webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.271 Riset Gen

Karena tenggelam dalam merancang rencana, aku dan Jurai sampai lupa soal memperbaharui fungsi Pentarundum dan memberi masing-masing satu ke Lala dan Aeria. Kalau Kiera sudah kuberi sejak Kiera sering ke perusahaanku, dan untuk beberapa alasan lain, jadi kuberikan saja.

Siang itu tidak pernah terpikirkan bahwa aku dan Jurai ditundukkan oleh istri kami dan akhirnya tertidur walau masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Namun tidur siang itu membantu kami untuk berpikir lebih jernih, sejak tidur itu seperti mereset otak layaknya HP.

Berpikir bahwa rencana yang sudah kami bahas sebelum terlelap tidur sudah cukup untuk sementara, aku dan Jurai beralih perhatian menuju ke Pentarundum dan pintu portal. Selagi Jurai mengurusi Pentarundum dan memperbaharui fiturnya, aku berusaha membuat pintu portal, tetapi kali ini antar dunia. Seingatku aku juga pernah melakukan ini di Demonirya.

"Sayang, menurutmu apa kita masih bisa menangani kedatangan monster yang selanjutnya dengan kekuatan kita berlima lagi sendiri?"

"Tidak, itu mustahil. Seharusnya sayang sudah tahu kalau kekuatan dewa memungkinkan segala sesuatu jadi mudah, tetapi lihat saja apa yang terjadi kalau tubuhnya tidak kuat. Itu kenapa aku juga akan berlatih setelah mengurus beberapa hal lebih dulu."

"Dan salah satunya termasuk Gen-0X itu? Apa benar-benar harus ya?"

Aku paham jelas apa yang dikhawatirkan Kiera, tetapi kalau aku tidak melakukan semua ini, hal yang selalu kukatakan akan terjadi. Ya, hanya satu kok… penyesalan. Tidak ada alasan spesifik lain, tetapi untuk mencapai kemenangan, jalan satu-satunya itu penuh dengan duri penyiksaan. Tidak ada kemenangan instan kecuali kau curang.

Mungkin Jurai kekuatannya termasuk curang, tetapi entahlah bagaimana orang menilainya. Lagipula mau bagaimana lagi, kekuatannya juga dipakai untuk melindungi, bukan untuk pamer. Kalau untuk pamer, katakan saja dia itu warga biasa, bukan raja yang pamornya sudah tinggi.

"Tenang saja sayang, aku tahu apa yang kulakukan. Juga Gen-0X waktu itu kubuat terburu-buru jadi versi prototipenya masih belum lengkap. Sekarang waktunya lebih banyak, jadi aku bisa menyelesaikan apa yang kutinggalkan waktu itu."

"Hah~ kalau sayang sudah berkata begini, mana bisa aku menahan sayang lagi. Anggap saja ucapanku sebagai peringatan untuk tidak berlebihan."

"Aku paham kok, terima kasih sudah peduli kepadaku."

Untuk meredakan rasa khawatir Kiera yang terus saja menumpuk, aku mengecup dahinya dan mengusap rambutnya pelan. Bagi perempuan, dua hal ini pasti sering dilakukan kepadanya untuk menenangkan diri dari terlalu khawatir. Mungkin bagiku waktu itu, waktu hidup sebagai Kioku, aku juga mengalami hal yang sama, aku tidak sadar kemungkinan besar.

Setelah aku melakukan itu, Kiera hanya bisa menghela nafas besar tanda pasrah. Mau bagaimana lagi, tubuhku itu terlalu lemah, aku butuh pasokan untuk memperkuat diri walau jalan yang dilalui penuh halangan berbahaya.

Bagiku yang mengerti penyiksaannya melatih diri, ketika aku masih hidup sebagai Lucifer, itu kenapa aku mencoba untuk menggunakan cara yang terbilang berbahaya untuk mempercepatnya. Tidak mungkin aku menunggu ribuan tahun lagi untuk mencapai titik tertinggiku seperti dulu.

"Sayang lanjut saja bekerja, aku harus menjemput Feliha dulu dan mengurus rumah setelah itu. Sudah agak sore ini, Feliha seharusnya sudah selesai dari tadi."

"Lah, kalau sudah dari tadi kenapa baru dijemput sekarang? Jemput saja dulu gih."

Kiera yang kubilangi seperti itu, langsung saja pergi ke sekolah Feliha dengan mobil kubawa kemari. Untung saja bukan yang terlalu menarik perhatian, bisa merepotkan untuknya. Aku tahu betapa melelahkannya menjadi terkenal, terlalu banyak bahkan.

Walau aku bisa sebenarnya mencari tahu, aku enggan mencari tahu jadwal pelajaran sekolah Feliha termasuk kapan dia pulang. Hanya saja yang seperti itu kuserahkan pada Kiera saja, pekerjaan rumah dan anak, itulah bagiannya. Untukku yang walau sebenarnya bisa mengurusi rumah juga, urusanku bekerja.

Mungkin kalau tidak ada monster-monster yang seperti ini, aku bisa menyantai di rumah sejak perusahaanku bekerja secara otomatis. Manusia dulu dan sekarang itu lebih bisa dipercaya yang sekarang entah bagaimana. Lagipula kalau ada apa-apa, IAI pasti akan langsung menyadari karena aku sudah meningkatkan sistem pertahanan luar dalam beberapa kali.

"Fuh~ urusan pintu portal sudah selesai, kutaruh di kantor saja untuk ambil amannya. Sekarang aku temui Jurai dulu deh. Pekerjaan kecil seperti itu seharusnya sudah selesai."

Membuat pintu portal sistemnya agak berbeda dengan portal biasa. Kalau portal biasa koordinatnya sudah dikunci di satu lokasi, untuk portal koordinasinya akan selalu diperbaharui setiap saat koordinatnya berubah.

Oh ya, yang merepotkan bukan memasangnya, tetapi menghitungnya. Walau mungkin, tetapi menghitung bagaimana suatu planet mengorbit dan seberapa cepat rotasinya, itu yang merepotkan. Itu kenapa tadi waktu aku sambil bicara dengan Kiera, aku menghitung di kepalaku kira-kira bagaimana dunia Heresia ini dan Heiya bergerak.

"Darling, kelihatannya Sin sudah selesai lebih dulu."

"Benarkah? Oh ya. Tumben, cepat amat selesainya."

"Aku termasuk lama lho ini, tetapi kau saja yang lebih lemot dariku. Kenapa masih belum selesai? Seperti kau buat terlalu rumit saja."

Seharusnya buat Jurai, yang seperti ini itu sudah normal dan dia bisa menyelesaikannya dalam hitungan menit saja bukan jam. Masih belum sih, tetapi sebentar lagi sudah hampir sejam. Apa kemampuannya dalam hal seperti ini menumpul jadi efeknya seperti ini?

Seharusnya Jurai masih mengingat soal konstruksi Pentarundum dan tujuan kita dulu yang belum terpenuhi dengan Pentarundum ini. Pernahkah aku mengucapkan bahwa Pentarundum itu sebenarnya barang pertama yang perusahaan kami, Guirusia.co pernah buat? Kurasa aku lebih sering melupakan mencantumkan informasi-informasi penting.

"Kalau bisa sesimpel itu aku juga ingin Sin. Hanya saja, tidak, tidak sesimpel yang kau pikirkan. Terlalu banyak halangannya, seperti yang lainnya."

"Kenapa semuanya jadi sebegitu ribet dan sulitnya ya? Kurasa tingkat kesulitan bertahan hidup kita dinaikkan oleh dewa-dewa sialan itu entah siapa. Kesalnya…."

"Mereka lagi ya? Tentu saja begitu, mereka selalu berulah, itu kenapa hidup kita tidak pernah mengalami kedamaian yang terlalu panjang, pasti ada masalah."

Bukannya aku juga jatuh dalam kepasrahannya, tetapi aku setuju dengan apa yang barusan dicantumkan oleh Jurai. Pada akhirnya kalau ada entitas yang bersalah, semuanya bisa dilemparkan ke dewa-dewa itu. Namun tidak simpel, lagi-lagi begitu. Tidak simpel, terlalu banyak dewa pada pihak Kuroshin, aku tidak mungkin bisa menang bahkan melawan dirinya.

Para dewa dikuasai oleh Kuroshin, yang paling besar pasti jumlahnya dibanding fraksi netral atau yang fraksi lawan. Terlalu banyak perbedaannya yang pasti, bahkan untuk fraksi lawan, ini suatu penyiksaan karena pertarungan melawan mereka tidak bisa dimenangkan tanpa pengorbanan yang setimpal.

Di kedua belah pihak pasti ada banyak raga yang lepas dari tubuhnya, terlalu banyak pengorbanan dengan sia-sia atau tidak jika saling bertarung. Dari mana aku mengetahui semua ini? Hei, mencari tahu informasi bagiku itu yang paling utama, entah dari mana informasi ini, tetapi aku yakin ini dari sumber yang terpercaya.

"Sudah, aku tidak ingin berbicara itu sekarang atau aku akan gagal dalam memperbaharui Pentarundum ini. Tinggal sedikit lagi kok, aku sudah hampir selesai."

"Kalau sudah kembalilah ke kantor, aku tunggu di sana."

Selagi Jurai menyelesaikan itu yang tinggal sedikit lagi, aku membuka dokumen yang berisi riset tentang Gen-0X. Masih banyak halaman kosong dan kotak kosong yang menandakan datanya belum lengkap. Ternyata memang, membutuhkan versi komplitnya, aku baru bisa memanfaatkannya dengan sepenuhnya.

Gen itu pada dasarnya sudah ada pada manusia, gen jugalah yang mampu membuat manusia berbentuk unik dan mungkin ada kemiripan. Itu kenapa gen yang relatif sama dapat ditemukan di orang yang dilahirkan kembar jika dibandingkan dengan kembarannnya itu sendiri.

Rencanaku bukanlah untuk mengubah penampilan, tetapi mengubah seberapa mampu tubuhku ini. Kalau mungkin aku mengubah ulang komposisi gen dalam diriku dengan gen yang lebih aktif dan bermanfaat, aku bisa menjadi lebih kuat dengan kapabilitas yang lebih besar juga. Itu kenapa walau belum komplit, aku mendapatkan kapasitas mana yang lebih besar.

"Sin, kami kemba- woah… lihat seberapa tumpukan data itu. Padahal waktu aku pertama kali melihat meja kantormu itu terlihat sangat rapi."

"Rapi karena aku sering menata dan mengembalikan semua data dalam bentuk kertas ini ke tempatnya tanpa mengacak-acak yang lain. Kalau terpakai ya kukeluarkan semua saja data-data ini. Butuh banyak data untuk mencapai akhir dari riset ini."

"Riset katamu? Jangan katakan soal yang Gen-0X itu lagi?"

"Memang ada yang selain itu? Dalam tabel prioritasku, riset gen ini yang menjadi paling utama untuk diselesaikan. Baru setelah aku berhasil, aku bisa melatih diriku lebih mudah."

Kalau tubuhnya lebih mampu untuk menerima latihan ini dan itu, otomatis bukan hanya lebih efektif, tetapi secara keseluruhan lebih mudah bukan? Juga, sebenarnya kalau aku pakai cara murni berlatih dari bawah sih bisa-bisa saja. Namun ingat ucapanku, maksudku pikiranku, aku tidak ingin melatih diriku sampai ribuan tahun seperti dulu sebagai Lucifer.

Anggap saja kalau cara curangnya Kuroshin itu membunuh dewa lain dan mencuri kekuatannya, cara curangku itu memanfaatkan pengetahuan sampai sepenuhnya. Itu kenapa sering dikatakan bahwa sekolah itu penting, kalau yang otaknya mampu sih jadi berguna, kalau otaknya kecil… entahlah, aku tidak ingin menilai.

"Kalau begitu biar kubantu. Oh ya, karena Pentarundum sudah kuperbaharui, tinggal unduh saja file terbaru dan masukan saja, maka Pentarundum versi terbaru dan lebih baik akan langsung mengambil alih. Yang lain sudah kuberi tahu juga kok."

"Berarti Aeria juga sudah dapat ya? Kurang Lala saja tuh yang belum, nanti deh kalau Shin sudah selesai menyelesaikan urusannya dengan LeArc."

"Sebaiknya begitu, untuk sekarang sebaiknya kita segera menguatkan diri, biar kubantu dirimu."

Kalau ada bantuan dari Jurai, tingkat kesulitan yang kuhadapi berkurang entah sedikit atau banyak, pokoknya membantu. Dengan ini kuyakin aku bisa menyelesaikan rencanaku lebih awal dan memanfaatkan sisa waktuku dengan baik. Selain melatih diriku, aku harus melatih anak-anak Shin dan Lala juga untuk menambah jumlah pasukan dan meningkatkan persentase kemenangan.