webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.43 Wanita

Setelah mencoba sekian lama untuk membangunkan Kiera, aku tetap saja mengalami kegagalan pada akhirnya. Segala macam metode aku terapkan, tetapi hasilnya nihil. Jam berubah menjadi hari, hari menjadi bulan, dan bulan menjadi satu tahun. Setelah lewat satu tahun dari aku mulai mencoba, tiba-tiba aku mendapat panggilan dari asistenku. Katanya ada seorang perempuan dan seorang bayi yang ingin mencariku.

Jujur saja karena aku terlarut dalam pekerjaanku ini, banyak waktuku yang terbuang tanpa aku bersenang-senang. Aku hanya merasa tujuan hidupku hanyalah untuk membangunkan Kiera. Setelah mengetahui panggilan itu, aku langsung saja menyuruh asistenku untuk membawanya masuk ke ruang kerjaku walau aku tidak tau siapa orang tersebut.

"Tuan, ini orangnya." suara pintu terbuka terdengar nyaring olehku ketika aku sedang sibuk bekerja.

"Suruh dia menunggu di sofa sebentar, sediakan minuman dan suguhan untuknya."

Selagi aku masih mengerjakan dokumen-dokumen yang penting, aku tidak akan fokus untuk hal lain. Aku orang yang paling malas untuk berhenti untuk hal lainnya, satu tujuan, satu fokus. Setidaknya aku membiarkan siapa pun yang datang itu selama 15 menit lebih hampir setengah jam mungkin. Itu hanya karena aku ingin menyelesaikan pekerjaan yang sedang kukerjakan itu.

"Nghh, jadi siapa anda? Ada perlu apa mencariku?" aku mulai memperhatikan perempuan itu, atau tepatnya wanita itu.

"Siapa aku? Kau tidak ingin perbuatan apa yang kau lakukan padaku kira-kira satu tahun yang lalu?" ucapan wanita itu membuatku kebingungan.

Jujur pikiranku masih menyangkut pada pekerjaanku. Jarang-jarang aku menemui orang ketika hal yang dibicarakan bukan tentang pekerjaan.

"Apa yang anda sedang bicarakan nona? Saya tidak mengerti." aku mencoba mengingat kejadian satu tahun lalu, tetapi aku lupa akan segalanya.

Mengurusi Kiera memakan banyak korban, termasuk diriku yang lupa makan bahkan istirahat. Seluruh pengorbananku hanya untuk Kiera seorang. Aku ingin melihatnya sekali lagi, setidaknya sekali lagi di hadapanku dan memeluknya erat. Itu lah keinginan terakhirku mungkin.

"Kalau aku bilang aku yang menyelamatkan kau satu tahun yang lalu di hutan, apakah kau ingat?" dari petunjuk yang dia ucapkan aku mencoba mengingat lagi.

Satu hal aku dapatkan, waktu itu ada orang yang menolongku di hutan walau aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi setelah itu aku tidak pernah mempunyai masalah tentang mana.

"Saya ingat tentang hal itu. Jadi apa yang ada inginkan dariku?" walau aku tau siapa keberadaannya, tetapi aku masih belum tau tujuannya.

"Tujuanku adalah meminta tanggung jawab. Kau lihat ini, karena membantumu, aku jadi hamil dan melahirkan anak ini."

Ucapannya membuatku sedikit terkejut, tetapi aku tetap menjaga etikaku.

"Tanggung jawab yang kau inginkan macam apa? Uang? Menikah? Kalau urusan menikah maaf, semuanya itu bukan kesalahanku, dan aku sendiri sudah punya istri dan anak empat. Aku tidak berniat untuk poligami juga aku tidak tau pasti itu anakku atau bukan." semua fakta aku lemparkan agar membuatnya mundur.

"Ka-kau! Laki-laki brengsek. Sudah jelas-jelas ini kesalahanmu dan kau tidak ingin tanggung jawab!?" tiba-tiba dia tersulut emosi.

Kurasa yang mempunyai uang banyak ketika keangkuhan dirinya dijatuhakan, mereka akan melawan balik. Untung saja keluargaku tidak pernah ada yang angkuh walau kami kaya dan punya uang untuk beli segalanya.

"Kalau kau ingin uang ini, aku serahkan cek kosong. Aku sudah tanda tangani. Kau isi sendiri nominalnya dan uangnya akan tertansfer dalam rekeningmu." aku melemparkan sebuah cek kosong di hadapannya.

Jujur saja kalau bukan aku merasa bersalah walaupun aku diberi obat oleh mereka juga rasa iba, aku tidak akan menikahi Kiera juga. Karena aku sudah pernah melakukan kesalahan dulu, jadi aku tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama.

"Kau memang brengsek, lihat saja kau." wanita itu mengambil cek yang aku lemparkan tadi dan menghilang dari hadapanku.

Aku malas untuk mengeluarkan emosi burukku. Aku sudah tertekan banyak hal, juga masih mengurusi hal tidak penting hanya akan mempercepat hari tuaku. Umurku sendiri pun hampir mencapai 40 tahun. Semuanya terasa sangat cepat.

"Hah~ wanita memang sulit dipahami. Sudahlah pekerjaan dan membangunkan Kiera lebih penting sekarang." aku kembali ke kursi tempat aku bekerja lagi.

Semakin aku tenggelam dalam pekerjaan, semakin aku mengetahui bahwa semuanya akan sia-sia. Pada saatnya semuanya akan habis dan tak bersisa apa pun. Semua yang kulakukan akan hilang pada saatnya nanti. Tetapi sisi lainku berkata untuk terus mencoba tanpa henti karena menyerah bukan lah jalan hidupku.

"Apa sebenarnya yang bisa membuat Kiera kembali bangun? Sudah satu tahun aku mencoba, tetapi semua hasilnya tidak memuaskan. Apa yang akan dikatakan anak-anakku nanti kalau aku berhenti mencoba membangunkan mamanya?"

Setidaknya aku punya sebuah tekanan yang membuatku terus melakukan hal yang kelihatannya sia-sia ini. Anak-anak juga merasa tertekan batinnya karena mamanya yang koma sudah satu tahun lebih ini. Aku pasti mengerti bahwa mereka memang bangga punya papa yang membuat game yang bahkan tetap terkenal walau sudah satu tahun lebih. Tetapi di sisi lain mereka merasa bahwa tekanan dari temannya yang selalu menanyakan kepada mama mereka akan terbangun juga pasti ada.

"Setidaknya aku boleh jadi bahan omongan teman-teman mereka, tetapi aku tidak akan membiarkan koma Kiera menjadi bahan omongan yang menekan mereka." semangat untuk terus berjuang demi keluargaku lah yang membuatku terus melakukan ini.

Usaha untuk membangunkan Kiera bukan hanya satu cara saja, sudah ratusan bahkan ribuan cara aku coba. Bahkan cara yang tidak aman pun aku coba, seperti menggunakan alat kejut. Siapa tau dengan melakukan hal-hal yang berbahaya Kiera dapat bangun kembali. Tetapi justru usaha-usaha itulah yang membuat Kiera semakin menghilang.

Kiera bercerita kepadaku di dunia Albheit Online bahwa ketika alat kejut itu digunakan untuk membangunkannya, dia malah merasa semakin jauh dari kembali ke tubuhnya. Kesadaran Kiera semakin lama semakin menipis gara-gara tindakan cerobohku. Walau Kiera tau bahwa aku melakukan kesalahan, dia selalu membuatku untuk jangan menyerah.

"Apa yang harus aku lakukan sayang? Bagaimana papa bisa menyelamatkan mama kalian nak?" aku bergumam sendiri di ruangan kerjaku yang hanya ada aku sendiri seorang.

Kursiku kujungkitkan ke belakang sambil menutupi mataku dengan lengan kananku. Aku hanya bisa tenggelam dalam kebenaran yang menjatuhkanku. Kebenaran bahwa Kiera tidak akan bangun itu selalu terpikirkan di dalam batinku. Tetapi semangatku juga selalu membuatku untuk berlari mencapai tujuanku.

"Ahh aku tidak fokus lagi. Aku menemui Kiera dulu deh." karena aku juga sibuk mencari cara membangunkan Kiera, waktuku untuk menemui dia juga semakin berkurang.

Sedih pasti melanda dirinya dan diriku. Tetapi dia selalu men-support setiap tindakanku karena dia tau aku tidak akan gegabah dalam melakukan hal ini. Semua itu tujuannya juga untuk Kiera jadi dia harus menahan rasa rindunya. Semakin menemuinya pasti rasa rindu juga semakin bangkit dalam diriku dan Kiera.

"Tolong jaga servernya, aku akan login." aku mengucapkan pesan seperti biasanya kepada asistenku.

Sekarang semua orang sudah tau bahwa menemui Kiera sudah jadi kebiasaanku untuk memulai hariku di perusahaanku ini. Semua orang juga tau bagaimana aku bekerja keras untuk membuat Kiera tersadarkan. Jadi bukan hal yang luar biasa untuk setiap hari aku menemui Kiera walau hanya satu jam. Di rumah pun aku juga menemui Kiera jika rinduku sudah tidak tertahankan.

Ngomong-ngomong anak-anak masih belum tau bahwa hanya aku seorang yang bisa menemui Kiera. Mereka berpikir bahwa aku hanya ingin membangunkan Kiera tanpa tau arah yang jelas. Kurasa mereka bahkan juga belum sampai kepada titik di mana pemain akan menemui seorang Goddess. Hanya satu, dewi Kiera. Kurasa mereka akan sedikit tenang setelah melihat dan mendengarkan pesan yang ingin disampaikan Kiera.

"|System Start!|"

Seperti biasa, aku selalu menanyakan koordinat di mana Kiera berada. Oh ya karena Kiera tinggal di dunia ini, jadi Kiera membuat tempat tinggal sendiri di sini yang kubantu juga. Walau kesadaran Kiera semakin pudar dan semakin jauh, tetapi justru banyak berita dari pemain yang membantahnya. Berita-berita itu berbeda, tetapi semuanya menunjuk satu hal yang pasti, keberadaan suatu sosok wanita terkadang muncul walau sebentar.

Dengan kemunculan ini aku selalu mencoba dengan segenap hidupku untuk mengembalikan jiwa Kiera ke tubuhnya. Kemunculan Kiera yang dilihat banyak pemain dianggap bahwa itu adalah kesalahan developer, atau sering disebut bug. Tetapi aku tau jelas itu punya arti bahwa jiwa Kiera makin lama semakin masuk ke Albheit Online. Raga Kiera makin lama makin terbentuk jelas di dunia game ini.

"Sayang!" setelah teleportasi ke koordinat Kiera, sudah jadi kebiasaan untuk kami berpelukan dan berciuman.

Bukan hal yang vulgar walau dilakukan di tempat umum kalau orang lain tidak melihatnya. Untung saja karakter kami tidak terlihat oleh orang lain. Keberadaan kami selalu dianggap bug atau hantu. Tidak masalah sih, tetapi sedikit menyakitkan mengetahui fakta yang palsu begitu.

Terkadang ketika aku merasa kesepian hanya bertemu dengan Kiera, aku melakukan hubungan badan dengan Kiera. Itu benar-benar melegakan jiwaku walau hanya di dalam game ini saja. Kan biasanya pelampiasan itu adalah pelampiasan jiwa, jadi melakukan di sini sama saja merasa melakukannya di dunia nyata. Malahan tidak ada kemungkinan untuk Kiera hamil di dunia ini.

"Sayang ada hal yang aku perlu sampaikan padamu. Bukan hal yang begitu penting sih, tetapi hal baru dan aneh." aku menyampaikan niat hatiku selagi menyeduh teh di rumah yang kami bangun dari nol ini.

"Hmm, katakan lah, aku ingin mengetahuinya." Kiera baru saja selesai mandi dan masih mengeringkan rambutnya.

"Tadi aku bertemu dengan seorang perempuan, atau tepatnya seorang wanita dengan mengendong bayi. Aku tidak tau apa yang terjadi, tetapi menurutku hal itu sangat aneh."

Jujur saja walau aku ingin menyampaikan isi hatiku dan mencurahkan segala rasa penatku, aku tetap saja tidak ingin membebani Kiera, setidaknya dengan cara begini aku bisa semakin dekat dengan Kiera.

"Apakah orang itu salah kira? Atau kamu yang tak menyadarinya sayang?"

"Entahlah. Sudah ah, aku mau tidur dulu, setidaknya aku bisa tidur dengan tenang di dunia ini. Tolong pijitin sayang." aku berbaring tengkurap di kasur.

Selagi Kiera memijit punggungku yang sangat lelah karena banyak bekerja dan hanya duduk di kursi saja, aku langsung terlelap dalam tidurku. Sedikit aneh memang ada fitur bisa tidur di game ini.