webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.138 Negara Sakura

Kalau waktu itu kami pergi terbang jarak jauh dengan perasaan yang begitu tegang, sekarang kami bahkan bisa bercanda lepas ketika dalam perjalanan. Aku hanya bisa tersenyum bahagia melihat bahwa kehidupanku ternyata masih berwarna juga.

"Nona, nona, nanti ketika di sana kita mandi bersama ya?"

"Iya nona, mau kan?"

"Kan setiap kita punya ruangan tersendiri, memangnya mau mandi di mana?"

Sebenarnya ketika aku mengingat sesuatu dari memori Sin, aku mengira tempat perhentian pertama kita disebut negara Jepang di dunia Sin. Tempat ini sering disebut dengan negara Sakura. Ya sesuai nama Sakura-chan.

Negara ini terkenal dengan bunga sakura yang jatuh gugur dengan warna putih kemerahan yang membuatnya menjadi bunga jatuh yang indah. Mungkin bunga sakura ini mengibaratkan Sakura-chan yang suka menggangguku, tetapi juga tetap indah.

"Hmm terakhir kali kita ke situ aku bertanya-tanya ke warga sekitar tentang apa saja yang menarik dari negara mereka. Katanya ada pemandian air panas terbuka yang bagus dan baik untuk kesehatan."

"Benarkah? Kelihatannya menarik."

"Mau kan? Mau kan pergi bersama kami?"

Ternyata benar. Walau duniaku dan dunia Sin adalah dua dunia yang berbeda, tetapi asal usulnya sama. Tidak banyak perbedaan yang signifikan selain cara berkembang setiap negaranya dan bentuk dunia yang terbalik total.

"Tentu saja, nanti kita semua pergi bersama-sama dengan yang lain juga."

"Yeaaay akhirnya."

Menikmati waktu sekarang menjadi hal yang paling jarang aku lakukan. Biasanya aku hanya akan terfokus dengan pekerjaan tanpa ingin diganggu gugat sama sekali. Namun menikmati waktu seperti ini ada pentingnya juga.

Kami menjelajahi perjalanan kami dengan perasaan yang amat bahagia. Mungkin kalau bisa aku ingin seluruh hidupku dipenuhi oleh perasaan bahagia seperti ini terus-menerus. Namun aku juga tahu bahwa tidak selamanya hidup selalu menyenangkan. Ada kala di mana perasaan sedih seperti awan kabut tebal memenuhi diri.

"Kita sudah sampai di kota ini."

"Akhirnya~ sudah sampai juga. Oh ya karena kita waktu itu hanya berhenti maka kita tidak menginap sama sekali. Namun ketika aku dan beberapa yang lain menjelajah, kami menemukan beberapa penginapan yang bagus."

"Benarkah? Kalau begitu tunjukkan kepadaku di mana penginapan yang bagus katamu itu Midori."

Ketika Midori menunjukkan penginapan yang dimaksudnya, aku menjadi begitu terkejut. Aku tidak menyangka bahwa bangunan simpel seperti ini membuatku merasa ingin tinggal di dalamnya. Pilihan Midori tidak ada salahnya bahkan terlalu cocok denganku.

"Bagus! Pilihan yang bagus sekali Midori."

"Benar bukan? Aku dan yang lain yang menemukannya ketika kami menjelajah di kota ini. Secara kebetulan sebenarnya kami melihat penginapan ini."

"Kalau Kioku memang suka kenapa kita tidak langsung masuk dan memesan kamar untuk kita semua? Nanti setelah itu kita baru bisa menjelajah bersama-sama."

Ide Koshiyu untuk bertindak cepat bagus juga. Aku ingin melihat lebih banyak di negara ini. Kalau di dunia Sin dan pada zamannya ketika teknologi sudah maju, negara sakura ini masih saja menyimpan tradisi tradisionalnya walau negaranya dikatakan punya teknologi paling maju.

"Aku pesankan dulu kalau begitu. Kalian tunggu sebentar."

"Baiklah, kalau misal butuh aku panggil aja."

Selagi semua yang lain sedang berbicara menungguku di luar, aku masuk ke dalam sendiri dan memesan beberapa kamar sekaligus. Pembagiannya? Oh jangan ditanya, tentu saja sama seperti sebelumnya. Namun yang kali ini ada perbedaan sedikit karena ada kehadiran Nanami-senpai dan Aya-senpai bersama kami.

Ujung-ujungnya aku dan Koshiyu tetap bersama. Lalu Natsuga-kun dan Jouko-kun. Kamar selanjutnya Eriana, Midori, dan Fuukou. Kamar perempuan kedua Aya-senpai, Nanami-senpai. Dan terakhir Yuuka-chan, Serafuina-chan, dan Sakura-chan.

"Sudah selesai. Pembagiannya sudah jelas ya? Sekarang beres-beres barang lalu kita berkumpul lagi setengah jam di sini lagi."

"Baikk."

Semuanya menuju ruangan masing-masing. Kamar di sini pun punya bentuk yang unik, begitu tradisional. Mereka masih menggunakan pintu geser yang dibuat dari kayu yang cukup kuat. Model seperti ini mungkin seharusnya menjadi model yang kupakai di rumah kami.

"Kioku, berapa uang yang kamu keluarkan untuk memesan semua kamar ini?"

"Umm satu kamar untuk satu malam hanya 1 Hou, tidak mahal kok."

"1 Hou? Jadi karena ada lima kamar jadi 5 Hou. Kioku pesan berapa malam?"

"Hmm, aku pesan lima hari lima malam."

Kurasa 5 hari 5 malam sudah cukup untuk merilekskan diri dari kebiasaan sehari-hariku. Begini pun boleh, walau harus mengeluarkan uang yang lumayan tetapi bahagia. Uang bukan masalah untukku. Uangku sekarang masih ada di angka 19000 Plata.

Oh ya untuk membangun rumahku dan Koshiyu serta anak-anak kami, kami membutuhkan sekitar dua ribu Plata. Mahal? Itu harga yang setimpal dengan hasil yang menakjubkan. Walau aku di rumah saja sewaktu istirahat, aku merasa tenang dan tidak begitu bosan.

"Jadi 25 Hou ya? Mahal juga, apa perlu aku ganti?"

"Bukan kah Koshiyu tahu sendiri kalau uangku menumpuk begitu banyak? Ini juga salah satu cara agar aku tidak terlalu banyak menyimpan uang. Uang-uang ini tidak begitu terpakai untukku."

"Kalau begitu bagaimana kalau kita gunakan uang itu untuk membelanjakan semuanya? Tidak masalah bukan?"

Membelanjakan semuanya? Ide yang bagus juga. Mereka sudah berkontribusi banyak untukku, tetapi sepeser pun untuk hasil kerja keras mereka untukku belum aku keluarkan. Sekarang giliran aku membuat mereka senang dengan keadaan ini.

"Baiklah, kita traktir semua dengan uang yang kusimpan hasil buruan ini."

"Begitu lebih baik. Oh ya, kita sebaiknya menunggu di depan saja. Kita sudah selesai menaruh barang juga bukan?"

"Ya, pasti mengetahui kelakuan mereka, mereka langsung saja menunggu di depan tidak sadar untuk berjalan-jalan."

Akhirnya ketika kami keluar dari kamar kami dan menuju titik tempat pertemuan kami yaitu depan penginapan, kami mendapati semuanya sudah menunggu di depan. Benar dugaanku bahwa mereka tidak sabar untuk berjalan-jalan.

"Tidak bisa ya kalian sabar sedikit begitu? Ingat sedikit bahwa kami juga membawa Shiakira dan Kioku sedang hamil."

"Maaf-maaf. Kami hanya terlalu bersemangat ingin menjelajahi kota ini lebih jauh. Waktu itu kami hanya punya waktu satu jam, terlalu terbatas."

Walau kami hanya berhenti selama satu jam di perhentian pertama negeri sakura ini, aku merasa sudah banyak memori yang terjadi. Di sini lah aku mulai secara sendirinya membuka diriku terhadap Koshiyu lebih lagi.

Mungkin memang pertamanya aku sedikit terpaksa dengan pernikahan kami yang seharusnya dua bulan sebelum kami berangkat menjelajahi dunia Kimino ini. Namun sekarang aku merasa bahwa mempunyai suami seperti Koshiyu yang perhatian tidaklah buruk juga.

"Kalau begitu sekarang puas kan diri kalian selama lima hari penuh. Aku akan mentraktir kalian untuk berbelanja atau makan apa pun. Lakukan lah yang kalian ingin lakukan, tetapi tetap bersama."

"Benarkah ratu!? Yeaay, saatnya menggila."

Di saat yang lainnya berlari untuk tidak ingin membuang waktu mereka, aku dan Koshiyu mengamati mereka dengan menggeleng-gelengkan kepala saja. Oh ya, selama perjalanan ini Koshiyu memaksa untuk menggendong Shiakira terus-menerus kecuali ketika sedang menyusu.

"Aku akan hentikan mereka, kalau dibiarkan akan semakin menjadi."

"Biarlah Koshiyu sayang. Melihat mereka seperti itu membuat kehidupanku berwarna dengan banyak kejadian. Bukannya aku tidak suka kehidupan sehari-hari kita, tetapi sekali-kali mengubah suasana tidak buruk juga bukan?"

Awalnya aku adalah orang yang sulit menerima keberadaan orang lain. Bahkan menurutku selain mama dan Senshi, aku tidak pernah berbicara begitu akrab. Namun setelah semuanya ini terlewati, aku menjadi belajar untuk menjadi semakin manusiawi.

"Benar apa yang sayang katakan. Baiklah, ikut mereka saja dengan perlahan-lahan. Kalau lelah kita berhenti dan aku akan menyuruh mereka berhenti juga."

"Terima kasih atas perhatianmu sayang."

Ujung-ujungnya beberapa teman perempuanku menarik aku dan membawaku untuk mencoba beberapa baju untuk ibu hamil yang bagus. Ternyata mereka perhatian juga kepadaku, padahal aku mengira mereka hanya akan memuaskan diri mereka sendiri.

"Bagaimana menurutmu Koshiyu, bagus kah?"

"Tentu saja bagus. Semua pakaian yang istri tersayangku pakai selalu bagus."

"Ada-ada saja sayang nih. Habis ini kita beli pakaian untukmu juga, tidak boleh menolak."

Ketika aku membeli pakaian ibu hamil dengan model negara sakura ini, aku membelikan Koshiyu beberapa yukata yang tampak pantas dipakainya dalam beberapa acara. Jadi ingin rasanya memasangkan pakaianku dengan Koshiyu. Aku memakai kimono, dan Koshiyu yukata. Saat-saat seperti ini mungkin tidak akan terulang lagi, maka ada itu tersenyumlah.

"Kalian mesra sekali sih. Kami jadi iri deh."

"Mana ada sih. Kalian juga tahu sendiri bagaimana perkembangan hubunganku dengan Koshiyu, jangan mengada-ada."

"Kami tidak mengada-ada, kami hanya mengatakan realita."

Namun kalau dipikir juga tanpa semua masalah yang terjadi dalam hidupku yang sampai membuatku memaksakan diri, aku tidak akan mungkin sampai seperti ini. Kehidupanku mengalami banyak hal menarik, banyak keajaiban menurutku.

"Sudah deh, ayo kita beli sesuatu untuk kalian. Kita nikmati waktu kita bersama."

"Ayoo!!"

Tawa dan canda kami lontarkan satu sama lain ketika kami sedang beristirahat untuk makan siang. Semuanya merasa senang, tidak ada yang merasa kurang sesuatu atau apa pun itu. Kurasa memang ini adalah yang terbaik dari semuanya.

"Wuah, hari sudah sore saja. Oh ya ratu Kioku, bukannya kita sebelumnya sudah berjanji untuk pergi ke pemandian air panas bersama-sama?"

"Benarkah!? Kami tidak mendengar apa pun tentang itu sebelumnya."

"Itu karena kalian tidak fokus. Bagaimana kalau kita menuju pemandian air panas setelah ini ratu Kioku?"

Pemandian air panas ya? Sebenarnya aku ingin pergi bersama Koshiyu berdua saja malam ini. Namun perjalanan kami masih panjang, hari esok masih ada. Kujamin Koshiyu juga tidak akan mempermasalahkan untuk aku dan yang lainnya menuju pemandian air panas.

"Aku sih tidak masalah. Koshiyu?"

"Pergilah, kita bisa pergi besok. Aku akan tunggu di kamar. Jangan terlalu lama di dalam air supaya tidak jadi demam. Ingat Kioku, tubuhmu itu rentan."

"Ya, ya. Ya ampun, terpisah dariku karena perubahan jadwal saja sampai sebegitunya."

Tidak kusangka bahwa Koshiyu akan mempermasalahkan hal sesimpel ini dengan cara seperti ini. Sepertinya Koshiyu sedikit mengkhawatirkanku dengan caranya sendiri. Yaa aku mengerti sih. Setidaknya aku tidak akan melanggar ucapannya.

"Kalau begitu ayo kita pergi ke pemandian air panas!!"