webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.300 Kau Bercanda…

Seribu turun menjadi 800, turun lagi jadi 500, sekejap menjadi 200, 100, dan menjadi puluhan sekarang. Bisa dibilang ini benar-benar berjalan lancar sejak para pemburu dengan kami bekerja sama. Sudah kubilang, kemenangan itu pasti terjamin.

Pertamanya kita memang kalah dalam dua hal paling penting, kualitas dan kuantitas. Sampai beberapa saat tadi pun kita masih kalah, tetapi setidaknya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Pada akhirnya kami semua bisa menekan balik dan mencapai titik ini.

"Hanya tersisa begitu sedikit saja, portal Black Zone A-2 ini bahkan tak terlihat menakutkan lagi. Kita bisa menang!!"

Namanya juga pertarungan, siapa pun ingin menang dan kembali pulang dengan selamat dan tanpa cacat pastinya. Sekarang fokus hajar yang tersisa, maka ketenangan akan kembali kita bisa raih walau ini wilayah Black Zone yang mengerikan.

Bicara soal mengerikan, sebenarnya alasan kenapa tidak ada yang berani turun ke medan perang Black Zone ini adalah betapa menakutkannya kematian itu. Bisa dijamin seperti yang aku katakan sebelumnya, ini wilayah kematian apa pun caranya.

Namun tetap saja, semuanya tidak mutlak seperti yang aku katakan. Ada masanya semuanya akan berakhir jika kau benar-benar mencoba dan akhirnya berhasil. Tiada orang tidak takut akan kematian, kecuali yang sudah lelah dengan hidupnya sama sepertiku.

"Kelar!!"

"Semua monster berhasil dibunuh, portal ditutup, kemenangan… kita telah dapatkan…."

"YEAH!!!!"

Teriakan kemenangan terdengar di seluruh wilayah sekitar sini dan itu pun menggema walau bukan wilayah tertutup hutan dan rumput tinggi ini. Tak perlu perintah lebih lanjut untuk semuanya akhirnya bisa meletakkan senjatanya dan duduk karena lelah.

Total waktu yang kami butuhkan dua jam sekiranya di wilayah Black Zone A-2 ini, itu pun setengah jamnya baru para pemburu menolong kami. Kekuatan dewa juga sama menolong kami, kalau tidak, aku dan teman-temanku sudah kelar dari tadi.

Mending kesakitan karena kekuatan dewa, atau pingsan mungkin, daripada mati bukan? Siapa pun ingin menghindari efek dari apa yang disebut mati pastinya. Makanya kemenangan atas ketakutan yang menghantui semua orang ini, sangatlah meriah aku bisa katakan.

"Aku ingin berbicara dengan teman-temanku. Terima kasih ngomong-ngomong sudah mau datang ke sini membantu."

"Tidak, tidak, justru aku yang terima kasih walau kalian bukan bagian dari UNN secara resmi mau memenuhi permintaan kami. Juga sekali lagi aku minta maaf karena terlambat membantu kalian."

"Kita sama-sama pemburu, kita juga tahu betapa sulitnya berburu itu, jadi jangan permasalahkan ini, apalagi mendebatkan lebih jauh."

"Tentu, aku paham akan hal itu. Silahkan kalau kau ingin berbicara dengan teman-temanmu, aku akan menunggu di sini kalau kau ingin bicara lagi."

Pemimpin yang baik, apa aku dalam kaliber seperti dia? Kurasa tidak, orang seegois diriku, sebodoh diriku mana bisa jadi pemimpin yang baik. Bahkan emosi diriku tak bisa terkontrol dengan baik, bagaimana mungkin aku seorang pemimpin yang becus?

Seperti sebelumnya, aku tidak akan segan menilai diriku jelek, ketika aku mengetahui memang kalau aku itu jelek. Menolak ucapan buruk sama saja kau menilai dirimu terlalu tinggi alias sempurna. Tidak ada manusia sempurna, bahkan dewa pun tak sempurna, percayalah padaku.

"Kalian baik-baik saja kan? Tidak ada efek samping dari berlebihan memakai kekuatan dewa?"

"Syukurlah tidak. Kami berhasil mengadaptasi diri dengan kekuatan dewa walau benar-benar sulit karena tantangannya itu sambil bertarung tanpa percobaan."

"Imporvisasi, itu yang sering kita lakukan. Apa yang kalian lakukan juga disebut itu. Makanya orang bisa belajar lebih dari keadaan baru dan menyesuaikan diri."

Tidak ada yang lengkap di dunia ini atau mana pun. Hidup atau dunia itu semacam puzzle yang rumitnya jangan dipikir lagi. Selamanya puzzle dalam hidupmu tak akan pernah selesai kecuali menyentuh garis akhir, garis finish, yang artinya kematian.

Bahkan saat kematian pun, puzzlenya belum tentu lengkap karena banyak yang dilewatkan dan meninggalkan penyesalan. Namun namanya apa yang sudah lewat tidak boleh menghantui sampai sekarang. Biar itu jadi pelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Oh ya, apa kita harus berbagi apa yang sudah kita buru? Pada akhirnya lebih dari setengah itu semuanya hasil buruan kita masing-masing."

"Tidak ada ketentuan sebelumnya soal ini, jadi semuanya milik kita masing-masing. Bahkan kalian tidak usah membaginya di antara kita, simpan apa yang kalian buru untuk kalian sendiri."

"Benarkah!? Ini harga yang sebanding untuk menantang maut!! Berapa ratus juta Vousx yang akan aku hasilkan dengan ribuan mayat monster ini!?"

Kalau urusannya sudah soal uang, siapa pun tidak akan ada yang menolak. Tentu saja, tentu, uang itu penting untuk kelanjutan hidup. Bahkan jika kau berhasil memburu monster kelas atas, tetapi meninggal, buat apa coba? Ya intinya semuanya juga penting, tidak peduli apa pun itu.

Namun mereka salah hitung deh, seharusnya ribuan monster apalagi mengandung monster kelas evolusi 10 ke atas, itu mampu menghasilkan miliaran Vousx bukan hanya ratusan juta saja. Mengerikan? Tentu, lebih mengerikan lagi pertarungannya.

"Bukan ratusan juta, itu bahkan sampai miliaran."

"Itu bahkan lebih keren lagi!!"

"Jangan boros, itu hasil kalian bertaruh dengan nyawa kalian sendiri."

"Singkirkan pembicaraan itu untuk sementara waktu. Jadi, apa pertarungan ini benar-benar sudah selesai, portalnya sudah tertutup?"

Tidak mau lagi aku mengalami kejadian yang sama di dua pertarungan yang lalu. Atau tiga ya? Pokoknya yang ada di sekolah Feliha itu, di mana portalnya tiba-tiba terbuka lagi karena tidak sepenuhnya tertutup.

Dalam hal seperti ini, berhati-hati itu tidak ada salahnya, bahkan sangat penting karena lengah sedikit, kamu mati. Dunia itu kejam, para dewa komplotan Kuroshin dan dirinya sendiri itu kejam. Siapa pun yang berkontak denganku pasti jadi incaran Kuroshin, apalagi yang dekat.

Namun tidak selamanya mereka dapat mengganti takdirku, karena orang yang punya takdir kuat alias pendirian yang kuat tidak mudah terpengaruh akan perubahan. Hanya saja memang tidak semuanya bisa menjadi nihil, kekuatan dewa itu besar, jangan disepelekan.

"Tadi sih aku sudah mengamati portal itu tertutup. Jadi seharusnya memang benar-benar sudah tertutup walau entah sudah sempurna atau belum."

"Kenapa tidak sebut saja kalau kau belum yakin, kan lebih simpel? Sebaiknya kita cek di mana portal itu terbuka dan menunggu sekitar beberapa menit sebelum sepenuhnya bisa lega dan beristirahat penuh dengan pulang."

"Tak ada bantahan soal itu."

Akhirnya kami semua menuju portal yang muncul di wilayah terbuka sebenarnya. Jadi kalau tadi aku melihatnya waktu terjun dari pesawat, itu terlihat sangat jelas. Tak perlu diragukan lagi memang kalau portal sebesar itu menghasilkan monster mengerikan.

Bagaimana pun monster itu menjadi ancaman di dunia ini walau sebenarnya aku suka akan dunia ini. Karena aku suka, maka aku melindunginya, mungkin itu persepsi yang kubuat ketika aku datang ke dunia ini.

'Apa pun yang terjadi pada dunia ini, aku tidak akan membiarkannya runtuh dan rusak,' kira-kira seperti itulah isi pikiranku kalau disimpulkan. Terkadang aku suka membiarkannya ribet, tetapi ada saatnya aku membuat segalanya jadi simpel.

"Tidak terbuka lagi atau tidak ada sisanya lagi, baguslah. IAI, tolong konfirmasi ucapanku barusan apakah itu benar atau salah."

"Sepenuhnya tepat tuan, portal ini tertutup erat dan tidak meninggalkan bekas mana sedikit pun darinya."

"Apakah itu artinya aku bisa mengatakan bahwa pertarungan ini sudah selesai?"

"Tentu sajalah, apa lagi coba!?"

Hah~ akhirnya aku bisa menghela nafas lagi. Begitu melelahkan, rasanya badanku sempoyongan sudahan. Namun entah kenapa sama seperti sebelumnya, aku tidak pingsan walau melepas kekuatan dewaku. Para kepribadian lainku sudah kembali ke kandangnya, jangan pikirkan mereka.

Terlebih penting dari kemenangan itu keselamatan, jadi jangan pernah lupakan bahwa selalu ada pilihan untuk kabur. Aku membahas ini karena beberapa kali aku mundur karena hampir sepenuhnya kelelahan.

Jika misal aku visualisasikan, anggap saja aku mencapai titik 99 persen menuju kehancuran tubuh. Jadi benar-benar seperti berjalan di atas tali yang terbentang di atas dua gedung pencakar langit. Satu gerakan salah, kelar nyawamu atau nyawaku.

"Apakah setelah ini kita akan rayakan kemenangan ki—ugh…."

"Shin? Ada apa!?"

Sekejap saja Shin tiba-tiba merasakan rasa sakit dan itu membuatnya sampai jatuh ke tanah. Lala dan anak-anak mereka pun juga mengalami hal yang sama. Aku dan yang lainnya tidak entah kenapa, tetapi memang terasa sedikit menyakitkan.

Apa yang terjadi dalam waktu sekejap mata berkedip ini? Kenapa tiba-tiba hanya keluarga Shin dan Lala yang sampai terlihat begitu kesakitan hampir terlihat sulit bernafas. Tak perlu waktu lama sebelum aku dan Aeria memberikan pertolongan dengan sihir medis.

"Ugh… huft… huft…."

"Apa yang terjadi? Kenapa kalian tiba-tiba merasa begitu kesakitan dan hampir pingsan?"

"Ini buruk… ini benar-benar buruk."

"Apanya!?"

Shin mengatakan bahwa ada hal buruk yang sedang terjadi, tetapi apa yang dimaksudnya dengan hal itu? Setahuku dia tidak terluka, dan tidak ada tanda-tanda apa pun yang tiba-tiba terjadi padanya. Semuanya benar-benar tidak bisa kupahami!!

Baru kali ini otakku tidak bisa memproses apa yang sebenarnya terjadi. Kalau mereka kelelahan karena kekuatan dewa, kenapa yang lainnya tidak? Tidak ada alasan logis yang bisa kutemukan di sini sebisa pun aku berpikir.

"Mana… Shin, pernahkah aku bilang bahwa mana itu eksistensinya sama seperti oksigen bagi manusia?"

"Tentu saja, mana di mana pun menjadi eksistensi yang penting."

"Itu yang ingin kubicarakan. Entah bagaimana, dan tidak tahu apa yang terjadi, mana yang familiar oleh orang-orang di dunia ini menurun jumlahnya dengan drastis bahkan hampir lenyap…."

"Kau bercanda… bagaimana itu mungkin!?"

"Aku pun tak tahu, tetapi kalau begini semua orang dalam bahaya."

Situasi panik, ini bahkan lebih mengerikan dari pertarungan yang barusan kami hadapi. Tidak ada satu pun yang bisa kupahami di sini, dan tidak ada solusi juga yang bisa kutemukan. Apa yang harus kupikirkan untuk menanganinya? Ini benar-benar gawat, APA YANG HARUS KULAKUKAN!?

ARC 7 Struggle END