Sebenarnya wajah pucat Lily hanyalah akal-akalan saja. Dia tidak sakit, hanyalah kepura-puraan saja. Pagi ini ketika Casanova pergi dari rumah, Lily segera bangkit dari ranjang. Ia tidak butuh istirahat lagi, sebab dirinya sudah pulih dan juga bertenaga.
"Aku harus menemui Ayah," ucap perempuan tersebut bertekad. Dirinya memang tidak berdaya sewaktu di hadapan Casanova karena kharisma sang kekasih yang sulit untuk ditolak. Namun, ketika pemmuda tampan itu pergi, Lily kembali dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com