Suara lonceng berdendang dengan sangat keras sambil diiringi dengan lantunan piano. Aku berjalan dengan anggunya didampingi dengan Ayahku menuju altar dimana aku melihat Scout sudah ada disana sambil menatap diriku dengan pandang dinginnya.
Setelah berada dialtar sang pendeta mulai membacakan perjanjian pernikahannya. Pesta pernikahan ini bertema kebangsawanan jadi semua yang ada digedung ini disetting dengan sangat mewah dari makanan sampai hiasan.
Setelah kejadian dengan Daniel beberapa bulan yang lalu. Aku dan Daniel tidak pernah saling kontak lagi satu sama lainnya sampai akhirnya tiba hari dimana hari kebebasan sesaatku tiba dan disinilah aku berada.
Setelah musik selesai diputar acara selanjutnya adalah pesta dansa. Scout mengulurkan tanganya untuk menawari diriku untuk berdansa aku melihat Ibu memberikode untuk menerima uluran tangan tersebut.
Saat kami berdansa banyak pasang mata yang memandang kami dan banyak pula wanita yang bilang aku sangat beruntung karena orang seperti Scout bisa jatuh kedalam pelukanku.
Mereka tidak tau saja apa yang sebenarnya terjadi. Setelah pesta pernikahan selesai kami menuju kerumah kami yang baru.
Setelah sampai didalam rumah kami membawa barang-barang kami sendiri. Scout membawa barang-barangnya menuju kekamar untuk tamu sedangkan diriku membawa barangku kekamar utama.
Dia bilang tidak akan tidur dengan diriku selama satu bulan kedepan. Aku melihat jam menunjukan angka sembilan malam dan tiba-tiba perutku terasa lapar saat dipesta tadi aku memang tidak terlalu banyak makan.
Setelah aku berganti baju aku lalu menuju dapur untuk membuat makanan, aku harap didapur ada bahan makanan. Saat aku membuka kulkas ternyata didalamnya sudah ada banyak sekali bahan makanan.
Aku lalu membuka hp milikku lalu menyalakan musik dan aku lalu mulai memasak. Saat aku masih asik dengan kegiatanku aku tidak menyadari kalau Scout berada dipintu sambil memperhatikan diriku.
" Aku baru tau kalau kau bisa memasak. " katanya. Aku menoleh kepadanya lalu berkata. " Tentu saja aku jangan kau pikir karna keluargaku memiliki banyak pelayan aku sama sekali tidak bisa memasak. "
" Kalau begitu buatkan juga untukku, aku juga belum terlalu kenyang. " Dia meminta dengan nada memerintah kepadaku. Aku tidak menjawab pertanyaanya aku lalu fokus kembali kepada masakan yang aku buat.
Beberapa menit kemudian, selesai sudah aku membuat makanan untuk diriku dan Scout. " Tidak buruk juga masakanmu. " Katanya Setelah mencicpi masakan yang aku buat.
Setelah makan kami lalu kembali kekamar kami masing-masing untuk beristirahat. Suara alarm berbunyi sangat keras aku menggapai jam yang ada disebelah kananku.
Aku memandang jam dan aku kaget ternyata ini sudah jam delapan. Aku segera bergegas pergi ke kamar mandi dan mempersiapkan semua barang barangku, karena hari ini kami akan pergi bulan madu diswiss sambil untuk mengahabiskan malam tahun baru disana.
Aku lalu keluar dari kamar dan melihat Scout sudah berada diruang tamu sambil membaca koran paginya. Dia melihat kearahku dan tidak bertanya apa-apa lalu kami pergi menuju mobil dan pergi kebandara.
Tak membutuhkan waktu lama untuk tiba diswiss. Kami lalu pergi ke hotel yang telah kami pesan. Kami berada di kota Interlaken, kenapa Interlaken karena musik dan kembang apinya itu tujuan utamanya.
Tetapi pesta itu tidak berhenti pada tanggal 1 Januari, karena pertunjukan cahaya fantastis lainnya diadakan di Höhemen saat para musisi dan seniman turun ke tepi danau dalam suasana festival.
Dan bila sudah tanggal dua januari akan ada pertunjukan "Harderpotschete". Pada hari ini, jalan-jalan dipenuhi dengan 'Hardermann' dan rombongan pengikutnya yang bertopeng yang menyerang jalan-jalan kota yang akan menarik mereka ke dalam kesenangan yang kacau balau.
Saat jam hampir menunjukan pukul sebelas aku berkata kepada Scout untuk pergi keluar. Saat aku berjalan dikota banyak sekali lampu warna-warni dikota tersebut.
Aku sampai tidak sadar aku telah berjalan sangat jauh dari hotel. Orang-orang semakin banyak memadati jalanan kota, saking banyaknya aku sampai tersenggol dengan orang lain.
Tiba-tiba tanganku dipegang oleh seseorang, aku melihat siapa yang memegang tanganku. Ternyata itu Scout. " Kau bisa saja terluka apa bila kau tersenggol lalu jatuh. " ucapnya.
Setelah dia berkata seperti itu terdengar suara kembang api yang sudah dinyalakan dan menghiasi langit malam pada saat itu. Aku begitu senang melihatnya.
Saat aku melihat kembang api aku teringatan tentang Karnaval Rio de Janeiro dan juga ingatan tentang Daniel. " kau kenapa, kenapa wajahmu terlihat sangat sedih seperti itu. " Aku hanya menggelengkan kepala dan kembali menikmati pertunjukan kembang api tersebut.
Setelah puas dengan acara tadi kami segera kembali ke hotel untuk beristirahat. Satu minggu kemudian kami kembali lagi ke prancis dan hari itu juga Scout berkata kalau besok pagi dia akan pergi ke inggris untuk melanjutkan pendidikanya.
Dan saat itu pula rumah ini hanya aku yang meninggalinya. Satu bulan kemudian Aku sudah kemabli bekerja di hotel sambil ditemani Emery tentunya.
" Jessy besok kau akan melakukan penyambutan untuk para pegawai baru. " kata Emery.
" Baiklah aku akan melakukanya. " jawabku singkat.
Hari cepat berganti yang tadi terasa matahari masih malu-malu untuk keluar sekarang sudah akan terbenam lagi. Saat aku tiba dirumah hanya keheningan yang ada disana tapi itu tidak masalah selama aku tidak bertemu dengan Ayah dan Ibu.
Aku lalu mandi dan mempersiapkan makan malam setelah itu aku segera kembali kekamar dan langsung tidur.
Keesokan paginya aku sudah bersiap-siap pergi ke hotel kali ini Emery menemani diriku, aku sudah menceritakan segalanya kepada dirinya dan dia mendukung diriku sepenuhnya.
Saat aku tiba di hotel aku lalu langsung pergi keruangan dimana sudah banyak sekali orang disana, aku menaiki podium lalu berbidato untuk menyambut kedatangan karyawan baru tersebut.
Sampai pandangan diriku tertuju pada seseorang yang beberapa bulan lalu membuat hatiku kacau balau karena tindakanya. Kami saling pandang sejenak lalu aku segera mengalihkan pandanganku dan melanjutkan pidato tersebut.
Setelah selesai aku langsung pergi dari ruangan tersebut aku tidak ingin melihat Daniel disana.
Bersambung