Rayhan Story

Rayhan, remaja 14 tahun yang tak pernah merasakan hidup bersama kedua orang tuanya. Ia di besarkan oleh bibi dan pamannya sejak ia bayi, dan saat usianya 7 tahun, Rayhan tak pernah bertemu lagi dengan orang tua kandungnya. Ia tak pernah tahu apa alasan mereka menitipkannya pada orang lain. Rayhan harus melewatkan masa masa kecilnya bersama orang lain dan bahkan mereka tak pernah berkunjung atau sekedar melihatnya di saat usianya menginjak 7 tahun, mereka tak pernah datang lagi. Meskipun demikian, Rayhan tetap bahagia dan tak pernah merasakan kekurangan sedikitpun, termasuk kasih sayang. Ia begitu di sayang, dan di jaga oleh paman, bibi dan juga kedua sepupu kembarnya. Tapi sebahagianya seorang anak, ia tetap akan merindukan orang tua kandungnya. Sama seperti Rayhan, yang terkadang berkeinginan untuk bisa bersama mereka lagi. Apa lagi mereka masih sangat sehat, namun mengapa tak ada rasa khawatir kah mereka pada putranya sendiri. Setelah keinginannya bisa tercapai, ternyata kehidupan yang ia bayangkan tidaklah seperti kenyataan. Setelah tinggal bersama mereka, Rayhan harus berpura pura menjadi adik dari ibunya, yang kebetulan menjadi guru di sekolah barunya. Rayhan sedih, karena harus di akui sebagai adik bukannya anak. Memang jika di pikir orang tuanya masih terbilang muda tapi meskipun itu, apakah mereka tak pernah memikirkan perasaan Rayhan.