang dengan sifat termanisnya, mungkin.

"Aaaa-apa yang kau lakukan!?" mungkin karena rasa terkejutku begitu besar aku sampai tidak bisa bertindak apa pun dengan jelas.

Mungkin baru pertama kalinya aku sepanjang hidupku segugup ini. Waktu itu orang itu membuatku begitu jengkel dan sifatnya begitu aneh dan pendiam. Sekarang dia bersikap begitu sopan bahkan sampai mencium tanganku.

"Tidak sopan bukan jika tidak menghargai seorang nona?"

"Tetapi tidak perlu sampai mencium tanganku juga kan? Aku sedang berkebun tau, tanganku kotor."

Semakin lama aku semakin dibuatnya bingung. Dia berbicara denganku awalnya basa-basi, tetapi setelah beberapa menit lewat akhirnya dia akhirnya berbicara tentang alasan kedatangannya.

"Sebenarnya kedatanganku kemari adalah ingin meminta maaf kepadamu." ketika dia berkata seperti itu, aku melihat ada rasa bersalah dalam mimik mukanya.

Aku bisa membaca dengan jelas niat orang ini dengan baik. Memang benar kalau dia ingin meminta maaf karena muka dan nada bicaranya tidak menunjukkan ada sesuatu yang salah. Kurasa aku dengarkan dulu untuk kali ini.

"Katakan seluruhnya apa niatmu."

"Waktu itu, ketika kau bertanya kepadaku kenapa aku bisa ada sampai di tempat ini. Aku dulu mengatakan bahwa aku sedang dikejar-kejar orang. Satu bulan yang lalu ketika aku sampai di tempat asing ini, aku mengira bahwa kau adalah salah satu jebakan atau mata-mata yang sengaja di tempatkan. Tetapi setelah meringkus orang yang mengejarku itu, aku jadi mengerti bahwa kau sebenarnya orang yang baik."

Kata-katanya yang penuh dengan arti itu membuatku mengerti kenapa tindakannya seperti itu. Juga kurasa semua orang akan merasa terancam apa lagi ada empat monster penjagaku yang ada di sekitarku. Mungkin saja orang berpikir bahwa aku penyihir Kejahatan karena bisa mengontrol monster.

"Jadi begitu… aku mengerti. Aku menerima permintaan maafmu. Tetapi aku tidak bisa memberikan apa pun kepada kalian, jadi tolong kembali ke luar dari hutan ini. Semakin lama di sini bahaya akan semakin mengancam kalian. Ini masih sore hari, monster masih belum banyak."

Monster akan menjadi lebih ganas ketika malam hari, itu efek normal yang aku sudah ketahui dari dulu sejak berburu. Walau aku sendiri bisa menggunakan sihir, aku tidak mau berurusan dengan para monster ganas di malam hari.

"Tetapi rasa bersalahku kepadamu belum terbayarkan. Juga aku ingin menyampaikan bahwa kau akan diberi hadiah karena sudah membantuku dan menyelamatkanku."

Hah~ kalau berbicara soal hadiah pasti dia orang yang punya kuasa dalam negara ini entah seberapa besar. Orang biasa tidak akan cuma-cuma memberi hadiah kenapa orang lain karena membantunya saja. Tetapi orang yang punya kuasa dan tingkat dalam kenegaraan kerajaan ini pasti melakukannya.

"Tidak-tidak. Aku hanya melakukan semuanya itu juga bukan karena ingin membantumu. Jadi tolong biarkan aku sendiri, bukankah itu sudah kubilang kepadamu satu bulan lalu?"

Walau tidak mengatakannya secara langsung, aku merasa begitu terganggu dengan berbicara dengan orang yang namanya bahkan tidak kukenal. Dia sudah kenal namaku, tetapi aku belum.

"Kau benar…. Maafkan atas kedatanganku. Sebelum aku pergi aku akan memperkenalkan diriku sehingga kau bisa mencariku kalau butuh bantuan di masa depan. Namaku adalah Netsuga, Kuraifuyour Le Netsuga, putra kedua keluarga Kuraifoyour. Ayahku adalah seorang Duke di negara kerajaan ini. Kalau kau dalam masalah sebut saja namaku, itu akan membantumu."

Orang yang baik hati, sayangnya aku tidak butuh. Keluargaku adalah keluarga kerajaan secara langsung, nama mamaku seorang sudah cukup untukku sebenarnya. Cukup untuk membuat orang tidak mengusikku. Itu juga karena aku tidak ingin menggunakan kekuatan sihirku yang bahkan lebih kuat daripada orang terkuat di dunia ini dengan sembarangan.

"Kau boleh pergi sekarang." aku berbalik badan meninggalkannya menuju danau karena aku ingin mandi.

Kuharap mereka tidak mengganggu waktuku lagi. Walau aku mengatakan begitu, sudah waktuku juga untuk pergi dari wilayah yang kunamai sendiri ini. Akan sedikit sedih meninggalkan tempat ini. Tetapi pilihanku sudah tetap, tidak akan kurubah.

Esok harinya aku mengemas segala barangku, sebelum aku pergi pun aku tidak lupa menutupi rumahku dengan kekuatan sihir ilusi yang terbentuk dari sihir cabang Cahaya, dan Air serta Daun. Sebenarnya Cahaya dan Air itu sendiri saja sudah cukup, tetapi karena ini wilayah hutan menambah cabang Daun akan lebih punya efek yang bagus dan kuat.

"Semuanya sudah siap. Sekarang aku tinggal pergi dari tempat ini." semua barangku sudah kumasukkan ke kalung.

Kalung ini bukan hanya sebagai hadiah dari tetua ratu Hiimue atau hanya sekedar dekorasi tanpa isi, tetapi kalung ini bisa dijadikan tempat penyimpanan barang yang besar. Aku tidak pernah mengeceknya, tetapi mungkin cukup untuk membuat satu pohon besar tempat aku membangun rumahku.

"Meninggalkan rumah tempat aku menjadi dewasa ini akan sedikit menyedihkan pastinya. Hah~ tidak boleh menyesal lagi."

Ketika aku sudah selesai mengurusi semua soal rumahku, aku teringat masih ada empat monster yang sangat besar yang membantuku dari dulu. Kalau aku meninggalkan mereka, mereka pasti akan jadi sangat sedih karena tidak ada yang memberi makan mereka lagi.

"Apa yang harus kulakukan…?" ketika aku berpikir sejenak, aku mendapatkan sebuah ide yang cukup cemerlang.

Aku memiliki otak yang berisi banyak informasi berguna karena tiga orang kepribadianku itu juga dulu pernah hidup dan punya memori yang diturunkan kepadaku. Dalam waktu singkat, aku membuat empat alat yang fungsinya sama, yaitu mengubah bentuk, menekan aura jahat, dan membuat monster seolah hewan biasa.

Dengan memasang ke empat pengekang itu kepada empat monster penjagaku, mereka akhirnya berubah bentuk yang memungkinkan untuk bisa tetap bersamaku. Mereka sekarang tidak lebih dari hewan biasa kalau memakai alat sihir ini.

"Sekarang, mari kita pergi kembali ke tempat seharusnya aku berada."