webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.370 Miasma

Karena ini rencana Jurai, maka Jurai yang mencarinya dengan teleskop itu. Anehnya, kita tidak menemukan sesuatu yang kami harapkan.

Ujung-ujungnya semuanya hanya berbentuk sebuah asap berwarna hitam, biru gelap, dan ungu gelap yang bercampur, tetapi bisa bergerak.

Yang seperti ini belum pernah kulihat sebelumnya. Mungkin saja karena aku jarang ada di luar angkasa, jadi mustahil untuk menemukan yang seperti ini.

Apa pun ini, untuk sementara curigai saja sebagai salah satu hal yang disiapkan oleh Kuroshin dengan suatu tujuan yang mungkin akan merepotkan kami intinya.

"Sebenarnya apa itu? Aku tak pernah melihat seperti itu dan bisa bergerak bebas di luar angkasa yang tidak ada gravitasinya ini."

"Aku tak bisa melihat sesuatu selain asap-asap berwarna ungu gelap itu. Uhh... kelihatannya aku pernah mengetahui yang seperti ini di game... apa namanya?"

"Asap ungu gelap itu yang kau maksud? Miasma?"

Yap, miasma. Lebih dikenal sebagai awan gelap beracun mematikan. Ini identik dengan nuklir, tetapi jika nuklir itu radiasi, ini adalah racun.

Namun ini masih dugaan karena mirip seperti itu. Tersebar ke beberapa arah dalam jumlah yang cukup tak terhitung kalau aku boleh bilang.

Di teleskop, mungkin ini terlihat kecil, tetapi aku yakin karena perbesarannya tidak bisa lebih besar, maka gumpalan asap itu jadi agak kecil.

Kalau aku boleh bilang, besar monster itu sendiri lebih dari satu planet Heresia. Itu lebarnya, tingginya hampir dua setengah dunia.

Boleh dibilang tingkatannya benar-benar raksasa jika aku tidak salah menghitung dengan matematikaku. Asap macam apa ini?

"Betul. Namun apa kau bisa melihat hal selain miasma ini? Aku rasa ini mengumpul di satu titik, tetapi juga menyebar di saat yang bersamaan."

"Tidak, mataku juga tidak menangkap sesuatu yang lain. Namun, bukankah radar ini menangkap sinyal dari pemancar atau makhluk hidup?"

"Tunggu... kalau dipikir-pikir benar juga. Itu pasti bukan pemancar, kalau begitu, makhluk hidup apa itu!?"

Ini sungguh mengejutkan, gumpalan miasma itu adalah makhluk hidup? Hmm... tidak, biarkanku menata ulang kalimatku. Di dalam awan itu, ada sesuatu yang hidup.

Jika ada makhluk hidup di dalam situ, entah apa wujudnya, bagaimana itu bisa hidup? Hmm... pilihannya hanya dua, entah dia kebal dengan racun, atau dia mengendalikan racun/miasma itu.

Penemuan ini luar biasa!! Tak kusangka benar-benar alam semesta masih luas dan banyak yang masih belum diketahui. Bahkan apa-apaan makhluk ini?

Jujur ini membuatku sedikit merinding kalau sampai ini perbuatan Kuroshin lagi. Hanya saja, mengetahui jaraknya sangat jauh, kurasa itu memang ada sejak awal bukan ciptaan baru.

Kembali ke topik, rasa penasaranku belum reda. Bahkan setelah sudah mengamati lebih dari 15 menit, tidak ada kesimpulan yang kita bisa tarik tentang fenomena ini.

"Mata telanjang tidak bisa menangkap apa pun yang terjadi, tetapi radar bisa. Kalau begitu, mungkin ada hubungannya dengan reaksi sihir atau sinyal?"

"Kau sungguh jenius Jurai!! Kenapa aku tidak kepikiran untuk mengamatinya dengan sihir sejak awal!?"

Spontan saja tentu aku langsung mencoba untuk membuat mataku dilapisi mana dan sihir cukup kompleks karena ini gabungan beberapa sihir sekaligus.

Dan wala... aku bisa melihat makhluk apa dia itu. Secara figur, dia memanglah manusia, tetapi rasanya aneh menyebut dia manusia, ketika ada bagian tubuh lainnya yang abnormal.

Yah yang barusan kulihat, tangannya berbentuk sebuah cakar naga. Lebih anehnya lagi yang tidak bisa membuatku berpikir itu adalah manusia, adalah tubuhnya dilapisi oleh semacam kristal.

Boleh kubilang itu benar-benar indah, sesuatu yang luar biasa dan belum pernah kulihat yang seperti ini sebelumnya.

Apa-apaan sebenarnya ini? Kenapa adrenalinku terpacu untuk mengetahuinya lebih lagi, tetapi rasanya ada halangan yang membuatku tidak bisa melangkah maju.

Yah kalian tahu sendiri, Kiera sangat membatasiku. Lagipula tanpa mendekat, aku sudah tahu ini adalah bahaya yang sekelas Kuroshin kurang lebih.

Jika bisa dimasukkan dalam Tier-List ranking kekuatan, mungkin ada dikisaran low Tier-2A sampai Tier-1B. Itu cukup untuk menghancurkan sealam semesta.

"Jadi... apa itu?"

"Manusia... sungguh, ini sungguh aneh. Bagaimana ini bisa terjadi? Aku ingin mengamatinya lebih dekat, tetapi itu sama seperti cari mati."

"Kurasa kita masih aman selama kita tidak mendekatinya terlebih dahulu. Untuk sekarang, kita data saja wavelength dari makhluk ini. Suatu saat, kita bisa menilitinya mungkin."

Tentu, aku ingin mengetahui lebih banyak tentang makhluk ini. Jika aku bisa mempelajari sesuatu tentang dirinya, mungkin aku bisa mengembangkan proteksi yang luar biasa.

Bukan hanya bisa hidup normal dengan gravitasi normal 10G ketika di dunia mana saja yang sudah pernah kupijak, tetapi bahkan banyak hal lain yang mind blowing.

Sayangnya, untuk sekarang kami harus membiarkannya dulu selain hanya mendata semua yang kami ketahui tentang makhluk ini, monster ini, terserah bagaimana kau mengartikannya.

Tidak butuh lama untuk pendataannya karena jujur, hanya sedikit yang bisa didata mengetahui makhluk ini dalam klasifikasi berbahaya.

Selain itu kita tidak punya banyak waktu untuk mengeceknya karena tujuan kami sekarang ini bukan menjelajahi alam semesta, tetapi pulang ke rumah awal, Terra.

"Itu pengalaman yang luar biasa. Tidak kusangka bisa menemukan yang seperti itu."

"Aku juga cukup terkejut mendapat sinyal selain satelit kita. Makanya aku langsung kabur ke ruang kontrol untuk memastikannya terlebih dahulu."

Perbincangan kami terus berlanjut mengetahui betapa mengasikannya menemukan sesuatu yang tidak masuk akal di alam semesta ketika perjalanan menuju ke Terra ini.

Sampai-sampai kami tidak sadar, sudah berjam-jam kami habiskan untuk berbincang tentang ini, dan makhluk itu sudah tidak bisa terlihat atau terbaca lagi di radar.

Yah... apa pun itu, aku tetap masih belum bisa memahami fenomena yang terjadi ini. Apa memang ada sesuatu yang mematahkan hukum fisika?

Setelah sekian lama, apakah ini titik balik perubahan manusia menuju suatu makhluk yang tidak masuk akal kemampuannya?

Tidak... ketika aku mengembangkan kemampuan regenerasi, itu sendiri saja sudah di luar akal manusia yaitu menciptakan mana dalam tubuh dengan sendirinya.

Lebih lagi, wilayah di sekitar tubuh tidak mengandung mana sama sekali. Sungguh, itu sendiri saja sudah tidak bisa dipahami oleh otak manusia lagi.

"Ya ampun, ternyata kalian di sini. Di cari ke mana-mana di pesawat sebesar ini, ternyata malah ngobrol di sini. Sudah jamnya makan tahu, ayo buruan."

"Eh, sudahkah? Perasaan rasanya baru 30 menit saja deh aku bicara dengan Sin. Ya ampun, pembahasan ini tidak ada habisnya."

"Pada akhirnya memang banyak teori yang sudah ada untuk menjelaskan kejadian ini. Namun kurasa kita perlu menciptakan teori baru untuk yang satu ini."

Karena sudah dipanggil oleh Lala, maka kami hentikan perbincangan kami untuk sementara. Yah, rasanya aneh saja menemukan itu.

Kupikir selama ini peradaban manusia dari Terra yang paling maju. Namun itu baru saja dipatahkan dengan keberadaan makhluk yang tidak bisa dijelaskan kemampuannya.

Ketika aku bilang manusia dari Terra, itu termasuk Logiate dan Heresia juga. Toh asal mereka itu dari Terra, jadi kusebut begitu saja supaya simpel.

Ujung-ujungnya setelah menyelesaikan makanan kita cepat, aku dan Jurai melanjutkan percakapan tentang makhluk itu tadi, sampai-sampai Shin menghampiri kita.

"Kelihatannya kalian asik sekali dari tadi sampai lupa makan. Aku sedikit mendengar tadi, kalian menemukan apa sih?"

"Simpelnya manusia dilapisi kristal, diselimuti miasma, mematahkan hukum fisika tentang ruang, juga kehampaan."

Semua bagian dari makhluk ini sangatlah menarik, bahkan termasuk bagaimana wujudnya menyerupai manusia.

Kupikir makhluk di dunia lain bisa saja berbentuk selain manusia, tetapi kebanyakan memang manusia wujud dasarnya.

Mulai memasuki tentang kristal, itu sudah topik yang memakan waktu. Tidak ada penjelasan yang masuk akal dan klop dengan makhluk itu.

Miasmanya juga tidak masuk akal, bagaimana bisa mematahkan hukum fisika dispersi dan gravitasi, lalu mengumpul di sekitar makhluk itu?

Segala bagian dari makhluk ini butuh riset lebih jauh. Memang, kata pepatah sampai mati pun, orang akan terus belajar karena tidak ada habis-habisnya pengetahuan itu.

Mau bagaimana pun, inilah fakta bahwa kenapa manusia terus berevolusi walau secara perlahan-lahan. Jika sekarang masih seorang human, maka nantinya bisa evolusi ke high-human.

Hukum fisika yang dulu, yang dikemukakan oleh banyak ahli fisika, mungkin tidak akan berlaku lagi, dan bisa digantikan oleh yang lebih baru.

Di titik ini, kita tidak perlu penghargaan nobel lagi, tetapi riset ini pada dasarnya sudah sangat menyenangkan. Jika berhasil memecahkannya, itu sebuah kebahagiaan tersendiri kami.

"Jadi begitu... itu memang tidak bisa dipahami sekarang. Namun aku juga berharap kita bisa menemukan kebenaran dibalik fenomena ini."

"Benar kan? Aku tahu kau juga akan tertarik Shin."

"Tentu saja, kita bertiga secara tidak sengaja adalah seorang ilmuwan. Bagaimana kita bisa mengabaikan sebuah eksperimen yang luar biasa ini?"

Pada dasarnya itulah yang mendasari alasan kenapa kami bertiga masih saja bisa berteman bahkan setelah ratusan tahun dan tidak pernah bosan atas satu sama lain.

Walau sering berpapasan dengan maut, tetapi justru di titik itulah rasanya adrenalin kita terpacu dan akhirnya membuat hari-hari kita tidak terasa kosong.

Tidak ada ucapan selain ini benar-benar luar biasa, dan riset selalu saja memenuhi hidup kami dari yang berguna, sampai hal misterius sekali pun seperti makhluk yang barusan ini.

Sudahlah, kau tidak bisa menyangkal bahwa hidup kami itu luar biasa walau mengesalkan juga. Sebenarnya siapa yang mau hidupnya di ujung tanduk seperti kami?

Namun ketika kau bisa menjadi bagian dari orang yang bisa menemukan hal baru dan mendapatkan penghargaan nobel dari itu, apa ada yang mau menolak?

Dengan harga nyawa, kau bisa memecahkan sebuah hal, kejadian, fenomena, hukum alam, atau apa pun itu. Siapa yang bisa menolak untuk hal seperti ini?

"Pada akhirnya, kita memang gila kalau aku boleh akui. Tidak banyak orang yang nekat seperti kita untuk mencoba mengetahui tentang hal yang dapat membunuh kita."

"Bukankah itu seluruh definisi dari kita bertiga? Hahahaha. Ya sudah, itu masih bisa dibicarakan nanti. Sekarang, kita fokus pada Terra dulu."

"Yap... tidak terasa, Terra hanya berjarak 20 hari dari sini. Tidak lama lagi kita akan sampai."