PROLOG - WAFATNYA SANG LEGENDA

(Italia, 1798)

Tak banyak orang tahu. Sebelum kematian menjemputnya, Sang Legenda Giacomo Casanova diam-diam berlayar ke tengah laut untuk membuang benda pusakanya yang paling berharga.

Sebuah cincin berkilau warna putih, dengan mata batu biru bertuliskan huruf 'C' yang selalu melekat pada jari kelingkingnya.

Laki-laki yang semasa hidup telah mengencani ratusan wanita itu kini sudah merasa tua. Sehingga karir petualangan cintanya telah berakhir sampai di sini—lihatlah rambutnya yang sudah kering dan memutih itu, seperti semak-belukar yang tumbuh tak terurus di halaman rumah kosong.

"Wala! Kini berakhir sudah petualangan cintaku. Aku merasa Tuhan sudah ingin mengambilku, berikut masa-masa petualangan cintaku di dunia ini."

Casanova tidak tahu, apakah Tuhan murka terhadapnya? Meniduri 123 wanita, yang kebanyakan telah bersuami apakah merupakan perbuatan keji?

Maka demi menebus dosa, dengan sebuah kotak kecil yang terbuat dari besi Casanova memasukkan cincinnya ke dalam sana. Lalu ia meneggelamkan kotak besi tersebut hingga sampai ke dasar laut.

"Wala! Berakhir sudah karirku sebagai penakluk wanita. Sebab dengan kekuatan cincin itu, aku mampu membuat wanita bertekuk lutut di hadapanku. O, sungguh berbahaya! Dan aku berharap, setelah ini tidak ada lagi manusia yang memakai cincin laknat itu. Serta, cukuplah hanya ada satu Casanova di muka bumi ini."

Setelah mengucapkan kalimatnya Casanova kembali pulang ke rumah kumuhnya. Tiga hari kemudian dia mati, menenggak pil obat tidur 30 butir sekaligus. Sang legenda telah pergi untuk selamanya, berteman dengan sepi tanpa ada seorang pun menemani.

Yang ada hanya seekor anjing pemalas berbadan gemuk di sampingnya. Setia. Menjilati pipi tuannya dan berharap, Casanova bisa bangkit kembali!

avataravatar
Next chapter