webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.23 Perkumpulan Kembali

Tak pernah kusangka bahwa aku akan menemui istriku yang lainnya lagi. Pantas saja penjaga gerbang memperbolehkan dia masuk. Ngomong-ngomong kenapa datangnya baru semalem ini ya?

"Mizuki kenapa datang malam-malam begini? Apakah Mizuki datang sendiran?" dengan penasaran aku menanyakan kehadirannya.

"Ah sudah kuduga itu pertanyaanmu my dear. Aku datang malam-malam karena aku baru kembali dari perjalanan jauh. Karena tanggung juga harus menginap jadi aku sekalian saja aku datang malam-malam. Juga aku tak sendiri kok. Aku membawa anak-anak kita." oh tidak, kalimat itu lagi.

Sebenarnya aku tak mempunyai masalah dengan banyak anak. Tetapi yang ini sungguh kebangetan. Dasar kau Alter Ego memang tidak tau diri, main banyak perempuan mulu.

"Hmm, biar kutebak, mereka masih keluyuran." aku mau mengetahui apa yang menjadi pikiran Mizuki.

"Hahaha kok tau sih. Memang benar sih, mereka masih mau pergi sendiri. Yang kakak katanya masih mau lihat baju-baju yang dijual di sini karena udah lama ndak kemari, dan adiknya masih mau melihat-lihat pedang di toko juga." ternyata kasusnya pun sama kepada anak-anak Mizuki.

Kenapa mereka semua harus pergi ke mana-mana dulu sebelum kemari sih? Sungguh membingungkan. Tetapi aku tak pernah mempermasalahkan hal itu juga sih. Mereka punya kehendak untuk mengatur diri mereka sendiri. Karena mereka juga sudah memiliki umur yang… tunggu aku harus mencari kebenaran satu lagi.

Kalau sesuai dengan penjelasan Mizuki, anakku dari Mizuki ada 2, yang pertama perempuan dan itu pasti sudah dewasa, sedangkan yang adiknya adalah laki-laki dan umurnya… oh tidak, aku lupa. Jika sesuai memoriku, seharusnya anak itu masih belum mencapai umur 500 tahun yang dalam perhitungan dunia ini dianggap sudah dewasa.

"Tunggu Mizuki, anak kita yang kedua umurnya berapa sih?" aku mulai ragu dengan informasi yang ada di memoriku ini.

Tidak semua informasi itu tepat, tetapi masih semuanya saling berkaitan. Yang aku tau adalah nama kakak perempuannya adalah Hoshimi, dan adiknya… nghh tidak tau.

"Ah benar juga, setelah aku meninggalkan my dear aku barusan menyadari bahwa ternyata aku hamil lagi. Jadi my dear mengerti lah." sekarang jadi masuk akal.

Pantas saja aku tak pernah mengingat tentang anak kedua itu. Kalau itu ceritanya aku jadi mengerti.

"Begitukah? Jadi siapa namanya?" pertanyaan pentingnya keluar.

"Hmm, soal marga aku memberikan marga yang sama seperti my dear. Kalau Hoshimi marganya dari diriku, masih ingat kan?" tentu saja.

Shinanume Mizuki, nama istri ketigaku, anaknya perempuan yang masih umur 930 itu namanya Shinanume Hoshimi, dan anak keduanya?

"Guirusia Kayakou." nama yang indah.

Jika nama Mizuki dari kata bulan dan air, nama Hoshimi dari bintang jatuh, dan nama Kayakou yang aslinya Kyokkou artinya Aurora.

"Nama yang sungguh indah. Aku suka nama itu." dengan tersenyum melihat langit aku berharap.

Langit malam ini sungguh indah, mengatakan kepadaku bahwa malam ini adalah malam yang harus dinikmati keindahannya. Kalau saja keindahan ini bisa bertahan selamanya, yang pasti tidak mungkin akan terjadi. Aku masih memiliki banyak kegelisahan dalam hidupku ini, masih banyak kesalahan yang aku belum perbaiki.

"Kalau begitu Mizuki, kamu masuk dulu saja ke dalam, aku masih mau di luar dulu. Di kamarku sudah ada Marie dan Kiruwa." aku menyampaikan pesan supaya dirinya tak perlu mengkhawatirkanku.

"Aku mengerti my dear. Jangan tidur terlalu larut malam ya?" Mizuki mencium dahiku ketika aku masih duduk bersandar di kursi taman.

Setelah dirinya mencium dahiku, dia langsung masuk ke dalam istana dan menghilang dari hadapanku. Hah~ bisa-bisa aku dibuatnya melayang dalam mimpi yang indah terus-menerus.

"Sekarang aku mulai mengerti apa alasan Alter Ego itu memberikan memori ini kepada diriku. Aku harus melindungi semua yang kucintai atau aku akan merasa sengsara dalam hidup ini." aku bergumam sendiri sambil mencoba mengapai bintang di langit.

Memang kelihatannya mustahil untuk meraih semua mimpi setinggi-tingginya, tetapi tidak ada yang pernah bilang bahwa mencoba itu adalah salah.

"Aku masih belum mengantuk, apa aku coba jalan-jalan ke kota dulu ya?" aku mulai berpikir melakukan sesuatu yang menyenangkan sendirian.

Tanpa diketahui oleh penjaga gerbang istana, aku terbang keluar dari istana melihat pemandangan indah kota yang disinari lampu jalan yang tidak terlalu terang.

Dengan membuat diriku senyaman mungkin di udara, aku menelusuri seluruh kota dengan tenang. Angin malam yang sejuk juga merambat ke seluruh tubuhku seiring dengan aku terbang. Jika ada yang bisa mengalahkan indahnya situasi ini aku akan terkejut.

"Kurasa terbang di sekitar kota memang menyenangkan. Tetapi aku mau membiasakan diri dengan sayapku yang barusan pulih ini, jadi mungkin aku akan terbang ke luar dari kota Ferezia ini." sayapku sudah kembali tumbuh setelah sekian lama.

Tak kusangka bahwa sayapku yang rusak itu bisa kembali benar seperti semula. Sungguh regenerasi yang tidak kuduga. Jadi dengan kecepatan yang tak terhitung, aku melesat jauh di langit menelusuri angkasa. Dengan melakukan beberapa trik terbang aku membiasakan diriku sendiri.

"Aku tidak tau harus menyebut ini keberuntungan atau tidak. Tetapi aku mau menikmati hidupku selama aku bisa. Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi ke depannya, dan itu lah alasan untuk menikmati hidup sepenuhnya." sambil berpikir keras-keras aku melihat sesuatu yang luar biasa di depan mataku.

Jadi ini lah alasan nama anak kedua dari Mizuki ada, Kyokkou, Aurora. Melihatnya dari bawah memang indah, tetapi terbang menelusurinya adalah pengalaman yang tak terlupakan. Aku bahkan tak akan bisa melupakan seluruh memori ini sampai kapan pun.

"Kurasa aku sudah terlalu lama mengudara. Aku harus kembali ke istana lagi atau nanti aku dicari oleh siapa pun itu." mengubah arah terbangku kembali ke istana, aku menemukan sebuah keganjilan.

Ternyata setelah aku terbang untuk cukup waktu, aku membuka seluruh memoriku yang dulu dan yang tak pernah aku ketahui. Akhirnya aku mengerti seluruh kejadian yang aku tak pernah alami, tetapi tubuh ini pernah ketika dikuasai oleh Alter Ego.

"Sedang apa kau disini Lucifer?" tiba-tiba aku mendengar suara dari sekitarku.

Dengan menahan posisi terbangku aku melihat ke sekitarku. Ternyata ada seseorang selain diriku juga sedang terbang tepat di atasku sedikit. Aku tak pernah menemui orang ini, tetapi aku kenal orang ini.

"Ohh itukah kau Kamishi?" aku menyapa kehadirannya.

"Kau masih ingat aku rupanya! Aku sungguh terkejut ketika ratu Marie, istri pertamamu mengatakan bahwa kau menghilang selama 160 tahun. Ternyata kau sudah kembali."

"Tentu saja. Lagi pula kenapa kau juga sedang ada di sini Kamishi? Bukannya kau seharusnya ada di belahan dunia lain?" mengingat dari memoriku, aku mempertanyakan sesuatu yang mungkin sedikit aneh untuk orang yang tak pernah mengalami memori itu.

"Ah soal itu ya? Aku sebenarnya ingin datang ke kerajaanmu ketika aku mendengar rumor bahwa kau sudah kembali beberapa bulan yang lalu. Ya pesannya datang sedikit terlambat karena jarak, kau mengerti lah."

Aku mulai menyadari sedikit demi sedikit kenapa Alter Ego mempunyai teman dekat di dunia ini sedangkan diriku bahkan tak mempunyai teman yang bisa kupercayai di Terra. Ngomong-ngomong Kamishi adalah pangeran dari kerajaan belah dunia lain. Aku menemuinya ketika aku sedang melakukan perjalanan bertemu dengan raja kerajaan Kamishi itu, yang artinya menemui ayah Kamishi.

Di saat itu lah aku bertemu dengannya sebagai ganti ayahnya karena raja kerajaan Regilias sedang sakit. Jadi aku sekarang kenal dekat dengan dirinya. Umur kami juga tidak terlalu jauh perbedaannya, hanya 200 tahun saja.

"Kalau begitu kenapa tidak ikut aku sekalian? Aku juga mau kembali ke istana sehabis terbang malam." aku mengajaknya untuk mengikutiku.

"Oh ide yang bagus. Aku tadi mengira bahwa kau akan pergi ke mana. Untungnya kau hanya pergi untuk terbang malam."

Oh tentu, sebenarnya kalau hari tidak terlalu larut malam aku akan melanjutkan terbangku sampai mengelilingi dunia ini. Masih banyak yang ingin kupastikan sebelum aku melakukan sesuatu di masa depan.

"Kalau begitu ayo ikut aku."

Dengan memulai terbang duluan menelurusi langit dan awan, kami berdua menari di atas udara seiring kembali ke istana. Dari Pentarundum, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, jadi sudah terlalu lama aku terbang keluar.

"Memang Lucifer sebenarnya menghilang ke mana 160 tahun yang lalu?" pertanyaannya sedikit mengejutkanku.

"Hmm, aku juga sebenarnya masih sedikit ragu-ragu untuk menjawab itu, tetapi besok aku akan jelaskan."

"Baiklah, aku akan menunggu."

Kami menurunkan diri kami dari langit tepat di depan gerbang istana. Akan tidak sopan jika aku mempersilahkan tamu siapa pun masuk tanpa melalui gerbang istana.

"Raja Lucifer!? Hamba kira raja sudah tertidur di dalam." aku melupakan suatu hal yang penting.

Karena aku pergi melalui udara tanpa sepengetahuan penjaga gerbang istana, maka penjaga gerbang tak pernah mengetahui kepergianku. Jadi tidak lah mengejutkan bahwa penjaga gerbang terkejut aku sedang di luar istana.

"Ah tadi aku sedang pergi untuk terbang malam. Tetapi aku menemui Kamishi yang ingin mengunjungi kerajaan ini. Jadi aku harus kembali lewat gerbang utama istana." aku menjelaskan alasan kepergianku kepada penjaga gerbang.

Aku cukup mempercayai penjaga gerbang ini karena begitu telaten dan dirinya tak pernah menolak memberikan loyalitasnya kepada diriku. Bahkan dia mati-matian menjaga istana ketika kejadian Undead dan Nevanya itu.

"Baiklah, aku akan membuka gerbang, mohon tunggu sebentar raja, dan pangeran Kamishi." penjaga itu langsung berlari membuka gerbang istana yang tertutup rapat.

Terkadang aku merasa kasian dengan nasibnya yang menjaga gerbang istana sendirian. Tetapi apa boleh buat jika itu kehendaknya. Aku juga tidak pernah mendengar komplain tentang keamanan istana ini dari siapa pun.

"Ayo kita masuk Kamishi." aku mengajaknya masuk setelah gerbang itu terbuka.

"Tentu.��

Setelah kami masuk ke dalam istana, aku mengarahkannya ke ruang tidur tamu. Karena tidak mungkin kami membahas sesuatu malam-malam juga. Tetapi yang tidak aku ketahui selama beberapa jam kepergianku adalah, ternyata semua istriku yang sedang pergi kembali ke istana. Jadi seluruh istriku dari yang pertama sampai yang kelima ada di istana ini.

"Jadi sekarang di mana aku mau tidur jika kasur ini sudah ditempati 5 orang?" aku berdiri tepat di depan kasur menatap kelima istriku.

Apa boleh buat, aku tidur saja di ruang kerjaku, di situ juga ada sofa, jadi tidak masalah juga. Tak butuh susah payah untuk aku tidur karena aku juga sudah terlalu capek dengan terbang malam tadi. Mimpi indah semuanya.