webnovel

Samar samar

" Kenapa kau terus melamun. " tanya Scout sambil pandanganya masih fokus dijalanan. " Tidak ada, aku hanya menikmati pemandangan diluar itu saja. " jawabku kepadanya.

" Hmm...begitu rupanya. Boleh aku bertanya sesuatu kepadamu. " Aku membalikan pandanganku kearah dirinya yang masih tetap dalam posisi yang sama.

" Selama aku bisa menjawabnya tidak masalah. " Dia memandang wajahku sejenak lalu berucap. " Kenapa kau ingin menjauh dari keluargamu ? " Scout bertanya dengan nada tenang.

" Sebelum aku menjawab kau harus menjawab pertanyaanku terlebih dahulu. kenapa kau bisa datang kerumahku jam tujuh pagi bukankah kita janjian jam sembilan dan darimana kau tau kalau aku ingin menjauh dari keluargaku. " Tanyaku kepada Scout.

Lalu dia berkata. " Aku memiliki pekerjaan yang harus aku lakukan dan tidak bisa ditinggalkan. Maka dari itu aku datang ketempat tinggalmu jam tujuh pagi dan kenapa aku bisa berkata seperti tadi itu karena syarat yang kau minta sebelumnya, syaratmu itu sangat jelas kalau kau ingin menjauh dari keluargamu sendiri. "

" Aku hanya ingin mencari kebebasan untuk diriku. Selama ini aku hidup seperti didalam penjara tangan dan kakiku seolah olah diberi borgol sehingga aku tak bisa bergerak sesuka hatiku. Yah walaupun kebebasan tersebut hanya berlaku selama enam tahun. " jelasku kepada Scout.

Satu jam kami berkendara akhirnya kami tiba di sebuah butik tempat kami memesan pakaian pengantin kami.

Kami berdua langsung disambut oleh seorang wanita. " Halo, tuan Person senang bisa bertemu dengan dirimu lagi. " wanita itu langsung berjabat tangan dengan Scout. " Halo Helena senang juga bisa bertemu dengan dirimu. Kami disini ingin melihat pakaian kami yang sudah kau buat sebelumnya. " kata Scout kepada Helena.

" Tentu saja, ikut denganku kita akan melihatnya bersama sama. " Kami mengikuti Helena sampai kesuatu ruangan yang dipenuhi dengan pakaian pengantin yang sangat bagus dan mewah berjejer rapih diruangan tersebut. Aku sih tidak heran dengan hal tersebut kata Scout Helena adalah disainer ternama dikota prancis banyak kalangan elit dunia yang sudah memakai baju rancanganya.

" Ini dia gaun rancanganku yang kubuat khusus untuk sang calon pengantin wanita. Gaun ini di buat dengan bantuan dari berbagai orang kreatif di Inggris. Untuk lace di bagian korset, dibuat dengan tangan oleh pengrajin tangan terbaik diprancis dan Setiap detail bunga dibentuk dari lace dan digabungkan dengan tulle sutra berwarna ivory untuk menciptakan desain yang unik. " Jelas Helena dengan bangganya kepada kami berdua.

" Untuk sang pengantin pria aku bekerja sama dengan Dormeuil vanquish II untuk menciptakan jas pengantin yang sangat sempurna dengan bahan bahan yang sangat mewah seperti Fifteen Point Eight dan Kirgzy White. "

" Bagaimana menurutmu ? " Scout bertanya kepadaku. Aku menjawab " Bagus ini sempurna. "

" Bagus bagaimana kalau kalian mencobanya dahulu. " Kata Helena. Kami hanya mengangguk tanda setuju lalu kami diberitahu ruang ganti untuk memakai gaun dan jas tadi.

Beberapa menit kemudian aku keluar dari kamar ganti. Saat aku berjalan keluar suara Helena terdengar memuji diriku yang katanya terlihat sempurna. Aku melihat Scout juga terpaku dengan diriku meskipun itu hanya sebentar kemudian dia memarlingkan wajahnya.

Kini giliran Scout yang mencoba pakaianya, beberapa menit kemudian Scout keluar dia terlihat sangat berwibawa dengan setelan jas tersebut. Aku sedikit terpana dengan penampilanya itu kalau boleh jujur Scout memang tampan dan aku berani menjamin semua wanita yang masih waras mereka tidak akan menolak pesona dari Scout.

" Kenapa kau terus melihat diriku. " Dengan nada menggoda dia berkata kepada diriku. " Memangnya aku tidak boleh melihat dirimu. " jawabku dengan nada dingin.

" Bagaimana menurut kalian dengan hasil karya miliku. " kata Helena kepada kami berdua. " Luar biasa ini sempurna. " kata ku kepada Helena. " Aku rasa kami harus pergi kami juga masih harus mencari cinci untuk kami. " Kata Scout. Kami berpamitan kepada Helena lalu kami kembali kemobil.

Selama didalam mobil sama sekali tidak ada percakapan sama sekali akhirnya kami tiba disebuah toko perhiasan. Saat kami memasuki toko tersebut terlihat banyak sekali perhiasan yang mengkilap ada yang terbuat dari emas,berlian,batu rubi dan batu mulia lainya.

" Halo tuan Person apa kabar anda. " sapa seorang pria.

" Halo Andre. "

" Kami ingin melihat koleksi cincin milikmu. "

" Tentu tunggu sebentar. "

Andre lalu kembali keruangan belakang dan membawa sebuah kotak kecil. Lalu ia membuka kotak tersebut dan terlihat ada tiga cincin didalamnya. " Silahkan kau pilih yang mana kau mau nona. " katanya kepadaku.

Aku melihat tiga cincin tersebut lalu aku mengambila yang ada ditengah sebuah cincin berlian dengan susunan rangka platinum. " pilihan bagus nona cincin ini dikelilingi oleh 28 berlian yang lebih kecil dan ditengahnya merupakan berlian yang berkualitas tinggi. Tipe berlian yang ada diberlian tersebut adalah IIA yang berarti berlian ini bebas dari kimia dengan tingkat kecerahan yang tinggi. " Kata Andre kepadaku.

" Kita ambil ini berapa harganya Andre. "

" Sembilan juta dolar Amerika. " kata Andre dengan santainya. Aku sedikit terkejut mendengar harganya ya walupun aku yakin Scout mampu membeli cincin ini.

" Kalau begitu aku ingin cincin ini ada dipesta pernikahan nanti. " kata Scout.

" Beres anggap saja ini sudah menjadi milikmu. "

Setelah selesai memilih cincin kamipun pergi dari toko tersebut. Saat kami keluar dari toko Scout berhenti untuk menerima sebuah telepon, aku menunggunya lalu ia berkata kepadaku. " Aku harus pergi sekarang dan aku akan kembali saat pesta pernikahan kita. Apa kau tak keberatan bila aku tidak mengantarmu pulang. "

" Tidak masalah aku akan menelepon Emery dan dia akan menjemputku nanti. " Setelah itu ia masuk kedalam mobil lalu pergi dari tempat tersebut.

Aku melihat jam baru menunjukan jam sepuluh bila aku kembali sekarang pasti Mama atau Ayah akan menanyai diriku dan aku sangat benci akan hal tersebut.

Aku berencana untuk menemui Daniel dirumah sakit. Aku lalu memesan taksi dan pergi kerumah sakit.

Tak butuh waktu lama aku bisa tiba di rumah sakit. Aku lalu pergi keruangan dimana Daniel dirawat disana. Saat aku memasuki kamarnya aku melihat Daniel dia langsung menyapa diriku.

" Hei Jessy akhirnya ada orang juga yang datang kemari. " kata Daniel dengan senangnya. " Sepertinya kau sudah sembuh. " kataku.

" Tentu saja aku sudah sembuh meskipun masih sakit juga sih. "

" Begitu rupanya,tadi aku bertanya kepada perawat kalau besok kau sudah bisa keluar dari sini dan untuk biaya rumah sakit aku yang akan menanggungnya. " kata ku kepadanya.

" Baguslah kalau begitu. Tapi masih ada satu hal yang harus kau pertanggung jawabkan yaitu aku ingin kau menemani diriku besok pagi karena besok aku akan kembali Ars-en-Ré dan aku ingin membawamu kesana. " kata Daniel

" Besok...hmm...aku rasa aku tidak pergi kesana. "

" Ayolah Jessy apakah kau tidak bisa pergi denganku. " Dengan nada sedikit kecewa dia berkat.

" Baiklah aku akan melihat jadwalku besok. "

" Horeeiiii !!!" teriak Daniel. " Tapi aku tidak janji untuk bisa pergi kesana. "

" Tidak masalah. Oh iya Jessy bisa aku minta nomor ponselmu untuk memudahkanku untuk menghubungi dirimu. "

Setelah itu aku lalu memberinya nomor ponselku. Aku berbicara dengan Daniel hampir tiga jam dan sekarang jam sudah menunjukan setengah dua. Aku lalu berpamitan kepada Daniel lalu aku segera pulang kerumah.

Bersambung